This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 03 Oktober 2011

Pantai Belitong Pikat Biker Luar Babel

ShareKeindahan Pantai di Pulau Belitong menjadi daya tarik luar biasa mengagumkan bagi para peserta gowess  Tins Tour D'Babel II (TTB II) tahun 2011 kali ini. Para peserta khususnya yang berasal dari luar Bangka Belitung mengaku takjub dengan segala keindahan alam  pantai di Pulau Belitung.
Contohnya saja ketika berada di Manggar, Belitung Timur para peserta sudah mulai merasa betah dengan suasana pantai yang bisa dilihat dengan asri dari atas A1 Bukit Samak. Lalu dilanjutkan pada start Sabtu pagi (1/10) juga disajikan aroma pantai Lalang yang sangat memikat berada di pinggiran kota.
Hal ini diakui salah satu peserta asal Jakarta, Adi  dari komunitas sepeda Bintaro Jaya yang mengaku pada kedatangannya pertama kali ke  Belitung tidak menjadi sia-sia. Kegiatan yang diikutinya bukan sekedar gowess saja tapi serasa berlibur karena disajikan pemandangan pantai yang indah.
"Gowess kali ii bukan sekedar gowess, serasa berlibur. Saya merasa betah berada di A1 yang bersih dengan pemandangan pantai yang dilihat dari ketinggian begitu asri," ujarnya.
Ketakjuban peserta tidak berhenti sampai disitu ketika berpindah tempat menuju penginapan di Hotel Lor In Pantai Tanjung Tinggi para peserta berulang kali mengungkapkan decak kagumnya pantai yang dikenal dengan pantai Tanjung Tinggi ini. Pantai yang sempat dijadikan syuting film layar lebar Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi ini sangat indah bagi mereka dengan hamparan pasir memutih dan panjang serta air biru yang masih jernih dan karang-karang yang masih bagus.
Tak pelak setiba di Hotel Lor In Pantai Tanjung Tinggi mereka langsung berhamburan menuju bibir pantai untuk menikmati keindahan sambil berpose mengabadikan keberadaan mereka.
Yane salah satu peserta dari Jakarta menuturkan keindahan pantai yang sebelumnya ia lihat secara langsung dengan matanya sendiri ternyata benar-benar tidak salah lagi dari apa yang ia lihat ditelevisi ataupun ia dengar cerita dari orang. Faktanya dilihat secara langsung ternyata lebih indah.
"Ini sangat indah, saya tidak menyangka seindah ini ternyata tidak kalah dengan Bali, kalau lebih dioptimalkan pengelolaannya pasti banyak yang akan datang kemari," tuturnya.
Namun diakuinya sejumlah keindahan alami pantai ini belum ditunjang dengan akses tranportasi yang mudah dan murah sehingga menjadi faktor yang dirasa sangat sulit bagi pengunjung. Belum lagi fasilitas seperti penginapan ada masih untuk golongan menengah keatas saja, tidak bisa mengakomodir kalangan  seperti pegiat petualang untuk datang kesini.
"Mestinya selain akses tranportasi yang mudah dan murah juga ada banyak alternatif penginapan mulai dari untuk kalangan backpackeran (Petualang) sampai kaum borjuis," sarannya.
Baik Adi maupun Yane setelah melihat sendiri keindahan pantai di Pulau Belitung berniat untuk kembali lagi datang bersama keluarganya untuk menikmati keindahan pantai laskar pelangi ini suatu saat nanti.
"Saya berjanji kalau ada umur yang panjang akan kembali lagi bersama keluarga saya semoga fasilitas yang ada lebih baik dari sekarang," tandasnya.(trh)

