tag:blogger.com,1999:blog-7330398892579788722024-03-05T20:36:53.315+07:00Harian Pagi Radar SungailiatUnknownnoreply@blogger.comBlogger529125tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-67158907779261472842012-01-17T23:21:00.003+07:002012-01-17T23:21:08.708+07:00Baliho Zaman Diamankan PolisiBELINYU - Terhadap pengerusakan baliho milik calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Babel yang merupakan pasangan Zaman (Zulkarnain-Darmansyah), oleh pihak Polsek Belinyu telah dilakukan pengamanan terhadap baliho tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kapolres Bangka, AKBP Pipit Rismanto, SIK melalui Kapolsek Belinyu Kompol Adam Erwindi, SIK saat dikonfirmasi mengaku selain mengamankan baliho juga telah berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan Belinyu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Baliho yang dirusak sudah kami amankan, untuk sekarang kami sedang menunggu data dari panwaslu dan laporan dari tim suksesnya," jelas Adam, Selasa (17/1) di Mapolres Belinyu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurutnya, pasca diketahuinya pengrusakan pada hari Sabtu (14/1) lalu pihaknya sudah menghubungi panwaslu dan tim sukses pasangan cagub, setelah dilepas oleh tim sukses Zaman dan disaksikan panwaslu baliho yang dicoret dan membuat gambar calon menjadi seperti binatang (maaf-babi) itu langsung diamankan di Mapolsek Belinyu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ditambahkan Adam, saat ini pihaknya sedang menunggu dari Panwaslu Belinyu yang sedang memproses permasalahan ini ke tim sukses Zaman dan Panwaslu Kabupaten Bangka. Setelah mendapat limpahan data dan laporan dari Panwaslu Belinyu baru akan diproses lebih lanjut dan akan dilimpahkan ke pihak Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) Polres Bangka guna proses hukum lebih lanjut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adam juga berharap kepada para calon untuk tidak sembarangan tempat memasang spanduk atau baliho karena ada tempat-tempat yang dilarang, selain itu juga untuk perlengkapan seperti kayu yang menopang baliho hendaknya diperhatikan karena jangan menggunakan kayu kecil yang berakibat bisa mudah patah saat cuaca buruk seperti angin kencang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Karena kalau atributnya jatuh nanti malahan salah sangka, dikira dirusak orang padahal mungkin tidak kuat tertiup angin karena kayunya kecil," kata Adam.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara itu Ketua Panwaslu Kecamatan Belinyu, Ilyas saat dikonfirmasi Radsul via ponselnya mengaku sudah melakukan pembuatan surat pernyataan yang akan ditandatangani oleh tim sukses yang bersangkutan, setelah itu akan dilaporkan ke pihak Panwaslu Kabupaten Bangka dan akan di teruskan ke pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek Belinyu untuk dilakukan proses penyelidikan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita sedang memproses dan rencananya nanti sore (kemarin-red) jam 4 bertemu dengan tim sesnya Zaman untuk menandatangi surat pernyataan, Setelah itu kita laporkan ke Panwaslu Kabupaten Bangka baru dilimpahkan ke Polsek belinyu untuk penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diakuinya, selama menjelang pilkada Babel ini di Kecamatan Belinyu baru ada satu kali laporan pengrusakan baliho calon, pihaknya juga mengingatkan kepada para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur ataupun tim suksesnya untuk tidak memasang atribut calon pada tempat-tempat yang dilarang seperti pagar sekolah, mesjid, perkarangan rumah yang tidak mendapat izin pemiliknya dan sebagainya. (trh) <br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-39518944906047724332012-01-17T23:20:00.003+07:002012-01-17T23:20:46.002+07:00Usai di Papua, TNI Kita PulangSUNGAILIAT - Sebanyak 110 personel Satuan tugas (Satgas) Kompi 141/AYJP Bangka kembali ke markas setempat setelah 15 bulan sebelumnya menjalankan tugas pengamanan operasional di perbatasan Papua.<br />
Komanda Korem (Danrem) Garuda Jaya 045 Babel, Kolonel P Gunung Sarasmoro, saat menerima pasukan Satgas Selasa (17/1), di Sungailiat, memberikan selamat atas kepulangan seluruh pasukan Satgas ke markas Kompi 141 dengan selamat.<br />
Upacara resmi penyambutan pasukan dimulai dengan tradisi penyiraman air kembang, pengalungan bunga serta minum air kelapa muda pertanda bersyukur atas pulangnya pasukan dari daerah operasi.<br />
Nampak hadir dalam upacara penyambutan tersebut, jajaran dari Polres Bangka, Kejaksaan Negeri Sungailiat, Pemerintah Kabupaten Bangka serta sejumlah tokoh masyarakat. Pasukan Satgas yang di Komandoi Kapten Inf. Amin M Said setibanya di markas Kompi disambut suka cita oleh sejumlah anak dan istri prajurit dimana sebelumnya kedatangannya melalui pelabuhan Landasan Angkatan Laut Belinyu mempergunakan kapal KRI dari Pelabuhan Bom Baru Palembang.<br />
Sementara Komandan Satgas Kompi 141/AYJP Bangka, Amin M Said mengatakan, selama 15 bulan menjalankan tugas diperbatasan Papua Barat bersama 110 personel prajurit, dirinya berhasil mengamankan dua pucuk senjata dari tangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).<br />
"Mereka memberikan senjatanya dengan sukarela setelah sebelumnya kami berikan pengarahan," katanya.<br />
Tugas diwilayah perbatasan, katanya memberikan dampak positif dengan menambah pengalaman dalam pengamanan suatu daerah perbatasan.<br />
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi separatisme yang menentang pemerintahan yang sah dengan gerakan makarnya dan berada di wilayah Papua Barat. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini disebut dengan nama Irian Jaya.<br />
Dikatakan Said, kondisi Kamtimbas di perbatasan sudah mulai konduksif setelah diselenggarakan HUT OPM.<br />
"Saya bersyukur atas doa masyarakat di seluruh Indonesia umumnya yang telah mendoakan kami sehingga dapat menjalankan tugas negara ini dengan baik sampai pulang kembali bersama keluarga," ujarnya. (*)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-59371616694129540582012-01-17T23:20:00.000+07:002012-01-17T23:20:11.280+07:00Riwayat Rebu KasanMERAWANG - Kemarin, salah satu tokoh masyarakat Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka H.Muharam yang merupakan sesepuh adat dan juga tokoh agama masyarakat Desa Air Anyir usianya sudah 73 tahun. Seiring dengan makin tingginya usia, penyakit pun semakin mulai menggerogoti tubuhnya yang makin renta di makan usia. Hal inilah yang pada akhirnya membuat ia memilih mundur dan tak lagi ikut terjun secara langsung dalam setiap acara ritual yang harus dilakukan dalam prosesi adat Rabu kasan sejak tahun 2006 lalu.<br />
<br />
Ayah dari 13 orang anak ini, namun yang hidup kini tinggal 10 , 32 cucu dan 15 cicit adalah kelahiran Desa Nibung Bangka Tengah, namun sudah ikut ayahnya pindah ke Desa Air Anyir sejak umur 9 tahun. Meskipun sudah mulai uzur, H.Muharam ketika ditemui Radar Sungailiat pada Selasa, (17/1) kemarin di rumahnya yang cukup sederhana, namun tetap menjadi surga baginya. Karena didalam rumah itu masih ada sang istri tercinta yang selalu tetap setia menerimanya yang ia harapkan akan tetap setia hingga ke akhir hayatnya dan ada anak-anak tercinta yang memang tidak tinggal berjauhan dengannya. Bahkan rumah sederhana ini juga saban hari tetap selalu ramai oleh suara cucu dan cicitnya yang datang keluar masuk rumah secara bergantian.<br />
<br />
Bila sore hari telah hampir tiba di dalam bilik rumah yang setengahnya masih berdinding papan ini, juga makin akan terdengar sayup-sayup dengan adanya anak-anak yang belajar mengaji kepadanya. H.Muharam dengan tetap sabar mengajar anak-anak mengaji meskipun dengan kondisinya yang sudah lama terserang asma, tingkah anak-anak yang beranekaragam adalah Asam garam yang sudah lazim ia temui di separuh waktu hidupnya, hal ini kemudian seakan menjadi wajar jika ia begitu lembut, penyayang, telaten dan sabar melandeni anak-anak.<br />
<br />
Kedatangan Wartawan ini pun, disambut dengan hangat dan ramah oleh H.Muharam dan keluarganya, hingga akhirnya setelah menyampaikan maksud dan tujuan, H.Muharam pun mengatakan menyanggupi untuk berbagi kepada Radsul. Meskipun hanya secarik cerita panjang sejarah adat Rebokasan di Desa Air Anyir, dengan duduk dikursi plastik yang ada di rumah keluarga besar itu, kami pun duduk dengan manis dan saling berhadap-hadapan. Dari sinilah H.Muharam mulai bercerita.<br />
<br />
Menurutnya, Air Annyir ini dulunya tidak seperti sekarang melainkan hanyalah merupakan wilayah perkebunan penduduk seperti karet dan sahang, sehingga setiap Jumat masyarakat ini akan pulang kampung yakni di Desa Baturusa yang sekarang ini, namun seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan manusia juga semakin banyak, hingga akhirnya masyarakat sudah memilih menetap dan inilah yang lama kelamaan semakin ramai dan menjadi Kampung. Desa Air Anyir ini memiliki dua dusun yakni Dusun Temberan dan Dusun Mudel yang sampai sekarang masih menginduk pada satu Desa yakni Desa Air Anyir<br />
<br />
"Pelaksanaan Pesta Adat Rabu Kasan ini tak dilaksanakan seperti sekarang ini, Rabu kasan bagi Warga masyarakat Desa Air Anyir adalah merupakan sebuah ritual upacara sakral yang benar-benar harus dilaksanakan dengan secara telaten benar dan hikmat. Pelaksanaan upacara adat Rebo kasan selalu dilakukan di tepi Pantai, karena dulu Kampung Air Anyir ini tak memiliki Mesjid seperti sekarang ini," ceritanya.<br />
<br />
Setiap kali menjelang pelaksana Upacara Adat Rabu Kasan yang konon akan dilaksanakan setiap pada hari Rabu terakhir di bulan Safar atau tepatnya pada tanggal 23 bulan Syafar. Masyarakat percaya bahwa bulan Safar adalah merupakan bulan yang akan selalu mengingatkan kepada cerita masa lalu, dimana pada bulan dan tanggal inilah dua orang cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW, yakni Husin dan Hasan, harus mengalami getir dan kejamnya bangsa kaum kafir waktu itu. Dimana Husin meninggal karena sengaja di racuni melalu makanannya sedangkan Hasan meninggal setelah kepalanya putus karena ditebas dengan pedang secara sadis oleh kaum kafir waktu itu dan konon kepalanya pun dibuang kelaut. Wallahualam, cerita kematian Hasan sebagai cucu kesayangan baginda Rasullulah Muhammad SAW inilah yang dibunuh secara sadis inilah yang lantaran konon dijadikan contoh dan tauladan oleh masyarakat setempat dengan harapan, agar peristiwa seperti ini jangan pernah lagi muncul atau terjadi menimpa masyarakat Air Annyir khususnya serta dilindungi dari segala marabahaya. Konon pada hari Rabu tanggal 27 Syafar inilah dimana Allah akan menurunkan sebanyak 3200 macam balak ke muka bumi, oleh karena itu diharapkan kepada seluruh penduduk untuk tidak melakukan atau terlalu banyak melakukan aktivitas diluar rumah apalagi sampai berbuat riya, tapi pada hari ini masyarakat disarankan untuk semakin banyak mengingat kebesaran tuhan dengan memajatkan doa serta zikir sebanyak-banyaknya. Dengan Zikir disertai doa dan atas seizin Allah SWT itulah diharapkan kampung akan menjadi berkah dan terhindar dari segala marabahaya atau balak.<br />
<br />
