Selasa, 15 November 2011

Miris Video Mesum Pelajar Merawang

SUNGAILIAT - Terkait dengan kasus video mesum yang dilakukan pelajar di Kecamatan Merawang anggota DPRD Bangka dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Kurtis kepada sejumlah wartawan di Gedung DPRD Bangka Senin (14/11) merasa miris.
"Karena anak-anak di usia belia sudah ada yang melakukan seks bebas, lebih tragis lagi yang dilakukan itu diunggah dalam ponselnya, ini saya yang sangat terpukul dengan berita ini," ujarnya prihatin,
Dikatakannya, inilah yang memang menjadi tugas ke depan orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat dan dunia pendidikan untuk saling sinergis benar dan tidak bisa parsial. Menurutnya, harus ada kerjasama yang konherensif terhadap penanganan kasus kenakalan remaja yang sudah ke arah dekandensi moral ini.
"Nilai-nilai sudah berubah, ada kebanggaan remaja yang sampai di ekspos pada media. Nilai-nilai kita ternyata sudah terkikis dengan adanya ini. Beberapa kasus dari mulai kost bergoyang dan segala macam terus dan terus kayaknya solusi yang diambil pemerintah daerah bersama masyarakat belum ada yang sesuai," kata Kurtis.
Lebih lanjut ia katakan memang tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas namun ia yakin permasalahan ini bisa diminimalisir sehingga kecenderungan ini harus diatur dengan program. Kecenderungan seks bisa dialihkan kepada kegiatan olahraga dan kecenderungan seks narkoba bisa dialihkan kepada kegiatan-kegiatan.
"Ini wahana yang harus dipikirkan pemerintah Kabupaten Bangka, kejadian yang berada di luar sekolah memang bukan tanggung jawab sekolah sepenuhnya kita lihat sajalah ketika anda meleawati Taman sari, melewati kearah Simpang Lumut dekat jembatan perimping itu luar biasa  sekali. Ketika ngumpul-ngumpul anak-anak pada nge trek, sedangkan dipinggirnya banyak sekali  anak-anak putri. Itu baru satu dua tempat belum di Matras dan lainnya," papar Kurtis.
Dikatakannya lagi dalam hal ini ia melihat orang tua sudah memberi kebebasan luar biasa sekali kepada anak sehingga ketika mereka membawa kendaraan   keluar tidak terkontrol. Menurutnya, orang tua harus punya cara khusus untuk mengontrol anak jangan telalu dikekang namun jangan terlalu dibiarkan.
"Selain itu harus ada semacam lembaga yang mengarahkan orang-orang tua yang anak-anaknya bermasalah seperti lembaga konseling untuk anak-anak yang bermasalah, bisa dari swasta, lsm, atau pemda kalau ada anggarannya. Memang kayak gini dari zaman dulu masalah seks ini adalah kebutuhan mendasar biologis yang yang sangat primitif tapi masalahnya kalau diumbar itu yang menjadi masalah luar biasa," pungkasnya. (trh)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More