Bedecink Sungailiat Tuntaskan Tins Tour D'Babel II

ShareKomunitas pesepeda atau gowess Bedecink Sungailiat berhasil menuntaskan partisipasinya pada Tins Tour D'Babel II (TTB II) di Pulau Belitung yang dilaksanakan pada Sabtu - Minggu (1-2 Oktober 2011).
Bedecink Sungailiat yang membawa anggotanya sebanyak 14 orang berhasil menyelesaikan 3 etape yang disiapkan panitia baik on road maupun off road.
Ketua Rombongan, Welly kepada Radsul minggu (2/10) kemarin disela-sela kegiatan TTB II mengatakan dengan keikutsertaan Bedecink Sungailiat pada TTB II ini membuktikan sebuah eksistensi yang tetap terjaga baik dilingkup lokal maupun di luar daerah.
"Kita senang bisa ambil bagian dalam Tins Tour D Babel II ini karena selain bisa menyalurkan hoby kita juga bersama komunitas dapat mendukung kegiatan yang menyukseskan Sail Wakatobi Belitung ini," jelasnya.
Rombongan Bedecink Sungailiat yang berangkat pada hari Jumat (30/9) lalu mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai sejak dari  Manggar-Gantung-Tanjung Tinggi-Tanjung Kelayang-Pulau Lengkuas dan Tanjung Pendam. Pada kesempatan itu juga seluruh anggota Bedecink berhasil menyelesaikan setiap etape yang ada dengan sangat baik.
"Alhamdulilah secara keseluruhan anggota kita bisa mengikuti setiap trek yang ada termasuk trek off road. Walau ada beberapa kecelakan dan kerusakan kecil namun kita bisa mengatasi dan menyelesaikan semuanya," terang Welly.
Pada kesempatan itu juga Bedecink Sungailiat menjadikan kegiatan TTB II sebagai ajang untuk memperkenalkan anggota dan komunitasnya dengan peserta dan komunitas pesepeda dari luar. Menjadi bagian dari 105 peserta TTB II memberikan motivasi tersendiri seraya mengukur kekurangan dan kelebihan untuk peningkatan pada waktu yang akan datang.
"Kita tidak sekedar ikut saja, kita juga melihat dan memantau peralatan dan kelengkapan peserta lain agar bisa menjagi share bagi kita untuk pengalaman dan pengetahuan," tandasnya.
Hari ini Bedecink Sungailiat bertolak dari Pelabuhan Tanjungpandan Belitung  untuk kembali ke Bangka melalui pelabuhan Pangkalbalam menggunakan Ekpress Bahari. Kedepannya Bedecink Sungailiat akan tbaik yang terus melakukan gowess baik yang diadakan komunitasnya maupun partisipasi pada setiap even yang ada.
"Kita berencana untuk lebih meningkatkan gowess kita baik untuk lingkup komunitas maupun partisipasi," pungkasnya. (trh)

Peduli, Guru Muhammadiah Bikin Sekolah

ShareSUNGAILIAT - Dewan Guru SMA Muhammadiah Sungailiat membuka Paket Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Kahfi.
Kegiatan yang didasari atas rasa peduli terhadap dunia pendidikan itu setara dengan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan C atau setara SMA.
Sekretaris sekaligus tutor PKBM Al Kahfi Sungailiat, Agus Salim mengatakan, walau dunia pendidikan di Bangka dikatakan cukup maju, namun masih ada masyarakat yang buta huruf dan putus sekolah, makanya mereka membuka kegiatan paket tersebut.
“Ide untuk membuka sekolah paket itu sendiri  berasal dari para guru – guru di SMA Muhammadiah. Setelah kita sepakati bersama akhirnya terlaksanalah," kata Agus.
Sementara untuk saat ini mereka sudah mengadakan 3 kali pertemuan belajar dengan sedangkan jumlah siswanya sebanyak  18 orang.
Siswa –siswa yang turut belajar di dalam sekolah paket ini berasal dari Sungailiat bahkan ada yang dari Baturusa Kecamatan Merawang.
Kata Agus, saat ini mereka punya tenaga pengajar sebanyak 8 orang yang terdiri dari para guru di SMA Muhammadiah.
Mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan mata pelajaran yang di-UN-kan dan untuk tambahan yaitu pelajaran agama, itu agar siswa PKBM Al Kahfi juga dapat memiliki moral yang baik.
Lebih lanjut kata dia, siswa yang belajar di PKBM tidak dipungut biaya besar, yang penting siswa mau tetap melanjutkan sekolah.
"Usia siswa juga bebas, tidak dibatasi. PKBM ini juga menerima siswa yang tidak lulus UN atau tidak naik kelas, bahkan siswa drop out dengan berbagai sebab, kita terima untuk kita didik dan kita bina sehingga jangan mereka buta aksara," harapnya.
Mereka sendiri berharap kehadiran PKBM Al Kahfi dapat mengakomodir masyarakat atau siswa putus sekolah yang mau belajar dan mendapatkan ijazah.
Ijazah Paket C dapat digunakan untuk siswa yang mau melanjutkan kuliah karena kami sudah terdaftar dan izin dari dinas pendidikan. (j0i)