Kebiasaan bagi orang tua zaman dulu di Air Anyir dalam acara Adat Rabu kasan ini juga dilengkapi dengan adanya Dufa (sesajen) yang biasanya di tempatkan di depan pintu rumah masing-masing. Namun seiring makin bertambahnya pengetahun agama masyarakat hingga akhirnya sampai sekarang penggunaan Dufa tak lagi digunakan dalam adat Rabukasan karena dinilai mengandung unsure syirik, padahal dalam Rabu kasan sendiri ada perintah untuk dijadikan sebagai momentum banyak berdoa dan berzikir kepada Allah. Setelah melakukan ritual berupa sesajen tadi, perwakilan keluarga biasanya akan membawa sejumlah ketupat bala yang terbuat dari daun kelapa dan tidak ada isinya (konon sengaja tidak ada isi karena di dalamnya ada banyak balak) serta memboyong sanak keluarga kelaut atau kepantai beramai-ramai dengan jalan kaki, dan sesampai di pantai sesepuh adat akan mengumandangkan Azan dengan menghadap kelaut yang konon ceritanya adalah langkah doa dan panggilan yang hendak disampaikan kepada yang Maha Kuasa agar melindungi seluruh rakyat Air Anyir dari marabahaya khususnya dari pengaruh dan ulah perbuatan para mahkluk setan dan jin yang menjadi penghuni laut Air Anyir atau yang oleh masyarakat kerap disebut dengan Nek Akek (hantu penunggu pantai). Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan pencelupan secarik kertas yang berisi doa-doa penolak balak dan mohon pertolongan yang Maha Kuasa yang telah ditulis dengan menggunakan tinta yang diambil dari mekah atau yang biasa disebut Dawet mekah , kertas yang berisi doa inilah yang kemudian di celupkan kedalam kendi atau gentong yang berisi campuran air zam-zam dan air Sumur atau perigi masyarakat. Konon air Wafak ini memiliki khasiat bagi siapa saja yang meminumnya atau pun mencuci wajahnya dengan air ini maka dengan doa dan restu Allah ia akan selamat dari segala macam balak dan hidupnya akan aman dan damai, setelah Air Wafak acara dilanjutkan dengan doa serta zikir memuji keberasaran Yang Maha Kuasa dan sekaligus sebagai ungkapan rasa Syukur atas segala rahmat dan karunia Allah berupa rezeki dari Sumber daya alam yang melimpah di Desa Air Annyir dan dijadikan ladang penghidupan ekonomi seperti timah dan emas serta hasil kebun lainnya , dan yang terakhir adalah masyarakat akan menarik ketupat balak yang mereka bawa satu persatu ( satu ketupat ditarik dua orang) sambil menghadap kelaut dan ketupat yang sudah ditarik tadi akan dihanyutkan ketengah laut, dengan harapan seluruh balak yang mengancam akan hanyut bersama dibawa air kelaut lepas. Setelah semua prosesi adat ini selesai dilakukan maka masyarakat tempo dulu akan menghabiskan waktu mereka bersantai bersama keluarga dan kerabat mereka di pantai dengan cara yang sederhana , meski tanpa embel-embel panggung hiburan apalagi artis ibukota, tempo dulu salah satu snack alias makanan ringan yang kudu ada adalah berupa bertih beras atau yang kini biasa disebut Pop Corn, namun bukan dari jagung melainkan terbuat dari beras, dan masyarakat tempo doelo akan mensajikannya kedalam sebuah tampah atau nampan atau dulang yang terbjuat dari anyaman bamboo.<br />
<br />
Masih mendengarkan cerita H.Muharam, dimana menurut dia, sebenarnya tak ada perbedaan yang mencolok dalam pelaksanaan adat Ritual Rebokasan zaman dulu dengan yang sekarang ini, namun yang pasti kini masyarakat semakin pintar dan mengerti serta bisa membedakan mana yang boleh, dan mana yang sirik dan tidak boleh dilakukan, kalaupun dulu dilaksanakan di pantai tapi sekarang dilaksanakan di Mesjid, namun cirri khas adat rebokasan berupa Ketupat Tolak Bala, meski ada yang ditarik di mesjid namun satu dan tetap kulit ketupat tersebut akan tetap dibawa kelaut dan dihanyutkan.<br />
<br />
Sebagai sesepuh dan tokoh masyarakat Desa Air Anyir, H.Muharam mengatakan kelurahan adat, etika, sopan santun dan adap ketimuran dan selaku orang Islam yang mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka semuanya harus tetap dipertahankan dan tentu saja keimanan dan ketaqwaanlah yang musti harus disuburkan, mengingat hidup di bumi ini hanyalah sebuah panggung ujian untuk menyelesksi manusia apakah dia taat atau justeru ingkar, dan perjanjian Allah akan membalas setiap perbuatan baik dan buruk dengan Surga atau neraka. Semua itu tergantung pilihan manusia. Terbiasalah untuk selalu juga hidup dalam kesederhaan dan jangan berlebihan. Hal inilah yang seharusnya selalu ditanamkan oleh para orang tua kepada anak-anak sejak mereka kecil dan kelak dewasa di harapkan mereka juga akan meniru serta menjadikan kebaikan yang telah ditanam sebagai pedoman hidup. Karena 3 amal yang tidak akan pernah putus pahalanya adalah amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, yang saling meratapi dalam kesabaran dan saling mengingatkan dalam kebenaran. Pesan H.Muharam untuk seluruh umat Muslim di Air Annyir, dan di Bangka Belitung serta Indonesia seluruhnya, pesan ini menurut H.Muharam adalah sebagai ungkapan betapa meski kini sudah nyaris sudah tak berdaya dan sekekar dulu, tapi inilah cara saya mencintai umat musilm sebagain bagian dari lengkap sempurnanya iman selaku orang yang mengaku umat Muhammad dan tiada Ilalh kecuali Allah Azawajala. (lya)<br />
<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-17971322532666325252012-01-17T23:19:00.002+07:002012-01-17T23:19:15.806+07:001400 H Plasma, Baru Diserah 800 HBELINYU - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka (Dishutbun Bangka) menyatakan saat ini lahan sawit plasma seluas 1.400 hektar, sudah dibangun oleh PT Gunung Pelawan Lestari di wilayah Kecamatan Riau Silip dan Belinyu. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jumlah itu berada di wilayah Desa Mapur serta Desa Pugul untuk Kecamatan Riau Silip dan Dusun Pejem Desa Gunung Pelawan untuk Kecamatan Belinyu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Yang telah dibangun sekitar 1.400 hektar berada di tiga Desa dan yang sudah diserahkan 800 hektar," ungkap Meinalina selaku Kepala Dishutbun Bangka beberapa waktu lalu di Belinyu. <br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lahan sawit plasma yang telah dikembangkan oleh PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) ini telah mengembangkan perkebunan menggunakan pola inti bagi perusahaan dan perkebunan plasma bagi rakyat dengan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dikatakan Meinalina tujuan pengembangan sawit plasma adalah untuk meningkatkan pendapatan petani, menguntungkan perekonomian daerah, peningkatan produksi perkebunan dan menyerap tenaga kerja daerah. Selain itu juga untuk membantu pengembangan perkebunan serta meningkatkan dan memberdayakan koperasi petani di wilayah plasma.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam hal ini juga yang menjadi sasaran pada program ini adalah perkebunan plasma sebagai inti dan perkebunan rakyat disekitarnya sebagai plasma. Saat ini sawit plasma yang ada dari PT GPL dinaungi melalui KPKS Ikhtiar Sejahtera Dusun Pejem Desa Gunung Pelawan seluas 540 hektar dan jumlah petani plasma 402 KK, KPKS Lestari Desa Pugul seluas 146,58 jumlah petani plasma 112 KK dan KPKS Mapur Mandiri Dusun Tanjung Tuing Desa Mapur dengan luas 121.24 hektar dengan jumlah petani plasma 581 KK.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Diharapkan akan berkembang seiring bertambahnya luas area perkebunan," ujar Meina. (trh)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-33066094515571364922012-01-17T23:19:00.000+07:002012-01-17T23:19:00.998+07:009 Sarjana Masuk Riau SilipRIAUSILIP - Sebanyak 9 orang Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) akan terjun di 9 desa yang ada di Kecamatan Riau Silip.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesembilan sarjana ini merupakan program dari pemerintah Kabupaten Bangka untuk meningkatkan pembangunan di desa yang sudah dipilih beberapa waktu lalu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Camat Riau Silip, M Ansori Muslim mengatakan pelaksanaan kegiatan ini telah telah berjalan semenjak (14/1) lalu. Dengan keberadaan 9 orang yang akan disebar pada 9 desa di Riau Silip, SP3 ini bertujuan untuk mengsingkronisasikan segala bentuk kegiatan dan program yang ada.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Pertemuan ini sengaja saya lakukan untuk bersilaturahmi bersama mereka. Selain itu juga untuk mengsinkronisasikan program-program yang ada," ungkap Ansori, Selasa, (17/1) di ruang kerjanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Selain itu juga ia menyampaikan kepada para sarjana ini agar dapat bersinergi bersama dengan pihak desa, dalam menjalankan tugas dapat dilakukan bersama dengan masyarakat yang ada. Terlebih sebentar lagi tiap desa akan menyusun musrenbang desa, sehingga keberadaan SP3 diharapkan dapat membantu desa-desa yang menjadi wilayah tugas masing-masing sarjana.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita juga berharap mereka selama 1 tahun ini dapat menjadi pelopor dalam pembangunan di desa dalam hal segala bidang," harapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ditambahkannya lagi, dalam hal ini diharapkan adanya kerjasama antara pelaksanan bersama dengan pihak kecamatan, sebagai bentuk jembatan penghubung informasi dilapangan. Program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka ini baru pertama kali di gelar untuk seluruh desa yang ada kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bangka. Sebelumnya Kecamatan Riau Silip juga pada tahun lalu ditempatkan satu orang sarjana pada salah satu desa yang merupakan program SP3 pemerintah Provinsi kepulauan Bangka Belitung.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Bangka. Kita sangat bersyukur dengan kepedulian yang dilakukan oleh Pemda kita untuk memberdayakan sarjana lokal, guna pengabdian bagi daerahnya," kata Ansori.(trh)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-57507132453179632432012-01-17T23:18:00.005+07:002012-01-17T23:18:30.798+07:00Jika Diminta, TNI Selalu SiapSUNGAILIAT - Dandrem 045/Garuda Jaya Babel Kolonel P Gunung Sarasmoro menegaskan satuannya siap mengamankan proses pemilukada Bangka Belitung 2012 mendatang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Itu ia katakan usai menghadiri acara penerimaan Satgas Kompi B Yonif 141/AYJP Sungailiat yang kembali dari Papua, Selasa(17/1).<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menjelang Pilkada 2012 yang tidak Lama lagi, Dandrem berencana berikan perintah operasi kepada seluruh jajaran Korem 045 Garuda Jaya tentang perintah melaksanakan kegiatan pengamanan Pemilukada.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita sifatnya on call, jadi stand by, di satuan kita sudah menyiapkan 11 posko, TNI AD, ya kita TNI AD, Kalau TNI AL, dan TNI AU punya operasi juga stan by on call juga setiap saat, bisa dipanggil. Kita melakukan koordinasi juga dengan TNI AL dan TNI Udara," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>11 posko itu di 7 wilayah Kabupaten dan Kota, Korem juga disiapkan, personil berjumlah 484 orang persiapan menjelang pilkada.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Sampai saat ini saya lihat masih kondusif, kerawanan-kerawanan yang akan muncul barangkali sudah diprediksi oleh Polda, yang jelas kesiapan TNI dalam hal ini adalah mempersiapkan personil setiap waktu jika diminta bantuan Polda, kita siap," tegasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengenai kerawanan katanya biarlah untuk satuan Polri yang menganalisis kerawanan-kerawanan, TNI sudah memberikan petunjuk tentang pelaksanaan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Juga katanya begitu dengan netralitas TNI, sudah jelas apa yang boleh dan tidak boleh.