This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 28 November 2011

Pasangan Manula Mesum di Hotel

ShareSUNGAILIAT - Buset! 3 pasangan bukan suami istri, yang salah satu pasangan di antaranya masih sekolah, kegep Tim Gabungan (Timgab) Pemerintah Kabupaten Bangka lagi indehoy gebay geboy di penginapan.
Ya, Timgab yang terdiri dari Polres Bangka dan Pol PP Bangka melakukan kegiatan operasi dengan sandi "Antik". Mereka bergerak Jumat malam (25/11). Selain berhasil mengamankan pasangan mesum, tim juga sukses mengamankan 4 unit motor yang tidak dilengkapi surat-menyurat.
Dari pengamatan Radusl di lapangan, tim yang terdiri dari 100 orang porsonel tersebut dibagi tiga regu. Ada yang bergerak ke tempat hiburan malam dan ada bergerak ke hotel-hotel yang ada di Kota Sungailiat, mereka bergerak sekitar pukul 22.30 WIB.
Sementara regu yang bergerak ke tempat hiburan ke arah Desa Merawang yaitu di eks lokalisasi Sambung Giri. Sayangnya, di lokasi ini timgab gagal total karena tim tidak menemukan hal-hal yang dianggap mencurigakan, tidak seperti pada malakj sebelumnya, dan terlihat seakan-akan tidak ada aktifitas, ada indikan aktifitas razia di lokasi itu duluan bocor.
Sementara tim yang bergerak ke lokasi hotel-hotel dan penginapan berhasil mengaman sepasang siswa sekolah yang dimabuk asmara lagi bercumbu kasih di Hotel Teluk Uber dengan inisial BR (17), bersama pasangannya AS (17).
Sementara di Hotel Jati Pesona tim berhasil mengamankan pasangan tanpa nikah, yaitu pasangan EF dan EK, juga tim berhasil mengamankan pasangan setengah manula, AHD dan SRI.
Para pasangan yang ditengarai bukan pasangan suami istri itu, selanjutnya diamankan  di Polres Bangka untuk dilakukan proses pemeriksaan dan pembinaan, sebagaimana yang di sampaikan oleh Kabag Operasional Polres Bangka, Kompol Jojo Sutardjo SIK.
"Kegitan ini merupakan dalam rangka Operasi Antik yang melibatkan Pol PP dan BNK Kabupaten Bangka, pertama saran dari kegiatan operasi ini yaitu penggunaan narkoba serta dengan maraknya kejadian curat curas dan curanmor, kita melakukan periksaan kendaraan," terangnya.
Dan dalam kegiatan itu tim mengamankan 4 kendaraan roda dua, yang tidak dilengkapi dengan surat menyurat, dan untuk kendaran akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kelengkapan surat-menyuratnya.
"Sementara untuk pasangan-pasangan itu, yang melakukan hubungan intim tanpa nikah atau hubungan gelap, akan kita lakukan  secara persuasif untuk dilakukan pembinaan, sementara untuk anak sekolah perlu kita panggil orangtuanya agar mereka dapat dibina oleh para orangtuanya," harap Kabag Ops.
Disinggung soal indikasi bocornya operasi di eks tempat esek-esek SG, dikatakan Jojo memang saat tim ke sana kelihatan sepi, karena mungkin saat menuju lokasi yang makan waktu, maka mungkin bocor.
"Bocor atau tidak, yang penting pada inti pihak Polres Bangka telah berupaya untuk melakukan penertiban di lokalisasi Sambung Giri tersebut, dan operasi ini kan kembali kita gelar secara berkelanjuutan," tegas Jojo. (j0i)

Dibunuh karena Bisnis?