Kilas Tins Tour D'Babel II

ShareHari pertama usai pembukaan Tins Tour D'Babel II (TTB II) Sabtu (01/10)  rombongan yang dilepas oleh Bupati Belitung Timur, Basuri T Purnama dilepas dari Pantai Lalang Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur menuju ke Pantai Mudong dan Replika SD Laskar Pelangi di Kecamatan Gantong.
Peserta TTB II yang terbagi 5 regu berjumlah 105 orang ini dikawal patwal lalu lintas Polres Belitung Timur dan ambulan kesehatan serta tim siap evakuasi yang tergabung dalam rombongan.
Pada etape pertama sabtu pagi rombongan TTB II menempuh Manggar - Gantong yang berjarak sekitar 25 KM. Perjalanan relatif lancar pada trek on road ini aspal mulus ini,  para peserta yang dilepas pada sekitar pukul 07.30 WIB tiba di replika SD Laskar Pelangi pada pukul 09.00 WIB.
Seperti tidak mau lagi menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan langkah, 'aji mumpung' sesaat sampai di replika SD Laskar Pelangi para peserta terutama yang dari luar Belitung segera berpose didepan SD Laskar Pelangi  yang membuat nama Gantung bahkan Bangka Belitung dikenal ditingkat nasional serta dunia.
Ditempat ini juga para peserta selain menikmati keindahan dan nilai seni Laskar Pelangi kendaraan sepedanya didroping keatas truk karena peserta melanjutkan perjalanannya menuju ke Sijuk dengan menggunakan mobil.
Usai berfoto bersama Tiara, Puteri Pariwisata Persahabatan Bangka Belitung, para peserta melanjutkan perjalanan menuju pos II di pemandian Ceria Kecamatan Sijuk sementara sepeda mereka dinaikkan keatas truk.
Perjalanan menuju Sijuk melalui jalan tengah ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam. Dan setiba di pos II pemandian ceria para peserta beristirahat sejenak untuk melepas kepenatan dan santap siang.
Seolah tidak pernah kehilangan semangat pada pukul 12.30 WIB pesepeda TTB II ini kembali gowess dan kali ini melahap dasyatnya trek off road yang melewati hutan, jembatan kayu, tanah lumpur serta perkebunan sawit. Awalnya para pesepeda perempuan ditawarkan untuk tidak mengikuti namun karena mereka mau mencoba akhirnya semua menjajal trek off road TTB II yang telah disiapkan panitia.
Cukup memacu adrenalin dengan trek off road yang cukup jauh menuruni tebing dan menanjak perbukitan ditambah guyuran hujan. Beberapa diantaranya sepeda peserta mengalami kerusakan seperti rantai lepas ban bocor namun segera diganti dan menlanjutkan perjalanan dengan kesigapan mereka bersama.
Peserta Tins Tour D'Babel II benar-benar diuji pada off road kali ini yang sangat menguras tenaga, setelah melewati seperempat perjalanan beberapa diantaranya harus dievakuasi dengan kendaraaan yang disiapkan panitia karena kerusakan sepedanya dan kehabisan stamina sehingga start yang dimulai pada pukul 12.30 WIB pada etape kedua ini dalam perjalanannya yang  sempat diguyur hujan ini baru bersih tiba difinish penginapan Hotel Lor In Pantai Tanjung Tinggi pada pukul 19.00 WIB.
Pada hari kedua Minggu, 2 Oktober 2011 peserta TTB II kembali menempuh rute dari Hotel Lor In menuju tempat syuting laskar pelangi di Pantai Tanjung Tinggi lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Pantai Tanjung Kelayang. Sesampai di Pantai Tanjung Kelayang para peserta diajak menyeberang menggunakan perahu nelayan menuju pulau lengkuas, sebuah pulau yang terdapat mercusuar peninggalan zaman Belanda dengan air lautnya yang jernih. Tanpa dikomando seperti tak sabar ketika perahu baru saja menepi para peserta langsung menceburkan diri kedalam air laut yang jernih seperti kolam renang.
"Ini berolahraga sambil berwisata," ungkap salah satu peserta TTB II.
Setelah selesai dari Pulau Lengkuas rombongan TTB II melanjutkan perjalanan ke Pulau Burung yang didominasi dengan bebatuan dan pohon kelapa serta rumput hijau dengan suasana pantai yang teduh. Ditempat ini rombongan menghabiskan waktu sambil makan siang yang menambah selera makan para peserta.
Selesai dari Pulau Burung seperti tidak bisa habis tempat indah yang dikunjungi lagi-lagi peserta disuguhi persinggahan yang tak kalah indah, sebuah pulau dengan nama Pulau Kepayang atau sering disebut dengan nama pulau babi yang sangat sejuk dengan peralatan out bond yang lengkap memberikan suasana yang nyaman.
Akhirnya rombongan TTB II menuntaskan perjalanan lautnya dengan kembali dari Pulau Kepayang menuju pantai Tanjung Kelayang dan melanjutkan gowess sejauh 40 km menuju ke pantai Tanjung Pendam untuk menyelesaikan etape terakhirnya. Trek on road ini dijajali peserta TTB II dan pada pertengahan perjalanan di sambut komunitas sepeda ontel Belitung yang kemudian bersama-sama menghabiskan rute perjalanan dengan finish di Pantai Tanjung Pendam Belitung.
Puncaknya pada pukul 16.00 WIB rangkaian TTB II  dalam rangka menyukseskan Sail Wakatobi Belitung tahun 2011 ditutup secara resmi di panggung terbuka Pantai Tanjung Pendam oleh Bupati Belitung, Darmansyah Husein. (trh)

