This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 09 September 2011

"Taman Elit = Taman Neraka"

ShareSUNGAILIAT - Masyarakat perumahan Taman Elit Pesona Bangka Sungailiat mengancam akan melakukan aksi untuk menuntut hak mereka.
    Hak itu antara lain hak untuk mendapatkan fasilitas penerangan sesuai yang pernah dijanjikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka dan pihak pengembang sebelumnya.
    Seperti yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat perumahan Taman Elit Pesona Bangka Zainal Abidin, kamis (8/9) di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka, ketika menyampaikan aspirasi masyarakat.
    Mereka minta gar pihak DPRD Bangka  dapat memfasilitasi keinginan masyarakat untuk dapat bertemu dengan pihak PT WIBA, pihak PT PLN dan pemerintah daerah, agar dapat membuat sebuah solusi dan merealisasikan infrastruktur terutama terkait dengan masalah penerangan, serta fasilitas lainnya ke perumahan warga yang ada di Taman Pesona Bangka tersebut.
    "Karena kami warga Pesona Bangka sudah letih untuk menanti janji dari pihak pengembang yaitu PT WIBA, karena sudah hampir 4 tahun fasilitas penerangan listrik terutama dari PLN sesuai yang dijanjikan oleh pengembang sebelumnya belum juga dapat kami nikmati," kata Zainal.
    Bahkan sekarang masyarakat katanya harus bergelap-gelapan setelah penerangan listrik sementara dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel rusak, dan kini warga harus menggunakan fasilitas genset yang mau tidak mau harus menambah beban pengeluran warga.
    "Di samping itu kami selaku konsumen dari Taman Elit sangat kecewa atas kondisi yang terjadi di perumahan tersebut. Karena kondisi yang ada di perumahaan tersebut yang kami terima tidak sesuai dengan janji sebelumnya dari pihak pengembang, yaitu PT WIBA yang menjanjikan perumahan tersebut akan dilengkapai dengan fasilitas penerangan listrik, air PDAM, serta fasilitas pelengkapan lainnya. Tapi apa yang terjadi bukan Taman Elit, tapi Taman Neraka karena sekarang di perumahan tersebut gelap gulita, bahkan malam hari terdengar suara bising yang keluar dari mesin genset warga, sudah seperti lokasi Tambang Inkonvensional saja," sesalnya.
    Makanya mereka minta secepatnya agar keinginannya dapat difasilitasi oleh pihak pengembang PT WIBA termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka yang telah memberikan izin bagi pengembang perumahan tersebut.
    "Kami sangat berharap pihak DPRD dapat memanggil paling lambat pertemuan ini dapat dilaksanakan hari Sabtu, 10 September ini, karena kami warga memberi deadline sampai hari Senin 12 September. Apabila keinginan warga ini tidak ditanhggapi maka kami akan turun untuk melakukan aksi`demo," tegasnya.
    Selain itu, mereka juga akan menempuh jalur hukum dan telah mempersiapkan kuasa hukumnya.
    Sementara Ketua DPRD, Parulian Napitapulu berjanji secepat mungkin akan memfasilitasi aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat Taman Pesona Bangka.
    Selain itu dia pun minta kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat hal-hal yang dapat menganggu ketertiban.
    "Kita minta warga dapat dengan secara arif untuk menanyakan kembali janji dari pihak pengembang atau dari pihak pemerintah daerah unttuk memenui janjinya. Namun kalau masih juga tidak ada aksi dari pemerintah daerah, kita akan berusaha untuk pihak terkait untuk memfasilitor apa yang menjadi tuntutan masyarakat tersebut," janjinya. (mg08)

