This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 03 Agustus 2011

PLN Ngaku Sakit

ShareMERAWANG - PT PLN mengaku prihatin dan menyadari keluh kesah masyarakat yang tidak menginginkan adanya pemadaman listrik. Seperti yang dikeluhkan oleh masyarakat Kudai khususnya dan se provinsi pada umumnya.
    Namun, usaha maksimal yang telah dikerjakan oleh PT PLN ternyata belum mampu untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan, seperti yang disampaikan Kepala PLTD Merawang, Suhari kepada Radsul.
    ”Saya sedih kalau mati lampu, namun kapasitas saya sebagai  yang kebetulan dipercayakan sebagai Kepala PLTD Merawang selalu berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kami sudah berusaha bekerja dengan maksimal dan konsen, namun sama halnya dengan manusia, yang kadang juga bisa sakit, apalagi ini mesin, jadi kita tidak bisa memperidiksi kapan sakit itu akan datang,” keluh Suhari.
     Dia juga mengibaratkan PLTD Merawang hanya seperti pekerja di dapur, jadi tugasnya hanya menyiapkan untuk berapa piringnya saja. Dia juga mengatakan bahwa terjadinya pemadaman listrik secara mendadak pada waktu malam pertama umat Islam sedang melaksanakan sholat tarawih karena disebabkan oleh ledakan kabel tanah.
    "Kejadian ini tidak terjadi secara tiba-tiba, namun untuk diketahui oleh masyarakat bahwa sesaat setelah ledakan itu terjadi kami sudah memperbaikinya,” tambah Suhari.
    Dia menjelaskan PLTD juga sama tidak ingin disusahkan, kalau soal SDM dia pribadi merasa untuk tenaga yang ada di PLTD semua sudah cukup baik, dan tenaganya juga sangat mengerti kondisi masyarakat. "Hanya saja pengecualiannya adalah tidak semua tenaga yang ada di PLN itu statusnya sebagai pegawai," kata dia lagi.
    Disinggung soal mengapa pihak PLN tetap saja melakukan pemasangan Kwh baru, di saat kondisi listrik di Bangka Belitung masih dalam kondisi yang belum stabil, Suhari menjawab itu semua karena sudah sesuai dengan azas Keadilan, selama ini mereka terus berusaha untuk bertindak adil kepada semua pelanggan namun arti dari keadilan yang mereka berikan katanya tidak dimaklumi oleh semua lapisan masyarakat. "Tapi kami telah mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan listrik dengan menyediakan mesin sewa yang kapasitasnya mencapai 5 Mw," tegasnya.
    PLTD Merawang saat ini sedang masa konsen terhadap masalah perbaikan jaringan, perbaikan travo. Itu semua dilakukan supaya kebutuhan listrik pada waktu menyambut hari raya Idul Fitri nanti dapat tercukupi dan tidak mengalami masalah lagi, apalagi Oktober 2011 PLTU 2x30 Mw yang ada di Air Anyir tahap I sudah rampung dan siap beroperasi, dengan ada PLTU itu PLN berharap dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan. "Jadi mohon bersabar," pintanya.
    Suhari juga membantah isu yang menyebutkan di Bangka Belitung masih terdapat 40 Desa yang sampai kini masih belum tersentuh oleh aliran listrik. Mungkin kata SUhari yang disebut itu, adalah daerah terpencil seperti pulau Lepar Pongok.
    "Tapi untuk daerah yang sulit dijangkau ini, kita pun tetap berikan perhatian dengan menyediakan Solar Sel, alat yang satu ini adalah merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga surya. Tidak ada itu, karena ini sudah sesuai dengan program pemerintah bekerjasama dengan PLN selalu berusaha mengatasi hal tersebut," bantahnya.
    Suhari mengatakan dengan mengingat ada keterbatasan energi listrik saat ini, pihaknya berharap agar masyarakat dapat membantu dengan melakukan penghematan listrik. "Tolong matikan alat listrik yang tidak perlu," pintanya lagi. (cr04)