Air Anyir (Nyaris) Terlupakan

ShareMERAWANG -  Air Anyir pernah digadang-gadang oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bangka akan menjadi salah satu kawasan strategis.
Itulah  yang juga menjadi dasar pemerintah kini membangun akses perlintasan jalan lingkar timur di Dusun Mudel Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka.
Meskipun harusnya rencana itu sedianya sudah terlaksana namun sangat disayangkan perhatian pemerintah daerah dalam upaya melindungi, melestraikan aset-aset desa khususnya aset wisata bahari di Pantai Desa Air Anyir ini, masih sangat kurang.
Hal ini sebagaimana yang juga disampaikan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Air Anyir Yuhaidir kepada Radsul via telpon, Minggu (2/10).
Yuhaidir menilai, dalam kurun waktu beberapa tahun ini, masyarakat Bangka Belitung pada umumnya semakin banyak yang mengenal dan berkunjung ke Pantai Mas Air Anyir, apalagi jarak pantai dengan  Kota Sungailiat maupun dengan Kota Pangkalpinang boleh terbilang cukup dekat, seiring juga makin banyaknya pembangunan-pembangunan yang dilakukan di desa tersebut, sehingga makin banyak membuat orang penasaran.
”Melihat potensi ini kami juga mulai memikirkan rencana apa, atau pengembangan seperti apa yang akan kami selaku Pemdes Air Anyir, sehingga klimaksnya semakin betambah banyaknya orang yang mengenal dan mengunjungi pantainya ini, harus mendatangkan nilai ekonomis atau uang untuk masyarakat Air Anyir," harapnya.
Oleh karena itulah, sudah sejak beberapa kali Musrembang, pihak Pemdes Air Anyir selalu hampir-hampir tak pernah absen, mengusulkan, menyampaikan harapan masyarakat Air Anyir, agar pemerintah baik Pemda Kabupaten maupun provinsi dapat membantu menyediakan tambahan sarana dan prasarana terutama jalan menuju pantai Desa Air Anyir.
"Kadang-kadang kalau perayaan Rebo Kasan banyak orang yng datang, dan selalu protes, mengapa jalan ke pantai ini tak kunjung diperbaiki, terlebih lagi bila kena musim hujan, jalan tanah kuning dan becek. Tapi kami mau apa lagi, kalau dari kami sendiri jelas sangat tidak mampu, jadi satu-satunya harapan kami ya dari pemerintah dan juga para investor untuk membantu kami dalam mengembanglkan aset wisata Bahari Desa Air Anyir ini,” harap Yuhaidir. (cr04)