ShareMERAWANG - Kematian yang mengenaskan yang dialami Romi (35) warga Mesu Jalan Koba Pangkalpinang, yang ditemukan tewas berlumuran darah, cukup membuat pihak keluarga menangis dan tak percaya.
Ya, setelah ditemukannya mayat Romi Sabtu (26/11) di Jalan Cengeng Desa Jurung Kecamatan Merawang, dengan kondisi hanya pakai celana dalam saja, pihak keluarga masih heran dengan kematian Romi yang terkesan tiba-tiba dan aneh.
Menurut orangtua korban, Romi memang beberapa hari sebelum kematiannya ingin menjual mobil Honda Jazz kepada salah satu warga. "Dia mau menjual mobil Honda Jazznya kepada salah satu warga. Memang tidak biasanya dia pulang diatas jam 12 malam, karena paling lambat itu jam 12. Tau-tau dia sudah meninggal dengan cara begini," kata orangtuanya sambil terisak-isak.
Orangtua korban mendatangi lokasi kejadian beserta istri korban.
Penemuan mayat tanpa busana itu pertama kali ditemukan oleh Eri warga Jurung, sekitar 07.30 WIB saat dia hendak menuju lokasi TI di sekitar situ.
Tiba-tiba dia terkejut melihat ada seonggok mayat di sela-sela semak belukar. Lalu dia berinisiatif langsung memanggil kadus, yang kemudian kadus melaporkan kepada Polsek Merawang, kemudian Kapolsek Merawang beserta stafnya langsung meluncur ke TKP guna memastikan apa benar dari laporan masyarakat tersebut.
Saat di konfirmasi oleh berbagai media di lokasi kejadian, Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK seizin Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna, SIK MH mengaku bahwa mayat itu bernama Romi.
"Warga Mesu Jalan Koba pangkalpinang, pekerjaan Prudential Pangkalpinang umur kurang lebih 35 tahun, bukan warga Kecamatan Merawang maupun Kabupaten Bangka, kondisi mayat dari pemeriksaan dokter ada luka di bagian kepala mengeluarkan darah dari hidung, ada bekas cekikan, leher serta lengan diduga korban melakukan perlawanan, saat ini masih dilakukan pengembangan serta penyelidikan," tegasnya.
Berkat kesigapan Polisi, berselang 11 jam dari ditemukannya mayat tersebut, Polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan keji tersebut.
Pelaku yang bernama YT alias TO (37) warga Merawang diciduk bersama dengan barang bukti 3 unit mobil dan balok yang diduga digunakan untuk membunuh korban.
Dari informasi yang didapat, pelaku menghabisi korban dikontrakannya jam 20.00 WIB, pelaku memukul korban dengan balok di bagian belakang kepala korban.
Mendapat pukulan tersebut, korban langsung tersungkur kemudian pelaku langsung menghantam sekujur tubuh korban masih dengan balok tersebut hingga korban tewas.
Lalu, setelah korban dipastikan mati, pelaku menyeret jasad korba ke dalam mobil dan dibawa ke Jurung, Kimak dan Nibung. Pelaku juga membuang baju yang dikenakan yang sudah berdarah, kemudian mutar-mutar mencari lokasi yang aman untuk membuang mayat.
Pelaku juga sempat ke arah Belinyu, saat itu pelaku dalam keadaan bingung karena mobilnya penuh dengan darah. Ia lalu menukar mobil tersebut dengan Daihatsu Taruna, ditukar denagan warga Sungailiat, pelaku berganti mobil dari arah Pangkalpinang dengan memutar arah.
Nah, dari Pangkalpinang pelaku menukar lagi mobilnya dengan Avanza, pelaku terus berputar-putar antara Pangkalpinang dan Bangka Barat.
Namun berkat kesigapan Polisi dalam mengidentifikasi di TKP, akhirnya pelaku ditemukan dan ditangkap sekitar jam 23.00 WIB di salah satu penginapan di Bangka.
Setelah pelaku ditemukan, pengembangan dilakukan lagi, dengan mencari alat bukti.
Menurut pengakuan pelaku barang korban ditemukan di lokasi kejadian yang tidak jauh dari mayat, dengan cara ditanam ke dalam tanah oleh pelaku.
Kata Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Wedy Mahadi SIK seizin Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH pelaku dikenakan pasal 340, dengAn ancaman seumur hidup karena telah melakukan pembunuhan berencana.
Orang yang menukar mobil pun kena getah harus diamankan dan dimintai keterangan. "Berdasarkan fakta sementara, pelaku tunggal," katanya.
Kapolres Bangka mengimbau kepada masayarakat agar lebih berhati-hati jika melakukan kegiatan atau bertransaksi, apalagi kepada orang yang tidak dikenal atau baru kenal, jangan sampai menjadi korban suatu tindak pidana atau bahkan menjadi pelaku tindak pidana.
Lalu saat ditanyai wartawan kenapa ia sampai melakukan kejahatan tersebut, serta mengambil Honda Jazz milik korban, karena motif ekonomi, karena TI-nya sudah tidak menggasilkan lagi. "Juga untuk bayar hutang," katanya dengan nada kelu.
Sementara itu Waka polres Bangka Kompol Rully Tirta Lesmana SIK Kabang Operasional Polres Bangka Jojo Sutarjao SIK, Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Wedy Mahadi SIK meninjau lokasi kejadian. (cr05)

