Namun, usaha maksimal yang telah dikerjakan oleh PT PLN ternyata belum mampu untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan, seperti yang disampaikan Kepala PLTD Merawang, Suhari kepada Radsul.
”Saya sedih kalau mati lampu, namun kapasitas saya sebagai yang kebetulan dipercayakan sebagai Kepala PLTD Merawang selalu berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kami sudah berusaha bekerja dengan maksimal dan konsen, namun sama halnya dengan manusia, yang kadang juga bisa sakit, apalagi ini mesin, jadi kita tidak bisa memperidiksi kapan sakit itu akan datang,” keluh Suhari.
Dia juga mengibaratkan PLTD Merawang hanya seperti pekerja di dapur, jadi tugasnya hanya menyiapkan untuk berapa piringnya saja. Dia juga mengatakan bahwa terjadinya pemadaman listrik secara mendadak pada waktu malam pertama umat Islam sedang melaksanakan sholat tarawih karena disebabkan oleh ledakan kabel tanah.
"Kejadian ini tidak terjadi secara tiba-tiba, namun untuk diketahui oleh masyarakat bahwa sesaat setelah ledakan itu terjadi kami sudah memperbaikinya,” tambah Suhari.
Dia menjelaskan PLTD juga sama tidak ingin disusahkan, kalau soal SDM dia pribadi merasa untuk tenaga yang ada di PLTD semua sudah cukup baik, dan tenaganya juga sangat mengerti kondisi masyarakat. "Hanya saja pengecualiannya adalah tidak semua tenaga yang ada di PLN itu statusnya sebagai pegawai," kata dia lagi.
Disinggung soal mengapa pihak PLN tetap saja melakukan pemasangan Kwh baru, di saat kondisi listrik di Bangka Belitung masih dalam kondisi yang belum stabil, Suhari menjawab itu semua karena sudah sesuai dengan azas Keadilan, selama ini mereka terus berusaha untuk bertindak adil kepada semua pelanggan namun arti dari keadilan yang mereka berikan katanya tidak dimaklumi oleh semua lapisan masyarakat. "Tapi kami telah mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan listrik dengan menyediakan mesin sewa yang kapasitasnya mencapai 5 Mw," tegasnya.
PLTD Merawang saat ini sedang masa konsen terhadap masalah perbaikan jaringan, perbaikan travo. Itu semua dilakukan supaya kebutuhan listrik pada waktu menyambut hari raya Idul Fitri nanti dapat tercukupi dan tidak mengalami masalah lagi, apalagi Oktober 2011 PLTU 2x30 Mw yang ada di Air Anyir tahap I sudah rampung dan siap beroperasi, dengan ada PLTU itu PLN berharap dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan. "Jadi mohon bersabar," pintanya.
Suhari juga membantah isu yang menyebutkan di Bangka Belitung masih terdapat 40 Desa yang sampai kini masih belum tersentuh oleh aliran listrik. Mungkin kata SUhari yang disebut itu, adalah daerah terpencil seperti pulau Lepar Pongok.
"Tapi untuk daerah yang sulit dijangkau ini, kita pun tetap berikan perhatian dengan menyediakan Solar Sel, alat yang satu ini adalah merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga surya. Tidak ada itu, karena ini sudah sesuai dengan program pemerintah bekerjasama dengan PLN selalu berusaha mengatasi hal tersebut," bantahnya.
Suhari mengatakan dengan mengingat ada keterbatasan energi listrik saat ini, pihaknya berharap agar masyarakat dapat membantu dengan melakukan penghematan listrik. "Tolong matikan alat listrik yang tidak perlu," pintanya lagi. (cr04)