This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Trik Pejabat Hindari Kejaran THR

ShareMenjelang Idul Fitri banyak cerita menarik. Bukan hanya arus mudik yang menarik disimak ataupun kebiasaan berbelanja pakaian baru untuk menyambut hari yang fitri. Tapi, fenomena yang satu ini juga menarik disimak. Ya, ada satu kebiasaan lain yang biasa dilakukan para pejabat makin dekat Idul Fitri. Lari dikejar THR.
    Banyak ditemukan di kantor proposal, dan proposal itu terbilang unik sekaligus menggelitik, sebab proposal itu bukan untuk mengajukan kegiatan, tapi untuk mengajukan tunjangan hari raya (THR).
    Kaburnya pejabat mendekati lebaran, salah satunya disebabkan para pemilik proposal tersebut yang mulai menagih pencairan dana. Tapi, ada juga penyebab lainnya yaitu berdatangannya tamu-tamu ataupun konstituen yang juga meminta THR. Memang dari sejumlah pejabat mengaku punya budget khusus untuk urusan memberikan THR, tapi tidak sedikit dari mereka yang lebih memilih menghindar.
    Fenomena pejabat yang kabur dikejar THR ini bisa terlihat jelas di Kantor-kantor DPRD hampir di Bangka Belitung. Dan hal itu selalu terjadi setiap tahunnya, serta tidak bisa dipungkiri.
    Sejak pagi dimulai dari H-7 nyaris tidak ada satu pun wakil rakyat yang menunjukan batang hidungnya. Kondisi serupa juga terlihat di beberapa kantor OPD yang kepala dinas dan kepala bidangnya rata-rata juga tidak ada di tempat.
    Salah seorang anggota DPRD Babel yang wanti-wanti meminta namanya tidak disebutkan kepada Radsul pernah mengungkapkan kalau dirinya sering kebingungan menanggapi ajuan proposal-proposal tersebut. Kebingungan tersebut, lantaran tidak adanya pos anggaran untuk merealisasikan proposal THR tetapi para pemilik proposal justru menggunakan cara-cara yang kurang baik saat proposalnya tidak terealisasi.
    "Uangnya dari mana? Nggak ada anggaran untuk itu, mangkanya kita sih nggak pernah ngasih," ucap anggota dewan yang berperawakan sedang itu.
    Kadang, lanjut dia, ada juga yang berteriak-teriak pelit, sembari marah-marah. Kalau sudah begitu, pada akhirnya pemberian pun alakadarnya dan seringkali itu berasal dari kantong pribadi.
    Lalu bagaimana para pejabat menanggapi fenomena ini? Anggota dewan tadi mengaku dirinya sudah memilah dan memilih mana saja yang berhak menerima THR. Namun, untuk konstituen Edi mengaku THR nya sudah dikoordinir oleh partai. "Ya ada lah, sudah disiapkan. Tapi saya biasa saja, tidak terlalu ngerasa terusik," tuturnya.
    Menurut dia, di partai tempatnya bernaung, seluruh kader yang akan memberikan THR dikoordinasikan dengan partai. Sehingga nantinya konstituen tinggal mengambil THR-nya melalui DPC.
    THR untuk konstituen hanya berupa bingkisan sederhana seperti sarung dan uang ala kadarnya. "Sederhana saja, paling sarung sama uang se-adanya," katanya.
    Untuk urusan THR ini dirinya memang sudah memiliki anggaran khusus. Namun, dia enggan mengungkapkan berapa jumlah uang yang dialokasikan untuk THR ini. (emp)
    

