Share
SUNGAILIAT – Beberapa waktu belakangan ini di Sungailiat ada orang yang terganggu ingatannya (gila) berkeliaran di beberapa titik yang ada di Kota Sungailiat seperti pasar, jalan protokol, dan tempat-tempat umum lainnya.
Situasi ini tentunya sangat mengganggu ketertiban, keindahan, dan pandangan mata bagi warga Sungailiat maupun orang yang datang saat bertemu dengan orang gila tersebut. Sudah banyak warga Sungailiat yang merasa risih dengan keadaan ini terutama terhadap salah satu orang gila berjenis kelamin laki-laki yang terkadang berjalan kemana-mana tanpa mengenakan busana selembar kainpun alias telanjang.
Salah satu warga Sungailiat, Sri mengeluhkan ketidaknyamanannya ketika secara tidak sengaja beberapa kali berpapasan dengan orang gila yang berkeliaran.
Pernah suatu kali dirinya mengendarai motor dan saat berada pada jalan tertentu berpapasan dengan orang gila laki-laki dengan kondisinya yang sudah bertingkah laku aneh ditambah tanpa mengenakan busana (telanjang).
“Dak nyamen rase e pas mate tekeliet macem tuh (tidak nyaman rasanya ketika mata melihat hal seperti itu), apalagi kita wanita dan hal ini sudah berapa kali saya jumpai, kami minta pemerintah memperhatikan ini, apalagi Sungailiat adalah kota adipura,” ujarnya.
Dari pantauan wartawan Radar Sungailiat memang beberapa kali pernah melihat salah satu orang gila yang melintas di jalan-jalan protokol Sungailiat dengan kondisi seperti itu, hampir setiap hari belakangan ini bisa dijumpai.
Kondisi ini membuat risih bagi setiap orang yang kebetulan secara tidak sengaja berpas-pasan. Seperti yang dikatakan salah satu pelajar wanita sekolah menengah pertama di Sungailiat yang tidak mau dituliskan identitasnya, dirinya bersama teman-teman sekolahnya jadi panik bila bertemu dengan orang tersebut.
“Rase e ku soi nian pas ketemu orang tuh (Rasanya saya sial sekali sewaktu bertemu dengan orang gila itu), “ ungkapnya sambil menutup wajah.
Untuk memastikan informasi yang sebenarnya sejauh mana peranan pemerintah, wartawan Radar Sungailiat melakukan konfirmasi kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Bangka Senin (23/5). Kasi Kelembagaan dan Kemitraan Dinsosnaker Bangka, Gulyananopenalfa mengatakan pihaknya telah mengetahui hal itu, orang yang terganggu jiwanya tersebut bernama kalok, menurutnya sudah sudah beberapa kali Dinsos Bangka mengadakan perawatan yang bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (RSJ) yang ada di Sungailiat.
“Sudah sekitar 5 kali membawanya ke RSJ, namun karena keterbatasan dalam hal pelayanan di RSJ terkadang dia kabur. Ketika kita bawa, dirawat, dan setelah dalam keadaan baik dikembalikan kekeluarga namun sesampai dikeluarga, karena keluarganya ini tidak mampu, jadi tidak terurus, dibiarkan saja akhirnya kembali seperti sekarang,” terang Gulyana.
Ia menambahkan RSJ juga untuk perawatan jangka waktunya cuma 3 bulan setiap kali perawatan jadi tidak bisa maksimal. Gulyana yang kebetulan tinggal dekat dengan rumah keluarga Kalok di kampong Cokro tau benar kondisi yang ada baik penderita tersebut maupun keluarganya. “Kita nanti akan menanyakan RSJ apakah mampu merawat pasien ini seterusnya, pokoknya kita akan berusahalah mengatasi kalok ini,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinsosnaker, Asban Aris saat ditemui pada tempat yang sama mengungkapkan untuk permasalahan orang gila yang ada seperti kalo memang ada. Dirinyapun bersama keluarganya pernah melihat secara langsung menyaksikan hal tersebut. “Saya sampai diprotes istri saya, padahal sudah dibawa 5 kali namun terkadang dia pulang , bisa dicek di RSJ bahwa kita pernah membawanya kesana,” ungkapnya.
Diakui Asban, sulitnya menertibkan hal tersebut karena saat ini Dinsos Bangka belum memiliki rumah rehabilitasi jadi tidak ada tempat menampung orang seperti itu untuk jangka panjang. “Kalau kita sudah memiliki rumah rehabilitasi nanti mungkin bisa mengatasi hal seperti ini,” pungkasnya. (cr02).