This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 13 September 2011

TI Kudai, Punya Siapa?

ShareSUNGAILIAT - Ternyata bandel juga para penambang di lingkungan hutan bakau di lingkungan Kampung Pasir Kelurahan Kudai Kecamatan Sungailiat.
    Padahal beberapa hari yang lalu Tim Gabungan (Timgab) Pemerintah Kabupaten Bangka yang terdiri dari Polres dan Pol PP Kabupaten Bangka sudah melakukan razia di lokasi tersebut.
    Kata Kasi Operasional Pol PP Bangka Ahmad Suherman, Senin (12/9). "Padahal beberapa hari lalu kita telah melakukan penyetopan terhadap aktifitas penambangan di lokasi hutan bakau di lingkungan pasir tersebut, namun ternyata setelah kita lakukan pemantauan, aktifitas tersebut terjadi lagi," sesal Suherman.
    Diakui SUherman kala itu saat mereka melakukan penertiban memang baru secara persuasif, dengan cara pendekatan minta kepada para penambang yang telah membuka di situ, agar menutup sendiri alat-alat pertambangan mereka. "Namun ternyata sekarang malah datang penambang yang baru, dan terpaksa kita tertibkan juga hari ini," terangnya.
    Terlebih lagi hal tersebut merupakan perintah langsung dari Bupati Bangka untuk segera menghentikan aktifitas kegiatan penambangan yang berada di lokasi hutan bakau tersebut, karena kalau kegiatan penambangan tersebut dibiarkan akan merusak hutan bakau alam yang dianggap bermanfaat untuk pencegahan terjadinya kerusakan terhadap lingkungan.
    Tambang itu punya siapa? Suherman enggan mengatakannya secara gamblang. Namu kata dia mau milik siapa pun yang penting sudah diperingatkan bahkan langsung dari bupati untuk segera menertibkan agar hutan bakau itu dapat diselamatkan dari segala aktifitas pertambangan.
    "Untuk itu kami tidak mau tahu siapa pun pemilik dan siapa yang ada di belakang aktifitas kegiatan penambagnan tersebut, dan itu bukan menjadi urusan kami, siapapun yang telah melakukan aktifitas penambangan ilegal di tempat-tempat yang dapat merusak lingkungan dan habitat alam, akan kita tindak tegas, dan kita akan berkoordinasi dengan Polres Bangka serta instansi terkait, apabila melibatkan oknum suatu Instansi, karena perintah Bupati untuk segera melaporkan ke pimpinan oknum yang terkait di belakang aktifitas tersebut," katanya panjang lebar.
    Pol PP katanya akan terus melakukan pantauan di lokasi yang dimaksud, apabila masih terdapat kegiatan, maka akan bersama-sama timgab melakukan tindakan tegas.
    Pun begitu katanya dengan penangkapan 19 orang yang melakukan aktifitas pertambangan di lokasi perairan muara Sungai Kampung Pasir beberapa waktu lalu.
    "Itu merupakan bentuk usaha dari kita untuk mencegah terjadinya pengrusakan lingkungan. Dan untuk proses telah kita serahkan ke Polres Bangka," terangnya. (mg08)

3 Desa Didamaikan

ShareSUNGAILIAT - Pertikaian antara warga yang terjadi di Kecamatan Mendobarat, akhirnya berakhir dengan bahagia.
    Karena warga Desa Petaling, Kemboja dan Zed sepakat melakukan perdamaian sebagaimana dikatakan Kepala Desa Petaling, Rudi Karmidi saat ditemui di Polres Bangka, Senin (12/9).
    Sekitar pukul 12.00 WIB sejumlah warga dari 3 desa tersebut berbondong-bondong mendatangi Polres Bangka dengan mengendarai beberapa kendaraan, diakui seorang warga Desa Kemboja, Hasanudin kedatangan warga ketiga desa terkait akan diadakan pertemuan untuk perdamaian, buntut dari kejadian pertikaian yang sempat terjadi belum lama ini.
    Kata dia, semua warga yang sempat bertikai serta beberapa kelluarga dan perwakilan warga, juga aparat desa diundang oleh kepolisian untuk melakukan perjanjian perdamaian.
    Dari pantauan Radsul di lapangan, sekitar 30-an orang warga dari ketiga desa itu memenuhi undangan Kapolres Bangka dengan masing-masing menggunakan 3 mobil.
    Rombongan juga didampingi oleh para aparat desa masing-masing.
    Sementara Kepala Desa Petaling Rudi Karmidi saat dikonfirmasi mengatakan, kedatanganya untuk mendampingi warga desa untuk melakukan perdamaaian.
    "Dan ini merupakan undangan dari Polres Bangka. Kita sebagai aparat desa sangat menyambut baik upaya dari kepolisian untuk memfasilitasi perdamaian ini," ujarnya.
    Selain itu juga aparat desa meminta kepada kepolisian dalam perjanjian perdamaian itu tidak hanya dilakukan perdamaian saja, namun aparat desa terkait berharap ada upaya dari kepolisian untuk memberikan sanksi kepada pemuda yang bertikai.
    "Ini agar mereka tidak kembali mengulangi perbuatannya yang tidak pantas tersebut," usul dia.
    Karena, rara-rata anak-anak itu masih berstatus sebagai anak sekolahan, sehingga pantaslah aparat desa minta kepada polisi untuk memberikan pembinaan bagi remaja yang terbukti melakukan hal tersebut.
    Minimal mungkin katanya dikenakan wajib lapor selama satu bulan. "Selain itu juga ada 3 poin yang perlu diingatkan oleh para pelaku pertikaian, dan apabila mereka nanti melanggar MoU perdamaian yang telah disepakati itu, maka mereka pun harus bertanggungjawab apabila bertikai, sehingga membuat kondisi yang tidak kondusif, terlebih di daerah Kabupaten Bangka ini terkenal dengan Masyarakat yang cinta akan perdamaian. Selain itu kita juga adri aparat desa tidak akan mau lagi untuk memfasilitasi untuk agar mereka (pelaku, red) tidak terkena sanksi pidana, kita minta mereka untuk bertanggungjawab secara  hukum," katanya panjang lebar. (mg08) 

BPD Harus jadi Jembatan Aspirasi

ShareMENDOBARAT - Senin kemarin (12/9) Camat Kecamatan Mendobarat, M Haris AR, mewakili Bupati Bangka H Yusroni Yazid resmi melantik dua orang Ketua BPD (Badan Permusyarawatan Desa).
    Yang dilantik yakni Ketua BPD Desa Labu Air, Pandan Jumnan yang menggantikan Ketua BPD Desa Labu Air Pandan yang lama Suharso, sedangkan Ketua BPD Desa Payabenua Lukman Hakim menggantikan masa bakti tugas Ketua BPD yang lama yakni Bambang.
    Acara pelantikan ini dilakukan secara terpisah, di kantor Desa masing-masing, untuk pelantikan Jum'an dilakukan mulai  pukul 10.00 WIB sedangkan acara pelatikan Lukman Hakim sebagai Ketua BPD Desa Payabenua dimulai sejak pukul 14.00  WIB.
    Acara pelantikan kedua orang ketua BPD itu turut dihadiri oleh sejumlah perangkat sesa dan tokoh masyarakat dan, Kepala KUA Kecamatan Mendobarat  acara pelantikan ini pun berjalan dengan cukup hikmad hingga acara pelantikan usai dilaksanakan.
    Sementara ini dalam sambutannya M Haris AR yang mewakili Bupati Bangka H Yusroni Yazid menyampaikan agar para ketua BPD yang baru saja usai dilantik dapat lebih komitmen dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
    "Harus lebih action, karena salah satu tugas utama BPD adalah untuk dapat menampung aspirasi masyarakat yang akan disampaikan kepada pemerintah desa sebagai mitra BPD, setelah aspirasi itu ditangkap dari masyarakat maka tugas BPD berikutnya adalah menindaklanjuti aspirasi tersebut, sehingga tidak menjadi hanya sekedar menampung aspirasi tapi tidak ditindaklanjuti dengan langkah konkrit. Ketua dan anggota BPD harus bekerja secara kolektif, ia tidak bisa kerja sendiri-sendiri,” ujar M Haris AR.
    Camat Mendobarat juga berpesan kepada kedua Ketua BPD yang baru saja dilantik dan seluruh anggota BPD dengan didukung oleh Kepala desa serta perangkat desa, untuk benar-benar dapat menjalankan amanah masyarakat ini yakni dengan prinsip tahu tugas, tahu kewajiban, tahu wewenang kemudian baru bisa menuntut hak, dan pada intinya adalah harus bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
    Sementara itu kedua Ketua BPD baik itu Ketua BPD Desa Labu Air Pandan maupun Desa Payabenua, keduanya mengaku siap menjalankan tugas, namun mereka juga mengaku sebagai orang baru, mereka berharap bisa mendapatkan bimbingan dan menjadi mitra yang baik bagi desa, sehingga dapat bekerja lebih optimal untuk kemaslahatan masyarakat Desa di wilayah masing-masing. (cr04)

Pemuda Penagan dan Kota Kapur Akhirnya Damai

ShareMENDOBARAT - Bentrok antar pemuda Desa Penagan dengan Desa Kota Kapur, akhirnya berakhir di meja perundingan yang dilaksanakan di ruangan terbuka milik Pemerintah Kecamatan Mendobarat.
    Di mana atas pertemuan yang dihadiri oleh 12 pemuda yang terlibat bentrok tersebut, para orang tua dari masing-masing Desa, Kapolsek Kecamatan Mendobarat, Ipda David Charli, Sekretaris Kecamatan Mendobarat, Suhardi, Koramil Kecamatan Mendobarat Suyono, Kepala Desa dan perangkat Desa dari masing-masing kubu, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
     Pertemuan dan kesepakatan damai yang berjalan dan kurang lebih memakan waktu dua jam tersebut, antara lain berisikan perjanjian oleh para pemuda dari kubu Desa penagan dan Kota Kapur untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, karena hanya akan banyak merugikan berbagai pihak, baik orang tua dan juga meresahkan masyarakat, selain itu juga bersama pihak orang tua masing-masing para pemuda dari dua Desa yang bertikai ini pun menyanggupi untuk mengganti rugi biaya pengobatan kepada 2 orang teman mereka yang menjadi korban akibat bentrok antar kampung yang terjadi tanggal 13 Agustus 2011 malam sekitar pukul 22.30 WIB tersebut.
    Para orang tua korban meminta biaya pengobatan termasuk pengobatan selama di rumah sakit yakni sebesar Rp 6 juta.
    Sementara itu seperti dipantau Radar Sungailiat kemarin, terlihat Koramil Kecamatan Mendobarat Suyono yang turut didampingi oleh Kapolsek Mendobarat IPDA David Charli menegaskan serta menekankan tidak akan memberikan ampunan lagi kepada para pemuda yang bertikai ini, apabila kembali mengulangi perbuatannya, dan tidak segan-segan untuk memproses para pelaku secara hukum.
    Selain itu, Koramil dan Kapolsek juga memberikan pengarahan kepada para orang tua untuk tidak begitu saja melepaskan pengawasannya terhadap anak-anak remaja mereka, sebagai orang tua juga harus lebih arif dan bijaksana dan bertanggung jawab terhadap anak serta juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk mencermati dan menyeleksi setiap tontonan dari layar kaca televisi, karena saat ini banyak tontonan yang tidak mendidik dan mudah mempengaruhi.
    Sebelumya peristiwa ini terjadi 13 Agustus 2011 lalu, sekitar pukul 22.30 WIB yang mana peristiwa ini terjadi karena awalnya adalah akibat dari sejumlah pemuda yang mengamuk setelah menegak minuman keras, sehingga bentrok tidak terhindarkan dalam kejadian malam itu.
     Sementara secara terpisah Camat Mendobarat M Haris AR mengingatkan kepada para pemuda untuk dapat lebih menggunakan akal dan pikirannya secara sehat sehingga dapat digunakan dalam mengerjakan hal-hal yang positif, rasional dan tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain, jangan mudah terpancing, karena menurut dia lagi, salah satu faktor utama penyebab konflik tersebut adalah karena minuman keras.
    ”Karena itu saya berpesan tolong hindarkan diri dari miras dan orang tua juga harus lebih memberikan pengawasan, kalau anak sudah keluar lewat dari jam 10 malam, maka sebaiknya jangan diizinkan, karena itu sudah tidak wajar lagi,” pintanya. (cr04)

