This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 12 Oktober 2011

Mr X, di Mana Kepalamu?

Share
RIAUSILIP — Kepala mayat Mr X yang masih belum ada kabar di mana tempatnya itu terus dicari pihak kepolisian. 
 Tak terkecuali Kepolisian Sektor (Polsek) Riau Silip terus mencoba temukan kepala dari jasad yang ditemukan mengambang tanpa kepala keberapa wilayah yang dicurigai.
 Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna, SIK, MH  melalui Kapolsek Riau Silip Iptu Alvian TP  mengaku semenjak ditemukannya jasad korban dugaan pembunuhan tersebut hingga sekarang pihaknya masih melakukan pencarian kepala dari jasad yang hilang itu. 
 Pencarian ini selain mengerahkan beberapa anggota kepolisaan juga di bantu beberapa warga masyarakat setempat.
 “Hingga saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap kepala dari jasad tersebut,” katanya Selasa, (11/10) kemarin.
 Ditambahkan olehnya, pencarian dilakukan ke beberapa wilayah yang ada di Kecamatan Riau Silip pengan melakukan  penyisiran desa, hutan dan lokasi pertambangan untuk mencari jejak dengan dibantu oleh masyarakat sekitar. Upaya pencarian juga dengan menggunakan anjing pelacak dilakukan namun sementara hasilnya masih belum menunjukan titik terang. 
 Lebih lanjut ia jelaskan selain dengan pencarian langsung pihak kepolisian juga telah melakukan pengujian terhadap beberapa helai rambut yang ditemukan di jasad korban dan di helm yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), untuk dilakukan tes forensik. 
 “Kami juga telah melakukan tes terhadap rambut yang ditemukan di jasad korban dan di helm yang ada di sekitar TKP, untuk melihat ada kecocokan atau tidak,” jelasnya.
 Saat disinggung menyangkut batas waktu terhadap pencarian ini, Alvian mengaku pihaknya tidak akan menargetkan batas waktu pencarian, namun ia mengaharapkan bagi masyarakat yang memiliki informasi terhadap identitas jasad tersebut agar segera melaporkan kepihak yang berwajib.
 Dalam kasus ini sesosok mayat laki-laki tanpa kepala dan busana ditemukan mengambang di salah satu lobang camui di kawasan pertambangan Kampung Melintang, Dusun Mapur, Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka, Selasa pagi, (4/10) lalu oleh salah seorang pekerja tambang di yang berjarak sekitar 50 meter dari salah satu kamp TI yang ada di kawasan penambangan tersebut. Selain tidak diketahui identitasnya sampai saat ini juga belum ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga atau teman sekampungnya sehingga baik korban maupun pelaku kejahatan masih misterius.(trh)


Cepatan, Dispora Buka Lowongan

ShareSUNGAILIAT - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bangka akan segera membuka pendaftaran untuk program Sarjana Penggerak Pembangunan (SP3) untuk tahun 2012 yang akan datang.
 Kata Kabid Pembinaan Generasi Muda Dispora Pemkab Bangka, Iryanto, saat ini sedang membutuhkan sebanyak 29 sarjana, yang nanti  untuk 29 desa di Kabupaten Bangka.
 "Sementara untuk pendaftaran program SP3 itu sendiri akan dimulai 15 Oktober hingga 19 November 2011, bertempat di kantor Dispora Bangka di Bidang Pembinaan Generasi Muda Jalan Ahmad Yani jalur II Sungailiat, Bangka.
 Para sarjana untuk program SP3 tahun 2012 ini nantinya akan ditempatkan di 6 kecamatan, yakni Merawang, Riau Silip, Belinyu, Bakam, Puding, dan Mendobarat dengan khusus ke desa-desa, ungkap Iriyanto.
 Lebih lanjut katanya mengacu pada ketentuan pusat bahwa SP3 tidak mesti di bidang pertanian namun sesuai dengan disiplin ilmu yang bersangkutan.
 "Sehingga ilmu yang dimiliki peserta SP bisa diterapkan saat penempatannya di desa. lebih baik lagi kalau peserta diutamakan dari desa setempat atau wilayah penempatan SP3," ujarnya.
 Sementara, ia menambahkan, untuk syarat pendaftaran program itu adalah pendidikan S1, usia diutamakan maksimal 35 tahun, mempunyai kemampuan menulis dan mendokumentasikan laporan, bebas narkoba, tidak terikat kontrak kerja dengan lembaga/instansi manapun selama menjadi peserta SP3, pas photo ukuran 3 x 4 (warna), dan ijazah S1 yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar.
 Sedangkan untuk menentukan desa yang layak ditempatkan dari pada para sarjana program sp3 ini sendiri akan diserahkan sepenuhnya kepada camat setempat apakah sudah maju atau belum. (j0i)

