Itu mereka lakukan jika Pemprov Bangka Belitung tidak segera membuka kembali kran ekspor tailing, serta mineral ikutan lainnya sebagai kado ulang tahun Provinsi Babel.
Seperti yang disampaikan Ketua LSM Peran, Romlan BR saat menggelar konferensi pers kepada sejumlah wartawan, di kolam renang Loka Tirta Sungailiat, Sabtu (19/11).
"Kami akan mengadakan gerakan demo damai di kantor gubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, sekaligus sebagai kado ulang tahun provinsi," katanya.
Sebab menurutnya pembentukan provinsi, misi utamanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pemerataan pembangunan, tapi faktanya yang terjadi sekarang para pemimpin seperti membuat kebijakan yang keliru dan membuat masyarakat menderita, sejak dilarangnya masyarakat melakukan penambangan tailing serta mineral.
LanjutKetua LSM Peduli Rakyat dan Aset Negara (Peran).
Disinggung apakah demo ini murni keinginan para pekerja tailing atau sengaja digerakkan atau ditungggangi oleh oknum oknum tertentu, terlebih menjelang pilgub, Romlan mengaku hingga saat ini gerakan yang mereka lakukan murni aspirasi masyarakat.
"Tanpa ada yang membonceng atau menunggangi kami, tidak ada pasangan calon dan partai manapun yang menunggangi," tegasnya.
Disinggung lagi, apakah dirinya bersama rekan-rekan LSM lainnya mampu bertanggungjawab bahwa rencana demo damai tersebut tidak akan di susupi oleh pihak pihak tertentu, dia mengaku mereka punya tim steril dan strategi dengan melakukan pendataan terhadap peserta demo. "Dan kita punya koordinatornya untuk itu," jelas Romlan. (j0i)