Pengguna Jampersal Belum Banyak

ShareBELINYU - Pengguna Program Jaminan Persalinan (jampersal) yang dicanangkan pemerintah pusat untuk biaya persalainan bagi ibu yang melahirkan masih sangat minim yang menggunakannya di Kecamatan Belinyu.
Kepala Puskesmas Belinyu, dr Jasminar saat Radsul konfirmasi di ruang kerjanya mengatakan belum banyaknya pengguna Jampersal oleh masyarakat Belinyu kemungkinan masyarakat melakukan persalinan pada bidan swasta yang tidak masuk sebagai pelaksana Jampersal.
"Perkiraan saya untuk Belinyu belum banyaknya penggguna Jampersal karena masyarakat kita ini masih banyak yang mau ke bidan praktek swasta," ujarnya.
Dikatakannya lagi, selain itu program jampersal masih sedikit yang menggunakan karena kebanyakan  masyarakat belum mau menggunakan Jampersal yang biasa yang diminta KTP. Masyarakat merasa tidak mau memberikan KTP sebagai bukti pelaporan karena merasa agak keberatan apabila KTP nya digunakan untuk bukti persalinan menggunakan program Jampersal.
"Sebagian dari mereka tidak mau KTP-nya diminta sebagai bukti, kita melayani itu kan harus punya bukti. Namun, kadang masyarakat ini ada juga tidak punya KTP apalagi masyarakat yang di desa kalau dikota kebanyakan sudah memiliki KTP," tukasnya.
Kendati demikian ia  berharap suatu saat masyarakat bisa memanfaatkan secara maksimal program Jampersal tentunya dengan memenuhi persyaratan yang diminta. Di Belinyu sendiri sejauh ini yang sudah menggunakan Jampersal kebanyakan adalah masyarakat asli Belinyu, untuk pendatang berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Belinyu selama tahun 2011 sangat sedikit, sedangkan sampai bulan November 2011 jumlah yang menggunakan Jampersal berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Belinyu kurang dari 50 pasien Jampersal.
"Mungkin kurangnya peminat  karena baru, walaupun program pemerintah bulan Februari tapi masuk ke kita baru bulan Juni jadi masyarakat belum banyak tau," kata Jasminar.
Lebih lanjut ia katakan, Puskesmas Belinyu dalam program Jampersal menerima laporan dari setiap penggunaan jampersal oleh bidan sedangkan untuk pencairannya para bidan langsung melakukan pencairan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Diakuinya lagi, untuk sosialisasi juga pihaknya  belum bisa melakukan secara maskimal karena sampai saat ini aturan Jampersal masih ada perubahan sehingga dari Dinas Kesehatan juga  masih sering dipanggil ke pusat.
"Namun, untuk pelayanan, kita melayani sesuai dengan petunjuk teknis Jampersal," katanya.
Sementara untuk besaran dana Jampersal di Kecamatan Belinyu sendiri ditentukan sesuai perhitungan dengan prediksi dana yang dikucurkan sesuai jumlah penduduk yang ada. Pihak Puskesmas Belinyu juga untuk tahun pertama ini tidak mengajukan dana dalam jumlah besar untuk jampersal untuk menghindari dana yang berlebihan sehingga tidak terserap.
"Kita tidak berani meminta dalam jumlah besar, tapi nanti bila kurang akan kita ajukan kembali pada anggaran tambahan," tandasnya.(trh)