Maras Kotor, Pengunjung Kerasukan

ShareRIAU SILIP - Air terjun maras yang berada di dusun Buhir kaki bukit Gunung Maras beberapa minggu belakangan sering terjadi kerasukan.
    Yang lebih parahnya lagi biasanya kerasukan menimpa wanita tapi tidak hanya itu ada juga yang terjadi kepada laki-laki dan pada siang hari. Kabar mengenai ini didapat wartawan Radsul, yang langsung mengunjungi air terjun Gunung Maras setelah mendengar informasi tersebut.
    Dari keterangan warga setempat yang berhasil ditemui di Dusun Buhir, salah seorang laki-laki warga setempat yang tidak mau disebut namanya membenarkan kejadian tersebut karena ia sendiri yang melihat dan sempat menolong korban tersebut, Menurutnya perihal kerasukan pengunjung di air terjun Maras karena keadaan air terjun Maras sekarang sudah sangat kotor.
    "Air terjun tuh la kotor sekarang, bukan kotor karena sampah bai tapi juga kotor oleh orang yang berbuat mesum, minum-minum (miras) sehingga penghuni disitu menjadi marah," ceritanya.
    Dikatakannya percaya atau tidak sebenarnya penghuni di situ sudah meminta semacam sesajen agar dapat meredam itu, hal ini diketahuinya karena ia sendiri didatangi secara langsung, mungkin  karena setiap orang yang mau ke air terjun itu pasti lewat jalan samping rumahnya.
    "Ku pernah didatangi penghuni tersebut yang meminta untuk di berikan sesajen tapi ku dak nek nurut e. Karena percuma saja selain itu akan memanjakan e, trus kalau dari pengunjung masih tetap melakukan hal yang tidak wajar pasti akan tetap terjadi (kerasukan, red)," tukasnya.
    Akibat hal ini ia sering mengingatkan terutama kepada para pecinta alam yang sering melintasi air terjun untuk menuju ke Gunung Maras untuk tidak menginap ataupun bertingkah laku aneh apabila sedang berada di air terjun.     Seperti dua minggu lalu ada sekelompok anak muda dari Sungailiat dan Pangkalpinang yang mau mendaki ke Maras namun karena sudah malam dan mereka berencana menginap di dekat air terjun ia larang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan akhirnya menginap di halaman rumahnya dan baru berangkat keesokan paginya.
    "Kalau untuk nginep di air terjun ku dak nyuruh, tapi kalau negah aok (kalau menginap di air terjun saya tidak menyuruh tapi mencegah iya). Soal e sebelum e ge ade yang kerasuk siang hari orang laki ulik (karena sebelumnya ada yang kemasukan pada siang hari seorang laki-laki pula), jadi untuk sekarang ini sangat rawan kalau menginap di dekat aek terjun," katanya.
    Saat Radsul bersama beberapa warga mengunjungi air terjun Maras tersebut setiba di lokasi air terjun memang kondisi air terjun sangat memprihatinkan yang kotor akibat pengunjung yang membuang sampah sembarangan, ada sebuah tong sampah yang disumbangkan salah satu sekolah yang dari keterangan tertulis di tempat sampah adalah kegiatan penelitian namun  kapasitasnya belum tidak bisa lagi menampung sampah yang sudah berserakan baik di pinggir air terjun maupun di dalam air terjun.
    Dan memang benar adanya pengunjung yang menenggak  minuman keras hal ini dari bekas botol atau kaleng minuman keras yang tertinggal di sekitar air terjun.
    Kondisi ini sangat disayangkan padahal air terjun Maras mempunyai air terjun yang sangat jernih sehingga semua orang menjadi betah untuk berada disini.
    Kalau dikelola dengan baik gunung Maras dengan air terjun dan puncaknya yang indah dan tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan objek wisata yang memiliki potensi sangat bagus. Sampai berita ini diturunkan Radsul belum berhasil mengkonfirmasi pihak terkait untuk objek wisata alam ini baik pihak Kecamatan Riau Silip maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka. (trh) 

