This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 17 Oktober 2011

Koruptor, Musuhmu Pindah ke Sungailiat!

ShareBanyak pihak yang menyayangkan mutasi yang dilakukan Mahkamah Agung (MA) tersebut. Sebab, Albertina dianggap sebagai hakim yang moncer. Ketekunannya menguliti satu per satu kejahatan Gayus Tambunan menunjukkan bahwa dirinya bukan tipe hakim yang hanya menunggu jaksa penuntut umum (JPU) membeberkan alat bukti.
Albertina dikenal sebagai hakim yang paling susah dimintai bocoran. Sebab, dia benar-benar merahasiakan putusan. Bahkan, dia rela sampai harus mengetik sendiri setiap putusan. Itu dilakukan agar pertimbangan majelis hakim tidak bocor karena panitera bersekongkol dengan mafia perkara.
Lantas, mengapa dia dimutasi? "Saya tak pernah mempermasalahkan mutasi. Kita ini kan hanya prajurit, harus nurut," katanya saat ditemui di sela-sela agenda sidang di PN Jakarta Selatan pekan lalu.
Albertina memang enggan berpolemik terkait dengan mutasi yang harus dijalani. Dia percaya bahwa semua keputusan MA adalah yang terbaik bagi organisasi. Yang dia pikirkan hanya sejumlah tanggungan kasus yang mesti diselesaikan sebelum bertugas sebagai wakil ketua Pengadilan Negeri Sungailiat, Bangka Belitung.
Kasus-kasus itu, antara lain, pelecehan seksual dengan terdakwa Anand Khrisna, kasus penggelapan dengan terdakwa Daniel Sinambella, dan kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan terdakwa jaksa Cirus Sinaga. Albertina sangat berharap bisa menangani kasus tersebut sampai putusan. "Tapi, kalau diganti di tengah sidang, itu terserah ketua pengadilan," katanya.
Sehari-hari, perempuan yang masih melajang tersebut tinggal di rumah dinas di Perumahan Hakim, Gang Sri Sulastri, Jalan Ampera. Tak sampai 5 kilometer ke arah selatan dari pengadilan tempat dirinya bertugas. Karena jarak yang sangat dekat itu, hakim kelahiran Maluku Tenggara tersebut sangat jarang naik mobil pribadi saat berangkat tugas. Dia lebih suka naik angkot. Kadang-kadang, beberapa orang melihatnya berjalan kaki.
Tapi, tidak berarti Albertina tak memiliki mobil pribadi. Para pencari keadilan di PN Jakarta Selatan sudah mafhum bahwa mobil Nissan Livina yang diparkir di halaman pengadilan adalah milik perempuan 51 tahun tersebut. Mobil silver itu biasanya diparkir di halaman depan kantor pengadilan dan diapit dua traffic cone.
Rutinitas pengadil itu juga sangat simpel. Tiap akhir pekan, dia lebih suka pulang kampung ke Jogjakarta. Jumat sore, biasanya dia sudah dijemput agar bisa terbang atau naik kereta ke Jogjakarta. Tujuannya, Sabtu pagi, dia sudah beraktivitas di rumah.
Karena itu, begitu dipindah ke Kota Sungailiat, Albertina sejatinya kurang sreg. Bukan karena apa-apa, rute perjalanannya ke Kota Gudeg itu menjadi tidak simpel. Malahan cenderung ruwet. Sebab, dia harus ke Jakarta dulu untuk bisa naik kereta atau pesawat terbang ke Jogjakarta.
"Kalau pulang ke Jogjakarta, saya harus ke Jakarta dulu, baru melanjutkan ke Jogja. Biaya pulang akan relatif lebih mahal. Kalau hanya dari Jakarta kan beda, langsung saja naik kereta atau pesawat," ujarnya enteng.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 1985 tersebut berusaha berbesar hati atas mutasi yang harus dijalani. Dia justru beranggapan bahwa kepindahan ke Sungailiat itu merupakan blessing in disguise alias berkah yang tersembunyi. Sebab, dia justru dijauhkan dari jangkauan para mafia perkara. Hal itu membuat integritasnya sebagai hakim tetap terpelihara.