"Kami Dianiaya, Kami Dirampas"

ShareRIAUSILIP— Aksi pembakaran terhadap sejumlah  kafe yang dilakukan sekelompok ibu rumah tangga (IRT) di Parit 19, Desa Gunung Pelawan Kecamatan Belinyu, pada Minggu (09/10) lalu membuat beberapa pihak termasuk jajaran kepolisian Sektor (Polsek) Riau Silip bersiap mengantisipasi khawatir meluas permasalahan.
 Pihak Polsek Riau Silip turut melakukan pengamanan di salah satu kafe milik Mail yang berada di lingkungan Simpang Lumut, Kecamatan Belinyu.
 Kafe ini milik Mail yang merupakan salah satu korban dalam pembakaran kafe ini. Kapolres Bangka Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Riau Silip, Iptu Alvian TP mengatakan dalam hal ini pihaknya juga turut serta melakukan antisipasi terhadap tindakan yang akan terjadi di salah satu kafe milik Mail, yang berada di lingkungan Simpang Lumut Kecamatan Belinyu.
 “Kita melakukan antisipasi saja siapa tahu akan ada gejolak juga di sini (Kafe milik Mail),”  ujarnya Senin, (10/10), di lokasi kafe milik Mail.
 Sementara pemilik kafe, Mail yang ada di Simpang Lumut dan juga sebagai korban pemilik kafe yang menjadi pembakaran IRT Minggu lalu, mengatakan dalam kejadian kemarin pihaknya mengaku massa begitu anarkis. Ada 3 kafe yang dibakar, serta  penganiayaan dan penjarahan uang milik beberapa orang pekerja di kafenya.
 ”Saat mereka datang kami sudah berupaya untuk menghalau, serta mereka juga sempat melakukan pemukulan terhadap pekerja kami serta melakukan perampasan sejumlah uang,” katanya, saat kepada Radsul, kemarin.
 Diakui olehnya untuk seluruh wanita pekerja yang ada di kafe milik Mail di  Parit 19 Desa Gunung Pelawan, Kecamatan Belinyu berjumlah 23 orang.
 Kafenya yang berdiri selama 2 tahun lalu habis dibakar massa dan  hingga kini para pekerjanya sudah diungsikan ke kafe milik Mail di Lingkungan Simpang Lumut, Desa Lumut, Kecamatan Belinyu. Lebih lanjut ia katakan dalam aksi pembakaran ini dari pihak Mail mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 118 juta, di mana peralatan sound system yang ada di kafe tersebut ludes dimakan api.
 “Untuk kerugian yang kami alami mencapai Rp 118 juta, seluruh peralatan dan barang-barang yang ada ludes terbakar. Saat ini seluruh pekerja kami telah kami ungsikan ke sini, kecuali 9 orang masih dilakukan pengambilan keterangan di Polsek Belinyu terkait penganiayaan yang dilakukan oleh massa kemarin,” paparnya.
 Atas kejadian ini ia berencana melaporkan ke pihak yang berwajib atas perbuatan yang dilakukan oleh massa atas kasus pembakaran, penganiayaan dan perampasan terhadap barang-barang milik pekerjanya.
 Sementara Rosa, salah satu pekerja kafe mengaku kalau dirinya sempat didorong oleh massa ke belakang kafe, sehingga dirinya tercebur ke kolong yang berada tepat di belakang kafe, membuat kakinya tertancap paku.
 “Saya didorong oleh massa yang ada beberapa orang, ke kolong, sehingga kaki saya terluka kena paku,” katanya.
 Pekerja Kafe milik Mail lainnya,  Esti mengaku sempat dianiaya oleh salah satu massa yang kala itu mendobrak masuk ke dalam kafe. Selain itu juga ia mengaku uang miliknya senilai Rp 1,3 juta beserta tas kecil miliknya sempat  dirampas oleh massa.
 "Saat itu juga tas dan uang saya dirampas oleh mereka, ketika kami bersembunyi di dalam kamar, namun mereka  mendobrak masuk. Saya sempat terkena pukulan di kepala bagian belakang sebelah kanan," ungkapnya.
 Dari pantauan Radsul  turut hadir dalam  pengamanan tindakan antisipasi ke kafe milik Mail yang ada di Simpang Lumut ini, AKP Simamora selaku Wakapolsek Belinyu beserta anggota dari Polsek Belinyu. Sementara itu, Kapolres Bangka berserta beberapa perwira Polres Bangka lainnya Senin, 10/10 lalu melakukan pengecekan di lokasi kejadian perkara. (trh)