PLN Janjikan Perbaikan

ShareSUNGAILIAT - PT PLN Ranting Sungailiat Kabupaten Bangka melakukan penambahan sebanyak 30 unit trafo untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi daerah setempat.
     "Ke 30 unit tarfo tersebut merupakan trafo tambahan di sejumlah gardu yang mengalami kekurangan daya listrik," kata Supervisi Distribusi PT PLN Ranting Sungailiat, Sumarno di Sungailiat, beberapa waktu lalu.
     Dikatakannnya, masing-masing trafo berkapasitas 25 sampai 200 Kilo Volt Ampere (KVA) yang dipasang di Kecamatan Sungailiat dan Kecamatan Belinyu.
     "Dengan adanya penambahan trafo yang dipasang secara bertahap tersebut diharapkan kebutuhan daya listrik di dua kecamatan dapat teratasi," ujarnya.
     Menurutnya, sebelum ada penambahan tarfo di sejumlah gardu yang mengalami over kapasitas tentu tidak dapat dilakukan pemasangan kilowatt-hour (Kwh) atau penambahan jumlah pelanggan.
     "Pemasangan trafo tambahan  dilaksanakan pihak ketiga sebagai pemenang tender atau setelah tersedianya material," katanya.
    Ia menjelaskan, kapasitas trafo yang tersedia di sejumlah gardu saat ini hanya berkapasitas 200 KVA, disalurkan kebeberapa  pelanggan yang jumlahnya terus bertambah.
     "Kekurangan daya tampung energi listrik hampir di setiap gardu disebabkan meningkatnya jumlah pemasangan Kwh oleh masyarakat, sedangkan kapasitas trafo di gardu terbatas," katanya.
     Sumarno mengatakan, pihaknya terus melakukan penambahan trafo di gardu yang mengalami kelebihan pelanggan secara bertahap dalam upaya peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
    "Masyarakat di daerah kawasan aliran gardu yang melebihi kapasitas hendaknya harap bersabar untuk melakukan pemasangan Kwh, karena pemasangan pemasangan Kwh tidak dapat dilayani sebelum gardu yang mengalami kelebihan kapasitas ditambah trafonya," ujarnya. (cr03)

Nasionalisme Masyarakat Menurun

ShareSUNGAILIAT - Menurut tokoh masyarakat Kota Sungailiat, R Effendi, rasa Nasionalime masyarakat Indonesia kepada jasa para pahlawan secara umum sudah menurut akibat perkembangan arus globalisasi.
     "Saya sangat prihatin dengan kondisi seperti ini, dimana generasi bangsa kita seakan tidak mempedulikan dengan kerja keras para pahlawan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk penjajahan," katanya di Sungailiat, Sabtu lalu setelah mengikuti upacara hari Kesaktian Pancasila.
      Menurutnya rasa Nasionalisme kata dia, dapat dibuktikan dengan sedikitnya jumlah peserta upacara pada saat mengikuti hari Kesaktian Pancasila serta terkesan tidak ada satupun warga masyarakat yang memasang bendera merah putih baik setengah tiang maupun satu tiang penuh.
     "Contoh lain menurunya rasa Nasionalime dapat kita lihat sehari-hari di mana generasi bangsa kita kerap kali melakukan hal yang dianggap kurang baik seperti, malas sekolah, mabuk-mabukan dan perbutan kurang baik lainnya," jelasnya.
     Menciptakan kedualatan NKRI yang sebelumnya direbut oleh para pahlawan dari penjajah kata Effendi, hendaknya diisi dengan suatu gerakan pembangunan yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
     "Kita sekarang hidup dalam suasana kemerdekaan, namun kita seakan lupa dengan pengorbanan para pejuang tanah air yang merelakan harta dan nyawanya untuk kepentingan kita," jelasnya.
     Padahal kata dia, pepatah telah mengajarkannya dimana bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi dan menghormati jasa pahlawan.
     "Saya sependapat jika semangat Nasionalisme tersebut kita bangun sejak dini mulai dari keluarga dan lingkungan masyarakat, serta bila perlu dimulai dari lembaga pendidikan di sekolah," katanya.
     Menurutnya, masyarakat seakan larut mengikuti  perkembangan globalisasi modern dengan mengesampingkan nilai-nilai perjuangan yang dibawa oleh para pahlawan. (cr03)