Menteri Beri Bantuan untuk Koperasi

Share
      SUNGAILIAT - Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, Sjarifuddin Hasan di Sungailiat, Senin (12/9) menyalurkan bantuan kepada 7 koperasi di Provisi Bangka Belitug untuk modal pengembangan usaha.
     Masing-masing koperasi penerima modal bantuan sebesar Rp 50 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2011.
    Koperasi penerima bantuan meliputi, koperasi bangun bersama dari Kabupaten Bangka, koperasi pertanian sejahtera bersama dari Kabupaten Bangka Tengah, koperasi pertanian kulur sejahtera mandiri  yang berasal dari Kabupaten Bangka Tengah.
    Selanjutnya Koperasi Berkat Yakin dari Kabupaten Bangka Tengah, Koperasi Sumber Makmur dari Kabupaten Belitung, Koperasi Wanita (Kopwan) Serba Usaha dari Kabupaten Belitung serta Koperasi Serba Usaha (KSU) Bergema dari Kabupaten Bangka Barat.
    Selain 7 koperasi penerima bantuan sebesar Rp 50 juta, dalam kesempatan yang sama Menteri Negara Koperasi dan UMK RI, menyalurkan dana bantuan permodalan bagi Koperasi Karya Mukti dari Kabupaten Bangka Barat sebesar Rp 1 miliar.
    Selain bantuan permodalan bagi sejumlah koperasi di Provinsi Bangka Belitung, Sjarifuddin Hasan yang didampingi sejumlah pejabat Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI serta Gubernur Bangka Belitung, Walikota Pangkalpinang dan sejumlah Bupati, menyerahkan sertifakt halal bagi 11 usaha kecil menengah (UKM) yang tersebar di seluruh Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung.
     Menteri berharap, modal pinjam usaha tersebut hendaknya dapat dipergunakan dengan baik melalui anggota dalam koperasi tersebut. Dan begitu halnya sertifikat halal hendaknya pula dapat dijadikan pedomanan untuk meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional.
     "Saya berikan dukungan yang tinggi kepada masyarakat Bangka Belitung dimana telah mengembahkan usahanya baik melalui koperasi dan UKM dimana diketahui sektor UKM berada diposisi tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja," jelasnya. (cr03)

"Tolong Ringankan Pinjaman UMKM"

ShareSUNGAILIAT - Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, Sjarifuddin Hasan meminta kepada sejumlah bank pemerintah penyakur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membebaskan agunan kepada debitur mikro dengan nilai pinjaman maksimal Rp 20 juta.
    Hal tersebut dikatakan di Sungailiat, Senin (12/9), saat melaunching produk unggulan tenun Cual Provinsi Bangka Belitung melalui pendekatan One Village One Product.
     Ditegaskannya, perbankan pemerintah yang ditunjuk menyakurkan dana KUR dilarang membebani bagi pelaku usaha yang mengajukan pinjaman maksimal Rp 20 juta dengan agunan.
     "Kalaupun terdapat bank pemerintah yang sengaja membebani pelaku mikro dengan anggunan maka hendaknya dilaporkan kepada Bupati daerah setempat untuk dilanjutkan ke gubernur atau bisa dilaporkan langsung ke pihak kami," tegasnya.
     Ia mengatakan, gubernur diberikan hak untuk mengusulkan penggantian kepada kepala cabang bank tersebut yang memberikan syarat anggunan kepada calon debitur mikro.
     "Anggunan yang ditetapkan oleh pihak bank melalui pimpinannya sebagai pelaku pengambil kebijakan justru akan menjadi hambatan bagi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah," ujarnya.
    Menurutnya, perbankan Nasional yang berpartisipasi dalam penyaluran KUR meliputi, Bank BNI, BRI, Mandiri, BTN, Bukopin. Bank Syariah Mandiri, dan didukung 13 BPD yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).
    Sementera bank daerah yang mendapat kepercayaan menyalurkan dana KUR sebanyak 13 bank meliputi, Bank Jatim, Bank Jabar Banten, Bank Jateng, Bank DKI, Bank DIY, Bank NTB, Bank Sulut, Bank Kalbar, Bank Kalsel, Bank Kalteng, Bank Nagari, Bank Maluku, dan Bank Papua.
    Ia mengatakan, pemerintah mencanangkan anggaran yang diperuntukan bagi KUR sebanyak Rp 20 triliun dan sampai medio 31 Agustus 2011 sudah terealisasi, bahkan realisasi tersebut telah melewati target anggaran yang mencapai Rp 20,2 triliun.
    "Dalam penyaluran dana KUR ini, saya merasa bangga karena Provinsi Bangka Belitung terdepan dalam penyalurannya kepada masyarakat," katanya.
     Ia menegaskan bahwa pemerintah akan tetap memperhatikan pelaku usaha mikro agar tetap eksis dalam mengembangkan usahanya. (cr03)

Bupati Akui Anggaran Pemkab Defisit

ShareSUNGAILIAT - Perubahan Kebijakan umum Anggaran (KUA) dan PPAS tahun anggaran 2011 Kabupaten Bangka, diterima dan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Dalam Sidang Paripurna DPRD Bangka, Senin (12/9).
    Penandatanganan dari kebijakan perubahan anggaran itu sendiri dilakukan oleh Ketua DPRD Bangka Parulian Napitapulu Sip bersama Bupati Bangka Yusroni Yazid, di Gedung DPRD.
    Dalam sambutannya, Bupati Yusnoni Yazid menyampaikan APBD Kabupaten Bangka pada tahun 2011 secara umum untuk rancangan perubahan anggaran tahun 2011, relatif tidak berubah dengan APBD induk.
    "Hanya terjadi terhadap berbagai singkronisasi yang disebabkan karena ada penundaan kegiatan dalam belanja langsung yang semula sudah tertampung dalam APBD Induk," kata Yusroni.
    Terkait dengan perkembangan krusial dari berbagai faktor perkembangan eksternal dan internal yang ada sehingga sangat berdampak dengan kepada pendapatan daerah, belanja daerah serta terjadinya defisit anggaran, sehingga penyusunan untuk anggaran perubahan ini masih banyak terdapat kekurangan untuk diminta sumbang, saran dan kreatif yang konstruktif dari para anggota dewan yang terhormat dalam rangka untuk perbaikannya.
    "Dengan demikian dari sini kita harap akan muncul perbaikan yang berpihak kepada kebijakan yang berpihak kepada derajat pembangunan untuk masyarakat," ulas Yusroni.
    Dalam rapat paripurna kemarin itu juga dilakukan penyerahan dan penyampaian terhadap nota keuangan, tentang perubahan APBD Kabupaten Bangka tahun 2011 serta draft TA 2011.
    Sementara Ketua DPRD Bangka Parulian Napitapulu menyampaikan, dengan disahkannya KUA dan PPAS perubahan ini, telah dituangkan dalam kesepakatan dalam nota keunagan, akan berdampak positif untuk pembangunan bagi masyarakat di Kabupaten Bangka.
    Dalam kesempatan kemarin juga selesai dilakukan sidang paripurna dilanjutkan dengan acara halal bi halal antara pihak eksekutif dan instansi terkait yang menghadiri sidang paripurna bersama dengan anggota DPRD, serta para pimpinan. (mg08)

Pejabat Pemkab Diputar-putar

ShareSUNGAILIAT - Dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka akan melakukan perputaran pejabatnya.
    Itu ditegaskan Bupati Bangka Yusroni Yazid, Senin (12/9) selesai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Bangka dengan agenda Pengesahaan KUA PPAS APBD Kabupaten Bangka Tahun 2011.
    "Dalam waktu dekat Pemkab kembali akan melakukan rolling jabatan pejabat khususnya Eselon IIB Dan IIIA yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka," kata dia.
    Namun Yusroni buru-buru mengatakan lagi, bahwa yang ia lakukan bukanlah dikategorikan sebagai mutasi, karena alasannya ada 2 jabatan yang kosong, dan itu harus diisi.
    "Dan yang mengisi jabatan yang kosong ini juga, berarti harus digantikan posisi lamanya, jadi jelas ini bukan mutasi, hanya rolling tempat yang kosong," katanya.
    Penggantian jabatan yang dilakukan itu sendiri khusus dilakukan untuk menggantikan para pejabat yang telah memasuki masa pensiun, dan juga untuk mengisi beberapa jabatan yang ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya yang pindah ke Provinsi Bangka Belitung.
    "Jadi jabatan-jabatan yang kosong sekarang tersebut harus segera diisi agar kinerja kerja dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, sementara pejabat yang kosong seperti Pak Taufik Rani dan Pak Ifran Rasyid mutasi ke Pemprov," ulas Yusroni.
    Dijelaskan dia lagi, kemungkinan pelantikan pejabat yang baru akan dilakukan dalam minggu-minggu ini juga, namun untuk hari dan tanggalnya belum dapat ditentukan karena adanya revisi dari surat penggantian pejabat tersebut.
    Selain Itu proses rolling inipun akan dilakukan pada bulan Desember nanti karena untuk mengisi jabatan yang kosong yang ditinggal oleh pejabat yang lama, yang sudah habis masa baktinya, yang telah memasuki usia 58 tahun.
    "Namun masa jabatan itu sendiri dapat diperpanjang jika tenaga dari yang bersangkutan masih diperlukan," kata dia lagi.
'    Nah, saat ditanya untuk pengajuan masa jabatan itu sendiri maksimalnya, sesuai dengan aturan bisa diperpanjang untuk berapa kali, kata bupati perpanjangan masa jabatan untuk pejabat yang telah memasuki usia pensiun, sesuai aturan maksimalnya 2 kali.
    Dan itupun harus dengan pertimbangan-pertimbangan melalui persyaratan khusus.
    "Namun untuk di Pemerintahan Kabupaten Bangka sendiri telah kita sepakati cukup satu kali untuk perpanjangan massa jabatan bagi para pejabat yang telah memasuki masa pensiun, supaya ada pengkaderan, dan perpanjnagan masa bakti juga dapat dilakukan untuk pejabat eselon II ke atas seperti IIB, IIA mungkin dapat dilakukan perpanjangan 2 kali," tandasnya. (mg08)