Berarti, di PN Jakarta Selatan banyak godaan duit" "Anda ini, sudah tahu tanya. Saya pikir teman-teman wartawan itu lebih tahu daripada saya," katanya lantas terkekeh.
Berapa biasanya tawaran duit untuk setiap kasus" "Pasti besar lah. Namanya juga Jakarta, pusat bisnis. Hidup di Jakarta itu biaya hidup tinggi," imbuhnya.
Tapi, tidak berarti di Sungailiat tak ada mafia perkara. Namun, Albertina bersyukur karena interaksi dirinya dengan kasus-kasus korupsi yang rentan dengan mafia perkara akan semakin jarang. Sebab, di Provinsi Bangka Belitung tidak ada pengadilan khusus korupsi.
Bolak-balik dipindah tugas, Albertina menganggap biasa. Sebelum di PN Jakarta Selatan, dia pernah bertugas di PN Temanggung, Jawa Tengah (1996"2002), dan PN Cilacap, Jawa Tengah (2002"2005). Pada 2005"2009, dia bertugas ke Jakarta sebagai asisten koordinator MA merangkap sekretaris wakil ketua MA bidang yudisial.
"Jadi hakim di mana saja itu sama. Nggak ada bedanya. Ya, yang beda paling cuma apakah ruang sidangnya ada AC (air conditioning, Red) atau tidak. Panas atau dingin suasananya," ungkapnya lantas tersenyum.
Bukan tanpa sebab Albertina menjadi pribadi yang bersahaja. Sejak kecil, dia harus hidup mandiri, jauh dari orang tua, dengan pindah dari Dobo, Maluku Tenggara, ke Kota Ambon. Tujuannya, dirinya tetap bisa bersekolah.
Di Ambon, Albertina tinggal di rumah saudaranya. Setiap selesai sekolah, dia menjaga warung kelontong milik saudaranya di pasar Ambon. Dia bahkan sempat menjadi pelayan warung kopi untuk membiayai hidup dan sekolah.
Kendati lahir di Ambon, Albertina belum pernah bertugas di tanah kelahirannya. Dia justru lebih banyak ditugaskan di Jawa Tengah. Lulusan magister hukum dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, itu sudah kenyang pengalaman bersidang di tengah konflik reformasi. Yakni, saat menyidangkan kasus-kasus pembunuhan orang-orang yang dianggap dukun santet.
Albertina mengakui, saat itu situasi memburuk. Apalagi, sebagai hakim, banyak ancaman dan teror. Namun, dia tetap berfokus menyidangkan orang-orang yang secara sah dan meyakinkan menghilangkan nyawa orang lain. Albertina sama sekali tak gentar meski diancam disantet. "Saya percaya kepada Tuhan karena saya tidak punya kekuatan apa-apa. Satu-satunya cara saya pasrah. Saya harus percaya pada pertolongan Tuhan," ujarnya.
Dia memahami, mutasi dirinya memantik reaksi di masyarakat. Bahkan, sejumlah orang membuat dukungan di jejaring sosial Twitter dan Facebook untuk menolak kebijakan tersebut. Albertina mengaku terharu. Tapi, bagaimanapun, itu adalah tugas yang harus dia jalani.
"Masyarakat punya hak untuk menilai dan berkomentar. Bagi saya, semua komentar dan kritik tersebut saya terima dengan senang hati karena itu masukan. Kalau ada yang menyayangkan itu, saya terima kasih. Berarti, masih ada yang simpati kepada saya," katanya. "Tapi, tidak berarti saya tidak senang atau kecewa lho ya," imbuhnya mewanti-wanti. (c5/nw/JPNN)