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita tidak boleh dilibatkan dalam kegiatan-kegitaan kampanye, baik prajurit maupaun lingkungan asrama tidak boleh, aturan tentang netralitas itu ada betul-betul kita tegakkan, dan sudah kita sampaikan kepada unsur prajurit TNI," imbuhnya. (cr05)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-45782195980660049362012-01-17T23:18:00.002+07:002012-01-17T23:18:10.154+07:00Bantuan untuk Pengolah Hasil LautSUNGAILIAT - Sebanyak 10 kelompok pengolahan hasil perikanan laut di Kabupaten Bangka, antara lain di Kecamatan Merawang, Sungailiat dan Belinyu mendapatkan bantuan peralatan produksi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agar dapat digunakan sebagai penunjang usaha pengolahan ikan. Bantuan berupa paket seperti pisau, cool box dan blender bumbu tersebut dari Balai Besar Pengembangan dan Pengendalian Hasil Perikanan (BBP2HP) Jakarta.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hurryah Dewiyani, Kabid Pengolahan Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka di ruang kerjanya Selasa (17/1) mengatakan, bantuan peralatan produksi hasil perikanan sudah diserahkan kepada kelompok dan sudah digunakan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita sudah terima peralatannya dari Jakarta dan secara bertahap kita serahkan langsung kepada kelompok pengolahan hasil perikanan, rata – rata setiap kelompoknya ada 5 orang. Mereka bergerak di bidang pembuatan pempek, nuget dan kerupuk,” ungkap Hurryah.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurutnya, tujuan diberikannnya bantuan paket peralatan pengolahan hasil perikanan tidak lain adalah untuk meningkatkan produksi dan produktifitas usahanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di mana masih banyak pelaku usaha pengolahan hasil perikanan notabene menggunakan manual.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diharapkan produksi yang dihasilkan dapat meningkat karena peralatannya sudah canggih. Belum lagi pelaku pengolahan akhir – akhir ini terkendala akibat bahan baku naik. "Jadi paling tidak bantuan ini cukup membantu,” ujarnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun diakuinya, masih sedikit pelaku usaha pengolahan yang tergabung dalam kelompok. Umumnya mereka berusaha secara individu. Padahal bantuan semacam ini harus diserahkan kepada, bukan perorangan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kendala kita kemarin yaitu pelaku usaha pengolahan hasil perikanan tidak berkelompok jadi kemarin baru kita bentuk kelompok. Karena kalau tidak berkelompok tidak bisa mendapatkan bantuan itu. Katanya tahun ini masih ada lagi bantuan serupa,” pungkasnya. (j0i)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-61022979366241195672012-01-17T23:17:00.003+07:002012-01-17T23:17:40.974+07:00Hari Ini Rebo Kasan di Air AnyirMERAWANG - Hari ini Rabu (17/1) atau bertepatan dengan penanggalan kalender Arab dan tepat berada Rabu terakhir di penghujung bulan Safar masyarakat Kabupaten Bangka khususnya Kecamatan Merawang Desa Air Anyir mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB (waktu yang paling tepat) akan melaksanakan seluruh rangkaian pesta adat Rabu Kasan. <br />
<br />
Konon, Adat Rabu Kasan ini oleh masyarakat Desa Air Anyir sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak Ratusan tahun silam. Kini, oleh Pemerintah upacara Adat Rebo Kasan ini juga sudah dimasukkan kedalam Kalender even Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan menjadi ikon Pariwisata Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka.<br />
<br />
Tradisi kuno yang lapuk di makan oleh waktu dan juga kemajuan zaman ini diharapkan akan terus hidup pada masa-masa yang akan datang. Banyak versi, cerita bahkan mitos tentang sejarah muncul dan dilaksanakannya Adat Rabu Kasan ini. Versi yang beraneka ragam ini kini sudah ditulis juga dalam lembar demi lembar buku cerita dan sejarah Adat Rebokasan, apapun itu biarlah masyarakat sendiri yang menilainya dan bahkan mempercayai mana yang lebih disukai. (lya)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-684890653806467512012-01-17T23:17:00.000+07:002012-01-17T23:17:01.616+07:00Buaya Mati Tersangkut Jaring Nelayan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvjWGq1UZ6qBuHSAKkISVFEmVNa6jkg51g9i5Kbs5aFokev76uSPDPAUWmtClZR6r9XB-k_AGGtimFkluf1BaMo6DKvGjduDArcGoL3dxyrmJeKAoGkO530z1K4lajcWVm1viYEu5t_eh/s1600/DSCN0430.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvjWGq1UZ6qBuHSAKkISVFEmVNa6jkg51g9i5Kbs5aFokev76uSPDPAUWmtClZR6r9XB-k_AGGtimFkluf1BaMo6DKvGjduDArcGoL3dxyrmJeKAoGkO530z1K4lajcWVm1viYEu5t_eh/s320/DSCN0430.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">MERAWANG - Sejak pagi rumah Mukhlis (36) warga Desa Pagarawan sudah ramai di serbu warga. Sontak saja, rumah sederhana berdinding papan tersebut heboh riuh rendah. Kondisi rumah Mukhlis menjadi ramai dan tidak seperti biasanya ini bukan karena warga akan melakukan Demo, tapi karena pagi kemarin itu Muklhis dan beberapa temannya baru saja berhasil membawa pulang seekor buaya dari Sungai Desa Pagarawan. Buaya yang di perkirakan berumur lebih kurang 2 tahun tersebut dengan panjang 3M dan berat sekitar 100 Kg pertama kali ditemukan oleh Mukhlis tersangkut di jaring ikan miliknya yang ia pasang sore sebelumnya. Sayang ketika ditemukan Buaya malang ini memang sudah tak bernyawa lagi, hal ini diperkuat dengan tanda meskipun masuk jaring namun jaring milik Muklhis ini masih tetap utuh dan tak ada yang robek sedikit pun.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Karena kasihan Mukhlis pun dan temannya membawa buaya tersebut pulang kerumahnya di Desa Pagarawan, untuk di kuburkan. Namun, ketika Radsul melihat buaya yang sudah mati tersebut di rumah Muklhis, nampak buaya dengan corak coklat kehitam-hitaman masih tergelak di atas sebuah bangku kayu yang sengaja diletakkan di depan sebuah ruko toko kecil tepat disamping rumah Muklis berjarak satu meter dari bibir jalan raya Sungailiat-Pangkalpinang.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Buaya yang sudah mati ini, tak hanya menjadi tontotan warga, tapi tak sedikit juga warga yang usil seperti membuka ingin menggendongnya, bahkan juga ada yang memasukan tangannya ke dalam mulut sang buaya yang sudah tak berkutik lagi itu. Menurut cerita para warga, konon cairan lendir yang ada di dalam mulut buaya tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit Sango atau pun Sariawan. Warga yang percaya bergantian memasukkan tangan dan jari mereka kedalam mulut sang buaya yang sudah mati itu. Sejumlah pengendara kendaraan yang sedang melintas pun ikut penasaran dan ada yang sengaja memarkirkan kendaraannya untuk sekedar melihat sang buaya, dan tentu saja suasana semakin ramai.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Sementara itu Muklis sendiri kepada Radar Sungailiat mengaku, ketika akan memeriksakan jaring ikannya yang dipasang di Sungai Desa Pagarawan sore sebelumya sekitar pukul 22.00 WIB ia kaget, karena di dalam jaring tersebut ada seekor buaya bukan ikan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"Sayang ketika ditemukan buaya ini nampaknya memang sudah mati, karena jaring saya tak ada yang robek, akhirnya pagi tadi kami putuskan untuk diangkat kedarat dan di bawa pulang untuk dikuburkan," ungkapnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Menurut Muklis, ia yang juga ketua Kelompok Nelayan Sungai Desa Pagarawan sudah hafal luar kepala tentang seluk-beluk Sungai Desa Pagarawan sejak belasan tahun yang silam. Bertemu buaya bukan hal yang baru lagi bagi dia dan kawan-kawannya, bahkan kejadian seperti ini sudah terjadi 3 kali.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"Sebelumnya masih hidup, dan kami kasihan akhirnya kami lepas dan kembalikan lagi ke habitatnya, kalau ditanya apakah saya takut, rasa takut pasti ada, mungkin karena sudah terbiasa saja. Bahkan saya lihat sekarang ini banyak buaya di Sungai Pagarawan ini, tapi masih kecil-kecil paling seukuran lengan manusia, tapi ada juga yang paling besar," ceritanya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Namun ia berharap buaya yang besar tidak masuk kejaringnya, karena ia tidak mau berurusan dengan hal yang seperti itu, karena sudah setiap hari mencari sumber penghidupan di Sungai.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"Mungkin mereka juga sudah mengenal kami dan menganggap kami sebagai kawannya, makanya mengingat buaya yang satu ini sudah mati, saya akan kuburkan, meskipun dia binatang tapi dia juga layak mendapatkan perlakukan yang baik dan seharusnya kita lakukan,” kata Muklis seraya tertawa geli.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Nelayan tradisional yang mengaku sudah akrab dengan alam ini mungkin ada hewan yang tak suka padanya seperti ikan. Karena nyatanya Muklis setiap hari datang bersama teman-teman nelayan lainnya yang berjumlah 25 orang turun ke sungai hanya untuk menangkap ikan lalu menjualnya. Penghasilan ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga sehari-hari saja.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Muklhis sangat bergantung kepada Sungai Pagarawan berharap tempatnya mengais rejeki itu tak di ganggu dan diusik oleh orang-orang yang memiliki nafsu serakah dan tidak bertanggungjawab, sehingga alur kehidupan di Sungai Desa Pagarawan akan tetap aman, tentram dan alami. Tak hanya bagi Mulkis tapi juga bagi seluruh penghuni Sungai Pagarawan, bapak 3 orang anak ini pun mengaku penghasilan mereka dari mencari ikan di sungai.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"seperti sekarang ini, jumlah tangkapan justru bekurang dari biasanya, ikan sedang tak ada dan susah dicari," kata Muklis.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Tak hanya bergantung pada nasib dan keberuntugan saja, tapi sebagai nelayan tradisonal bersama nelayan lainnya juga terpaksa harus meronggeh kocek yang tidak sedikit bahkan hingga belasan juta untuk membeli jaring atau kapal baru, bila fasilitas yang lama sudah tak memungkinkan untuk digunakan lagi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"Kalau sudah begini ya kita mau gimana lagi kalau bukan dari kantong sendiri, jujur saja sebenarnya sebagai nelayan tradisional kami akan semakin sulit berkembang dan juga meningkatkan hasil tangkapan. Jika perhatian dari pemerintah juga kurang, kalau bukan dari mereka, dan hanya mengandalkan uang nelayan yang cuma ala kadarnya itu ya tau sendirilah mbak. Oleh karena itu, kedepan atau pun di tahun 2012 ini ada perhatianlah kepada kami, misalnya Kapal, karena kami ingin sekali juga mulai menyeberang kelaut untuk mecari ikan dan mudah-mudahan bisa menambah penghasilan,” harap Muklis yang juga mewakili teman-teman nelayan lainnya. (lya)</div><br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-88898254951402202572012-01-15T21:31:00.002+07:002012-01-15T21:31:08.509+07:00Bantuan Dinsos Belum AdaMERAWANG - Jumat sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Warga Desa Balunijuk terperanjat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hembusan angin kencang dalam waktu singkat berhasil menyapu atap asbes dan juga bangunan rumah Warga Desa Balunijuk. Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Balunijuk Ahmad Afindi, saat dikonfirmasi Radsul Sabtu (14/1).<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ia membenarkan bahwa akibat terjangan angin kencang, yang ia sendiri mengaku belum tau pasti apakah benar itu angin puting beliung atau memang hanya angin kencang telah membuat 10 rumah warga di desa rusak.