FKPM Sesali Amarah Para Istri

ShareSUNGAILIAT - Pasca pembakaran warung remang-remang Minggu lalu (9/10) pukul di Parit 19 Desa Gunung Pelawan Kecamatan Belinyu, disesali oleh Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), terlebih itu dilakukan oleh ibu-ibu.
Seperti yang diutarakan Ketua FKPM Kepala Koordinator se Sumatera, Romadi Hamid kepada Radsul, terkait insiden itu dia sangat menyesal.
"Apa yang dilakukan ibu-ibu itu sangat disesali, selaku masyarakat jangan mengambil tindakan sendiri tetapi  diinventarisir apa permasalahannya dulu," kata dia.
Nah, jika telah mengetahui permasalahannya, bila ada masalah segeralah lapor kepada pihak berwajib.
Kemudian kepada pihak setempat bila ada masalah harusnya diselesaikan dengan kepala dingin dengan cara musyawarah mufakat.
"Janganlah mengambil tindakan sendiri karena Negara Indonesia adalah Negara hukum, akibat dari insiden tesebut banyak pihak yang dirugikan baik itu desa, kecamatan, bahkan provinsi kita dianggap  buruk oleh orang luar," sesalnya.
Dia mengharapkan hal seperti itu tidak lagi terjadi di masa yang akan datang, baik itu di Belinyu maupun untuk desa, kecamatan, kabupaten yang ada di seluruh provinsi.
Katanya, dengan adanya keberadaan organisasi FKPM mengajak seluruh pihak agar bersinergi terhadap apa pun persoalan, untuk langsung terjun ke masyarakat.
"Gunakan pendekatan-pendekatan yang langsung menyentuh rakyat supaya Babel menjadi aman, tentram dan damai," harapnya mengakhiri. (cr05)

Mutasi Besar-besaran di Polres Bangka

ShareSUNGAILIAT - Sebanyak 7 perwira akan menempati jabatan baru di struktural Polres Bangka, pun begitu beberapa wajah baru akan hadir di sana.
Setelah terbitnya STR yang dikeluarkan Polda Babel, Jum'at lalu sebagian nama perwira banyak yang dimutasi. Di antaranya, Kabag Ops Kompol Marko VS SIK diangkat menjadi Kasubag Renmin bag Ops Polda Babel dan posisinya digantikan oleh Kompol Jojo Suharjo SIK dari Kabag Ops Polres Bangka Selatan.
Kasat Binmas Polres Bangka AKP Samsiar Abas menjabat posisi barunya menjadi Kasat Intelkam Polres Bangka Barat dan posisinya di Polres Bangka digantikan oleh AKP Hariansyah yang sebelumnya bertugas di Ksb Binsiskamling Binmas Polda Babel.
  Kasat reskrim Polres Bangka AKP Bayu Wijanarko SIK diangkat menjadi Kasi Tindak Susbit Gakkum Ditpolaida Babel. Dan posisi AKP Bayu digantikan oleh AKP Wedy Mahadi SIK dari Kanit I Subit 2 Ditreskrimsus Polda Babel. Kasat lantas Polres Bangka AKP Didit Bambang WS SIK diangkat menjadi Kasi Laka Susdit Bagakkjm Dit Lantas Polda dan posisinya digantikan oleh AKP Herry Purwanto SIK SH dari Polda Babel.
  Kapolsek Riau Silip Iptu Alfian Tri Permadi kini diangkat menjadi Kapolsek Koba di Polres Bangka Tengah dan posisinya di Polsek Riau Silip diisi oleh Ipda Yadiwiyana Jumbo Qantasson yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Belinyu. Selain itu, Kompol Muzakir Akil yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Ban Opsnal Dit Binmas Polda Babel kembali pada posisi semula di Polres Bangka sebagai Kabag Ren Polres Bangka.
  Kasat Tahti Polres Bangka, yang sebelumnya dijabat oleh Iptu Kardinata kini digantikan oleh Iptu MGS Erlangga dari posisi sebelumnya KBP Sat Sabhara. Sedangkan Iptu. Kardinata menjabat sebagai Kapolsek Gerunggang di Polresta Pangkalpinang.
Dengan keluarnya STR/1507/X/2011 ini ketujuh perwira Polres Bangka akan dimulai pada saat dilakukan serah terima jabatan yang akan digelar dalam waktu dekat. (cr05(