Menteri: Pemuda Babel Keren

ShareUNGAILIAT - Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, Sjarifuddin Hasan mengajak kepada pemuda di Provinsi Bangka Belitung untuk menjadi wirausaha.
    "Pemerintah akan berusaha membantu bagi pelaku usaha pemula agar tumbuh dan berkembang," katanya di Sungailiat, Senin (12/9) saat melakukan kunjungan kerjanya.
    Dalam kunjungan Menteri Koperasi dan UKM RI, yang dipusatkan di gedung Sepintung Sedulang Sungailiat, didampingi Direktur utama LPDP, dan pejabat kementerian koperasi dan UKM serta  hadir pula Gubernur Bangka Belitung, Bupati Bangka, Walikota Pangkalpinang dan sejumlah Bupati di Provinsi Bangka Belitung.
     "Saya yakin pemuda Bangka Belitung mampu menjadi wirausaha yang handal dan nantinya pula mampu bersaing baik ditingkat lokal, Nasional dan Internasional," katanya.
     Ia mengharapkan, dengan kehadiran generasi muda Bangka Belitung menjadi wirausaha pemula tentu akan menambah jumlah pelaku usaha di daerah serta jumlah Nasional.
     Dijelaskan, pelaku usaha Nasional sampai dengan sekarang baru mencapai 0,24 persen dan diharapkan dengan kehadiran pelaku usaha pemula dari Bangka Belitung dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia.
     "Kalau pelaku usaha pemula yang dilakukan oleh pemuda Bangka Belitung mengalami kendala permodalan dapat menghubungi LPDP di Jakarta, karena saya yakin usaha untuk menjadi pelaku usaha yang handal tetap mendapat dukungan sepenuhnya," ujarnya.
     Dengan demikian kata dia, ke depan Provinsi Bangka Belitung tidak hanya dikenal Laskar Pelangi, namun juga dikenal dengan gerakan koperasi dan UKM.
     "Dengan dikenalnya daerah ini sebagai gerakan koperasi, saya berharap Provinsi Bangka Belitung juga nantinya terkenal dengan pengusaha-pengusaha pemula," jelasnya.
     Dengan gerapakn koperasi dengan melahirkan wirausaha pemula, dengan sendirinya akan terkenal dan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.
     Ia yakin, bahwa pemerintah daerah di Provinsi Bangka Belitung sangat memperhatikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah, bahkan dirinya juga berharap nantinya gedung pemasaran Koperasi dan UKM di Jakarta akan merencanakan pencanangan One Village One Product menjadi ikon produk seluruh Indonesia.
     One Village One Product kata dia, bukan berarti satu daerah hanya menghasilkan satu prodak yang diunggulkan, bahkan melaku pelaku usaha kecil dan menengah diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menciptkan kreativitas dan enovasi menciptakan prodak unggulan lainnya.
      "Prodak dihasilkan harus mempunyai nilai tambah yang berkelanjutan sehingga kedepannya banyak prodak unggulan yang beragam tidak hanya kain cual saja," demikian katanya. (cr03)

Waspadai Ancaman Kebakaran

ShareMERAWANG - Camat Merawang, Thony Marza mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan Merawang dan sekitarnya untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan.
    Apalagi saat ini sedang musim kemarau, kalau tidak hati-hati maka akan berakibat fatal dan sudah pasti tidak ingin hal buruk apapun terjadi.
    Hal ini sebagaimana yang disampaikannya saat ditemui Radar Sungailiat, Senin (12/9) di ruang kerjanya.
    Dia sangat mewanti-wanti warganya untuk lebih berhati-hati dan antisipasi jika-jika terjadi kebakaran pada musim kemarau seperti sekarang ini.
    “Kami tidak melarang untuk masyarakat ingin membakar misalnya untuk membuka lahan baru perkebunan, tapi tolong setelah dibakar jangan ditinggal begitu saja, karena pada saat seperti sekarang ini, kalau terjadi kebakaran maka sangat sulit untuk mengendalikan api," pintanya.
    Selain meminta masyarakat untuk tetap selalu waspada, Thony Marza juga menekankan kepada para perokok agar jangan sembarangan membuang puntung rokok, karena apabila api yang ada pada rokok masih menyala dan didekatkan pada benda yang mudah terbakar, maka akibatnya akan sangat berbahaya.
    Ia pun berharap agar imbauan ini dapat dicermati dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh masyarakat, karena tujuannya adalah untuk kebaikan dan keselamatan bersama, harap Thony Marza. (cr04)

Besi Jembatan Perimping Dijarah

ShareRIAUSILIP — Besi pembatas jembatan lama Sungai Perimping Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka, yang sudah didirikan sejak tahun 1901, dengan pajang sekitar 300 meter banyak hilang akibat di jarah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Walaupun selebihnya memang ada yang keropos dimakan usia dan rusak.
    Camat Riau Silip M Ansori Muslim Msi mengharapkan kepada pihak terkait agar dapat melakukan pemeliharaan terhadap jembatan tersebut, mengingat jembatan tersebut adalah salah satu jembatan tertua yang ada di Bangka, yang didirikan pada zaman kolonial Belanda sebagai sarana tranportasi utama di zaman dulu.
    “Saya sangat prihatin dengan kondisi jembatan tersebut, karena besi pembatannya banyak dijarah orang,” ungkapnya, Jumat, (12/9) kemarin diruang kerjanya.
    Dijelaskannya ke depan pihak Kecamatan Riau Silip akan melakukan pemeliharaan terhadap beberapa objek peninggalan yang bersejarah di zaman dahulu yang ada di wilayah tersebut termasuk jembata lama Sungai Perimping yang usianya sudah mencapai seratus tahun lebih ini.
    “Kami berencana kedepannya jembatan ini akan menjadi icon untuk Kecamatan Riau Silip,” jelasnya.
    Selain itu juga ia menambahkan di sungai Perimping juga kedepannya akan dilakukan pengembangan di sektor pariwisata air, seperti sarana olahraga dayung, memancing dan lain sebagainya.
    Ia mengatakan kendala yang dialami oleh pihaknya untuk melakukan pemeliharaan jembatan tersebut adalah minimnya dana yang dimiliki oleh pihak Kecamatan Riau Silip.
    “Untuk saat ini kendala yang ada untuk melakukan pemeliharaan jembatan tersebut adalah pendanaan,” tambahnya.
    Ia mengharapkan dengan kondisi jembatan Sungai Perimping yang lama ini dapat menjadi perhatian oleh pihak-pihak terkait yang ada sebagai salah satu sarana objek wisata bagi masyarakat. (trh)

Puasa, 4 Narkoba Diberangus

ShareSUNGAILIAT - Jajaran Kepolisian Polres Bangka berhasil mengungkap 4 kasus peredaran narkoba sejak bulan Ramadhan sampai habis lebaran ini.     Kasus narkoba terbanyak adalah  pada saat bulan ramadhan lalu sebanyak 3 kasus dan setelah lebaran sebanyak 1 kasus untuk jenis ganja dan sabu-sabu.
    Kapolres Bangka melalui Kasat Narkoba Iptu. Hendra Firmanto disela-sela pam pengamanan di Desa Zed Sabtu malam (10/9) lalu mengatakan rata-rata pelaku yang tertangkap adalah sebagai pemakai.
    Pada bulan ramadhan lalu berhasil ditemukan pemakai ganja saat terjadi  kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di dekat  SPBU Sinar Jaya yang  ternyata pada saat anggota  buser Reskrim  kerumah tersebut begitu digeledah malah ditemukan ganja 3 paket ukuran sedang.
    Informasi sebelumnya ganja tersebut  berjumlah 2 Kg  tapi ketika  ditemukan dan pelaku tertangkap mengaku sudah habis karena  dipakai sendiri olehnya.
    Narkoba selanjutnya ditemukan di Kelurahan  Sri Menanti, pada kasus ini orang yang tertangkap mengaku disuruh  pegang barang haram tersebut sebanyak 14 paket dan ia mendapatkan bonus untuk memakainya.
    Dari keterangannya dan pengembangan penyelidikan petugas berhasil menangkap lagi pelaku narkoba jenis ganja di Selindung Indah.
    Pada saat lebaran sempat tidak ada penangkapan, namun setelah itu ada dua kasus hasil pengembangan penyelidikan sebelumnya dan petugas berhasil menangkap JN dan AL yang membeli narkoba jenis ganja di Pangkalpinang lalu hingga saat ini sedang di kembangkan jaringannya kemana saja karena informasinya selanjutnya hasil pengembangan penyelidikan mengarah kepada bandar walau belum bisa dipastikan  besar atau kecil karena namanya baru terdengar.
    Sementara satu kasus shabu pelaku yang tertangkap di Kelurahan Parit Padang  petugas berhasil menemukan 2 paket 1 sedang dan 1 kecil jenis shabu-shabu. Pelaku ketangkap tangan saat memegang barang bukti ketika hendak mau pakai. Namun sebelumnya sudah ditemukan peralatan untuk menggunakan seperti bong dan pipet yang masih baru.
    "Tiga pengungkapan sebelum lebaran dan satu setelah lebaran, pelaku rata-rata pemakai," jelas Kasat Narkoba. (trh)

Cuaca Parah, Nelayan Melaut

ShareBELINYU — Nelayan di Kecamatan Belinyu tetap melaut, meskipun kondisi cuaca dan permukaan air laut tinggi.
    Sejak 3 minggu lalu, kondisi cuaca seperti ini sudah berlangsung dengan ketinggian gelombang mencapai 1 meter hingga 1,5 meter, disertai dengan angin kencang, hal ini berdampak pada tingginya harga jual ikan di pasaran.
    Salah satu nelayan di Tanjung Ru Belinyu, Lakbung  mengatakan walaupun kondisi cuaca ekstrim di laut sebagian nelayan tetap melaut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Cuaca seperti ini harga ikan di pasaran menjadi tidak stabil, lebih cenderung mengalami peningkatan harga jual ikan.
    “Untuk saat ini walaupun cuaca sedang buruk kami tetap melaut, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya, Senin (12/9) kemarin.
    Hasil tangkapan ikan sedikit menurun, menyebabkan  harga ikan tenggiri mengalami peningkatan yang cukup drastis, mencapai harga 60 ribu per kilo sebelumnya harga perkilo sebesar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu, namun saat ini harganya sedikit mengalami peningkatan.
    “Kondisi seperti ini akan terus terjadi, karena akan memasuki musim barat, yang akan diawali sekitar bulan November mendatang, dan berakhir sekitar bulan Maret,” ungkapnya.
    Dengan keadaan cuaca seperti ini, ia memprediksi  ketinggian gelombang air laut akan mengalami peningkatan, hal ini difaktorkan memasuki musim angin barat.
    Saat ini nelayan yang ada sebagiannya menambatkan perahu di dermaga mengingat kondisi bulan dalam keadaan purnama.
    “Saat ini kami stop dulu, karena bulan terang, biasanya kalau melaut kami selama 3 hari baru balik,” ujarnya.
    Ketika disinggung terkait alat komunikasi jarak jauh, ia mengaku di kapal jaring tangkap miliknya tidak memiliki alat komunikasi dengan pihak pelabuhan setempat. Sehingga masih menggunakan alat biasa yang dan kemampuan alami berdasarkan pengalaman selama menggeluti profesinya sebagai nelayan.
    Sementara Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) Kabupaten Bangka, Ratno Daeng Mappiwali  mengimbau kepada seluruh nelayan yang ada agar waspada dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, mengingat ketinggian gelombang air laut menghadapi musim barat akan lebih ekstrim.
    “Kami mengaharapkan para nelayan agar lebih mewaspadai dengan cuaca seperti ini, karena kondisi gelombang cukup tinggi,” imbaunya. (trh)
 