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2 di antaranya mengalami kerusakan cukup parah. Akibat musibah meski tidak ada korban jiwa namun musibah ini menyebabkan kerugian secara materil yang ditaksir mencapai hingga jutaan rupiah.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Atas musibah ini, pemerintah Desa Balunijuk pada keesokan harinya langsung bertindak cepat yakni dengan mengirim surat ke kecamatan untuk diteruskan ke Dinas sosial Kabupaten Bangka, dan hingga berita ini diturunkan Pemerintah Desa dan masyarakat yang terkena musibah ini masih menunggu bantuan dari Dinsos Kabupaten Bangka," ujarnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sebagai Kades, A Afindi mengaku sangat mengharapkan agar bantuan tersebut segera didistribusikan ke pada warga yang membutuhkan akibatnya musibah ini.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>”Kami dari Pemdes Balunijuk sendiri tidak bisa berbuat banyak untuk membantu warga dalam hal finansial mengingat kondisi kas desa saat ini masih sangat minim, karena baru saja selesai tutup buku akhir tahun dan baru menginjak tahun baru," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>”Kami menganggap hal ini sebagai ujian atau cobaan saja dari Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan ada hikmahnya, karena peristiwa ini terjadi diluar kehendak kita selaku manusia mahkluk yang lemah, namun harapan kami kedepan bagi masyarakat jika akan membangun rumah jangan pakai sembarangan bahan bangunan dan pilih tukang yang profesional. Karena kami lihat rumah-rumah penduduk di sini pembangunannya jarang sekali menggunakan cor keliling, ditambah lagi rata-rata banyak menggunakan batako, oleh karena itulah, kalau mau bangun rumah perhatikan juga fungsi pondasinya. Harapan saya selaku Kades yang semoga saja hal ini bisa dimengerti dan dimaklumi,” tambahnya. (lya).<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-46683972359554205172012-01-12T19:48:00.002+07:002012-01-12T19:48:51.117+07:00Sekarang Melaut Sudah AmanBoleh jadi ini kabar baik khususnya bagi para nelayanan maupun bagi jasa pelayanan jalur tansportasi penyeberangan lintas air.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah Bangka, memprediksi mulai sejak tanggal 17 hingga 18 Januari mendatang tinggi Gelombang di sekitar perairan laut Bangka yang salah satunya adalah di sebelah utara Bangka, akan mulai turun atau kembali normal.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hal ini sebagimana yang juga dijelaskan oleh Forecaster on Duty BMKG wilayah Bangka, Nur Setiawan ketika dkonfirmasi koran ini kemarin.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nur Setiawan, masyarakat diharap dapat memaklumi kondisi cuaca saat ini karena memang untuk periode Desember 2011 hingga Januari 2012, merupakan puncak dari musim hujan, seperti yang sudah terjadi pada tanggal 8, 9 hingga 11 Januari yang lalu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rata-rata ketebalan intensitas air hujan mencapai 30 mm (milimeter), sedangkan gelombang pada beberapa hari terakhir juga mengalami hal yang sama di mana BMKG mencatat, bahwa ketinggian gelombang mencapai 2 sampai 4 meter, seperti yang terjadi di Selat Gelasa, potensi gelombang tinggi ini kemarin karena disebabkan oleh adanya tekanan rendah dari arah laut selatan Jawa sehingga menyebabkan terjadinya convergensi (pertemuan 2 arah angin), sehingga berpotensi hujan lebat dan pasang tinggi air laut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>“Namun kami melihat bahwa diperkirakan terhitung sejak tanggal 17 hingga 18 Januari 2011, tinggi gelombang akan kembali normal, namun mengingat segala kemungkinan bisa terjadi maka BMKG tetap mengimbau, agar warga tetap diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama bagi mereka warga masyarakat yang beraktivitas di areal pertambangan,” harapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Apabila sedang hujan maka diharapkan untuk jangan beraktivitas lebih dulu, begitu pun dengan warga masyarakat yang akan melaksanakan aktivitas di dunia pelayaran, karena kondisi hujan lebat bisa saja mengundang terjadinya tanah longsor dan sambaran petir, apalagi saat ini potensi dari pagi hingga siang, air laut akan mengalami pasang dan jika ditambah dengan curah hujan dengan intensitas tinggi, maka masyarakat juga perlu mewaspadai terjadinya banjir atau ROB. (lya)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-51584824485177951652012-01-10T08:12:00.002+07:002012-01-10T08:12:33.007+07:00Anggota Itu Diperiksa<b>SUNGAILIAT</b> - Kapolres Bangka AKBP Pipit Rismanto SIK menegaskan, anggota Polantas Polres Bangka yang sempat berinsiden dengan wartawan soal kamera, sedang menjalani pemeriksaan oleh PROPAM.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Itu dikatakan Pipit kemarin, di sela-sela kegiatan pertemuan dengan Kades dan Lurah se Kabupaten Bangka di aula pertemuan di Kuday.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ya, hari ini (kemarin, red) dia sudah kita periksa, rekan-rekan wartawan boleh dicek, kita mau lihat kebenarannya, baik dari dia maupun dari wartawan," kata Pipit.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dia berjanji jika memang terbukti bahwa ada tindakan arogansi dari anggotanya yang berinisial AG itu, maka dia tidak segan-segan untuk menindak tegas, karena jika benar ia menganggap itu tindakan yang memalukan korps.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Tapi ya itu tadi, ini bukan dipukul rata Polisi, tapi oknum. Kita jangan sampai membuat sebuah opini kalau semua Polisi begitu. Tapi saya janji kalau nanti di hasil pemeriksaan memang terbukti, tentu harus ada tindakan tegas, pegang omongan saya," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun, dia juga meminta untuk kerjasama dari wartawan yang bersangkutan untuk datang saat diundang jika dimintai kejadian versi wartawan. Karena Pipit enggan mengambil sebuah keputusan tanpa melihat dua sisi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Nanti kita akan kita dengarkan penjelasan lebih rinci lagi, jangan sampai ada yang lebih merasa dipojokan lagi,” kata Pipit lagi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dia meminta, agar permasalahan seperti itu cukup terjadi sekali saja dan jangan terulang kembali. "Semoga ini menjadi pembelajaran buat kita semua," kata Kapolres kepada sejumlah wartawan, yang juga dihadiri Pemimpin Redaksi Radar Sungailiat, Eka M Putra.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menanggapi hal itu, Putra langsung menanyakan kepada Kapolres, "undangan" yang dimaksudkan Kapolres kepada wartawan Radsul nantinya berbentuk apa.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Tapi sebelumnya saya mau minta kejelasan, pemanggilan wartawan saya nanti berbentuk apa? Dan saya juga bertanggungjawab untuk terus mendampingi wartawan saya," kata Putra kepada Kapolres kemarin.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nah, soal itu Pipit, pemanggilan itu bukan bersifat interogasi atau sejenisnya, hanya diminta bercerita versi wartawan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Itu bukan semacam interogasi di Reksrim, itu cuma bercerita, dan Bapak tentu boleh mendampingi," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seperti diberitakan Radsul edisi kemarin, ada perbuatan kurang menyenangkan yang melibatkan profesi wartawan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wartawan Harian Pagi Radar Sungailiat (Radsul) harus menerima pil pahit setelah seluruh data-data di kamera digitalnya dihapus secara paksa oleh oknum Polisi Lalu Lintas dari Polres Bangka.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cerita kejadian yang memalukan sekaligus memilukan itu berawal hari Sabtu (7/1) wartawan Radar Sungailiat berniat mengambil foto kegiatan razia yang dilakukan Lantas Polres Bangka di depan Mapolsek Baturusa Kecamatan Merawang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengingat ada momen unik yang akan ia abadikan ada di depan mata, maka wartawan turun dari kendaraannya dan mengambil sekitar 3 foto, yang lalu akan berniat meminta data ke pihak Lantas.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun, berselang beberapa saat wartawan Radsul usai menjepret, datanglah 2 orang anggota--yang nama keduanya tidak kami tampilkan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tanpa ba-bi-bu lagi, salah satu dari mereka yang berperawakan lebih tinggi meminta kamera wartawan sembari ngomel-ngomel.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dia sempat berkata, kenapa mengambil foto razia, tanpa ada izin dari aparat yang ada. Ditanya begitu wartawan Radsul menjawab, kebetulan ada momen lucu yang mau ia abadikan, buktinya hanya 3 foto saja yang ia ambil, sembari ia menunjukkan kartu persnya untuk membuktikan bahwa ia dalam masa tugas. Kata Kasat Lantas Polres Bangka AKBP Herry Purwanto, memang tidak ada prosedur dalam kepolisian yang mengatur bahwa setiap kali wartawan hendak mengambil gambar pada kegiatan yang dilakukan Polisi harus minta izin lebih dulu, namun masih kata AKPB Herry Purwanto, meski tidak ada prosedur resmi, paling tidak wartawan juga ada komunikasi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>AKPB Herry Purwanto dirinya selaku Kasat Lantas Polres Bangka, meminta maaf atas perbuatan anak buahnya di lapangan terhadap Wartawan Radar Sungailiat, karena menurut dia masalah ini terjadi karena misskomunikasi semata.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ini mungkin hanya ada misskomunikasi saja. Mungkin nanti harus saling ada saling pengertian saja, saya minta maaflah atas tindakan anggota saya," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pimred Radsul pun meminta maaf kepada Kasat Lantas, karena tindakan wartawannya yang mungkin membuat anggota tadi berang. <b>(lya)</b><br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-52011317427378340792012-01-10T08:11:00.002+07:002012-01-10T08:11:45.776+07:00Polisi Rampas Kamera Wartawan<b>MERAWANG</b> - Perbuatan kurang menyenangkan yang melibatkan profesi wartawan terjadi lagi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wartawan Harian Pagi Radar Sungailiat (Radsul) harus menerima pil pahit setelah seluruh data-data di kamera digitalnya dihapus secara paksa oleh oknum Polisi Lalu Lintas dari Polres Bangka.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cerita kejadian yang memalukan sekaligus memilukan itu berawal hari Sabtu (7/1) wartawan Radar Sungailiat berniat mengambil foto kegiatan razia yang dilakukan Lantas Polres Bangka di depan Mapolsek Baturusa Kecamatan Merawang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengingat ada momen unik yang akan ia abadikan ada di depan mata, maka wartawan turun dari kendaraannya dan mengambil sekitar 3 foto, yang lalu akan berniat meminta data ke pihak Lantas.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun, berselang beberapa saat wartawan Radsul usai menjepret, datanglah 2 orang anggota--yang nama keduanya tidak kami tampilkan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tanpa ba-bi-bu lagi, salah satu dari mereka yang berperawakan lebih tinggi meminta kamera wartawan sembari ngomel-ngomel.