Aroma Pemecatan di Mendobarat

ShareMENDOBARAT - Bolos sejak bulan Juni sampai hari ini, membuat salah satu PNS di lingkungan Kecamatan Mendobarat bakal berhadapan dengan namanya pemecatan.
    PNS yang awalnya hanya sebagai seorang honorer kemudian diangkat jadi PNS itu, 3 bulan tidak masuk kerja tanpa ada penjelasan apapun.
    Dan, hal itu dibenarkan sendiri oleh Camat Mendobarat, M Haris kepada Radsul.
    Nasib dan karier PNS yang berinisial Ms kini terancam, dia tercatat di buku pegawai sudah sejak Juni, Juli, Agustus hingga sekarang  meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai seorang abdi Negara di Mendobarat begitu saja.
    Bahkan tanpa alasan dan keterangan yang jelas. Padahal Ms sudah berkali-kali diberikan nasihat bahkan sudah pernah dijemput bola hingga ke rumahnya untuk kembali dan aktif kembali. Namun apa daya Ms tetap saja keras, dan tidak mengindahkan berbagai nasihat dan teguran yang dilayangkan kepadanya.
]    Camat Mendobarat M Haris, mengatakan bahwa stafnya tersebut memang sudah tidak lagi ngantor sejak 3 bulan terakhir ini, mangkirnya pun tidak tahu karena sebab apa.
    Diatambahkannya berbagai tindakan sudah dilakukan untuk mengajak kembali Ms menunaikan kewajibanya sebagai seorang PNS di Kantor Kecamatan Mendobarat.
    ”Kami sudah memberikannya teguran secara lisan, langkah persuasif, kami jemput langsung ke rumahnya, tapi tetap saja dia seperti ini, kami sudah lakukan langkah lengkap untuk mengajak dia kembali. Oleh karena hal itulah karena langkah-langkah yang pihak Kecamatan dan saya sebagai seorang pimpinan di Kecamatan Mendobarat ini tidak juga mengena kepada yang bersangkutan, maka akhirnya kami membuat laporan tentang yang bersangkutan kepada Bupati Bangka Yusroni Yazid, melalui Dinas Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka, dan selanjutnya tinggal menunggu yang bersangkutan akan di periksa oleh Inspektorat Kabupaten Bangka,” aku M Haris.
    Padahal, sesuai dengan berlakunya surat Peraturan Pemerintah (PP) No.53 Tahun 2010 Tentang Kedisiplinan Pegawai.
    PP ini mestinya mampu memberikan pemahaman sekaligus  cerminan bagi para PNS untuk dapat mematuhi segala aturan yang dibebankan kepadanya. Karena seorang PNS memikul beban kepada rakyat. Karena rakyatlah yang membayar gaji PNS melalui pajak.
    Namun nampaknya, PP.No.53 Tahun 2010 itu hingga kini masih tetap dianggap tidak berguna bagi Ms. Ms awalnya hanyalah merupakan seorang honorer di kantor tempat ia bertugas tersebut, sebelum akhhirnya ia diangkat menjadi PNS tetap di Kantor Kecamatan Mendobarat. (cr04)

