This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 12 Agustus 2011

Bahan Berbahaya Beredar Bebas

ShareSUNGAILIAT - Bahan berbahaya yang dimasukkan dalam produk, baik itu makanan maupun kosmetik sekarang sudah terjual bebas dan beredar di Sungailiat dan sekitarnya.
    Masyarakat harus sadar dan cepat menanggapi hal tersebut. Dari pengamatan Radsul di lapangan Timgab sekitar pukul 9.30 WIB kemarin mulai bergerak mencari dan merazia tempat-tempat yang diduga ada bahan berbahaya.
    Tim langsung meluncur ke lokasi sasaran yaitu pusat perbelanjan Puncak di jalan Jenderal Sudirman Sungailiat.
    Dari pusat perbelanjan ini tim berhasil menemukan produk yang dilarang untuk diperdagangan antara lain jenis bumbu masak merek Tom Khai Tai produksi Thailand yang tidak memiliki no register dari Badan POM.
    Selain itu ditemukan juga kompor gas merek Win Gas  dan selang kompor gas merek Tajima tidak memiliki standar SNI.
    Untuk bumbu masak diminta agar manajemen Puncak untuk tidak diperdagangakan dan minta untuk di kembalikan ke pihak distributor, demikian juga untuk kompor gas dan selangnya. "Selain itu, kita sita satu unit untuk dijadikan barang bukti," kata pemimpin operasi, Mulyadi.
    Sementara pihak Puncak melalui asisten managernya Cia Die mengatakan akan segera mengembalikan produk-produk yang dilarang untuk diperdagangakan ke pihak distributor.
    "Karena memang kita sudah ada perjanjian, barang tersebut dapat dikembalikan dan berjanji untuk selalu pengawasan untuk jenis barang barang baik kadaluarsa maupun yang dilarang untuk tidak di perdagangakan," katanya.
    Selanjutnya tim bergerak menuju ke pusat grosir Crisco di jalan Pasar Bawah Sungailiat.
    Di sini tim memne,ukan beberpa jenis produk yang mengandung bahan berbahaya seperti halnya jenis Kosmetik Qian Yan yang dindikasi mengandung bahan berbahaya jenis mercuri, seta produk makanan anak permen merek Candy Happyyang tidak memiliki no register dari Badan POM.
    Sementara kosmetik tersebut sebanyak 50 buah disita dan dimusnahkan bersama di halaman pusat perbelanjaan tersebut.
    Seterusnya tim melanjutkan razia ke toko Damai Jaya di jalan Pasar Ikan Sungailiat. Di toko ini tim tidak berhasil menemukan jenis produk barang-barang yang dilarang.
    Lalu tim lanjut kegiatan razia Kecamatan Pemali, di toko lAiat di jalan Batin Tikal lingkungan Karya Makmur Kecamatan Pemali.
    Tim berhasil mengamankan permen Hack dan Kratingdaeng kaleng yang dilarang untuk diperdagangakan karena mengandung bahan berbahaya dan kedua produk ini pun di musnahkan.
    Selanjutnya tim bergerak menuju toko Ahiung dan dari sini tim berhasil menyita 5 kaleng susu murni Cap Beruang yang tidak memiliki register Badan POM yang lalu dimusnahkan.
    Sementara Ketua Tim Razia Mulayadi  mengatakan, dari 3 tempat yang dirazia mengatakan. "Kita pun mengingatkan kepada masyarakat hati-hati," pintanya. (mg08)

3 Pemulung Dihajar Massa

ShareSUNGAILIAT - Tertangkap oleh massa karena diduga kuat akan melakukan pencurian di di Kamp TI milik Apin warga Lubuk Kelik Sungailiat, tiga pelaku menjadi bulan-bulanan massa. Beruntung ketiganya berhasil diamankan di Mapolres Bangka.     Ketiga pelaku yakni, Tarsim (40), Sarida (36) (19) warga Lingkungan Cendrawasi Sungailiat dan Ferdi Saputra warga Jalan Bukit Semut Sungailiat.
    Informasi yang harian ini himpun dari Apin pemilik kamp TI, kejadian pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, dan saat itu ia diberitahukan oleh tetangganya bahwa ada tiga orang yang ingin mengambil besi-besi di kamp TI miliknya. Mendapat laporan tersbut Apin akhirnya datang ke kamp TI. Di sini ia melihat, ketiga pelaku akan mengangkut besi-besi bekas mesin TI miliknya ke gerobak. Bersamaan dengan itu beberapa orang warga disekitar telah berada dilokasi TI miliknya.   
    Takut terjadi hal yang tak diinginkan pada pelaku, Apin lansung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Tak berselang lama anggota dari Mapolres Bangka datang dan kemudian mengamankan ketiga pelaku dan barang bukti. Barang buti tersebut berupa 2 unit sepeda Motor milik pelaku,  besi blok mesin TI dan gerobak yang dibawa ke Mapolres Bangka.
    Sementara itu menurut salah satu pelaku Ferdi Saputra, saat itu ia melihat ada besi-besi bekas yang berada di kamp TI dan kemudian ia menelpon Tarsim (40), Sarida (36) yang merupakan pengepul besi bekas di sekitar pasar Sengol Sungailiat. Keduanya datang dengan membawa gerobak dan saat hendak mengangkut besi-besi tersebut, ada warga yang melihat dan diteriakan warga. Beberapa warga lansung memukul. ”Ada sekitar puluhan warga yang datang memukul kepala, wajah dan punggung dengan mengunakan batu dan batu kearah kami bertiga dan kemudian datang polisi mengamankan kami,” ujar Ferdi Saputra.   
    Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Sungailiat AKP Siswo Dwi Nugroho SH SIK membenarkan kejadian pencurian. "Ketiga pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Bangka untuk proses hukum selanjutnya,” kata Kapolsek Sungailiat AKP Siswo Dwi Nugroho SH SIK.(dee)