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dia sempat berkata, kenapa mengambil foto razia, tanpa ada izin dari aparat yang ada. Ditanya begitu wartawan Radsul menjawab, kebetulan ada momen lucu yang mau ia abadikan, buktinya hanya 3 foto saja yang ia ambil, sembari ia menunjukkan kartu persnya untuk membuktikan bahwa ia dalam masa tugas.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun nampaknya alasan itu tidak mematahkan emosi Polantas tadi. Dia merampas kamera wartawan dan langsung menghapus seluruh memori dan data yang ada di kamera. Padahal, di kamera tersebut ada beberapa foto penting yang akan dijadikan bahan koran. Bahkan ada data wawancara wartawan dengan salah satu pejabat penting pun hilang, padahal di data itu ada klarifikasi berita, tentu hal tersebut merugikan wartawan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ironisnya, sebelum ia berlalu, anggota tadi sempat menebarkan sedikit perkataan kasar yang intinya akan mencari wartawan tadi jika ada apa-apa dengan mereka berdua.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Polisi itu tetap bersikeras bahwa wartawan ini telah bertindak sewenang-wenang mengambil foto saat operasi razia kendaraan bermotor tanpa izin dulu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Lain kali kalau ngambil gambar izin dulu ya, kami tau kok memang banyak yang tidak suka dengan kami," ujarnya sembari berlalu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengingat pentingnya kejadian itu, Pemimpin Redaksi Radar Sungailiat, Eka Mahendra Putra langsung menghubungi Kasat Lantas Polres Bangka AKBP Herry Purwanto SH SIK, yang saat dihubungi mengaku sedang ada tugas di Jakarta. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam konfirmasi melalui via telepon yang kurang lebih berjalan selama 5 menit tersebut Pimred Radsul menceritakan kronologis perbuatan tidak menyenangkan oleh salah satu anggotanya itu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Eka M Putra juga menanyakan kepada Kasat Lantas Polres Bangka AKBP Herry Purwanto, SH, SIK apakah benar dalam setiap akan mengambil gambar seperti razia kendaraan bermotor wartawan mesti minta izin lebih dulu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kata AKBP Herry Purwanto, memang tidak ada prosedur dalam kepolisian yang mengatur bahwa setiap kali wartawan hendak mengambil gambar pada kegiatan yang dilakukan Polisi harus minta izin lebih dulu, namun masih kata AKPB Herry Purwanto, meski tidak ada prosedur resmi, paling tidak wartawan juga ada komunikasi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>AKPB Herry Purwanto dirinya selaku Kasat Lantas Polres Bangka, meminta maaf atas perbuatan anak buahnya di lapangan terhadap Wartawan Radar Sungailiat, karena menurut dia masalah ini terjadi karena misskomunikasi semata.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ini mungkin hanya ada misskomunikasi saja. Mungkin nanti harus saling ada saling pengertian saja, saya minta maaflah atas tindakan anggota saya," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pimred Radsul pun meminta maaf kepada Kasat Lantas, karena tindakan wartawannya yang mungkin membuat anggota tadi berang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Mungkin anggota tadi lagi haus, sehingga butuh minum. Tapi biarlah, tidak usah disebutlah nama 2 anggota itu, kasihan nanti mereka dimarahin Kasatnya. Saya juga selaku Pimred minta maaf juga kepada Kasat Pak Herry, ke depan akan dikoordinasikan lagi hal seperti ini, mungkin wartawan khilaf," ujar Putra.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara itu, uniknya dari beberapa laporan masyarakat kepada wartawan Radar Sungailiat, mereka yang sebagian besar ini adalah merupakan pengguna jalan raya alur Sungailiat-Pangkalpinang dan sering lewat di depan Mapolsek Baturusa, juga mengaku mengeluh karena seringnya dilakukan razia di situ. (red)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-27871761943530389122012-01-04T09:41:00.000+07:002012-01-04T09:41:21.317+07:00Gadis Berjilbab Itu Dimakamkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2nYU66prkpWHVKBXSO6qvPXKhz4rc747RbYDkGBCa3iqJrRi0YDAGy5leWGeXK05rH-u4JbGguVYGH_v9YVKqpe8mfQVUFtSvljWSYHBREW8wfPS3s-aRvWT-DSvnwFmlhyphenhyphen9AggMBXcj/s1600/RSUD+BANGKA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2nYU66prkpWHVKBXSO6qvPXKhz4rc747RbYDkGBCa3iqJrRi0YDAGy5leWGeXK05rH-u4JbGguVYGH_v9YVKqpe8mfQVUFtSvljWSYHBREW8wfPS3s-aRvWT-DSvnwFmlhyphenhyphen9AggMBXcj/s320/RSUD+BANGKA.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;">FOTO: FADRY LESSMANA</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>MERAWANG </b>- Korban kecelakaan Senin (2/1) yang silam, Listiria Agusta (16) warga Desa Pagarawan Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dimakamkan oleh keluarga bersama warga, di pemakaman umum Desa Pagarawan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Listiria Agusta adalah korban yang meninggal akibat kecelakaan lalulintas pada Senin, 2 Januari 2012 sekitar pukul 15.15 WIB, di ruas Jalan Raya Sungailiat-Pangkalpinang, atau tepatnya di depan Agen Minyak Solar (APMS) Desa Pagarawan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Korban diduga meninggal di tempat akibat lakalantas ini, yang akrab disapa Ria adalah merupakan seorang pelajar kelas XI(sebelas) di sebuah SMK swasta di Kota Pangkalpinang. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peristiwa naas itu terjadi ketika Ria bersama sang adik, Nurhabibah (14) yang akrab disapa Nur, yang juga sama merupakan seorang pelajar kelas XII (dua belas) di sebuah SMPN di Kota Pangkalpinang, sedang berboncengan dari arah Sungailiat dalam perjalanan pulang dari kebun.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tiba-tiba saja dari arah Pangkalpinang melaju kencang sebuah truk pengangkut semen, yang dikemudikan oleh Suwandi (58), warga Kelurahan Bukit Intan Pangkalpinang, kontan saja Suwandi yang menyetir dan bermaksud menyalib kendaraan lain yang ada di depannya, seperti tak dapat lagi mengontrol laju kendaraannya, sehingga akhirnya truk ini langsung menyambar 3 motor sekaligus termasuk kendaraan korban.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan truk akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik dan masuk ke semak belukar yang merupakan kawasan rawa-rawa di lokasi kejadian tersebut. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tak ingin dikepung warga Suwandi pun memilih menyerahkan diri Ke Mapolsek Baturusa.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akibat kecelakaan ini Nur adik korban mengalami patah tulang pada bagian kaki sebelah kanan, serta luka pada bagian wajahnya dan pada Senin malam 2 Januari Nur pun langsung di pindahkan oleh keluarganya ke RSBT Pangkalpinang untuk segera melaksanakan operasi, sementara 2 kendaraan korban seret truk lainnya yakni Honda Revo dan Suzuki Thunder, yang masing-masing dikendarai oleh Anto dan Firdiansyah warga Pangkalpinang juga mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Almah Sungailiat. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Sayang, Ria yang terseret hingga ke bagian bawah truk baru berhasil di evakuasi 3 jam setelah kecelakaan maut ini terjadi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara itu kemarin, Selasa 3 Januari 2012, dari pantauan Radsul di kediaman orang tua korban, nampak awan duka kesedihan mendalam terus membendung,terutama dari pihak keluarga dekat korban. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nampak sejumlah pelawat terus berdatangan ke rumah duka sekaligus memberikan dukungan buat keluarga untuk ikhlas menghadapi ujian ini.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jenazah Ria disholatkan di Mesjid Nurul Hikmah Desa Pagarawan, dan dimakamkan di TPU Desa Pagarawan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ayahnya Agus berserta ibunya Santi tampak terus tertunduk lemas dan mengurai air mata di depan pusara almarhum hingga acara pemakaman selesai, Agus dan Santi seakan tak percaya putri sulung dari 4 saudara itu kini telah pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tentang Sosok Ria di mata keluarga dan teman dekatnya, dikenal sebagai sosok ABG yang pendiam dan agak manut dengan orang tua serta, sangat perhatian kepada adik-adiknya dan sesama teman.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Selain itu gadis berjilbab itu juga dikenal sebagai anak yang juga patuh menjalankan perintah agama. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hal ini sebagaimana yang juga diakui oleh sang ibunda dan 2 tantenya. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ibundanya mengaku tak mendapatkan firasat apapun sebelum Ria berpulang, hanya saja sekitar 2 hari sebelumnya Ria diketahui baru saja membeli baju baru. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan mengenakan baju baru itupun Ria menurut sang ibu sempat menari-nari di depan cermin dan meminta ibunya untuk mengomentari penampilannya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Mak, ku cantik dak pakai baju ni," kenang Santi, ibunda korban.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Salah satu tantenya, Sal, mengaku Ria sebagai anak yang rajin dan suka mengantarnya pergi bekerja. Menurut Sal baru 2 minggu yang lalu dirinya bersama almarhum jatuh dari sepeda motor di Desa Belilik Kabupaten Bangka Tengah, namun saat itu korban tidak apa-apa, tapi Sal mengalami luka memar pada bagian kaki dan tangannya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Saya tidak menyangka keponakan saya Ria yang paling dekat sama saya harus pergi secepat ini," tutur Sal sambil menyeka air matanya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Atas Lakalantas yang diakibatkan oleh perbuatan Ugal-ugalan sang sopir truk Suwandi hingga menghilangkan nyawa orang lain ini, pihak keluarga terutama ibunda korban pun mengatakan meminta agar pelaku harus bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan ia juga menginginkan agar kasus ini dapat diusut hingga selesai. (lya)</div><br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-29349721354178865492011-11-28T07:01:00.002+07:002011-11-28T07:01:16.554+07:00Pasangan Manula Mesum di HotelSUNGAILIAT - Buset! 3 pasangan bukan suami istri, yang salah satu pasangan di antaranya masih sekolah, kegep Tim Gabungan (Timgab) Pemerintah Kabupaten Bangka lagi indehoy gebay geboy di penginapan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ya, Timgab yang terdiri dari Polres Bangka dan Pol PP Bangka melakukan kegiatan operasi dengan sandi "Antik". Mereka bergerak Jumat malam (25/11). Selain berhasil mengamankan pasangan mesum, tim juga sukses mengamankan 4 unit motor yang tidak dilengkapi surat-menyurat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Dari pengamatan Radusl di lapangan, tim yang terdiri dari 100 orang porsonel tersebut dibagi tiga regu. Ada yang bergerak ke tempat hiburan malam dan ada bergerak ke hotel-hotel yang ada di Kota Sungailiat, mereka bergerak sekitar pukul 22.30 WIB.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara regu yang bergerak ke tempat hiburan ke arah Desa Merawang yaitu di eks lokalisasi Sambung Giri. Sayangnya, di lokasi ini timgab gagal total karena tim tidak menemukan hal-hal yang dianggap mencurigakan, tidak seperti pada malakj sebelumnya, dan terlihat seakan-akan tidak ada aktifitas, ada indikan aktifitas razia di lokasi itu duluan bocor.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara tim yang bergerak ke lokasi hotel-hotel dan penginapan berhasil mengaman sepasang siswa sekolah yang dimabuk asmara lagi bercumbu kasih di Hotel Teluk Uber dengan inisial BR (17), bersama pasangannya AS (17).