Kemarau, Manfaatkan Lobang Camui

ShareRIAUSILIP - Sebagian warga Riau Silip pada musim kemarau yang saat ini sedang melanda memanfaatkan kolong-koong bekas penambangan (camui) sebagai tempat untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti mencuci, mandi dan sebagainya.
    Hal ini dilakukan sebagian warga Dusun Simpang Mapur, Desa Pugul Kecamatan Riau Silip setelah tiga bulan belakangan kemarau berkepanjangan.
    Banyaknya lobang camui yang tersisa usai penambangan menjadi tempat cadangan sumber air, beberapa air yang terdapat dalam camui yang agak lama airnya cukup bening untuk digunakan keperluan sehari-hari.
    Terlihat banyak warga-warga yang ramai mandi pada pagi atau sore setiap harinya pada lubang bekas galian timah tersebut.
    Beberapa warga yang ditemui Radsul kemarin pagi Kamis (8/9) mengaku memilih mandi di kolong bekas camui karena lebih banyak tersedia di daerahnya mengingat sebagian besar sumur mereka sudah kering akibat kemarau ini.     Tak jarang juga menurut mereka ada sebagian yang memanfaatkan air yang ada dibawah pulang  untuk keperluan di rumah.
    "Beginilah kalau sekarang musim kemarau kami menggunakan air camui yang disini cukup banyak tersedia karena dirumah kami semua sumur telah kering beberapa minggu yang lalu," ujar Syaiful salah satu warga yang sedang mandi di salah satu lubang camui.
    Dikatakannya para warga sekarang tidak lagi memiliki sumber kolong yang benar-benar baku belum tercemar karena sebagian besar sudah terkena aktifitas penambangan sehingga kalaupun ada airnya sudah tercemar. Camui yang mereka gunakan memang airnya agak bening karena sudah cukup lama ditinggal dari aktifitas penambangan.
    Untuk kebutuhan air minum para warga selain menggunakan air galon sementara  sebagiannya mengambil pada sumur warga yang airnya masih ada.
    Pada musim kemarau ini kebutuhan warga untuk air semakin meningkat untuk biaya yang harus dikeluarkan karena terkadang untuk mencuci makanan seperti sayur-sayuran dan lauk terkadang menggunakan air galon yang tentunya menambah beban pengeluaran.
    "Kalau kemarau sedikit biaya ektra untuk membeli air galon, selain itu juga kerja kita bertambah karena mesti  mengambil air untuk persiapan dirumah dari tempat ini (camui-red)," kata Syamsul.
    Dari pantauan Radsul musim kemarau yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan ini selain mengeringkan sumur-sumur warga juga sebagian tanaman warga menjadi menguning akibat kekeringan kurang air, selain itu jalan yang belum diaspal pada siang harinya berdebu.
    Belum diketahui kapan akan turun hujan sebab menurut sebagian warga kemarau kali ini cukup panjang ditandai angin yang masih bertiup kencang.
    "Kalau masih angin kencang begini rasanya masih belum bisa dipastikan kapan akan hujan, tanda-tandanya masih lama kelihatannya," ungkap warga lainnya. (trh)

Warga Parit Padang Minta Aspal Jalan

ShareSUNGAILIAT - Warga di Lingkungan Parit Padang, meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan pengaspalan Jalan Baru untuk memperlancar kendaraan.
     "Kondisi jalan saat ini masih tanah merah serta sedikit batu kerikil yang sengaja ditempatkan oleh warga untuk mengantisipasi air jika turun hujan," kata salah warga lingkungan tersebut, Sirahman di Sungailiat, Kamis (8/9).
     Ia mengatakan, warga sekitar mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Bangka agar jalan sepanjang lebih kurang satu kilometer yang menghubungkan langsung ke Desa Lubuk Kelik segera di aspal agar selain lancar kendaraan juga mempermudah akses bagi masyarakat.
     "Semua jalan yang di Lingkungan Parit Padang terutama yang menghubungkan langsung ke jalan A Yani sebagian besar sudah diaspal kecuali jalan Baru yang dibuat sudah lebih lima tahun lalu," katanya.
    Permintaan yang sama juga dikatakan warga lainnya, Yulmaniyar, di mana kata dia, masyarakat yang mengajukan permohonan pengaspalan jalan tersebut secara tertulis sudah membuat permohonan kepada Pemerintah daerah termasuk dengan menandatangi surat permohonan yang diketahui oleh Ketua RT setempat.
     "Mudah-mudah dengan permintaan tertulis tersebut pemerintah segera mengabulkannya karena masyarakat sangat membutuhkan pengaspalan jalan," ujarnya.
     Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah selayaknya melakukan pengaspalan di Jalan Baru karena rumah penduduk di sekitar jalan tersebut sudah banyak termasuk kendaraan yang melintasinya.
     "Dengan diaspalnya jalan tersebut diharapkan kegiatan pembangunan masyarakat menjadi lebih lancar," katanya.
     Ia mengatakan, warga sekitar bersedia lahannya dipergunakan jika memang perlu dilakukan perluasan jalan untuk di aspal. (cr03)
    

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More