Pekerja TI Tewas di Dasar Laut

ShareBELINYU — Aktifitas Tambang Inkonvensional (TI) Apung di kawasan Pantai Batu Atap, Kecamatan Belinyu kembali memakan korban pekerjanya.
Nasib naas kali ini menimpa salah satu pekerja TI di kawasan perairan Pantai Batu Atap yang berakhir dengan kematian saat sedang menyelam.
Adalah warga pendatang asal Kertapati, Palembang, Awik alias Roni (27) tahun yang sehari-harinya selama di Kecamatan Belinyu sebagai pekerja TI milik Erwansyah warga Kelapa Kabupaten Bangka Barat.
Sesaat sebelum kejadian bersama beberapa orang rekannya, Roni sedang menjalankan aktifitas seperti biasa mencari biji timah di perairan Pantai Batu Atap.
Namun ketika sedang asik merajuk, selang spiral sekitar pukul 11.00 WIB  yang berfungsi untuk menghisap pasir timah tersangkut di dasar laut.
Karena mengalami kerusakan pada selang tersebut spontan Roni langsung melakukan penyelaman untuk memperbaiki selang spiral. Beberapa rekannya yang menunggu di atas beberapa saat berlalu heran karena Roni tak kunjung juga muncul ke atas permukaan air. Lalu dengan kondisi yang mencemaskan itu rekan-rekannya berupaya mengetahui keadaan korban dengan  melakukan penyelaman ke dasar laut untuk mencari korban.
Ternyata  kecemasan rekan-rekan korban terjadi  bukan isapan jempol belaka, upaya yang dilakukan pada pukul pukul 13.00 WIB oleh rekan korban pun berhasil menemukan korban sudah tenggelam di dasar laut yang tak jauh dari ponton di mana korban bekerja.
Peristiwa naas ini di benarkan oleh Kapolsek Belinyu Kompol Adam Erwindi, SIK seizin Kapolres Bangka. Atas kejadian ini  pihaknya langsung  melakukan pemeriksaan terhadap berapa orang sebagai saksi terkait dalam kejadian ini untuk memperoleh keterangan.
“Benar, atas kejadian ini anggota kami telah melakukan pengambilan keterangan dari beberapa saksi yang ada,” jelasnya.(trh)

Pengobatan Gratis ala Alumni Setia Budi

Share
SUNGAILIAT - Ratusan warga Kota Sungailiat dan sekitarnya Minggu pagi kemarin (16/10)  beramai-ramai ngejugrug ke SMA Setia Budi Sungailait.
Mereka datang dalam rangka pengobatan gratis yang dilakukan oleh Ikatan Sekolah Tionghoa Sungailliat yang merupakan alumnus Setia Budi.
Acara itu sendiri dimulai pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB selama sehari.
Pengobatan di situ terdiri dari sinse akunpuntur, yang merupakan pengobatan tradisional warga Cina, yang sudah teruji kualitas.
Juga ada disertai pengobatan medis umum terdiri cek darah, untuk mengetahui apa penyakit serta tensi darah.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Bangka Parulian, anggota DPRD Ir Agung Setiawan yang juga Ketua Ikatan Alumnus SMA Setia Budi, serta kepala sekolah SMA Setia budi Fadilah Imam.
Kata Ketua Panitia, Dian Rosana Anggraini tujuan dari kegiatan, dalam rangka ulang tahun Persatuan Sekolah Tionghoa untuk kedua telah kalinya mengadakan kegiatan bakti sosial.
"Karena sudah agenda mereka alu mereka ini juga dulunya alumni SMA Setia Budi," katanya.
Yang disediakan panitia, dokter 11 orang terdiri 3 dokter medis 9 dokter sinse, serta akunpuntur yang khusus dari Jakarta.
"Peserta nya umum siapa saja boleh, gratis tidak ada pungutan biaya. Pokonya gratis," kata dia lagi.
Ditemui Radar Sungailiat (Radsul), Agung setiawan mengatakan, prinsipnya dalam hal seperti ini, pemerintah harus mendukung kegiatan pengobatan gratis.
"Kegiatan ini harus menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk mengikuti jejak yang berlangsung saat ini. Pemerintah harus  mengemas masyarakat lebih sehat," harap Agung.
Sementara kata ketua DPRD Parulian, setelah dia mengikuti pengobatan tradisional akunpuntu, dia beranggapan sangat tepat karena bisa mengetahui apa keluhan yang sedang diderita.
"Kegiatan ini sangat bagus karena ini sangat langka, karena bisa membantu masyarakat kecil terutama pengobatan nya gratis," kata Parulian.
Salah seorang yang ikut pengobatan gratis itu, Sudarmono, mengatakan dia sangat setuju dengan kegiatan tersebut.
"Karena saya bisa berobat, serta mengecek apa apa keluhan saya, lalu tidak bayar. Harapannya, yah acara ini sering-seringlah," ujarnya sambil sumringah. (cr05)