<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara di Hotel Jati Pesona tim berhasil mengamankan pasangan tanpa nikah, yaitu pasangan EF dan EK, juga tim berhasil mengamankan pasangan setengah manula, AHD dan SRI.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Para pasangan yang ditengarai bukan pasangan suami istri itu, selanjutnya diamankan di Polres Bangka untuk dilakukan proses pemeriksaan dan pembinaan, sebagaimana yang di sampaikan oleh Kabag Operasional Polres Bangka, Kompol Jojo Sutardjo SIK.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kegitan ini merupakan dalam rangka Operasi Antik yang melibatkan Pol PP dan BNK Kabupaten Bangka, pertama saran dari kegiatan operasi ini yaitu penggunaan narkoba serta dengan maraknya kejadian curat curas dan curanmor, kita melakukan periksaan kendaraan," terangnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan dalam kegiatan itu tim mengamankan 4 kendaraan roda dua, yang tidak dilengkapi dengan surat menyurat, dan untuk kendaran akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kelengkapan surat-menyuratnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Sementara untuk pasangan-pasangan itu, yang melakukan hubungan intim tanpa nikah atau hubungan gelap, akan kita lakukan secara persuasif untuk dilakukan pembinaan, sementara untuk anak sekolah perlu kita panggil orangtuanya agar mereka dapat dibina oleh para orangtuanya," harap Kabag Ops.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Disinggung soal indikasi bocornya operasi di eks tempat esek-esek SG, dikatakan Jojo memang saat tim ke sana kelihatan sepi, karena mungkin saat menuju lokasi yang makan waktu, maka mungkin bocor.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Bocor atau tidak, yang penting pada inti pihak Polres Bangka telah berupaya untuk melakukan penertiban di lokalisasi Sambung Giri tersebut, dan operasi ini kan kembali kita gelar secara berkelanjuutan," tegas Jojo. (j0i) <br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-26453157923643008692011-11-28T07:00:00.005+07:002011-11-28T07:00:56.495+07:00Dibunuh karena Bisnis?MERAWANG - Kematian yang mengenaskan yang dialami Romi (35) warga Mesu Jalan Koba Pangkalpinang, yang ditemukan tewas berlumuran darah, cukup membuat pihak keluarga menangis dan tak percaya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ya, setelah ditemukannya mayat Romi Sabtu (26/11) di Jalan Cengeng Desa Jurung Kecamatan Merawang, dengan kondisi hanya pakai celana dalam saja, pihak keluarga masih heran dengan kematian Romi yang terkesan tiba-tiba dan aneh.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut orangtua korban, Romi memang beberapa hari sebelum kematiannya ingin menjual mobil Honda Jazz kepada salah satu warga. "Dia mau menjual mobil Honda Jazznya kepada salah satu warga. Memang tidak biasanya dia pulang diatas jam 12 malam, karena paling lambat itu jam 12. Tau-tau dia sudah meninggal dengan cara begini," kata orangtuanya sambil terisak-isak.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Orangtua korban mendatangi lokasi kejadian beserta istri korban.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penemuan mayat tanpa busana itu pertama kali ditemukan oleh Eri warga Jurung, sekitar 07.30 WIB saat dia hendak menuju lokasi TI di sekitar situ.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tiba-tiba dia terkejut melihat ada seonggok mayat di sela-sela semak belukar. Lalu dia berinisiatif langsung memanggil kadus, yang kemudian kadus melaporkan kepada Polsek Merawang, kemudian Kapolsek Merawang beserta stafnya langsung meluncur ke TKP guna memastikan apa benar dari laporan masyarakat tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Saat di konfirmasi oleh berbagai media di lokasi kejadian, Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK seizin Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna, SIK MH mengaku bahwa mayat itu bernama Romi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Warga Mesu Jalan Koba pangkalpinang, pekerjaan Prudential Pangkalpinang umur kurang lebih 35 tahun, bukan warga Kecamatan Merawang maupun Kabupaten Bangka, kondisi mayat dari pemeriksaan dokter ada luka di bagian kepala mengeluarkan darah dari hidung, ada bekas cekikan, leher serta lengan diduga korban melakukan perlawanan, saat ini masih dilakukan pengembangan serta penyelidikan," tegasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berkat kesigapan Polisi, berselang 11 jam dari ditemukannya mayat tersebut, Polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan keji tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Pelaku yang bernama YT alias TO (37) warga Merawang diciduk bersama dengan barang bukti 3 unit mobil dan balok yang diduga digunakan untuk membunuh korban.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari informasi yang didapat, pelaku menghabisi korban dikontrakannya jam 20.00 WIB, pelaku memukul korban dengan balok di bagian belakang kepala korban.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendapat pukulan tersebut, korban langsung tersungkur kemudian pelaku langsung menghantam sekujur tubuh korban masih dengan balok tersebut hingga korban tewas.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lalu, setelah korban dipastikan mati, pelaku menyeret jasad korba ke dalam mobil dan dibawa ke Jurung, Kimak dan Nibung. Pelaku juga membuang baju yang dikenakan yang sudah berdarah, kemudian mutar-mutar mencari lokasi yang aman untuk membuang mayat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pelaku juga sempat ke arah Belinyu, saat itu pelaku dalam keadaan bingung karena mobilnya penuh dengan darah. Ia lalu menukar mobil tersebut dengan Daihatsu Taruna, ditukar denagan warga Sungailiat, pelaku berganti mobil dari arah Pangkalpinang dengan memutar arah.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Nah, dari Pangkalpinang pelaku menukar lagi mobilnya dengan Avanza, pelaku terus berputar-putar antara Pangkalpinang dan Bangka Barat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Namun berkat kesigapan Polisi dalam mengidentifikasi di TKP, akhirnya pelaku ditemukan dan ditangkap sekitar jam 23.00 WIB di salah satu penginapan di Bangka.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setelah pelaku ditemukan, pengembangan dilakukan lagi, dengan mencari alat bukti.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut pengakuan pelaku barang korban ditemukan di lokasi kejadian yang tidak jauh dari mayat, dengan cara ditanam ke dalam tanah oleh pelaku.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kata Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Wedy Mahadi SIK seizin Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH pelaku dikenakan pasal 340, dengAn ancaman seumur hidup karena telah melakukan pembunuhan berencana.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang yang menukar mobil pun kena getah harus diamankan dan dimintai keterangan. "Berdasarkan fakta sementara, pelaku tunggal," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kapolres Bangka mengimbau kepada masayarakat agar lebih berhati-hati jika melakukan kegiatan atau bertransaksi, apalagi kepada orang yang tidak dikenal atau baru kenal, jangan sampai menjadi korban suatu tindak pidana atau bahkan menjadi pelaku tindak pidana.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lalu saat ditanyai wartawan kenapa ia sampai melakukan kejahatan tersebut, serta mengambil Honda Jazz milik korban, karena motif ekonomi, karena TI-nya sudah tidak menggasilkan lagi. "Juga untuk bayar hutang," katanya dengan nada kelu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara itu Waka polres Bangka Kompol Rully Tirta Lesmana SIK Kabang Operasional Polres Bangka Jojo Sutarjao SIK, Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Wedy Mahadi SIK meninjau lokasi kejadian. (cr05)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-76727440000938811332011-11-28T07:00:00.002+07:002011-11-28T07:00:28.561+07:00Pengguna Jampersal Belum BanyakBELINYU - Pengguna Program Jaminan Persalinan (jampersal) yang dicanangkan pemerintah pusat untuk biaya persalainan bagi ibu yang melahirkan masih sangat minim yang menggunakannya di Kecamatan Belinyu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepala Puskesmas Belinyu, dr Jasminar saat Radsul konfirmasi di ruang kerjanya mengatakan belum banyaknya pengguna Jampersal oleh masyarakat Belinyu kemungkinan masyarakat melakukan persalinan pada bidan swasta yang tidak masuk sebagai pelaksana Jampersal.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Perkiraan saya untuk Belinyu belum banyaknya penggguna Jampersal karena masyarakat kita ini masih banyak yang mau ke bidan praktek swasta," ujarnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dikatakannya lagi, selain itu program jampersal masih sedikit yang menggunakan karena kebanyakan masyarakat belum mau menggunakan Jampersal yang biasa yang diminta KTP. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masyarakat merasa tidak mau memberikan KTP sebagai bukti pelaporan karena merasa agak keberatan apabila KTP nya digunakan untuk bukti persalinan menggunakan program Jampersal.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Sebagian dari mereka tidak mau KTP-nya diminta sebagai bukti, kita melayani itu kan harus punya bukti. Namun, kadang masyarakat ini ada juga tidak punya KTP apalagi masyarakat yang di desa kalau dikota kebanyakan sudah memiliki KTP," tukasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kendati demikian ia berharap suatu saat masyarakat bisa memanfaatkan secara maksimal program Jampersal tentunya dengan memenuhi persyaratan yang diminta. Di Belinyu sendiri sejauh ini yang sudah menggunakan Jampersal kebanyakan adalah masyarakat asli Belinyu, untuk pendatang berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Belinyu selama tahun 2011 sangat sedikit, sedangkan sampai bulan November 2011 jumlah yang menggunakan Jampersal berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Belinyu kurang dari 50 pasien Jampersal.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Mungkin kurangnya peminat karena baru, walaupun program pemerintah bulan Februari tapi masuk ke kita baru bulan Juni jadi masyarakat belum banyak tau," kata Jasminar.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lebih lanjut ia katakan, Puskesmas Belinyu dalam program Jampersal menerima laporan dari setiap penggunaan jampersal oleh bidan sedangkan untuk pencairannya para bidan langsung melakukan pencairan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Diakuinya lagi, untuk sosialisasi juga pihaknya belum bisa melakukan secara maskimal karena sampai saat ini aturan Jampersal masih ada perubahan sehingga dari Dinas Kesehatan juga masih sering dipanggil ke pusat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Namun, untuk pelayanan, kita melayani sesuai dengan petunjuk teknis Jampersal," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara untuk besaran dana Jampersal di Kecamatan Belinyu sendiri ditentukan sesuai perhitungan dengan prediksi dana yang dikucurkan sesuai jumlah penduduk yang ada. Pihak Puskesmas Belinyu juga untuk tahun pertama ini tidak mengajukan dana dalam jumlah besar untuk jampersal untuk menghindari dana yang berlebihan sehingga tidak terserap.