 

UBB Bidik Mahasiswa Kurang Mampu

ShareMERAWANG - Saat ini, Universitas Bangka Belitung (UBB) sedang fokus untuk melaksanakan program baru.
    Program baru itu yakni program yang langsung menyentuh ke mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki potensi akademik yang cukup lumayan.
    Hal itu dikatakan Rektor UBB, Prof Dr Bustami Rachman saat dijumpai Radsul di ruang kerjanya, kemarin.
    "Kami sat ini sedang konsen untuk melaksanakan program baru di UBB yang mana program ini dimaksukan untuk langsung menyentuh kepada kalangan Mahasiswa yang memiliki potensi bagus, namun tidak mampu. Makanya kita bantu bagi mereka yang mau kuliah di UBB. Tapi Mahasiswa yang akan kita berikan beasiswa yang kami sebut dengan program beasiswa Bidik Misi ini, sudah harus melalui survey, sehingga dari hasil survey tersebut akan diketahui bahwa yang bersangkutan memang miskin atau hanya memanfaatkan surat miskin  atau keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa," ujarnya.
    Nah, ujarnya lagi, kesempatan ini terbuka bagi semua mahasiswa yang punya potensi tinggi, baik dalam prestasi akademik maupun non akademiknya, bahkan 20 persen dari jumlah mahasiswa baru bisa mendapatkan program beasiswa ini.
    Anggaran untuk pelaksanaan Bidik Misi ini adalah merupakan program Beasiswa yang diperoleh dari Departemen Perguruan Tinggi (Dikti) atas perintah Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemendiknas RI).
    "Dan mulai tahun 2012 nanti akan banyak lagi program-program baru kami yang akan kami lakukan, namun saat ini belum dapat dilaksanakan karena masih dalam proses persetujuan, namun kami dari UBB sudah siap untuk menjalankannya. Karena UBB hadir sebagai universitas yang dipersiapakan untuk menyosong peradaban Bangka Belitung dan Indonesia menjadi lebih baik dan unggul,” katanya. (cr04)

Tempat Jagal Bakal Diperluas

ShareSUNGAILIAT - Rumah Pemotongan Hewan (RPH) atau yang akrab disebut tempat jagal, milik Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispernak) Kabupaten Bangka segera diperluas ruangan pemotongan hewan karena untuk meningkatan kapasitas pelayanan pemotongan hewan.
    "Saat sekarang kemampuan sarana RPH yang tersedia hanya mampu memotong maksimal empat hewan, dan setelah diperluas mampu memotong hewan mencapai belasan ekor sapi," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanianian dan Peternakan Kabupaten Bangka, H. Rahmani, di Sungailiat, Senin (12/9).  
     Ia mengatakan, panitia pelaksana kegiatan dikerjakan oleh pemerintah Provinsi Bangka Belitung melalui instansi terkait dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2011, dengan total dana sebesar Rp 520 juta.
     "Diharapkan pelaksanaan kegiatan selesai sampai akhir tahun 2011 sehingga dapat segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau pedagang," katanya.
     Rahmani mengatakan, fasilitas yang akan akan dibangun berupa penambahan ruang pemotongan, sekretariat serta pagar bagunan serta lainnya.
    "Ruang potong yang tersedia sekarang masih sangat terbatas, namun setelah ditambah ruang nantinya mampu menampung lebih banyak dari yang ada sekarang," ujarnya.
    Diharapkan  setelah bangunan RPH selesai direhab, semua pedagang daging hendaknya memotong hewan di tempat yang telah disediakan agar mempermudah dilakukan pengawasan.
    "Saya akui karena fasilitas yang terbatas, sejumlah pedagang daging memotong hewan sebagian di pemotongan sukarela atau ditempat lainnya," jelasnya.
     Dengan difokusnya tempat pemotongan kata dia, pihaknya lebih mudah mengawasi semua hewan sehingga daging yang dijual di pasar dalam kondisi aman dikonsumsi serta tetap higeinis.
    "Hewan yang dinyatakan sakit dilarang untuk dipotong dan dijual kemasyarakat karena dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," demikian Rahmani. (cr03)

Puntung Rokok Sebabkan Kebakaran

ShareSUNGAILIAT - Personel kebakatan Unit Pelayan Teknis Daerah (UPTD) Kebakaran Kabupaten Bangka, sejak datangnya musim kemarau telah berhasil menjinakkan 19 titik kebakaran hutan di wilayah kabupaten setempat.
    "Dari 19 titik kebakaran, terbanyak adalah kawasan hutan di Sungailiat disusul dengan daerah hutan di kecamatan lain," kata Kepala UPTD Kebakaran, Kabupaten Bangka, Imron di Sungailiat, Senin (12/9).
    Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terhadap kebakaran kata dia, pihaknya menugaskan penyiagaan sejumlah personel di pos selama 24 jam, petugas tersebut segera meluncur di lokasi kebakaran sesuai informasi dari masyarakat.
     "Kami selalu siaga di pos siang dan malam untuk mengantisipasi kalau sewaktu-waktu terjadi kebakaran," katanya.
     Imron mengakui, armada atau mobil kebakaran yang tersedia serta ketersediaan jumlah personel tentunya masih sangat terbatas jika dibanding dengan luas wilayah serta jarak tempuh di masing-masing kecamatan.
     "Saat sekarang kami hanya memiliki satu unit mobil kebakaran ditambah dengan sejumlah petugas, idealnya untuk melayani di delapan kecamatan hendaknya tersedia enam unit mobil kebakaran," katanya.
     Dengan kemampuan ketersediaan armada yang memadai kata dia, bisa untuk melayani satu unit mobil untuk satu atau dua kecamatan termasuk ditambah dengan sopir minimal lima orang lagi.
     "Meskipun jumlah armada dan personel yang terbatas jumlahnya, tetapi tidak mengurangi semangat kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
     Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membakar hutan sembarangan karena berpotensi penyebar apinya di tempat lain, serta melarang membuang putung rokok di kawasan hutan yang terdapat banyak daun kering.
     "Kebakaran hutan yang sering terjadi dilebih diakibatkan membuang puntung rokok sembarangan dan disebabkan persoalan lainnya," katanya.
     Sementara untuk stok air sendiri kata dia, sampai sekarang belum mengalami kesulitan karena volume air di sumur masih tersedia banyak serta dibantu pasokan air dari sejumlah kolong atau tempat bekas penambangan biji timah yang menampung banyak air. (cr03)

Sapi Kurban Segera Dipasok

ShareSUNGAILIAT - Sebanyak sekitar 200 ekor sapi dari luar pulau Bangka segera akan dipasok ke Kabupaten Bangka untuk mencukupi kebutuhan kurban di daerah setempat.
    "Tahap awal, diperkirakan dua minggu lagi sebanyak 200 sapi kurban yang akan dijual oleh sejumlah pedagang segera masuk dari Lampung, Jawa dan daerah lain diluar pulau Bangka," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka, Rahmani di Sungailiat, Senin (12/9).
    Ia mengatakan, semua sapi kurban tersebut sebelum dipasok terlebih dahulu sudah dilakukan uji kesehatan oleh pemerintah daerah asal serta dilakukan yang sama di karantina hewan di pelabuhan penyeberangan.
     "Setelah sampai dilokasi, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan kembali untuk menyatakan kalau hewan atau sapi tersebut benar-benar sehat," jelasnya.
     Menurutnya, kebutuhan sapi kurban pada tahun ini diperkirakan tidak mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni berkisar 300 ekor sapi, dan sisa sapi yang belum dipasok menyusul pada minggu berikutnya.
     "Semua hewan yang didatangkan dari luar Pulau Bangka akan melalui pelabuhan penyeberangan Muntok, Kabupaten Bangka Barat dan pelabuhan penyeberangan lain," jelasnya.
     Dikatakan, meskipun selama ini tidak pernah ditemukan sejumlah sapi kurban yang sakit, namun pengawasan tetap dilakukan oleh pihanya sebagai upaya antisipasi.
    "Pengawasan terhadap hewan kurban memang membutuhkan konsentrasi karena pemotongannya dilakukan tidak satu tempat melain dibeberapa tempat yang berbeda oleh panitia kurban," katanya.
     Sementara untuk hewan kurban kambing kata dia, sampai sekarang belum ada informasi kepastian pasokannya mengingat jumlahnya lebih banyak dibanding dengan sapi.
     "Saya mengharapkan kepada panitia kurban untuk menghubungai petugas kesehatan hewan sebelum hewan tersebut dipotong untuk menyatakan apakah hewan tersebut layak atau tidak dipotong," katanya. (cr03)
     

Titik Api Belum Ditemukan

ShareSUNGAILIAT - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangka, Arman menyatakan bahwa sampai sekarang pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai titik api di sejumlah tempat yang berpotensi terjadinya kebakaran.
     "Sampai dengan sekarang saya belum mendapatkan informasi baik langsung dari masyarakat maupun dari satelit mengenai adanya titik api yang bisa menimbulkan kebakaran," katanya di Sungailiat, Senin (12/9).
     Meskipun begitu kata dia, pihaknya tetap waspada dan meningkatkan koordinasi dengan pihak pemadam kebakaran serta masyarakat untuk segera mengambil tidak cepat jika terjadi kebakaran.
     "Masyarakat selain harus menjaga lingkungan dan hutannya agar tetap aman dari jangkauan api, masyarakat juga harus segera melapor jika terjadi kebakaran di wilayahnya," katanya.
     Menjaga lingkungan hutan agar tetap aman dari kebakaran kata dia, hendaknya kepedulian serta keterlibatan masyarakat setempat sangat dibutuhkan, karena tanpa ada peran serta dari masyarakat langsung tentu sangat sulit mengantisipasinya.
     "Dengan kondisi musim yang sampai sekarang belum juga turun hujan, saya juga mengharapkan kepada semua masyarakat untuk tidak membakar bahan yang mudah terbakar secara sembarangan, serta tidak mempergunakan api dalam hutan karena mudah menimbulkan kebakaran," jelasnya.
     Masalah tananam bunga di sejumlah jalan di Kota Sungailat kata Arman, melalui petugasnya setia pagi melakukan penyiraman bunga termasuk bunga bungenvil disepanjang jalan Jenderal Sundirman Sungailiat yang mulai mengering akibat cuaca panas yang tinggi.
    "Penyiraman yang kontinyu dilakukan hanya sebantas upaya pencegahan agar jangan sampai tanaman bunga tersebut mati, dan kalaupun ada yang mati akan segera kami ganti dengan tanaman sejenis," ujarnya.
     Arman mengatakan, air untuk menyiram bunga diambil dari waduh air mempergunakan mobil tenki air dengan kapasitas lima ton dan langsung melakukan penyiraman. (cr03)

Mapur dalam Bahaya!