Sungailiat Dilalui Bendera Estafet Tunas Kelapa

Share
SUNGAILIAT - Bendera Pataka Estafet Tunas Kelapa yang merupakan sebuah kegiatan nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tiba di arak keliling kota Sungailiat pada Sabtu (15/10) pagi lalu diiringi barisan anggota Pramuka Penggalang dan Penegak tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se Kabupaten Bangka. 
Rombongan Estafet Tunas Kelapa yang berjumlah sebanyak 17 regu putri dan 22 regu atau sekitar ratusan peserta  dilepas oleh Asisten II Setda Bangka, Suyono dari titik start didepan Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat sekitar pukul 08.30 WIB dengan rute Jalan Jenderal Ahmad Yani-Jl. Pemuda-Jl. Sudirman dan finish dihalaman Ruko Permata Indah. 
Estafet Tunas Kelapa merupakan kegiatan dalam rangka 50 Tahun emas Gerakan Pramuka yang membawa bendera pataka estafet tunas kelapa  disejumlah kota terpilih pada  33 provinsi yang ada di Indonesia.
Menurut Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Sungailiat, Wallyuddin sebelumnya, bendera  pataka Estafet Tunas Kelapa tiba di Babel melalui Bandara Depati Amir pada Kamis (13/10) lalu yang dibawa perwakilan Provinsi Kepulauan Riau. 
Selama di Pangkalpinang juga Pataka Estafet Tunas Kelapa sudah diarak keliling kota Pangkalpinang diikuti anggota Pramuka tingkat SMP dan SLTA di Pangkalpinang. 
Serah terima dengan Kabupaten Bangka melalui Kwartir Cabang Bangka dilakukan di perbatasan Pangkalpinang dan Bangka tepatnya Kecamatan Merawang Kamis sore lalu. Dalam arak-arakan yang ikuti sejumlah anggota Pramuka, sekaligus digelar  perlombaan dan penilaian kepada peserta yang akan memperebutkan hadiah dan trophy penghargaan dari panitia.
Sementara terpisah Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kepulaun Bangka Belitung, Awan Sasmika yang turut  melanjutkan perjalanan ke Sumatera Selatan mengatakan Bendera Pataka Estafet Tunas Kelapa akan dibawa oleh tiga orang perwakilan dari Bangka Belitung untuk serah terima dengan perwakilan Sumatera Selatan.
"Setelah menuntaskan Estafet Tunas Kelapa di Babel akan membawa menuju ke Sumatera Selatan untuk kembali dilanjutkan keliling kota Sumatera Selatan dan provinsi lainnya di Indonesia," jelasnya Minggu (16/10) kemarin saat Radsul konfirmasi via ponselnya. (trh)