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita tidak berani meminta dalam jumlah besar, tapi nanti bila kurang akan kita ajukan kembali pada anggaran tambahan," tandasnya.(trh)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-56880560724840066312011-11-28T06:59:00.005+07:002011-11-28T06:59:44.604+07:00Kagum Keindahan Gunung MarasRIAUSILIP - Sekelompok anak muda dari kalangan mahasiswa dan pelajar terkagum dengan keindahan panorama Gunung Maras yang berada di Kecamatan Riau Silip.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Para pegiat pencinta alam dari Pangkalpinang dan Toboali ini sengaja datang mendaki Gunung Maras karena penasaran dengan cerita serta foto yang sebelumnya hanya mereka lihat dan dengar.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Salah satu peserta pendakian Gunung Maras asal Toboali, Ridwansyah kepada Radsul Minggu (27/11) kemarin mengungkapkan ia dan teman-temannya, baru menyelesaikan pendakia dan mengaku senang bisa menginjakkan kakinya dipuncak tertinggi pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ridwan mengaku selama ini hanya bisa berangan dan setelah ada kesempatan ia tidak lagi menyia-nyiakan untuk turut serta pada pendakian Gunung Maras.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ternyata kita masih punya alam yang sangat indah dan begitu bagus untuk dinikmati. Saya rasa ini salah satu tempat tertinggi dan terbaik di Bangka Belitung," ujar Ridwan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ditambahkannya, ia bersama teman-temannya pada awalnya menganggap Gunung Maras sama dengan bukit-bukit yang pernah didaki diwilayah Bangka lainnya namun ada sesuatu yang istimewa dan menjadi daya tarik dari Gunung Maras yakni ketersediaan air yang terletak pada puncaknya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ini bedanya Maras dengan yang lain, kalau puncak bukit lainnya mungkin kita susah mencari air di puncaknya, tapi di Maras kita bisa menemukan diatasnya. Selain itu juga ada dua puncak yang bisa dijadikan tempat untuk berkemah seperti Puncak Palas dan Puncak Maras keduanya sangat indah pemandangannya," tukasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara rekannya, Ayu berharap keasrian alam Gunung Maras dapat dijaga karena kalau tidak bisa saja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia berharap kaki Gunung Maras yang masih ditumbuhi hujan lebat dan hijau bisa terus terjaga sehingga tidak rusak seperti hutan di kaki Gunung Menumbing.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Mudah-mudahan tempat yang begitu indah ini dapat terus terjaga sampai kapanpun. Perlu kesadaran semuanya untuk menjaga tidak hanya pemerintah tapi juga dari setiap orang yang datang kesini untuk selalu menjaganya seperti tidak menebang pohon yang ada dan membuang sampah sembarang," ungkapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara sebelumnya pernah dilansir Radsul dari Dinas Pariwisata Dan Budaya Kabupaten Bangka (Disparbud Bangka) mengatakan kawasan Hutan Gunung Maras memang sudah menjadi bagian dari potensi, untuk pengembangan pariwisata dan budaya di Kabupaten Bangka, hal ini terkait untuk pengembangan kawasan air terjun kaki bukit gunung maras yang pernah diusulkan musrenbang Desa dan Kecamatan Riau Silip namun belum bisa terealisasi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepala Disparbud Bangka, Asep Setiawan saat dikonfirmasi Radsul Sabtu siang (6/8) di ruang kerjanya mengungkapkan mengenai adanya potensi untuk pengembangan pariwisata kawasan maras tersebut namun kawasan maras tersebut belum tersentuh dengan fasilitas termasuk pencanangannya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Terimakasih informasinya, arah ke depan itu (Maras) bagian dari nuansa alam kita, kemudian nanti akan dipadukan dengan religinya, upacara adat keagamaan di sana seperti di Pangkalnyiur. Kami memang arah paketnya belum kesana tapi potensi itu sudah kami ketahui sangat potensial sekali," ujar Asep.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dikatakannya pada dasarnya pihaknya setuju untuk kawasan maras dikembangkan karena selama tiga tahun ini diwacanakan terus, namun dalam hal ini Disbudpar Bangka sendiri hanya mengambil bagian dalam sentuhan berupa kegiatan sesuai dengan kapasitasnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kegiatan wisata alam dan religi nanti konsepnya akan kita padukan. Dianggaran 2012 ada kegiatan pagelaran seni tingkat kecamatan, itu menjadi satu jalan yang akan kami padukannya di situ," ungkapnya.(trh)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-46107788558604599302011-11-28T06:59:00.002+07:002011-11-28T06:59:22.579+07:00Bupati: "Tidak Ada Permusuhan"SUNGAILIAT - Momentum kegiatan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam, merupakan ajang untuk meningkatkan tali siraturahmi di antara sesama, baik sesama pemimpin daerah maupun sesama masyarakatnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hal itu dikatakan Bupati Bangka Yusroni Yazid, karena menurut dia, peringatan di Desa Kenanga Kabupaten Bangka, semakin tahun semakin meriah. "Semakin tahun semakin semarak dan semakin tahun makin semangat," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Momen semacam ini katanya juga patut untuk dipelajari dan pedomani juga teladani, karena sebuah tradisi yang selalu diperingati dan dikembangkan oleh warga Desa Kenanga menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Karena pada hari ini di antara kita yang hadir di sini tidak ada perbedaan dan tidak ada persaingan, yang paling penting tidak ada permusuhan sedikit pun di antara kita yang ikut di peringatan 1 Muharam ini," kata bupati.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersama-sama hadir dalam rangka untuk meningkatkan tali siraturahmi. "Dan kita bersyukur dengan melalui peringatan 1 Muharam ini, juga masyarakat mengingatkan kita semua, penting kebersamaan pentingnya persatuan dan kesatuan, pentingnya kekompokan tersebut," lanjutnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali pada kesempatan itu menyampaikan, melalui siraturahmi yang telah dilakukan akan membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Pada kesempatan ini saya juga sangat memberikan apresiasi untuk Pemkab Bangka yang telah sangat memberikan perhatian yang serius terhadap acara peringatan 1 Muharam semacam ini, dan cara ini juga tentu tidak lepas dari peran masyarakat Desa Kenanga," ujarnya. (j0i)<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-76896989440918561032011-11-28T06:58:00.002+07:002011-11-28T06:58:45.392+07:00Tanah Pasar Modern Belum SelesaiSUNGAILIAT - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka untuk membangun pasar di Kota Sungailiat untuk mengganti pasar yang sekarang, belum dapat direalisasi, karena masih dalam tahap penyelesaian administrasi yang sampai sekarang belum jelas.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena itu, Komisi B DPRD Bangka melalui Ketua Hendra Yunus meminta agar pemda dapat mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan status tanah untuk pembangunan pasar semi modern itu sendiri, sehingga dikemudian hari nanti jangan sampai tersangkut dengan kasus hukum.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Karena bagaimanapun untuk PU status tanah yang lama sampai sekarang status hukumnya belum jelas, dalam arti belum milik dari pemerintah daerah, sehingga kemarin sedikit menimbulkan masalah saat akan dibangun," kata Hendra.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maka sekarang untuk itu, pemerintah daerah harus kembali melakukan pengukuran ulang terhadap lahan yang tersedia. Sementara lahan yang tersedia untuk lokasi pembangunan pasar semi modern itu sendiri seluas 11.591,5 meter persegi, dan perlu untuk disertifikasi dan saat ini masih dalam tahap pengurusan di Badan Pertanahan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam penghapusan aset lama dari lahan yang ada harus melalui konsultan, untuk menilai berapa besar dari nilai aset yang tersedia, setelah dilakukan penilaian dari konsultan maka baru diusulkan ke DPRD Bangka untuk disetujui penghapusan aset tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Sementara dalam pertemuan rapat yang telah kita lakukan beberapa waktu lalu, telah dilakukan proses pengkajian berapa besar dari aset lahan yang lama tersebut, sekitar Rp 3 miliar, namun belum termasuk dari lahan parkir, maka untuk perlu dilakukan peninjauan kembali," harapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makanya, dewan minta agar secepatnya dapat dilakukan pengkajian kembali dan baru diajukan kembali ke dewan, karena hal ini menyangkut dengan permasalahan hukum ke depan, maka berharap hal semacam ini perlu diperhatikan dengan serius. (*)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-39647395307033923072011-11-23T01:30:00.008+07:002011-11-23T01:30:41.959+07:00Siap Bawa PLN ke KPKSUNGAILIAT - Gerakan Rakyat Bersatu Menuntut PLN, akan kembali akan melakukan aksi demo damai sebelum ada keputusan yang dari aksi yang mereka lakukan sebelumnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kata koordinator Rakyat Bersatu Menuntut PLN, Heru Sudrajat, Selasa (22/11), sebagaimana janji pihak PLN akan memberi suatu keputusan, namun sampai sekarang belum ada juga, lalu melalui rapat Pansus di DPRD Bangka pihak PLN pun belum dapat menjawab tuntutan rakyat tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kata Heru, jika sampai tanggal 30 November setelah pertemuan kembali pihak Pansus PLN DPRD Bangka belum ada jawaban juga, maka para anggota DPRD pun bakal ikut berpartisipasi dalam aksi demo damai yang akan mereka gelar.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Namun bagaimanapun kita dari Masyarakat Bersatu akan terus bergerak untuk melakukan aksi demo, sampai tuntutan masyarakat yang kita sampaikan dipenuhi oleh PLN, bahkan kita akan akan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah dan pihak DPRD untuk berupaya menyampaikan masalah tuntutan kita ke pihak Kementerian BUMN dan bahkan, kalau perlu ke KPK," ancam Heru.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Dan dalam waktu dekat pihak mereka akan melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah daerah melalui Sekda Bangka Tarmizi H Saat untuk melakukan pertemuan, guna membicarakan kelanjutan untuk melakukan gerakan melapor ke pusat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan nanti menurut Heru, di pusat semua apa yang telah dilakukan PT PLN wilayah Bangka akan dilaporkan ke pusat, mulai terkait penggelembungan tagihan, masalah pemasangan aliran baru yang bervariasi termasuk pemutusan aliran yang tanpa melalui prosedur.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bahkan katanya, ada pemalsuan tanda tangan pelanggan oleh petugas PLN. Dan data-data lengkap mereka klaim sudah dimilki semua.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kita minta kepada pelanggan yang lain yang dirugikan, untuk menyampaikan datanya ke pihak kita," pinta Heru.