Sedih, PHak Kak Liang Terbengkalai

ShareBELINYU - Taman Phak Kak Liang yang terletak di Desa Kuto Panji Kecamatan Belinyu saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Konsisi taman yang merupakan tempat wisata religi dengan kolam dan rumah ibadah agama khonghucu terbengkalai tidak terawat.
    Saat Radsul melihat Taman Phak Kak Liang  Kamis (11/8) kemarin kondisi jalan masuk tidak ada perkembangan, dimulai dari tepi jalan raya menuju ke tempat wisata Phak Kak Liang tidak ada perkembangan semenjak pertama kali di bangun masih berupa tanah kuning yang pada saat musim panas sangat berdebu dan ketika musim hujan becek dan berlumpur.
    Namun kondisi semakin memprihatinkan ketika sampai di lokasi, taman yang sekaligus tempat ibadah dan sudah dimasukkan Pemkab Bangka sebagai salah satu tujuan tempat wisata ini kondisinya jauh lebih buruk. Areal sekitar taman ditumbuhi rumput dan tanaman liar yang tidak terawat dan beberapa bangunan sudah roboh, kotor, dan sangat tidak terawat.
    Walau demikian masih ada beberapa pengunjung menyempatkan diri untuk datang seolah tidak peduli dengan kondisi yang ada. Salah satu sudut yang menarik ditempat ini adalah sebuah kolam besar yang dibangun jalan dan terdapat tempat bersantai ditengahnya menjadi salah satu tempat yang banyak diminati. Kolam yang  berisi ikan tapi tidak sebanyak dulu  tetap menjadi sebuah sisi yang diminati pada tempat  wisata ini.
    Wati, salah seorang pengunjung dari Sungailiat yang kebetulan datang bersama teman-temannya sangat  menyayangkan salah satu objek wisata yang terbengkalai ini. Ia berpendapat kalau benar-benar di kelola serius pasti akan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi warga dan menjadi pendapatan bagi pemda.
    "Kita tidak tau ini dibawah pengelolaan siapa, pemerintah atau orang yang mempunyai tempat ini, namun  untuk kemajuan wisata Bangka mesti ada kerjasama antara pemerintah dan pihak yang ada disini agar tempat ini kembali terawat," ujarnya.
    Menurutnya Taman Phak Kak Liang memang sudah banyak yang rusak di perkirakan kondisinya  tinggal 30% saja yang masih layak sisanya harus di pugar. Selain tidak di kelola dengan baik tempat wisata ini di sekelilingnya juga sudah terdapat beberapa aktifitas penambangan walau relatif jauh namun bila tidak dipertahankan bisa saja semakin memperparah keadaan yang ada.
    "Kalau bisa diselamatkanlah Phak Kak Liag ini dan mungkin pemerintah harus turun tangan untuk memfasilitasi atau mem back up karena pemerintah juga tidak malu untuk memasukkan tempat ini pada brosur promosi sebagai tempat pariwisata di Bangka jadi ketika kondisinya sudah seperti ini hendaknya ada perhatian juga terhadap tempat ini," harapannya.
    Dari pantauan Radsul kondisi kolam semakin mendangkal dan taman-taman bunga sangat tidak terawat, tapi ada beberapa pengunjung yang datang menikmati sisa-sisa keindahan yang ada dan ikan-ikan yang jumlahnya ribuan saat kita memasuki jalan-jlan menuju kolam berkerumun seolah tetap ingin menunjukkan ada potensi yang harus diselamatkan ditempat ini. (trh)

Hati-hati, Diare Mulai Merebak

ShareSUNGAILIAT - Masyarakat harus mewaspadai adanya serangan penyakit diare.
    Hal itu dikemukakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, untuk mewaspadai penyakit diare yang berpotensi muncul pada musin kemarau yang ditandainya dengan berkurangnya air bersih di sejumlah sumur.
     "Penyakit diare berpotensi muncul atau merebak di musim seperti sekarang yaitu kemarau karena kondisi air bersih yang mulai berkurang," kata Kasi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
      Menurutnya, langkah utama untuk mengantisipasi terjadinya penyakit diare bagi anggota keluarganya yaitu dengan mengkonsumsi air bersih setelah terlebih dahulu dimasak lebih dari 75 derajat celcius.
     "Begitu pula halnya penggunaan air sumur, hendaknya bentul bentul diperhatikan apakah kondisi airnya aman dikonsumsi atau tidak, dan jika kondisi air kurang bagus harus disaring terlebih dahulu sebelum dimasak serta memilih makanan yang sehat dan hogeinis," katanya.
     Boy Yandra mencatat, sampai dengan sekarang jumlah penderita diare mencapai sebanyak delapan orang terdiri dari empat orang anak-anak dan empat orang ibu-ibu.
     "Jumlah penderita diare kami perkirakan akan terus mengalami peningkatan karena kondisi cuaca masih kemarau dengan tingkat debu yang semakin banyak," jelasnya.
      Dirinya mengimbau kepada masyarakat khususnya yang mengalami diare agar segera dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat layanan kesehatan. Dan langkah awal sebelum mendapat layananan kesehatan, penderita bisa membuat oralit sendiri dengan mempergunakan gula pasir dan garam.
      "Penderita diare akan mendapat layanan kesehatan jika segera dibawa ke Puskesman dengan disediakan oralit sesuai dengan kebutuhannya," katanya. (cr03)
      

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More