Kagum Keindahan Gunung Maras

ShareRIAUSILIP - Sekelompok anak muda dari kalangan mahasiswa dan pelajar terkagum dengan keindahan panorama Gunung Maras yang berada di Kecamatan Riau Silip.
Para pegiat pencinta alam dari Pangkalpinang dan Toboali ini sengaja datang mendaki Gunung Maras karena penasaran dengan cerita serta foto yang sebelumnya hanya mereka lihat dan dengar.
Salah satu peserta pendakian Gunung Maras asal Toboali, Ridwansyah kepada Radsul Minggu (27/11) kemarin mengungkapkan ia dan teman-temannya,  baru menyelesaikan pendakia dan  mengaku senang bisa menginjakkan kakinya dipuncak tertinggi pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Ridwan mengaku selama ini  hanya bisa berangan dan setelah ada kesempatan ia tidak lagi menyia-nyiakan untuk turut serta pada pendakian Gunung Maras.
"Ternyata kita masih punya alam yang sangat indah dan begitu bagus untuk dinikmati. Saya rasa ini salah satu tempat tertinggi dan terbaik di Bangka Belitung," ujar Ridwan.
Ditambahkannya, ia bersama teman-temannya pada awalnya menganggap Gunung Maras sama dengan bukit-bukit yang pernah didaki diwilayah Bangka lainnya namun ada sesuatu yang istimewa dan menjadi daya tarik dari Gunung Maras yakni ketersediaan air yang terletak pada puncaknya.
"Ini bedanya Maras dengan yang lain, kalau puncak bukit lainnya mungkin kita susah mencari air di puncaknya, tapi di Maras kita bisa menemukan diatasnya. Selain itu juga ada dua puncak yang bisa dijadikan tempat untuk berkemah  seperti Puncak Palas dan Puncak Maras keduanya sangat indah pemandangannya," tukasnya.
Sementara rekannya, Ayu berharap keasrian alam Gunung Maras dapat dijaga karena kalau tidak bisa saja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia berharap kaki Gunung Maras yang masih ditumbuhi hujan lebat dan hijau bisa terus terjaga sehingga tidak rusak seperti hutan di kaki Gunung Menumbing.
"Mudah-mudahan tempat yang begitu indah ini dapat terus terjaga sampai kapanpun. Perlu kesadaran semuanya untuk menjaga tidak hanya pemerintah tapi juga dari setiap orang yang datang kesini untuk selalu menjaganya seperti tidak menebang pohon yang ada dan membuang sampah sembarang," ungkapnya.
Sementara  sebelumnya pernah dilansir Radsul dari Dinas Pariwisata Dan Budaya Kabupaten Bangka (Disparbud Bangka) mengatakan kawasan Hutan Gunung Maras memang sudah menjadi bagian dari potensi, untuk pengembangan pariwisata dan budaya di Kabupaten Bangka, hal ini terkait untuk pengembangan kawasan air terjun kaki bukit gunung maras yang pernah diusulkan musrenbang Desa dan Kecamatan Riau Silip namun belum bisa terealisasi.
Kepala Disparbud Bangka, Asep Setiawan saat dikonfirmasi Radsul Sabtu siang (6/8) di ruang kerjanya mengungkapkan  mengenai adanya potensi untuk pengembangan pariwisata kawasan maras tersebut namun kawasan maras tersebut belum tersentuh dengan fasilitas termasuk pencanangannya.
"Terimakasih informasinya, arah ke depan itu (Maras) bagian dari nuansa alam kita, kemudian nanti akan dipadukan dengan religinya, upacara adat keagamaan di sana seperti di Pangkalnyiur. Kami memang arah paketnya belum kesana tapi potensi itu sudah kami ketahui sangat potensial sekali," ujar Asep.
Dikatakannya pada dasarnya pihaknya setuju untuk kawasan maras dikembangkan karena selama tiga tahun ini diwacanakan terus, namun dalam hal ini Disbudpar Bangka sendiri hanya mengambil bagian dalam sentuhan berupa kegiatan sesuai dengan kapasitasnya.
"Kegiatan wisata alam dan religi nanti konsepnya akan kita padukan. Dianggaran 2012 ada kegiatan pagelaran seni tingkat kecamatan, itu menjadi satu jalan yang akan kami padukannya di situ," ungkapnya.(trh)