Dicari, Oknum Beking & Ngerit

ShareSUNGAILIAT - Polres Bangka punya komitmen untuk melakukan penindakan terhadap kegiatan aktifitas penambangan ilegal dan kegiatan aktifitas pengeritin Bahan Bakar Minyak di SPBU-SPBU, baik dilakukan oleh masyarakat atau oknum aparat.
    Hal itu disampaikan Kapolres bangka AKBP Asep Adhiatna kepada sejumlah wartawan, Jumat (12/8).
    Kata Asep, yang menjadi perhatian pertama melakukan penindakan terhadap aktifitas penambangan yang dilakukan oleh para pelaku Tambang Inkonvensional (TI) ilegal dan kedua terhadap kegiatan pengeritan BBM di SPBU.
    "Berkaitan dengan aktifitas Tambang Inkonvensional kita pun selalu melakukan kordinasi ke masyarakat dan juga dengan pemerintah daerah setempat yaitu pihak Sat Pol PP Kabupaten Bangka, seperti halnya yang baru kita lakukan penertipan beberapa hari kemarin di kawasan penambangan tertentu yang dilarang untuk dilakukan penambangan," tegas Kapolres.
    Seperti halnya di tempat dekat dengan sarana umum misalnya di seputaran wilayah pemukiman masyarakat, dekat rumah sekolah, jembatan -jembatan, jalan raya dan fasilitas umum lainnya.
    Kata dia lagi, Asep lebih lanjud dalam aktifitas penertiban mereka tidak serta merta ujug-ujug hanya di tertibkan. "Namun kita berikan imbauan dan juga melakukan tindakan pembinaan misalnya satu kali dua kali masih kita beri keringanan, setelah masih juga melakukan pelanggran kita pun mengambil tindakan sesuai dengan proseudur hukum yang ada," lanjut Asep.
    Kegiatan-kegiatan penertiban yang dilakukan tidak hanya berupa laporan dari warga namun juga melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap aktifitas yang telah melanggar prosedur hukum bahkan seperti hal kegiatan ngerit BBm, yang berefek membuat kemacetan lalulintas karena banyaknya antrean.
    "Selain itu kita juga turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan pengecekan dari aktifitas kegiatan pengeritan di SPBU tersebut melihat apa ada oknum anggota kita atau tidak. Selain itu sering juga kita menerima laporan dari warga kadang ada oknum yang nakal dan para pengerit yang ngerit sering mengunakan tengki modifikasi dan sering berulang-ulang ,dan kita pun telah lakukan koordinasi dengan pihak SOBU," katanya.
    Namun kadang karena keterbatasan pengawasan dari pihak SPBU sendiri melalui aparat keamanannya tapi kadang kecolongan juga karena masih ada aktifitas pengeritan.
    "Maka seperti halnya kemarin kita turun keliling di  SPBU-SPBU di Kota Sungailiat dapat kita amankan 13 kendaraan, dan telah kita lakukan pembinaaan dan telah kita lepaskan atau kembalikan karena memang kendaran-kendaraan tersebut memiliki kelengkapan surat-menyurat. Lagian mereka tidak melakukan pengeritan karena tangki tidak dimodif," utaranya.
    Kalau memang memiliki tangki modifikasi dan tidak ada surat surat akan ditahan seperti yang didapatkan di Kecamatan Mendobarat, ada 13 unit kendaran dan Kecamatan Belinyu sebanyak 6 unit kendaraan. (mg08)