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepala Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edwin Nasrin saat disinggung bagaimana kalau solusinya diputihkan saja, menurut Edwin pemutihan tagihan listrik pelanggan yang membengkak tidak mungkin dilakukan, karena kalau diputihkan berari harus lapor ke direksi dan juga ke Kementerian Keuangan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>”Tidak mungkin diputihkan, jadi kami dari PLN Wilayah Bangka Belitung menawarkan solusi permasalahan ini yakni, dengan cara pelanggan yang tagihan listriknya membengkak maka untuk melunasinya tetap bisa melakukan pembayarannya, dengan cara mencicil di masing-masing ranting atau rayon," ungkapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Solusi yang kedua adalah mengganti saja KWH meter yang lama dengan KWH Pasca Bayar menjadi KWH listrik Pra-Bayar (LPB). PT PAS telah melakukan Wanprestasi kepada PLN, sehingga PT PAS telah diblacklist.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan mereka harus mengganti kerugian yang diakibatkan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PLN juga diisukan akan digugat ke PTUN? "Kita memaklumi, karena wajar mereka kaget karena persoalan ini, tapi kami dari PLN berharap agar masyarakat dapat melihat lebih jelas pokok pangkal persoalan ini lebih jeli,” katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Edwin Aldrin mengatakan selama ini PLN juga kerap mengalami masalah di keuanngan pelaksanaan, maka dari itulah hadirnya PLTU juga dimaksudkan salah satunya adalah untuk lebih memperkecil biaya operasional, dengan cara memperkecil biaya pembelian bahan bakar listrik, kalau selama ini PLN menggunakan disel dengan bahan bakar solar, dan kalau PLTU menggunakan bahan bakar batubara.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penghematan seperti ini akan menyebabkan penekanan biaya operasional listrik atau biaya pokok produksi, makanya PLN berharap sekali PLTU tahap I di Desa Air Annyir tahun 2012 sudah bisa beroperasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ia juga meminta masyarakat khususnya pelanggan untuk melakukan penghematan terhadap listrik, yakni dengan menggunakannya secara bijak. (j0i)<br />
<div><br />
</div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-48861797779745597192011-11-23T01:30:00.005+07:002011-11-23T01:30:21.886+07:00Penambang Memohon Buka TI LagiRIAUSILIP - Sekitar 10 penambang asal Lingkungan Jelutung Sungailiat mendatangi rumah kepada Dusun Bedukang untuk membuat surat izin yang bekerja di kawasan Kolong Bok Man, pasca penertiban yang dilakukan oleh pihak Polres Bangka di kawasan pertambangan Dusun Bedukang Desa deniang, Kecamatan Riau Silip.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepala Dusun Bedukang, Sumadi mengatakan ke para penambang terkait hal tersebut dirinya tidak berkompeten memberi izin bagi para penambang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam hal ini pihak Dusun Bedukang menyarankan kepada penambang agar mengindahkan keputusan dari pihak penegak hukum demi kepentingan bersama.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Dalam hal ini saya tidak punya wewenang untuk memberi izin, silakan langsung ke Kades Deniang. Kami menyarankan untuk sementara kalian (penambang, red) mengindahkan perintah dari pihak polisi," ujarnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari penjelasannya, para penambangan tersebut berdasarkan informasi dari warga sekitar masih melakukan aktifitas di kawasan kolong.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Padahal aktifitas tersebut dinilai mengganggu sumber air minum bagi warga setempat. Sementara menurut keterangan dari salah satu penambang mengakui semenjak mereka melakukan aktivitas penambangan di kawasan kolong tersebut tidak satupun warga yang menggunakan air kolong tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Sudah setahun kami di kawasan kolong tersebut ber TI, tidak ada warga yang komplain," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ia menambahkan kondisi air yang ada di kolong tersebut tidak layak untuk di konsumsi, karena telah tercemar oleh limbah penambangan yang dilakukan oleh warga.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Jangankan untuk diminum airnya, bila terkena kulit juga maka akan terasa gatal-gatal," tambahnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mereka mengakui terhadap penertiban kali ini, aparat mengamankan satu unit peralatan TI mini milik salah satu warga Simpalet. (trh)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-76768914232222105172011-11-23T01:30:00.002+07:002011-11-23T01:30:02.898+07:00Kadis Keluyuran, Honorer MeradangSUNGAILIAT - Puluhan honorer Dinas Pekerjan Umum Kabupaten Bangka mengeluh sampai dengan hari kemarin, mereka belum mendapat pembayaran tunjangan honor, padahal sebelumnya mereka tidak pernah terlambat menerima honor itu.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Saat keluhan tersebut dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Bangka, M Jumani, dia tidak berada di tempat, bahkan informasinya, sudah satu minggu lebih kepala dinas tidak masuk kantor.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Media terus berupaya menelusuri apa penyebab honor para honorer itu belum dibayar. Maka dikonfirmasilah kepada Sekretaris DPU Bangka, Hasan Basri.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kata dia, honor itu belum bisa dibayar karena pengajuan untuk anggaran dana honor itu belum ditandatangani oleh kepala dinas. "Maka itu belum cair karena kepala dinasnya sendiri sedang berada di luar daerah," terangnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sementara sebagai sekretaris dia tidak bisa menjawab karena wewenang itu ada pada kepala dinas. "Setau kami mungkin karena pengajuan untuk anggaran honor belum ditandatangani kepala dinas," tegasnya lagi.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Disinggung ke mana kepala dinas sekarang, dia justru bingung juga, tidak tahu pimpinannya ada di mana. "Tidak tahu, beliau tugas dinas ke mana karena tidak ada pemberitahuan resmi dari kepala dinas, cuma beliau mengatakan secara lisan akan berangkat keluar daerah," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diakui Hasan memang sejak keberangkatan kepala dinas tugas keluar daerah ada beberapa pekerjaan, seperti untuk membuat disposisi perintah kerja, yang harus segera untuk dikerjakan karena secara resmi kepala dinas tidak menyerahkan wewenang tugas kepada dia selaku sekretaris.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Ya, mudah-mudahan dalam beberapa hari ini beliau sudah masuk kembali dan pembayaran honor untuk honorer dapat segera dicairkan," harap Hasan. (j0i)<br />
<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-31986712892969178822011-11-23T01:29:00.005+07:002011-11-23T01:29:40.980+07:00Pasar Sungailiat Masih Gitu-gitu AjaSUNGAILIAT - Semrawutnya seputaran lingkungan lahan parkir pasar tardisional Sungailiat, ditengarai lantaran tidak mendapat perhatian khusus dari instansi terkait.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dikatakan seorang warga Sungailiat, Marzuki dengan banyak aktifitas perdagangan buah-buahan yang memanfaatkan lokasi lahan perpakiran di seputaran pasar ikan Sungailiat, kondisinya dari dulu sampai sekarang sama saja, tetap semrawut kata dia.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Karena lahan parkir yang tersedia malah ditempatkan untuk aktifitas perdagangan, dan masyarakat yang berkunjung ke pasar sendiri jadi terganggu, karena saat mau parkir kendaraan harus berdesak-desakan untuk menempatkan kendaraanya ,karena lahan yang disediakan untuk parkir kendaraan pengunjung, telah digunakan untuk aktifitas perdagangan," kata Marzuki.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kondisi semacam itu disinyalir sengaja diciptakan menurut dia. Dia heran, apakah betul para petugas yang berwenang tidak tahu dengan kondisi demikian. "Apa memang tidak bisa melihat lagi bagaimana cara untuk menciptakan kondisi yang nyaman di seputaran pasar, sehingga masyarakat yang berkunjung dapat merasa nyaman," harapnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hal yang sama juga dikeluhkan oleh masyarakat lain, yaitu Zubaidah. Kata dia kondisi pasar ikan tradisional sungguh jauh berbeda dengan kondisi seolah tahun ke belakang.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Begitu rapi dan bersih, ini boro-boro mau bersih tapi makin semrawut, sebagai ibu-ibu yang aktifitasnya tiap hari harus belanja ke pasar merasa kurang nyaman," katanya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Marzuki masih berharap adanya perhatian dari intansi terkait untuk berupaya memperbaiki kondisi yang terjadi tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di samping itu Marzuki pun berharap lingkungan kebersihan pasar benar-benar dapat dipelihara.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Masa sih kadang sampah saja bertumpuk dibiarakan begitu saja, katanya pasar adipura," sindirnya. (*) <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-733039889257978872.post-80507661254676141152011-11-23T01:29:00.002+07:002011-11-23T01:29:19.752+07:00Khawatir, DPRD Datangi Puskesmas PetalingMENDOBARAT - Puskesman Petaling Mendobarat, dikunjungi DPRD Bangka, untuk melihat keadaan puskesmas tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepala Pukesmas Petaling Kecamatan Mendobarat Birman, kepada Radsul membenarkan bahwa anggota dewan mendatangi puskesmas mereka, namun kala itu ia kebetulan berada di luar kota, sehingga tak bisa menemani kunjungan tersebut.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Namun Birman mengatakan, apa pun yang dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Bangka bersama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka kemarinya itu, tak lain adalah dalam rangka kunjungan atau kegiatan pemantauan biasa.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>”Menurut saya, ya kedatangan mereka, ya cuma kunjungan atau pemantuan biasa," kata Birman.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memang permasalahan ini ditanggapi serius dan sampai-sampai koordinasi dengan Camat Mendobarat, dan Camat Mendobarat menyampaikan kepada Bupati, karena memang kondisi Pukesmas Petaling, agak mengkhawatirkan.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena ada beberapa dinding bangunan yang sudah mengalami perubahan konstruksi dan keretakan, yang bisa saja disebabkan oleh faktor alam, seperti perubahan cuaca, hujan dan pergeseran tanah.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Saya menilai hal ini juga terjadi karena pembuatan sistem pembuangan air dari lantai atas Pukesmas menuju ruang lantai bawah, yang kurang tepat, sehingga rembesannya sampai ke bawah. Tapi sekali lagi saya tidak tau menau, apa ini ada kesalahan ketika awal pembangunan atau tidak, karena yang jelasnya kami yang ada di Pukesmas petaling hanyalah sebagai pihak pemakai, menikmati bangunan yang telah dibangun dan diserahkan pemerintah kepada kami," ujarnya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tapi yang ia tahu, perihal kondisi itu sudah disampaikan ke bupati melalui camat untuk segera dikembalikan seperti semula dan sesuai dengan fungsinya.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekarang pun pemkab katanya sedang melakukan rehab.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Kami bisa memaklumi kalau rehabnya ini tidak langsung bisa cepat selesai, karena kami juga tahu ini ada prosesnya. Tapi kalau ternyata setelah itu baru datang anggota dewan, ya menurut saya mereka datang untuk meninjau langsung ke lapangan seperti biasa saja,” tutupnya. (cr04)<br />
<span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0