Contohnya saja ketika berada di Manggar, Belitung Timur para peserta sudah mulai merasa betah dengan suasana pantai yang bisa dilihat dengan asri dari atas A1 Bukit Samak. Lalu dilanjutkan pada start Sabtu pagi (1/10) juga disajikan aroma pantai Lalang yang sangat memikat berada di pinggiran kota.
Hal ini diakui salah satu peserta asal Jakarta, Adi dari komunitas sepeda Bintaro Jaya yang mengaku pada kedatangannya pertama kali ke Belitung tidak menjadi sia-sia. Kegiatan yang diikutinya bukan sekedar gowess saja tapi serasa berlibur karena disajikan pemandangan pantai yang indah.
"Gowess kali ii bukan sekedar gowess, serasa berlibur. Saya merasa betah berada di A1 yang bersih dengan pemandangan pantai yang dilihat dari ketinggian begitu asri," ujarnya.
Ketakjuban peserta tidak berhenti sampai disitu ketika berpindah tempat menuju penginapan di Hotel Lor In Pantai Tanjung Tinggi para peserta berulang kali mengungkapkan decak kagumnya pantai yang dikenal dengan pantai Tanjung Tinggi ini. Pantai yang sempat dijadikan syuting film layar lebar Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi ini sangat indah bagi mereka dengan hamparan pasir memutih dan panjang serta air biru yang masih jernih dan karang-karang yang masih bagus.
Tak pelak setiba di Hotel Lor In Pantai Tanjung Tinggi mereka langsung berhamburan menuju bibir pantai untuk menikmati keindahan sambil berpose mengabadikan keberadaan mereka.
Yane salah satu peserta dari Jakarta menuturkan keindahan pantai yang sebelumnya ia lihat secara langsung dengan matanya sendiri ternyata benar-benar tidak salah lagi dari apa yang ia lihat ditelevisi ataupun ia dengar cerita dari orang. Faktanya dilihat secara langsung ternyata lebih indah.
"Ini sangat indah, saya tidak menyangka seindah ini ternyata tidak kalah dengan Bali, kalau lebih dioptimalkan pengelolaannya pasti banyak yang akan datang kemari," tuturnya.
Namun diakuinya sejumlah keindahan alami pantai ini belum ditunjang dengan akses tranportasi yang mudah dan murah sehingga menjadi faktor yang dirasa sangat sulit bagi pengunjung. Belum lagi fasilitas seperti penginapan ada masih untuk golongan menengah keatas saja, tidak bisa mengakomodir kalangan seperti pegiat petualang untuk datang kesini.
"Mestinya selain akses tranportasi yang mudah dan murah juga ada banyak alternatif penginapan mulai dari untuk kalangan backpackeran (Petualang) sampai kaum borjuis," sarannya.
Baik Adi maupun Yane setelah melihat sendiri keindahan pantai di Pulau Belitung berniat untuk kembali lagi datang bersama keluarganya untuk menikmati keindahan pantai laskar pelangi ini suatu saat nanti.
"Saya berjanji kalau ada umur yang panjang akan kembali lagi bersama keluarga saya semoga fasilitas yang ada lebih baik dari sekarang," tandasnya.(trh)