ShareRIAUSILIP - Warga Desa Mapur mengeluhkan aktifitas penambangan yang dilakukan oleh PT Timah beserta beberapa pengusaha pertambangan swasta lainnya yang menambang kebanyakan dalam bentuk TN pada KP (Kuasa Pertambangan) Timah di wilayah Desa Mapur.   
    Pasalnya akitifitas penambangan yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir ini sudah merusak bahkan menghilangkan sebuah sungai beserta anak sungai lainnya yang ada di daerah tersebut.
    Para warga yang berasal dari enam dusun di Desa Mapur berjumlah sekitar 600-an KK ini menyesalkan aktifitas penambangan yang tidak ramah lingkungan ini.
    Sebuah sungai yang menjadi kebanggaan dan sumber kehidupan sebagian warga mereka sekarang menjadi rusak luluh lantah ditimbun tailing yang sudah tinggi memuncak.
    Menurut beberapa puluhan warga yang mengajak meninjau lokasi penambangan dulunya sungai yang ada sebagai tempat aktifitas warga seperti mencari ikan, udang dan juga digunakan sebagai jalan dari laut oleh kapal keruk KD Mentok, KD Darat dan lainnya menuju ke komplek KD Mentok.
    Namun sekarang yang tersisa adalah tumpukan pasir tailing yang labil dan sangat membahayakan apabila musim hujan bisa longsor menutupi bandar buatan.
    Yang lebih memprihatinkan bandar yang dibuat sekarang hanya seleber 5 meter selain sangat dangkal dan sempit serta berlumpur juga tidak bisa menganti fungsi sungai sebelumnya yang dapat menjadi bahan baku air atau menampung debit air saat musim hujan.
    Berbeda dengan sungai dahulu yang sangat dalam dan lebar sehingga bisa dilewati kapal keruk darat sampai mendekati jembatan dan perkomplekan timah KD Mentok.
    Beberapa waktu yang lalu juga warga sudah mengalami dampak susahnya yakni berupa banjir karena air yang seharusnya ditampung pada sungai sekarang pada bandar menjadi meluap dan membanjiri pemukiman warga serta beberapa jalan.     Kondisi ini bila dibiarkan akan menambah sengsara para warga Desa Mapur sedangkan pihak penambang mendapatkan hasilnya dan warga yang mengalami penderitaan.
       "Sungai ini ada sumber kehidupan warga Mapur. Sebelumnya sungai digunakan untuk mencari ikan, udang dan juga kalau kemarau bisa digunakan, sekarang kita saksikan, inilah buktinya. Kita harapkan pemerintah daerah turun perhatikanlah warga mapur, hasil yang didapat banyak tapi tidak ada dapat apa-apa tidak memberikan keuntungan untuk Desa Mapur," keluh Naga salah satu warga saat bersama meninjau lokasi penambangan pada Sabtu siang (10/9).
    Akibat penambangan ini juga saat musim hujan karena air yang meluap sampai ke pemukiman warga menyebabkan selain susah karena banjir juga tanam tumbuh wargapun rusak.
    Sedangkan efeknya terutama pada musim kemarau ini susah memcari air karena lobang aktifitas  penambangan yang digali lebih dalam dari sumur warga saat ini.
    Para warga juga sangat menyayangkan wilayah penambangan yang merupakan KP Timah luput dari pengawasan ataupun disengaja sehingga rasanya tidak masuk akal kalau daerah penambangan bisa menghilangkan sebuah sungai padahal pastinya secara aturan apabila berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) ada jarak minimal yang harus patuhi namun kenyataannya penambangan TN oleh PT Timah dan perusahaan lainnya malah menghilangkan sebuah sungai.
    "Kita pikir mereka menambang sesuai dengan aturan tapi ternyata tidak, di sini para penambang menggunakan aktifitas dalam bentuk TN. Kita sudah survei dan lihat kondisinya yang begini, kita minta Pemkab Bangka, komisi C DPRD Bangka yang membidangi pertambangan, Dinas Pertambangan dan PT Timah turunlah  ke lapangan," kata Naga.
    Dari peninjauan lokasi penambangan yang tidak ramah lingkungan ini para warga akan membuat laporan kepada pemerintah melaui desa mengenai aktifitas penambangan yang sudah merusak lingkungan ini agar mendapat perhatian kalau tidak diindahkan jangan sampai warga bertindak sendiri karena tidak terima lingkungannya dirusak.
    "Jangan sampai warga Bertindak sendiri, karena khawatir akibat aktivitas penambangan TN ini. Permintaan warga sungai di gali ulang dipindahkan ke posisi semula dan untuk penambangan yang berada dialiran sungai dicabut izinnya," tandas naga yang diiyakan warga Mapur lainnya.
    Sementara PJS Kepala Desa Mapur, Suharpin usai meninjau lokasi penambangan memang membenarkan aktifitas penambangan yang sudah merusak lingkungan ini terutama Sungai Air Mangkok, selama ini juga pihak desa tidak dilibatkan secara penuh karena mereka (PT Timah) merasa ini adalah KP Timah dan wewenang mereka namun karena dampak kerusakannya membawa kerugian bagi warga Desa Mapur itu yang sangat disesalkan.
    Diakuinya tidak ada kontribusi berarti dari para penambang yang ada  kapada Desa Mapur selain memang tidak ada aturannya namun kerusakannya sangat mengancam kehidupan warga Desa Mapur.
    Untuk itu ia bersama warga ia akan meneruskan laporan hasil survey kepada pihak terkait dalam hal ini PT Timah selaku pengeluar izin dengan tembusan kepada Camat Riau Silip, Bupati Bangka dan lainnya agar permasalahan ini ditindak lanjuti .
    Terkait keinginan warga yang akan mengambil tindakan sendiri apabila tidak digubris oleh  pihak terkait lainnya ia meminta para warga jangan sampai melakukan itu karena permasalahan ini harus diselesaikan dengan jalur yang sebenarnya dengan menyurati PT Timah selaku pengeluaran izin bukan dengan tindakan yang anarkis.
    "Namun kalau tidak ada antisipasi dari pihak perizinan pertambangan maka kita dari  desa akan memberhentikan aktifitas pertambangan mereka. Terutama yang berada di area aliran DAS kalau tidak sesuai dengan aturan perizinan penambangan kita minta mereka hentikan," tegasnya. (trh) 

Perampokan di Pugul, Janggal

ShareSUNGAILIAT - Kembali lagi terjadi tindak pidana di wilayah hukum Polres Bangka kali ini menimpa  warga yang berdomisili  di Sungailiat.
    Warga yang berasal dari Palembang dan bekerja pada pengusaha di Kota Sugailiat ini mengaku dirampok saat melintasi sebuah ruas jalan raya Sungailiat-Belinyu pada hari Sabtu kemarin (10/9).
    Tempat kejadian perkara berada di Jembatan Desa Pugul setelah simpang KD Mentok Kecamatan Riau Silip pada hari Sabtu pukul 19.00 WIB.
    Pencurian dengan kekerasan ini dilakukan para pelaku dengan menggunakan sejata api (senpi) terhadap korban Willy Kristiawan (25) dan Deni (24) beralamat di sebuah kontakan sekitar Sri Ayu Jalan Batin Tikal depan Polsek Sungailiat, serta Eduar (21) warga Jelitik Kecamatan Sungailiat.
    Kronologis kejadian berlangsung saat ketiganya mengendarai mobil box dan dihentikan oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Tiger namun tidak diketahui plat nomor polisinya.
    Pada saat itu pelaku sengaja membuang tas hitam ke tengah jalan,  tak menyangka akan hal ini Willy pun menghentikan laju kendaraanya namun pelaku menyetop  mobil korban sambil menodongkan senpi ke arah sopir.
    Seketika singkat kejadian pelaku langsung meminta uang yang dibawah korban senilai Rp 80 juta lebih.
    Tidak puas sampai disitu pelaku meminta dompet dan handphone yang dibawa korban lalu setelah mendapatkan hasil curiannya pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor honda tigernya ke arah Sungailiat
    Deni salah satu korban saat ditemui harian ini di Mapolres Bangka, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB masih dalam kondisi trauma, sehingga membuat penyidik dari Polres Bangka kesulitan mendapatkan informasi kasus ini.
    “Saya tidak ingat kejadiannya,” ungkap Deni, saat dimintai keterangan oleh penyidik.
    Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Ipda Alpian selaku Kapolsek Riau Silip membenarkan adanya kejadian tersebut, namun ia mengatakan untuk kasus ini masih dalam proses lidik oleh tim gabungan dari pihak Polsek Riau silip dan Polres Bangka.
    ” Benar, Sabtu (10/9) kemarin telah terjadi curas di daerah kami, namun kasus ini masih dilakukan proses lidik,” jelasnya.
    Dijelaskannya dalam kasus ini pihaknya telah melakukan olah TKP, namun ada beberapa hal kejanggalan yang ditemukan dalam kasus ini, dan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini.
    “Kami telah meminta keterangan beberapa saksi yang ada di sekitar TKP, namun mereka (masyarakat sekitar)tidak mengetahui adanya kejadian tersebut,” tegas Alpian.
    Sedangkan untuk para korban beserta Aziz selaku pemilik pengusaha pemilik perusahaan   tempat para korban bekerja telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak penyidik Polres Bangka, Sabtu malam usai kejadian.
    Dalam hal ini Deni sempat dilarikan ke Instalasi Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sungailiat, namun berdasarkan visum dari pihak RSUD Sungailiat yang ditangani oleh dokter Betty, Deni tidak mengalami luka sedikitpun, melainkan Deni hanya mengalami pusing dan shok pasca kejadian. (trh) 