Desa Berburah Mau Dukung Pariwisata

ShareRIAUSILIP -  Rencana Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangka bersama agen perjalanan yang akan menjadikan kawasan air terjun Gunung Maras dan Sungai Perimping  sebagai tujuan trip rute perjalanan wisata mendapat dukungan dari masyarakat setempat yang berada di sekitar lokasi seperti warga masyarakat Desa Berburah.
 Menurut Camat Riau Silip, M Ansori Muslim saat Radsul konfirmasi masyarakat dari Desa Berburah yang tersebar di Dusun Bernai, Buhir, maupun Rambang sangat mendukung rencana yang memang sejak lama sudah diusulkan oleh musrenbang desa setempat sejak dulu.
 "Rencana akan dikembangkannya air terjun gunung maras dan sungai perimping menjadi daerah rute perjalanan wisata disambut baik masyarakat setempat, ada yang bersedia menjadi guide ada juga yang sudah menawarkan perahunya untuk disewakan," ujarnya kepada Radsul Selasa kemarin (11/10).
 Dijelaskan Ansori, rencana yang sudah selesai dalam tahap survey pertama itu dari masyarakat yang bersedia menjadi guide atau penunjuk jalan menuju lokasi air terjun maras, ada juga yang siap menjadi porter (pembawa barang) pengunjung, maupun penjamu hidangan khas warga setempat yang disiapkan di dusun setempat.
 Sedangkan untuk trip menyusuri alur Sungai Perimping beberapa warga setempat sudah menyatakan kesediaannya untuk menyewakan perahunya yang akan digunakan untuk menyusuri Sungai perimping.
 "Selain itu,  kita juga sudah berkonsultasi kepada sesepuh setempat yang mengetahui benar keadaan gunung maras maupun sungai perimping, dan mereka menyatakan potensi yang ada bisa dimanfaatkan," katanya.
 Dikatakannya, walaupun belum bisa dilaksanakan tahun ini namun paling tidak perencanaannya yang sudah matang dan dinilai prospek bagi pengembangan Kecamatan Riau Silip sudah mendapat sinyal lampu hijau dari Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangka dan agen perjalanan wisata terkemuka di Bangka yang sudah mencanangkan rute trip wisata itu.
 "Dari Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bangka juga akan menggelar satu even pagelaran seni dan budaya di Kecamatan Riau Silip di sekitar lokasi tersebut yang berskala kabupaten," jelasnya.
 Sebelumnya potensi yang ada baik di air terjun kaki Gunung Maras maupun  Sungai Perimping belum bisa terkelola dengan baik bahkan air terjun kaki gunung maras yang sering dikunjungi orang termasuk muda-mudi dijadikan tempat untuk berbuat yang tidak benar seperti tindakan mesum atau pesta miras sehingga warga setempat dan pihak kecamatan menginginkan lokasi dikembangkan menjadi kawasan wisata alam terpadu yang jelas pengelolaannya.
 "Kalau sudah dikelola bisa mencegah tindakan yang terjadi seperti beberapa waktu lalu (miras, mesum-red). Setiap hari baik air terjun maras maupun sungai perimping pasti ada pengunjungnya,  artinya tempat itu memang mengundang daya tarik sehingga sangat potensial untuk dikembangkan," pungkasnya.(trh)

Kerusakan Alam, Siapa yang Salah?