PDIP Minta Tinjau Lagi SE Bupati

ShareSUNGAILIAT - Menyikapi Surat Edaran Bupati Bangka yang isinya selama bulan Ramadhan tempat hiburan tidak boleh beroperasi sebulan penuh ditanggapi oleh Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Bangka.
    Menurut mereka pemerintah daerah diminta untuk arif dan bijaksana dalam mengeluarkan surat edaran.
    Sebab masih bisa mencari solusi lain untuk tidak mematikan rezeki orang lain. Menurut Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Bangka, Herman Suhadi SSos, bahwa mereka sangat berharap pemerintah arif dan bijaksana dalam mengeluarkan surat edaran. "Karena kita tahu bahwa komponen-komponen dalam dunia hiburan itu banyak komponennya, seperti  tenaga kerja, pedagang dan tempat  hiburan itu sendiri," kata dia.
    Makanya, dia berpikir bagaimana jika memilah dan memlih yang terbaik agar tidak merugikan masyarakat kecil. Karena tidak bisa menutup rezeki orang dan mereka juga melaksanakan ibadah puasa dengan tenang, serta  mereka juga ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
    "Kalau mereka langsung tidak bekerja, apa yang terus akan terjadi,” ungkap Herman Suhadi.
    Jelas dia lagi, selaku wakil rakyat, minta ada kearifan dan kebijaksanaan, karena satu sisi peraturan ditegakan dan di satu sisi lain kesempatan teman-teman untuk mendapatkan rezeki tidak tertutup sama sekali.     Tentunya  ada pengaturan yang baik dan ada kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan para penyelenggara tempat hiburan tersebut. "Kalau kita ambil pengalaman tahun lalu, mungkin  3 hari puasa mereka diliburkan, atau seminggu, itu suatu solusi yang bijak dan kami dari fraksi PDI-Perjuangan partainya wong cilik mengajak berdialog bersama-sama, mari kita berkomunikasi," pintanya.
    Selain itu juga Fraksi PDIP minta para pengusaha hiburan berdiskusi dengan Fraksi PDIP yang akan menjadi mediator. "Tapi mari kita atur peraturan sebaik-baiknya tanpa merugikan orang lain,” paparnya.
    Menanggapi persoalan tersebut, Bupati Bangka H Yuroni Yazid SE berharap selama bulan Ramadhan menghormati orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
    "Kalau memang ada pengusaha hiburan yang mau buka, silakan mengajukan, nanti akan kita pertimbangkan. Tapi surat edaran bupati  tetap seperti  itu dan tidak bisa dirubah,” pungkasnya. (her/bbg)

Pendidikan Anak Pulau, Wajib

ShareSUNGAILIAT - Anak-anak di pulau terpencil pantas untuk diberikan kesempatan pendidikan yang lebih layak.
    Setidaknya itulah yang disampaikan salah satu anggota DPD RI dari dapil Bangka Belitung, Hj Noerhari Astuti.
    Dia menginginkan sekaligus menjanjikan kalau dirinya tetap mengutamakan perhatian kepada anak-anak pulau terpencil di bidang pendidikan agar mampu bersaing di dunia ilmu pengetahuan dengan anak di perkotaan.
     "Perhatian khusus yang saya berikan mengingat keberadaan mereka memiliki hak sama dengan yang berada di kota, sementara letak geografis mempengaruhinya mendapatkan hak tersebut," katanya di Sungailiat, kemarin.
     Ia mengatakan, DPD RI sangat mendukung program pemerintah di bidang pendidikan termasuk mencanangkan wajib belajar sembilan tahun, pengentasan buta aksara dan juga biaya pendidikan gratis.
     "Program pemerintah diperuntukan kepada seluruh anak Indonesia dari seluruh penjuru Nusantara tanpa terkecuali, mendapatkan pendidikan di sekolah adalah bagian hak mereka yang wajib dipenuhi pemerintah," tegasnya.
     Kemampuan anak pulau terpencil nantinya diharapkan mampu bersaing di bidang ilmu pengetahuan dengan anak perkotaan yang jauh lebih lengkap fasilitas sarana pendukungnya.
     "Saya yakin anak - anak pulau terpencil memiliki kemampuan sama, hanya saja perlu digali lebih dalam dan mendapatkan layanan pendidikan maksimal," katanya.
     Untuk mengalinya, kata dia, salah satunya adalah guru pendidik. Dimana keberadaanya sangat diperlukan dalam memberikan ilmu pengetahuan sehingga mampu menggali potensi yang masih terpendam.
     "Saya pernah mendapatkan suatu pulau dimana terdapat sekolah yang ditinggalkan gurunya. Yang membuat saya lebih kecewa guru tersebut sudah diangkat PNS, padahal dalam sumpah jabatan bersedia ditempatkan dimanapun diwilayah Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.
     Dengan kejadian tersebut kata dia, dirinya merasa ikut bertanggungjawab dengan berusaha mencari guru yang bersangkutan untuk kembali menjalankan tugas wajibnya.
     "Alhamdulillah, usaha saya bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat berhasil menemukan guru tersebut yang baru bertugas  selama tiga bulan," ujarnya. (cr03)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More