Siap Antisipasi Orang Mudik

ShareBELINYU - Saat ini lonjakan penumpang yang mudik melalui Kecamatan Belinyu khususnya para penumpang kapal laut  yang datang melalui pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu, belum mengalami peningkatan.
    Menurut staf pelaksana Terminal Penumpang Belinyu, Muhtar Jabardan saat ditemui Radsul di ruang kerjanya kemarin Jumat (12/8)  jumlah penumpang yang ada masih normal seperti hari biasa,  diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang pada H-7 hari raya Idul Fitri mendatang.
    "Semua armada angkutan saat ini masih stand bye di Kecamatan Belinyu namun bila nanti terjadi lonjakan penumpang tidak menutup kemungkinan akan mengirimkan bus ke pelabuhan," ungkap Muhtar.
    Lonjakan penumpang diperkirakan pada H-7 hari raya Idul Fitri sampai pada H+7 untuk itu jumlah armada yang berasal dari Belinyu untuk bus berjumlah 21 bus sedangkan dari Pangkalpinang berjumlah 4 bus total 25 bus diperkirakan masih bisa mengantisipasi jumlah pemudik.
    Sekarang ini setiap harinya bus-bus beroperasi mulai jam 5 pagi sampai jam 4 sore ditambah dengan beberapa mobil travel. Disamping itu juga dari terminal Belinyu beberapa trayek tujuan seperti ke Jebus dan ke Mentok selain Sungailiat dan Pangkalpinang.
    Pihaknya juga menghimbau  untuk sopir bus selalu standby agar jangan sampai nanti penumpang kewalahan, dan untuk penumpang juga diharapkan datang  keterminal  jangan sampai menginap di pelabuhan.
    "Kalau di terminal bisa kami koordinir untuk kami sebarkan kemana tempat tujuannya. Jangan menunggu dipinggir jalan atau menginap di pelabuhan," jelasnya.
    Ia juga mengatakan sejauh ini tidak ada kenaikan tarif untuk angkutan, dan diharapkan tidak terjadi. Bila sampai terjadi dan ada laporannya pihaknya nanti akan cepat untuk mengambil tindakan.
    "Untuk kenaikan tarif sejauh ini tidak ada dan kita minta itu tidak terjadi bila ada dan kita terima laporan akan segera kita tindak lanjuti," tukasnya. (trh) 

SE Bupati Masih Dihargai

ShareSUNGAILIAT - Dari pengamatan dan pengawasan yang dilakukan di seputaran wilayah Kota Sungailiat sampai saat ini menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka hH Tarmizi H Saat, belum ada pengelola rumah makan yang melakukan pelanggaran.
    "Belum ada para pengelola rumah makan yang ada di wilayah Kecamatan Sungailiat yang melakukan pelanggaran terhadap Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Bangka berkaitan dengan suasana bulan suci Ramadhan 1432 H," itu kata Sekda.
    Sampai saat ini dinilai para pengelola rumah makan yang ada di wilayah Kecamatan Sungailiat masih berpegang teguh pada SE Bupati agar memasang tabir di lingkungan lokasi rumah makannya pada siang hari.
    Tetap dapat dipatuhi oleh para pengelola atau pemilik rumah makan dan juga warung-warung yang sejenis yang menjual makanan dan minuman.
    "Bedasarkan hasil pemantauan yang kita lakukan diantara pada warung-warung makan dan warung minuman yang ada di seputaran pasar Sungailiat tetap masih mentaati dan menghargai Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Bangka," kata dia.
    Nah, diminta dan diharapkan oleh Tarmizi dalam suasana bulan suci Ramadhan ini rasa untuk saling menghargai antar sesama umat beragama dalam menjalankan rasa toleransi yang tinggi, antara pemeluk agama Islam dan non Muslim dapat dipertahankan seperti yang sekarang telah berjalan.
    Karena dengan adanya rasa saling menghargai seperti yang dilakukan sekarang maka akan dapat mempertahan situasi yang kondusif yang telah terjalin. "Kalau perlu terus kita tingkatkan," harapnya.
    Dengan adanya rasa saling menghargai dan rasa toleransi yang tiggi di antara umat pemeluk agama yang telah tumbuh sejak lama di Kabupaten Bangka kiranya jangan sampai dirusak hanya oleh hal-hal yang sepele dan rasa ego dari para kalangan tertentu.
    "Untuk itu rasa untuk saling menghargai yang telah kita tanam sejak dari dahulu untuk saling menghargai dengan mengutamakan rasa persatuan tersebut harus tetap harus kita pertahankan, dalam upaya untuk menjadikan Kabupaten Bangka sebagai sebuah wilayah daerah yang kondusif," harap Tarmizi. (mg08)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More