Rumah Dirusak, PNS Lapor Polisi

ShareMERAWANG - Diduga karena bermotif dendam, seorang PNS di Kecamatan Merawang merusak rumah dan mobil rekan kerjanya yang sama-sama bekerja di Kecamatan Merawang.
Dari Short Mesege Servis (SMS) yang dikirimkan Kapolsek Merawang AKP Fakhtur Rochman yang dikirimkan ke wartawan Radsul kemarin, membenarkan adanya laporan pengrusakan rumah PNS tersebut.
Dalam laporan itu kata Fakhtur, Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Merawang  yang berinisial Y bersama suaminya R telah datang ke Polsek Merawang untuk melaporkan peristiwa pengurasakan beberapa bagian rumah dan mobil miliknya.
"Yr dan R Sabtu tanggal 1 Oktober 2011 datang ke Polsek. Dari laporan korban telah terjadi pengurusakan di rumahnya yang menyebabkan kaca nako bagian depan rumahnya tersebut pecah, peristiwa ini terjadi pada Rabu tanggal 28 September 2011 sekitar pukul 19.00, ketika korban bersama suaminya sedang tidak ada di rumah karena sedang berada di rumah orang tuanya," itu kutipan pesan singkat yang dikirimkan Kapolsek.
Lantas, korban menduga pecahnya kaca nako bagian depan rumahnya tersebut, akibat dilempari oleh seseorang dengan menggunakan sebuah batu.
Atas kerugian yang dideritanya ini akhirnya korban bersama suaminya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Merawang.
Korban menduga pengrusakan rumah dilakukan oleh seseorang yang menaruh dendam kepadanya, karena sehari sebelumnya Korban Yr mengaku pernah terlibat cekcok mulut dengan seorang ditempat ia bekerja.
”Atas kasus pengurusakan rumah milik saudara Y yang tak lain adalah merupakan  seorang PNS di kantor kecamatan ini, masih dalam proses penyelidikan,” ujar AKP Fachtur Rochman. (cr04)

Pejabat, Cobalah untuk Terbuka

ShareSUNGAILIAT - Para pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka masih banyak yang alergi kepada wartawan jika ingin diwawancarai terkait kerja dan kinerjanya.
Nah, hal itu memantik rasa peduli dari seorang Ketua DPRD Bangka, Parulian Napitupulu. Kata pria yang sering disapa Bang Ucok ini, para kuli tinta itu sama saja dengan wakil masyarakat, yang tugasnya menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada khalayak.
"Yang mereka tuangkan dalam bentuk tulisan di sebuah media cetak atau elektronik. Sebagai wadah untuk menyalurkan informasi sudah sepatut mereka harus kita hargai, apalagi pada jaman yang serba telah keterbukaan ini informasi apapun harus dapat diketahui oleh masyarakat kita," kata Parulian.
Makanya, selaku wakil rakyat, dia mengimbau kepada pimpinan pemerintahan khususnya di Bangka, untuk dapat bersikap terbuka, terlebih kepada media yang memang sudah dipayungi oleh UU Keterbukaan Publik.
"Apalagi itu berkaitan dengan pembangunan dan perkembangan untuk kemajuan di daerah kita sendiri, jadi sudah tidak saatnya informasi itu tidak disampaikan ke masyarakat," pinta dia.
Sekali lagi Ucok meminta dan berharap sekaligus menjadi imbauan kepada para pejabat dan kepala dinas khususnya untuk terbuka dalam memberikan informasi kepada jurnalis atau wartawan. "Sebab wartawan itu kan punya hak dan tanggungjawab untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat," tegas Parulian. (j0i)