Bupati: "Tidak Ada Permusuhan"

ShareSUNGAILIAT - Momentum kegiatan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam, merupakan ajang untuk meningkatkan tali siraturahmi di antara sesama, baik sesama pemimpin daerah maupun sesama masyarakatnya.
Hal itu dikatakan Bupati Bangka Yusroni Yazid, karena menurut dia, peringatan di Desa Kenanga Kabupaten Bangka, semakin tahun semakin meriah. "Semakin tahun semakin semarak dan semakin tahun makin semangat," katanya.
Momen semacam ini katanya juga patut untuk dipelajari dan pedomani juga teladani, karena sebuah tradisi yang selalu diperingati dan dikembangkan oleh warga Desa Kenanga menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga.
"Karena pada hari ini di antara kita yang hadir di sini tidak ada perbedaan dan tidak ada persaingan, yang paling penting tidak ada permusuhan sedikit pun di antara kita yang ikut di peringatan 1 Muharam ini," kata bupati.
Bersama-sama hadir dalam rangka untuk meningkatkan tali siraturahmi. "Dan kita bersyukur dengan melalui peringatan 1 Muharam ini, juga masyarakat mengingatkan kita semua, penting  kebersamaan pentingnya persatuan dan kesatuan, pentingnya kekompokan tersebut," lanjutnya.
Sementara Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali pada kesempatan itu menyampaikan, melalui siraturahmi yang telah dilakukan akan membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur.
"Pada kesempatan ini saya juga sangat memberikan apresiasi untuk Pemkab Bangka yang telah sangat memberikan perhatian yang serius terhadap acara peringatan 1 Muharam semacam ini, dan cara ini juga tentu tidak lepas dari peran masyarakat Desa Kenanga," ujarnya. (j0i)

Tanah Pasar Modern Belum Selesai

ShareSUNGAILIAT - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka untuk membangun pasar di Kota Sungailiat untuk mengganti pasar yang sekarang, belum dapat direalisasi, karena masih dalam tahap penyelesaian administrasi yang sampai sekarang belum jelas.
Karena itu, Komisi B DPRD Bangka melalui Ketua Hendra Yunus meminta agar pemda dapat mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan status tanah untuk pembangunan pasar semi modern itu sendiri, sehingga dikemudian hari nanti jangan sampai tersangkut dengan kasus hukum.
"Karena bagaimanapun untuk PU status tanah yang lama sampai sekarang status hukumnya belum jelas, dalam arti belum milik dari pemerintah daerah, sehingga kemarin sedikit menimbulkan masalah saat akan dibangun," kata Hendra.
Maka sekarang untuk itu, pemerintah daerah harus kembali melakukan pengukuran ulang terhadap lahan yang tersedia. Sementara lahan yang tersedia untuk lokasi pembangunan pasar semi modern itu sendiri seluas 11.591,5 meter persegi, dan perlu untuk disertifikasi dan saat ini masih dalam tahap pengurusan di Badan Pertanahan.
Dalam penghapusan aset lama dari lahan yang ada harus melalui konsultan, untuk menilai berapa besar dari nilai aset yang tersedia, setelah dilakukan penilaian dari konsultan maka baru diusulkan ke DPRD Bangka untuk disetujui penghapusan aset tersebut.
"Sementara dalam pertemuan rapat yang telah kita lakukan beberapa waktu lalu, telah dilakukan proses pengkajian berapa besar dari aset lahan yang lama tersebut, sekitar Rp 3 miliar, namun belum termasuk dari lahan parkir, maka untuk perlu dilakukan peninjauan kembali," harapnya.
Makanya, dewan minta agar secepatnya dapat dilakukan pengkajian kembali dan baru diajukan kembali ke dewan, karena hal ini menyangkut dengan permasalahan hukum ke depan, maka berharap hal semacam ini perlu diperhatikan dengan serius. (*)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More