Ungsikan Benda Sejarah ke Palembang

ShareSUNGAILIAT - Mengingat Kabupaten Bangka sampai saat ini belum memiliki balai arkeologi untuk menyimpan benda-benda bersejarah, maka benda-benda bersejarah yang ada di lokasi seperti situs Kota Kapur yang ditemukan di wilayah Kabupaten Bangka saat ini, terpaksa disimpan di Balai Arkeologi di Palembang.
    Kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka, Asep Setiawan. "Benda bersejarah yang ditemukan di daerah Kabupaten Bangka di antaranya yang disimpan di Balai Arkeologi Palembang antara lain, berupa arca kapal kayu serta benda yang mengandung nilai-nilai sejarah lainnya yang berhasil ditemukan," terangnya.
    Tambah dia, dengan maraknya aktifitas penambangan yang belakangan kian tidak dapat dibendung, diperkirakan tidak lagi dapat melihat kalau daerah yang mengandung tempat bersejarah dihantam untuk kegiatan penambangan.
    "Maka untuk itu pihak kami terus untuk menjaga dan mengawasi lokasi situs bersejarah  Kota Kapur tersebut misalnya, tidak terjamah oleh aktifitas penambangan dan malah dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," sesalnya.
    Jabar dia lagi, beberapa waktu lalu situs Kota Kapur yang mempunyai nilai sejarah tersebut sempat terjamah oleh aktifitas penambangan timah, namun saat ini aktifitas penambangan timah ilegal yang ada dekat kawasan situs Kota Kapur sudah dapat diatasi.
    Saat ini para penambang pun sudah mulai menjauh dalam melakukan aktifitas penambangan dari situs Kota Kapur.
    "Kita sangat berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat menjaga agar situs yang kita miliki tersebut jangan sampai hilang. Dan kita berharap masyarakat dapat terus mendukung adanya keberadan dari situs bersejarah tersebut, agar tetap ada,' pintanya.
    Makanya dia menegaskan ini semua tidak menjadi tanggungjawab dari pemerintah semata, namun untuk mendukung agar situs situs yang punya nila nilai sejarah itu tetap utuh kebedaraannya masyarakat pun harus bahu membahu untuk menjaga keberadan dari situs bersejarah yang punya nilai sejarah yang sangat tinggi, dari sejarah kehidupan yang ada di dunia ini.
    "Terutama sejarah yang berkaitan dengan Pulau Bangka Belitung ini sendiri," harapnya .(mg08)

Urusan Cewek, 11 ABG Disel!

ShareSUNGAILIAT- Perkelahian antara sekelompok pemuda Desa Kemuja dengan pemuda Desa Zed pada Jum’at malam lalu dipicu oleh beberapa pemuda Desa Petaling yang memainkan gas motornya.
    Hal itu menimbulkan suara bising yang ditimbulkan dari knalpot racingnya tersebut.      Ketika ditegur oleh pemuda Desa Zed yang sedang main gaple mereka merasa tidak senang yang akhirnya pemuda Desa Petaling tersebut malah menantang para pemuda Desa Zed tersebut untuk berkelahi di ujung kampung sehingga perekelahian pun tak terelakkan.
    Berdasarkan informasi lainnya yang berhasil dihimpun Radsul dari Kepala Desa Petaling Rudi Karmidi  saat Karmidi mendatangi Mapolres Bangka hari Sabtu kemarin (10/9) menceritakan kejadian ini bermula di mana pada Jum’at malam lalu pemuda Desa Petaling tersebut frustasi lantaran habis diputus pacarnya yang ada di Desa Zed.
    Karena frustasi diputus pacarnya, pemuda Petaling  yang habis bertandang ke rumah pacarnya langsung pulang dan memainkan gas suara motornya dengan sekencang kencang sehingga membuat sekumpulan orang Zed yang sedang main gaple menegur pemuda Desa Petaling tersebut.
    "Tidak terima dengan teguran tersebut, pemuda Petaling itu meminta nomor Hp orang Zed dengan maksud untuk menantang berkelahi di ujung Kampung perbatasan antara desa`petaling dengan desa Zed. Dia minta nomor Hp orang Zed dengan maksud kalau mau berantem, mereka (pemuda Desa Petaling, red) tunggu di ujung Desa Kemuja,” kata Karmidi
    Lanjut Karmidi, selang beberapa jam kemudian terlihat beberapa pemuda Petaling dan pemuda Zed saling cekcok mulut namun ditengahi oleh aparat desa setempat dan akhirnya para pemuda tersebut membubarkan diri.
    Aparat desa menyangka permasalahan tersebut sudah selesai tetapi ternyata  percekcokan tersebut kembali terjadi dan akibat pengaruh minuman keras akhirnya sampai terjadi perkelahian antara pemuda desa Petaling dan Desa Zed.  Akibat pekelahian tersebut warga Desa Zed Ruslan Effendi mengalami luka memar di bagian wajah akibat dipukul massa saat terjadi perkelahian tersebut, setelah kejadian tersebut dari tiga kepala desa terkait yakni kepala desa Petaling, Kemuja dan Desa Zed sudah bertemu dan sepakat untuk berdamai.
    "Karena beberapa warga kita yang terlibat dalam perkelahian masih bersatus pelajar dan kesepakatan damai tersebut juga melibatkan pihak orang tua mereka dan bila masih juga belanjut maka mereka akan masing-masing yang akan bertangung jawab, kalau sampai diproses secara hukum nantinya,” jelas Karmidi
    Dikatakannya lagi  dalam perkelahian tersebut sebanyak 11 orang terdiri dari 3 orang pemuda asal Desa Petaling dan 8 orang pemuda asal Desa Zed diamankan di Mapolres Bangka untuk diminta keterangan di Mapolres Bangka pada hari Sabtu (10/9) terkait terjadinya perkelahian antara pemuda Desa Kemuja dan Desa, Zed sekitar pukul 22.00 WIB Jumat malam (09/09) namun pihaknya mengupayakan dengan pihak aparat Desa Zed menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara damai.
    “Tiga kepala desa yakni Desa zed, Desa Kemuja dan Desa Petaling berembuk untuk proses damai. Itu kita lakukan karena kita kasian dengan anak anak kita yang masih sekolah dan itu yang kita fikirkan. Akan tetapi juga kita juga harus melibatkan orang tua. Kalau tidak melibatkan orang kita takutkan dikemudian hari akan terjadi konflik yang sama,“ Harap Karmidi.
    Jika nanti timbul kesepakatan antara semua pihak yang terlibat namun dikemudian hari terjadi lagi permasalah tersebut maka kita serahkan kepada hukum menindak lanjutinya. Artinya jalan damai dengan melibatkan orang tua dan tokoh agama tetapi dibelakang hari bila terjadi lagi maka mereka siap untuk diproses lagi.
    Sementara itu Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH membenarkan sebanyak 11 pemuda dari Desa Petaling dan Desa Zed diamankan di Mapolres Bangka untuk dimintai keterangan terkait perkelahian yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB Jumat malam (09/09) lalu. ”Dari hasil pemeriksaan sementara pemicu permasalahan perkelahian karena hal sepele, pemuda Desa Petaling tersebut ditegur warga Desa Zed karena suara knalpot motor yang nyaring dan tidak terimah ditegur akhirnya berkelahi antara pemuda kedua desa tersebut,” katanya
    Menurut Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH, dihimbau kepada para toko agama, masyarakat, aparat desa serta orang tua untuk dapat menghimbau kepada anak-anaknya untuk tidak mudah terpancing isu-isu tidak benar yang sengaja memprovokasi sehingga menyebabkan permusuhan atara pemuda di desa.
    ”Masih dalam suasana Idul Fitri 1 Syawal 14 32 Hijiriyah hendaknya kita semua mengedepankan sikap saling maaf-maafkan, persaudaraan sehingga suasana desa kita menjadi aman dan memang sudah ada niat baik dan kesepakatan dari pihak aparat ketiga desa yakni Desa Petaling, Zed dan Desa Kemuja untuk berdamai,” pinta Kapolres Bangka. (trh) 

"Ini Bukan Gertak Sambal"

ShareSUNGAILIAT - Warga kompleks perumahan Taman Elit Pesona Bangka, yang sebelumnya bakal mengancam akan melakukan aksi massa pada hari Senin (12/9) terkait masalah aliran listrik di kediaman mereka, untuk sementara menarik diri dulu dari rencana tersebut.
    Penundaan itu menurut informasi, karena mereka masih menunggu proses selanjutnya dari hasil negosiasi dari pihak pemerintah daerah berdasarkan, hasil pertemuan yang dilakukan perwakilan warga dengan Sekda Bangka H Tarmizi H Saat, Sabtu (9/9) kemarin.
    Hal itu disampaikan oleh perwakilan warga, Zainal Abidin kepada Radsul, Minggu (10/9).
    Ujar dia, awalnya warga Pesona hari Senin ini akan melakukan aksi massa.
    "Namun, setelah pada hari Sabtu kemarin kita bertemu dengan pihak pemerintah daerah yang diwakili oleh Sekda Bangka H Tarmizi H Saat di rumahnya, ia minta warga untuk dapat menyelesaikan permasalahan melalui koordinasi, dan berjanji akan memfasilitasi keinginan warga tersebut," ujar Zainal.
    Tambah dia, walau sekda sendiri pada hari ini (Senin, 12/9) akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan, namun sekda telah berjanji akan terus menuntaskan permasalahan tersebut.
    Dan sekda sendiri telah memerintahkan stafnya untuk melakukan koordinasi ke pihak PT PLN terkait pemasangan aliran listrik tersebut.
    Selain itu alasan mereka menunda aksi massa tersebut, karena sejak hari Sabtu (9/9) kemarin pihak instalatir PLN telah mulai melakukan persiapan pengerjaan untuk pemasangan instalasi jaringan listrik di Taman Pesona Bangka.
    Kemudian kondisi aliran listrik yang ada di Pesona Bangka sebelumnya gelap gulita, dikarenakan tidak berjalannya pembangkit listrik tenaga diesel yang dimiliki Taman Pesona Bangka dalam beberapa hari belakang.
    "Tapi kini sudah kembali berjalan dan masyarakat pun telah menikmati adanya penerangan sejak Sabtu (9/9) kemarin," tuturnya.
    Namun walau mereka telah dapat menikmati aliran listrik kembali melalui tenaga pembangkit diesel yang ada, mereka ingin tetap Pesona Bangka dapat dialiri listrik dari PLN.
    "Dan kami pun sebagai perwakilan warga tetap terus akan mengawasi jalannya pemasangan jaringan listrik PLN ke perumahan Pesona Bangka. Dan kami pun telah mengultimatum paling lambat pada bulan Oktober mendatang seluruh jaringan listrik PLN sudah terpasang dan aliran listrik dari pihak PLN, telah dapat dinikmati warga, sesuai janji warga sebelumnya, kalau sampai dengan bulan Oktober warga Pesona Bangka belum dapat menikmati aliran listrik dari PLN, kita akan melakukan aksi massa," ancam Zainal.
    Dan ini katanya tidak sekedar gertak sebagaimana banyak pendapat yang ia dengar. "Tunggu saja kalau hal ini memang belum juga terealisasi," tantang Zainal. (mg08)

Harga Cabe Makin "Merah"