Masjid Darussalam Butuh Rp 33 Jt

SharePemali - Masjid Darussalam Desa Karya makmur sekarang menjadi tempat pembinaan manasik haji bagi calon haji di Kecamatan Pemali.
Masjid yang terletak di Perumahan Komplek BTN Karya makmur telah dIlaksanakan 2 kali manasik haji selama musim haji tahun 2009 dan tahun 2010.
“Guna meningkatkan pelayanan, kenyaman serta keamanan kegiatan tersebut, maka dipandang perlu membangun pagar halaman masjid Darussalam”, kata ketua masjid Darussalam H Jamil Ali.
Saat ini, pengerjannya sendiri sudah berjalan untuk tahap pertama, dengan jumlah keseluruhan dana untuk pembangunan tahap I,II, III lebih dari Rp 78 juta.
Dana yang tersedia saat ini Rp 50 juta dari bantuan pemda kabupaten Bangka, biaya yang telah dikeluarkan sendiri Rp 45 juta. Sekarang, mereka masih kekurangan dana sebesar Rp 33 juta.
Untuk Kelancaran pembanguanan tersebut, Menurut Ketua Yayasan Darussalam Karya Makmur, H Mukhlis akan berusaha minta bantuan ke PT Timah dalam Program CSR. (cr06)

Akhirnya, Insentif PNS Selama 6 Bulan

ShareSUNGAILIAT - Akhirnya, polemik antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka terkait masalah insentif para PNS di lingkungan pemkab selesai dengan akhir bahagia.
Yaitu, harapan para PNS untuk dapat insentif yang dianggarkan selama  6 bulan, akhirnya terkabulkan, walaupun sebelumnya sempat jadi polemik beberapa waktu lalu.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang anggota Badan Anggaran DPRD Bangka Amrie Cahyadi kepada Radsul, Sabtu (1/10).
"Setelah melalui pembahasan yang alot di dalam pembahasan rapat Banggar. Akhirnya disepakati bahwa insentif untuk para pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Bangka tetap akan dianggarkan untuk 6 bulan," katanya.
Hal itu sekaligus mematahkan isu yang berkembang bahwa insentif itu hanya akan direncanakan selama 2 bulan saja. Kesepakatan tersebut dipertimbangkan berdasarkan adanya penambahan pendapatan dan juga adanya penundaan dari beberapa kegiatan pada tahun 2011.
Oleh sebab itu dengan dikabulkannya insentif ini dapat dianggarkan selama 6 bulan, dia mengatakan selaku anggota Fraksi PPP dan rekan-rekan di Banggar DPRD dari fraksi lainya sangat mendukung dan berterimaksih kepada pemerintah daerah atas keputusan tersebut.
"Dengan terealisasinya alokasi dana ini, kami juga sangat mengharapkan para pegawai jangan hanya menuntut hak saja, namun harus melaksanakan kewajibannya selaku abdi masyarakat sebaik mungkin," harap Amrie.
Dia juga mengharapkan, jika memang para PNS atau pegawai ingin bersama-sama mengisi pembangunan, maka diharapkan tidak cepat resah dan harus tenang menghadapi kondisi apapun, karena mereka sebetulnya adalah orang yang harus mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Selain membahas masalah insetif pegawai, F.PPP juga menurut info Amrie, memberikan tekanan agar tim Pemkab Bangka agar segera merealisasikan kegiatan pembebasan terhadap lahan Pagarawan-Balunijuk untuk segera dilaksanakan, sebagaimana dapat terlaksana dengan anggaran yang telah dianggarkan ,sementara untuk kekurangannya akan dialokasikan pada tahun 2012 yang akan datang," tegas Amrie. (j0i)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More