ShareMENDOBARAT - Kerusakan alam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dianggap dipicu oleh masyarakat sendiri.
  Banyak yang dipertanyakan kenapa harus terjadi kerusakan yang nyaris tak terkontrol, seperti yang diutarakan oleh salah satu warga, H Saripudin.
 Dia, yang juga Kepala Desa Air Duren Kecamatan Mendobarat mengatakan, semua kerusakan ini terjadi lantaran masyarakat sudah mulai kehilangan kesadaran terhadap makna pentingnya, kebijakan lokal untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
 Padahal sudah sejak ratusan tahun yang silam,  nenek moyang dan para orang tua terdahulu selalu menanamkan kebiasan baik, yakni mengajarkan anak dan cucu mereka untuk menghargai, dan mencintai alam, karena alam adalah bagian dari hidup manusia.
 "Makanya dulu orang tua kita, selalu menanam berbagai aneka jenis pohon sehingga menjadi Kelekak yang katanya ini akan diwariskan bagi kepentingan anak cucu di masa yang akan datang, tapi sayang kini kebiasaan membuat kelekak itu juga sudah mulai luntur, paling hanya satu dua yang masih mau menuruti kebiasaan ini," ulas Saripudin.
 Ironisnya kelekak pun kini sudah banyak yang dirubah menjadi area penambangan, sayang sekali ketika penambangan habis, yang tinggal hanyalah lubang bekas atau kolong, gundukan pasir yang tandus, tanpa disertai dengan sikap peduli untuk menutupnya kembali, kalau sudah buka, susahnya rehabilitasi.
 Kata Kades ini sebagian besar masyarakat Air Duren hidup sebagai petani, dan ini sudah berlangsung hingga turun temurun, sebagai petani masyarakat Air Duren juga sangat paham, bahwa keberadaan kelekak atau pun pohon penghijuan untuk menjaga kelestarian alam termasuk menjaga sumber air, begitu sangat penting,  namun di sisi lain, di Desa Air Duren ini lahan-lahan memang kebanyakan adalah dikuasai oleh pribadi dan tanah desa yang kini  memiliki luas 40 hektar juga sudah dimanfaatkan masyarakat, untuk berkebun nanas yang diselingi juga dengan tanaman karet, sehingga diharapkan nantinya apabila masa nanas telah usai tanaman karet akan menjadi pengganti dan pohon penghijau.
 ”Air Duren memang tidak memiliki lahan hutan secara khusus, namun saya selaku aparat Desa di sini masih bersyukur dan melihat kalau masyarakat di sini masih terbiasa dengan kebiasaan kalau mengambil atau menggali maka harus mengganti atau menanamnya lagi. Mudah-mudahan sampai nanti sikap peremajaan alam kembali ini akan terus ada di Air Duren ini, sehingga anak-cucu pun kelak. Masih dapat merasakan dan menikmati keindahan alam sebagai bagian dari haknya juga," harap H Saripudin. (cr04)