ShareSUNGAILIAT -  Rupanya tidak hanya harga ikan yang masih cukup tinggi dan tidak stabil di pasar ikan tradisional Sungailiat.
    Harga bumbu dapur jenis cabe pun sudah beberapa hari ini ikut tambah pedas, karena stok cabe dari luar daerah Bangka menipis.
    Kata salah seorang penjual bumbu dapur di pasar tradisional Sungailiat, dedek, Minggu (10/9) harga dari beberapa jenis bumbu dapur masih tergantung pasokan barang dari luar karena kebanykan bumbu seperti halnya cabe, bawang dan sejenisnya yang lainnya masih didatangkan dari luar daerah, seperti dari Palembang, Bandung dan Jakarta.
    Sementara hasil perkebunan dari para petani setempat belum memenuhi permintaan konsumen.
    "Jadi, kalau stok barangnya sedikit sedangkan permintaan barang banyak secara otomatis secara hukum ekonomi barang akan naik harganya," terang dedek sambil tersenyum.
    Berkurangnya pasokan jenis bumbu dapur seperti halnya cabe ini mungkin dikarenakan situasi cuaca seperti musim kemarau, atau seperti sekarang banyak tanama cabe yang mati sehingga hasil produksinya pun menurun.Selain itu situasi cuaca yang kurang menentu dan sedikit ekstrim, kapal yang mengangkut pun jadi ngeri berlayar.
    "Kita pedagang kecil seperti halnya pedagang bumbu dapur berharap harga pun bisa stabil karena kalau harga mahal seperti ini, para pembeli pun akan berbelanjanya sedikit, sebatas keperluan saja, kalau harga murah pasti yang beli pun rame dan sekali beli cukup banyak untuk persiapan, atau untuk disimpan," jelasnya.
    Dengan harga yang tinggi seperti ini pedagang tidak berani nyetok banyak-banyak barang yang didagangkan.
    Takutnya, tidak laku dan busuk, maka mereka juga yang bakal rugi keluhnya.
    "Kalau kami pedagang kecil ini pengennya juga harganya stabil, karena kalau harga murah modal yang dikelurakan hanya tidak seberapa juga, kalau mahal seperti ini kita pun harus mengeluarkan modal ekstra," keluhnya.
    Sementara untuk harga cabe kecil yang sebelumnya dijual Rp 25 ribu naik menjadi Rp 40 ribu, untuk cabe besar keriting Rp 35 ribu, cabe besar biasa Rp 30 ribu, bawang merah Rp 15 ribu, bawang putih Rp 12 ribu, bawang bombai Rp 10 ribu/Kg-nya.
    Dan untuk asam Rp 4.000, ketumbar Rp 2.000, kencur Rp 3.000, serai Rp 1.000, kunyit Rp 3.500, kemiri Rp 5.000, pala Rp 7.000, laos Rp 2.000, jahe Rp 3.000 dan belacan penyedap rasa dijual dengan harga Rp 3.000/Ons. (mg08)

"Jangan Ganggu Fasilitas Umum"

ShareMERAWANG - Camat Merawang Thony Marza tak hentinya mengimbau mengingatkan bahkan meminta agar para pemilik Tambang Inkonvensional (TI) yang berada di wilayah Kecamatan Merawang untuk tau dengan peraturan, mana daerah yang boleh ditambang dan mana daerah yang tidak boleh ditambang.
    Hal ini sebagaiamana yang disampaikan Thony Marza kepada Radsul di kantornya beberapa waktu kemarin, menanggapi tertangkapnya beberapa penambang Tambang Inkonvensional yang sedang beraktivitas di seputaran wilayah Jembatan Lingkar Timur Dusun Mudel Desa Air Anyir oleh sejumlah anggota Sat Pol PP dan satuan anggota  Polisi Polres Bangka, termasuk juga tertangkap tangannya seorang penambang yang melakukan penambangan tidak jauh dari lokasi kolam air Baku milik PDAM Tirta Bangka  beberapa waktu yang lalu.
    Kata Thony ia tidak bisa sepenuhnya melarang orang untuk membuka TI, karena salah satu alasannya adalah untuk mata pencaharian masyarakat untuk bertahan hidup.
    "Namun meskipun demikian, semuanya ada aturan mainnya, contohnya tidak boleh ber-TI di tempat atau bisa merusak fasilitas umum, namun apabila tetap  saja, setelah diberikan imbuan, nasehat dan sebagainya, tapi tetap tidak mau nurut, maka itu yang akan kami tindak tegas,” ujar Thony. (cr04)

Bisnis Game Online Menjanjikan

ShareMERAWANG - Nongkrong dan berlama-lama hingga berjam-jam dan larut dalam dunia game online, nampaknya kini semakin menjadi hobi baru bagi sebagian pemuda dan anak-anak sekolah di Desa Pagarawan dan sekitarnya.
     Hal ini yang kemudian mendorong Wulan dan suaminya sejak 10 bulan yang lalu membuka usaha warnet di Desa Pagarawan meskipun awalnya usaha ini memang tidak besar, namun sangat disyukuri karena tak disangka-sangka setelah 10 bulan bisnis online ini berajalan, makin hari nampak semakin menunjukan pencerahan, bahkan menurut pemilik usaha warnet Flazzz ini, Warnetnya tidk pernah sepi dari pengunjung, bahkan sengaj di buka sejak mulai pukul 09.00 WIB hingga pagi kembali.
    Tentu saja dengan hanya mengeluarkan kocek Rp 4.000/jamnya di Warnet Flazzz ini, para pencinta bisa bermain game online atau FB, twiteer dan lain-lain dengan sepuasnya, sesuai dengan keinginan si pengguna.
    Menurut Wulan Bisnis ini untuk daerah seperti di Pagarawan ini, masih terbilang belum banyak, namun  di tengah pesatnya kemajuan bisnis ini, jangan kata jika tak banyak halangan yang terkadang sering menghadang,  seperi di Warnet Flazzz ini, rawannya sambaran petir, bahkan Warnet sudah 2 kali mengalaminya, dan halangan berikutnya yang tak kalah memusingkan adalah masalah  ketersedian daya listrik.
    Akhirnya Wulan mengatakan dirinya hanya berharap usaha ini terus berkembang, maju dan semakin diterima oleh masyarakat. (cr04)

BKP Kurang 14 Orang PPL

ShareSUNGAILIAT – Kabupaten Bangka  saat ini hanya  memiliki 56 penyuluh pertanian lapangan (PPL).
    Idealnya 1 desa memiliki 1 PPL jadi Kabupaten Bangka masih kekurangan 14 orang PPL.
    Hal ini dikemukakan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Bangka, Pan Budi Marwoto kepada Radsul saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
     Dijelaskan Pan Budi, ada 3 pilar ketahanan pangan yaitu harga, ketersediaan dan konsumsi. Melalui para PPL inilah, sektor pertanian sedang digalakkan agar pangan Bangka tidak sepenuhnya tergantung keluar daerah, jadi peranan PPL ini sangat penting sekali.
    “Meski masih kurang jumlahnya namun kualitas PPL kita sudah cukup baik. Untuk meningkatkan kompetensi dan meng up date tekhnologi pertanian, secara berkala kita kirim mereka untuk mengikuti pelatihan ke Lampung dan Bogor. Petani juga kita lengkapi dengan media cetak pertanian agar wawasan pertaniannya bertambah,” jelas Pan Budi.
    Untuk menutupi kekurangan tersebut, ada beberapa PPL yang membawahi lebih dari 1 desa. Ini dimaksudkan agar petani di setiap desa mendapatkan bimbingan pertanian sebagai upaya mengembangkan sektor pertanian di desa.
    Menurutnya juga, mengingat  pangan di Bangka masih import sebesar 69 %, BKP juga fokus terhadap diversifikasi pangan. Masyarakat mulai dikenalkan dengan pangan non beras yaitu pangan lokal misalnya jagung, bijur, dan lainnya.
    “Kalau ada hambatan cuaca pasti distribusi pangan ke kita akan tersendat dan harga pun naik. Jadi ketergantungan import harus dikurangi sedikit demi sedikit, paling tidak sampai habis masa jabatan Bupati sekarang, ketergantungan pangan dapat terus dikurangi,” pungkasnya. (*)

Moratorium PNS, Perlukah?

ShareMERAWANG - Moratorirum atau pembatasan perekrutan CPNS sekarang ini sedang hangat menjadi perbincangan.
    Namun sejumlah pihak juga sudah mendengar salah satu alasan pemerintah terhadap moratorium PNS adalah untuk mengurangi beban Negara dalam pembiayaan gaji PNS yang cukup fantastis setiap tahunnya.
    Ada juga yang mengatakan moratorium adalah salah satu langkah keseriusan pemerintah dalam mendapatkan seorang Abdi Negara yang memang benar-benar mampu bekerja dengan penuh loyalitas dan tanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya.
     Salah satunya adalah dari Pengawas Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Kabupaten Bangka, Yohannes.
     Menurut Yohannes, wacana pemerintah Pusat untuk melakukan moratorium terhadap perekrutan tenaga pegawai negeri sipil, boleh-boleh saja, namun hal ini sudah pasti tidak boleh dilakukan dengan gegabah tanpa memandang juga dampak negatifnya.
    "Moratorium tenaga Pegawai Negeri Sipil contohnya adalah untuk Bangka, sudah pasti akan memberikan pengaruh yang cukup besar, karena ihwalnya penentuan perekrutan PNS itu harus melihat kepada tingkat kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, dan kesempatan kerja," ulasnya.
    Kata dia, oleh karena salah satu hal yang harus dilakukan sebelum melakukan moratorium PNS adalah memperhatikan dengan seksama  terhadap 3 unsur tadi, yakni kepadatan penduduk, tingkat pendidikan  dan kesempatan kerja, begitupun dengan pulau Bangka adalah merupakan surga bagi pendatang, orang dari berbagai luar daerah setiap tahun terus berdatangan dengan tujuan salah satunya adalah mengadu nasip di negeri yang juga kaya akan sumber mineral timah ini.
    Ia menyarankan kepada pemerintah, agar kalau pun Wacana moratorium itu jadi dilakukan, untuk daerah Bangka, harus ada dua pilihan yakni yang pertama harus dilakukan pemetaan dengan sungguh-sungguh atau tidak melakukan Moratorium terhadap tenaga guru, karena rakyat kita semakin banyak, tingkat pendidikan atau sekolah juga semakin meningkat. (cr04)

Tj Gudang Pintu Masuk Pendatang

ShareBELINYU - Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu menjadi akses pintu masuk para pendatang dari luar dan diperkirakan jumlahnya  meningkat pasca lebaran yang telah berlalu satu minggu lebih.     Terakhir dalam waktu dekat kemarin kembali masuk kapal penumpang PELNI yang membawa penumpang cukup ramai pada hari Jumat (9/9) lalu.
    Dari pantauan Radsul di lokasi pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu  mulai dari pukul. 14.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB tampak arus mudik para penumpang yang  datang menggunakan jasa kapal penumpang terpantau membeludak.
    Menurut salah seorang petugas pelabuhan Tanjung Gudang, jumlah penumpang yang datang lebih ramai dibandingkan pada beberapa hari sesudah lebaran kemarin.
    Untuk jumlah penumpang yang turun jumlahnya lebih banyak 4 kali lipat dibandingkan dengan penumpang yang turun, kondisi ini karena sebagian diantaranya diperkirakan adalah para perantauan yang mengadu nasib untuk mencari pekerjaan di Belinyu atau daerah Bangka lainnya.
    "Para penumpang yang turun saja untuk siang ini diperkirakan bisa mencapai 2000 orang. Sedangkan para penumpang yang mau berangkat diperkirakan sekitar 400 orang," ungkap salah satu petugas tersebut kepada Radsul saat  ditemui di kawasan pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu jumat (9/9) siang sekitar pukul 15.30 WIB.
    Sementara salah satu penumpang yang tidak mau disebutkan namanya berasal dari Riau mengaku dirinya sengaja datang ke Bangka bersama temannya karena tertarik untuk bekerja di Bangka karena dari teman yang sudah datang bekerja di Bangka sebelumnya relatif sukses sebab bekerja di Bangka mudah dan upahnya cukup lumayan.
    "Kalau di tempat saya susah bekerja bang, upahnya juga kecil kalau disini saya pengen coba  karena temen saya yang sudah duluan berangkat bekerja di tambang kelihatan lumayan hasilnya," terangnya.
    Seperti diketahui Bangka merupakan surga bagi para pendatang dengan menggiurnya upah pada lapangan pekerjaan yang tersedia seperti di bidang pertambangan, bangunan maupun perkebunan. Sehingga hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka terdapat para pendatang yang bekerja dan terkadang tinggal di camp-camp sementara. (trh)

Pemerintah = Konsultan Investor

ShareSUNGAILIAT - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tentunya sangat diperlukan adanya sinergisitas antar pelaku usaha dengan pemerintah daerah dalam bentuk saling pengertian dan saling mendukung satu sama lain yang disesuaikan dengan peran masing-masing.
    Pelaku usaha/investor diharapkan dapat berfungsi sebagai aktor baik dalam kepentingan pancapaian sasaran bisnis maupun sebagai penggerak ekonomi masyarakat minimal pada lingkup wilayah tempat keberadaannya.
    Sedangkan peran pemerintah daerah yang dalam hal ini dinas/instansi teknis selain  sebagai fasilisator juga diharapkan berperan sebagai konsultan bagi para pelaku usaha baik dalam menujang kepentingan bisnis pelaku usaha itu sendiri maupun dalam rangka pembinaan dan pengendalian yang diselaras dengan tujuan dan sasaran pembangunan ekonomi daerah khususnya  dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya, demikian dikatakan Wakil Bupati Bangka pada acara sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penanaman modal belum lama ini di Gedung Wanita Sungailiat.
    "Budaya melayani kepentingan calon investor perlu ditanamkan diseluruh jajaran aparat birokrasi pemerintahan, antara lain birokrat pemerintahan  untuk memberikan pelayanan yang terbaik, memangkas birokrasi, mengurangi beban-beban usaha yang berlebihan serta menciptakan iklim investasi yang kondusif," ungkapnya.
    Dikatakannya salah satu cara yang telah dilakukan pemerintah untuk menata birokrasi pemerintahan dalam hal menunjang kebijakan investasi adalah dengan dikeluarkannya Keppres Nomor 29   tahun 2004 tentang penyelenggaraan penanaman modal dalam rangka penanaman modal asing dan penanamanan modal dalam negeri melalui sistem pelayanan satu atap.
    "Tujuan yang ingin dicapai adalah dalam rangka meningkatkan efektifitas serta menyederhanakan sistem pelayanan penyelenggaraan penanaman modal serta "support" instansi sektoral atau teknis yag mengeluarkan izin," imbuhnya
    Yang sering menjadi persoalan sekarang adalah izin kegiatan investasi atau usaha yang melebihi dari izin yang telah diatur dengan penanganannya dibeberapa tempat/lebih dari satu pintu yang tentunya berdampak memakan waktu dan biaya, yang secara rasional sejumlah ijin tersebut sangat relevan dengan operasional investasi di daerah.
    "Melalui kegiatan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan bidang penanaman modal ini semoga dapat menambah wawasan, pengetahuan dan bekal serta membangun rasa saling pengertian dan kerjasama dinas/instansi dalam menyikapi semua kebutuhan calon investor terutama bagi perbaikan pelayanan perizinan penanaman modal di Kabupaten Bangka," tandasnya. (*) 

Gawat, Ikan pun Kita Harus Ngirim

ShareSUNGAILIAT - Setelah sebelumnya dikhawatirkan stok ikan khususnya di Sungailiat bakal menipis setidaknya sampai 2 bulan ke depan, sekarang sudah sedikit aman.
    Itu lantaran stok ikan sudah cukup  lumayan banyak membanjiri pasar ikan tardisonal Sungailiat namun harga ikan masih tetap belum stabil,ternyata ikan ikan yang diperdagangkan  di pasar ikan Sungailiat kebanyakan masih di datangkan dari luar Kabupaten Bangka.
    Seperti diungkapan oleh salah seorang pedagang ikan di pasar ikan Sungailiat Syaril kepada Radsul, Minggu (10/9).
    Kata dia, kebutuhan ikan untuk Kota Sungailiat saat ini dipasok dari daerah Mentok Bangka Barat, serta dari luar Pulau Bangka seperti ikan-ikan yang dibekukan seperti jenis Tongkol dan Tenggiri, berasal dari Medan dan Jakarta yang dipasok lewat jalur pelabuhan Pangkalbalam, yang dikelola oleh sebuah perusahaan ikan di daerah Pangkalpinang.
    Sementara ikan hasil tangkapan dari para nelayan Sungailiat belum normal untuk memenuhi kebutuhan permintaan pembeli, dikarenakan situasi cuaca yang masih cukup ekstrim seperti gelombang dan angin sulit untuk ditebak, terlebih saat ini bulan pun masih terang, jadi tangkapan jadi berkurang.
    "Untuk jenis ikan yang kebanyakan yang dipasok dari Mentok Bangka Barat seperti udang, Kembung Siam dan kepiting, sementara ikan-ikan yang dibekukan pasti ikan yang sudah kurang segar.
    Dan untuk ikan ini sendiri konsumen perlu hati-hati untuk mengkonsumsinya karena ikan yang dibekukan dan didatangkan dari luar diindikasikan bisa saja mengandung bahan pengawet yang berbahaya, seperti jenis formalin dan sejenisnya untuk menjaga kondisi ikan tetap nampak segar.
    Dalam kesempatan itu pun Syaril berharap adanya pengawasan dari pihak Pemerintah Daerah setempat melalui instansi terkait, untuk dapat melakukan pengawas terhadap pasokan ikan yang didatangakan dari luar bangka terutama yang dalam bentuk ikan beku.
    "Sementara dari penganatan yang kita lakukan, selama kecolongan, ikan-ikan yang mengandung bahan bahan berhaya bisa masuk kepoasaran karena masih lemah pengawasan dari aparat terkait, dan ini seharus sudah menjadi tanggungjawab moral bagi para pelaku pemerintahan di daerah kita, karena para konsumen kadang orang yang tidak mengerti dan bukan ahlinya hanya melihat ikan dari mata terbuka tanpa mengunakan alat," kata Syaril.
    Sementara diperkirakan kondisi harga ikan ini sendiri akan bisa kembali normal seperti bisa sekitar sepuluh hari ke depan dan itu pun tergantung kondisi cuaca, apa akan segera membaik atau belum.
    Untuk harga ikan di pasar ikan Sungailiat sekarang untuk jenis ikan Tenggiri pancing berkisar antara Rp 90 ribu sampai 100 ribu, Tenggiri beku hanya dijual dengan harga Rp 60 ribu, Tongkol Rp 25 ribu, Kembung Rp 30 ribu, Jebung Rp 40 ribu, Ketarab Rp 25 ribu, Sarden Rp 25 ribu, Dincis Rp 20 ribu, Kakap Merah Rp 70 ribu, Sotong Rp 40 ribu, Kepetek Rp 20 ribu, Parang-parang Rp 25 ribu, Pari Rp 20 ribu, Tahu-tahu Rp 30 ribu, Kerisi Rp 35 ribu, Singkur Rp 30 ribu, dan udang dijual dengan harga Rp 60 ribu/Kg nya. (mg08)

Pendatang Mau Didata Ulang

ShareRIAUSILIP — Pasca lebaran Idul Fitri 1432 H lalu, Pihak Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka akan melakukan pendataan ulang terhadap penduduk serta pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut.
    Itu dikatakan Camat Riau Silip, M Ansori Muslim M si kepada Radsul saat ditemui di ruang kerjanya.
    Dalam pendataan mendatang pihaknya akan melibatkan seluruh unsur lapisan di Kecamatan Riau Silip, guna melakukan pendataan ulang bagi penduduk dan pendatang  yang ada.
    Seperti yang dilakukan beberapa waktu yang lalu pihak kecamatan mengeluarkan tugas untuk pendataan pendatang yang terdiri dari Kasi Pemerintahan, Kasi Trantib Kecamatan Belinyu, Kades, Kadus, dan Ketua RT yang ada di sembilan desa pada Kecamatan Riau Silip.
    “Pendataan ini dalam waktu dekat akan kami lakukan dengan memerintahkan kepala desa setempat, agar dapat melakukan pendataan ulang terutama bagi para pendatang di masing-masing wilayahnya,” ungkap Ansori.
    Dikatakannya tujuan dilakukan pendataan ulang tersebut adalah untuk mengakurasi jumlah jiwa yang berdomisili di kecamatan tersebut, selain itu juga ia menegaskan untuk penambahan jumlah penduduk khususnya di wilayah Kecamatan Riau Silip akan ada penambahan angka jiwa, hal ini akan terjadi pada beberapa desa di sembilan desa yang ada.
    “Penambahan penduduk atau pendatang ini dominan akan terjadi di wilayah Desa Deniang, Cit, Mapur dan Silip,” terangnya.
    Dengan pendataan ulang pasca lebaran ini diharapkan data yang didapat dapat meng up to date jumlah pendatang yang ada walaupun diakuinya jumlah pendatang ini selalu bergerak berubah-ubah bisa naik namun bisa turun karena mobilitas mereka yang tinggi terutama para pekerja di bidang pertambangan seperti Tambang Inkonvensional (TI) Apung ataupun TI mini.
    "Kita melakukan antisipasi pasca lebaran karena lebih banyak pendatang pada  arus balik dengan mengintruksikan kepala desa untuk mengupdate dan memverifikasi data yang ada, kalau perlu dibentuk tim lagi untuk meng up to date data yang ada," pungkasnya.
    Sebelumnya berdasarkan data yang dilakukan sampai pada bulan Mei-Juni 2011 tercatat sebanyak 840 jiwa pendatang yang bekerja di Kecamatan Belinyu dan mayoritasnya bergelut di pertambangan timah dan berasal dari bermacam daerah seperti Jawa, Madura, Lampung, NTT dan sebagainya. (trh)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More