Kecamatan Belinyu Terjunkan Tim Razia

ShareBELINYU— Sejumlah tempat hiburan dan kafe akan di razia oleh pihak Kecamatan Belinyu bersama dengan Tim terpadu terkait dengan adanya aksi massa yang dilakukan Minggu (9/10) lalu di kawasan Parit 19 Kecamatan Belinyu.
 Langkah tegas pihak kecamatan ini dengan melakukan razia ditempat hiburan dan kafe juga menyangkut permasalahan perizinan tempat hiburan.
 Camat Belinyu, Yeri S.sos mengaku kemarin (Senin,10/10) pihaknya telah turun ke lapangan untuk melakukan tindakan tegas dengan melakukan razia ke beberapa tempat hiburan yang ada di Kecamatan Belinyu. Pengecekan terkait perizinan dengan melibatkan tim terpadu seperti Sat Pol PP, FKPM dan Polsek Belinyu.
 “Kami dan tim  turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan terkait perizinan tempat hiburan yang ada di wilayah ini, dengan melibatkan pihak Satpol PP, FKPM dan Polsek Belinyu,” terangnya kepada Radsul.
 Dikatakannya alasan melakukan penertiban ini terkait dengan kasus pembakaran yang dilakukan oleh warga yang didominasi ibu rumah tangga (IRT) terhadap beberapa kafe yang ada di Parit 19 beberapa waktu lalu, selain itu juga ia mengatakan hal ini juga dilakukan atas aspirasi masyarakat yang resah akan aktivitas di kawasan tersebut.
 Ia menegaskan untuk target razia kali ini di seluruh kafe dan toko yang ada di Kecamatan Belinyu yang menjual minuman keras dan terkait perizinan. Diakui olehnya untuk pendataan dan penertiban beberapa waktu lalu telah dilakukan oleh pihaknya, dengan melakukan penyitaan terhadap botol minuman keras di beberapa kafe yang ada di kawasan Parit 19 Belinyu.
 ”Beberapa waktu lalu kami telah melakukan penertiban di kawasan tersebut, dengan melakukan penyitaan terhadap ratusan botol minuman yang ada,” katanya.
 Yeri juga menekankan untuk sementara waktu tempat hiburan yang ada di Kecamatan Belinyu diharapkan berhenti beraktivitas, hal ini ditujukan untuk menciptakan suasana damai. Untuk salah satu kafe diantaranya milik Mail dalam penertiban beberapa waktu lalu sudah sempat terjaring razia, dikarenakan di kafe tersebut menjual minuman keras
 ”Kami mengimbau agar seluruh tempat hiburan yang ada di sini agar tutup dulu, agar tercipta suasana damai. Saat razia sebelum bulan puasa lalu kan kafe milik Mail ini sempat kita sita minuman kerasnya, karena tidak ada izin yang sah,” pungkasnya.(trh)

Bandar Sabu Bangka Berhasil Lolos

ShareSUNGAILIAT - Gerakan Polres Bangka untuk memberantas mafia narkoba di wilayah hukumnya kembali membuahkan hasil.
 Polres Bangka berhasil meringkus 3 orang yang diduga sebagai bandar narkoba jenis sabu di tempat yang berbeda.
 Adalah berinisial RH (34) warga lubuk kelik sungailiat KK (29) warga kuday dan AH (29) warga Parit IV Kuday Utara.
 Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Senin malam petugas mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di warnet Dream Land dekat gedung juang akan terjadi transaksi narkoba.
 Mendengar info tersebut petugas langsung berangkat ke TKP guna menindaklanjuti laporan tersebut.
 Tak lama berselang petugas melihat RH (34) warga Lubuk Kelik hendak melakukan transaksi, lalu petugas langsung menghampiri RH dengan cara melakukan penggeledahan terhadap RH. Ketika digeledah petugas berhasil menemukan 1 paket sabu ukuran besar yang disimpan dalam kotak rokok mild.
 Petugas pun berhasil menemukan satu pack plastik dari tangan RH. lalu petugas menginterogasi RH, lalu mengakui barang haram tersebut diperoleh dari KK warga lingkungan Kuday, kemudian petugas pukul 21.30 WIB langsung meluncur ke Kuday untuk menangkap KK.
 Tetapi ketika ditangkap petugas di simpang empat jalan Budi Oetomo petugas tidak menemukan barang bukti dari tangan KK.
 Lalu petugas tidak percaya begitu saja, KK diinterogasi secara mendalam akhirnya dia mengakui bahwa dia menyimpan barang bukti di rumahnya.
 Kemudian petugas tanpa membuang buang waktu langsung meluncur ke tempat di mana KK yang rumahnya berada di Kuday Kecamatan Sungailiat petugas menggeledah lalu ditemukan pertama 1 paket besar kristal yang diduga sabu, timbangan digital merk CHQ warna silver, 1 pastik klip, 2 korek api, keempat 1 unit motor Yamaha Mio warna putih dengan nopol BN 7423 CMM, lalu ditemukan kristal putih dari tangan KK.
 Selanjutnya dari keterangan KK petugas berhasil menemukan  1 paket besar kristal yang diduga narkotika jenis sabu dan 2 paket besar serbuk putih yang diduga narkotika di dalam kamar AH, warga Parit IV Kuday.
 Dari pengakuan AH kalau barang tersebut didapat dari BL warga Teluk Uber Sungailait. Mendengar hal tesebut BL juga langsung diburu, kebetulan BL ini juga ternyata adalah DO serta TO Polres Bangka dalam kasus narkotika jenis sabu.
 Pukul 00.30 WIB petugas langsung melakukan  pengejaran ke rumah BL di Teluk Uber Sungailiat namun pada saat tiba di rumah BL petugas  tidak dapat berbuat banyak, karena pintu rumahnya terbuat dari terali besi dan dipasang CCTV di luar rumah.
 Petugas mencoba dengan baik-baik  tapi hasil nya sia-sia rumahnya tidak mau membuka pintu, melihat kondisi tersebut petugas punya 1001 cara dengan cara meminta bantuan kepada Ketua RT setempat agar pemilik rumah BL bisa membuka pintu rumah dengan cara membangun si pemilik rumah.
 Tak lama kemudian si pemilik rumah pun bangun  selanjutnya petugas meminta kepada ibu Bl untuk melakukan pemeriksaan terhadap kamar milik anaknya, akan tetapi ibu BL sempat menolak karena pintu kamar BL dikunci, lagian Bl saat itu tidak ada di rumah.
 Mendengar pengakuan tersebut petugas tidak percaya dan berusaha mencari pintu kamar BL. Selang beberapa menit kemudian, Kunci kamar Bl ditemukan dan di dalam kamar petugas berhasil menemukan 2 paket besar narkotika yang diduga sabu, 17 butir ineks merk lumba lumba warna silver, 1 butir obat penenang, perlengkapan menyabu dan uang tunai Rp 24 juta yang diduga sebagai hasil penjualan sabu.
 Namun sayangnya, pada saat di geledah, BL sedang tidak ada di tempat.
 Sementara itu Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kasat Narkoba Polres Bangka Iptu Hendra Virmanto membenarkan pihaknya berhasil meringkus 3 orang yang diduga sebagai Bandar narkotika jenis sabu.
 Untuk ketiga pelaku yang berinisial RH, Kk dan Ah sudah ditangkap dan masih dalam proses penyidikan. Sementara untuk tersangka Bl yang merupakan DPO atau TO Polres Bangka masih dalam pengejaran petugas. (cr05)

"Jangan Takut Lapor Polisi"

ShareMERAWANG - Kondisi yang sedang kondusif di wilayah hukum Polres Bangka diharapkan dapat terus dipertahankan.
 Hal itu dikemukakan Kapolsek Baturusa AKP Fatchur Rochman SIK yang ditemui Radar Sungailiat di ruang kerjanya kemarin, Selasa (11/10).
 "Kita berharap benar-benar mengharapkan kondisi aman, dan tentram yang tercipta di wilayah hukum Polsek Baturusa Kecamatan Merawang, dapat terus dipertahankan dan didukung secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat yang ada di Kecamatan Merawang," Itulah yang memang kita inginkan," ujar Fatchur.
 Ia juga menambahkan, meskipun dalam kurun waktu 2 minggu terakhir ini, Merawang terbilang dalam kondisi yang  masih kondusif, namun sebagai aparat hukum di wilayah ini, tapi anggota kami tetap aktif melakukan kegiatan patroli. Kalau ditanya soal aksi nongkrong-nongkrongan anak muda di Kecamatan Merawang memang ada, tapi dia pikir masih wajar karena mereka nongkrong pertandingan sepakbola, adalah mereka membentuk kelompok-kelompok kecil.
 "Ya tapi kami tetap pantau, dan selalu kami ingatkan, sampaikan pesan kamtibnas kepada mereka, agar tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, dan tidak wajar, termasuk minum-minuman keras, yang juga merupakan bagian dari penyakit masyarakat," ujarnya.
 ”Untuk penggunaan knalpot racing kami dari pihak Polsek Baturusa Kecamatan Merawang sejauh ini masih melakukan pantauan, meskipun belum diberlakukan penggunaan anti knalpot racing. Kita mau lihat dulu lah, selain itu kami juga berharap demi kepentingan dan kebaikan bersama," harap dia.
 Agar apabila ada persoalan atau masalah yang terjadi, atau mencurigakan, segera laporkan kepada polisi, jangan takut melapor, karena pihak kepolisian khususnya dari Mapolsek Baturusa Kecamatan Merawang, akan berusaha terus untuk membantu. (cr04)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More