3 Dusun, Miskin Sinyal Hp

ShareRIAU SILIP — Kecamatan Riau Silip dimintai memfasilitasi untuk menyampaikan permintaan masyarakat Desa Mapur khususnya tiga dusun yakni Puntik, Melintang dan Tuing karena  hingga kini belum dapat menikmati layanan komunikasi ponsel. Menurut Camat Riau Silip, M. Ansori Muslim kepada Radsul Sabtu (15/10) lemahnya jaringan yang ada cuma satu operator ada pada titik-titik tertentu di daerah tersebut selebihnya pada daerah lainnya sama sekali tidak ada jaringan apapun.
Menurut Ansori, masyarakat setempat sudah menyampaikan permintaan atas kondisi sinyal yang lemah dan bersedia membantu menyiapkan lahan apabila memang ada operator yang bersedia dan veritikad baik untuk melaksanakan pembangunan tower selularnya didaerah tersebut.
"Mereka sepakat akan membantu menyiapkan lahan kalau memang ada itikad baik pihak operator untuk membangun tower," ungkap Ansori.
Keluhan yang diungkapkan oleh masyarakat di tiga dusun Desa Mapur memang sudah sejak lama disampaikan. Masyarakat setempat punya handphone namun sulit digunakan bahkan hampir tidak bisa, karena itu ada keinginan dari mereka agar pihak operator selular untuk mendirikan  tower sebagai pemancar sinyal handphone.
Pihak Kecamatan Riau Silip sendiri berupaya dengan  melakukan upaya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa jaringan operator yang ada dengan merekomendasikan dan memfasilitasi hal ini ke beberapa operator yang ada.
“Selama ini cuma ada satu sinyal Hp yang ada di sana, itu juga ada di beberapa titik tertentu saja, kita akan memfasiltasi dan merekomendasikan ini ke operator," tukasnya.
Padahal menurutnya dari segi pengguna seluler sudah sangat banyak dan dinilai sangat potensial. Rata-rata masyarakatnya sudah memiliki handphone sehingga ia menilai sudah menguntungkan dari sisi bisnisnya.
Selain itu banyaknya para pekerja pendatang dari luar yang beraktifitas dipertambangan dan memiliki kepentingan berkomunikasi dengan keluarganya di luar sangat  bagus bagi perkembangan operator.
"Saya kira tidak rugilah untuk operator membangun (tower, red) disana. Mereka rata-rata sudah pengguna selular sehingga sudah menguntungan dari sisi bisnis operator. Selain itu, para pendatang juga memiliki akses keluar dengan keluarganya yang sangat banyak jadi mereka (operator, red) tidak akan rugi bila menanamkan investasi," pungkasnya. (trh)

PLN Minta Hentikan Tambang

ShareSUNGAILIAT - PLN Bangka minta pemerintah daerah untuk melakukan penertiban terhadap aktifitas penambangan timah yang ada di dekat tiang PLN.
Karena menurut PLN, itu dikategorikan bakal menjadi penyebab tiang PLN ambruk.
DPRD Bangka, khususnya Komisi C telah mendapat surat tembusan  dari PLN dan Ketua DPRD sendiri telah merekomendasikan ke Komisi C.
"Dan Komisi C sendiri telah menindaklanjuti memanggil dinas pertambangan dan pihak PLN. Dan kita minta kepada dinas untuk melakukan peninjauan terlebih dahulu ke lokasi," kata Ketua Komisi C, Amrie Cahyadi.
Nah, jika benar ada aktifitas penambangan, DPRD mohon pihak terkait untuk segera menghentikan.
"Penertibannya, kita minta secara imbauan. Tapi apabila tidak juga ada niat baik, maka kita minta dilakukan tindakan tegas," kata Amrie.
Bahkan jika pun nantinya ternyata tambang itu legal, harus tetap dilakukan penertiban, karena dekat fasilitas umum.
Juga diminta agar lokasi tempat berdirinya dari tiang-tiang PLN itu sendiri telah dilakukan pembebasan laha, atau minimal sudah mendapat izin dari pemilik lokasi.
"Jangan sampai malah tiang berada di areal lahan yang belum dibebasakan dan bahkan tidak disertai adanya izin," katanya. (j0i)

"Mutu Pendidikan Sudah Bagus"

ShareSUNGAILIAT - Mutu pendidikan dari semua jenjang di Kabupaten Bangka terus mengalami peningkatan dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya karena didukung dengan tingkat kesadaran belajar siswa serta pola pendidikan yang terarah.
      Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Yunan Helmi di Sungailiat kemarin, mengatakan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Bangka secara umum meningkat bahkan beberapa siswa tingkat SLTP dan SMA mampu mewakili Provinsi Bangka Belitung untuk ajang Nasional di berbagai bidang studi.
      "Prestasi yang membanggakan tersebut dapat dinilai dari keberhasilan siswa meraih juara tingkat Provinsi maupun tingkat Nasiona," ujarnya.
      Bahkan kata dia, terdapat 5 siswa dari Kabupaten Bangka mewakili Provinsi Bangka Belitung pada ajang olimpiade matematikan dan fisika yang di pusatkan di Manado.
      "Untuk katagori tingkat SLTP kita juga berhasil melaju tingkat Nasional mewakili Provinsi Bangka Belitung pada olimpiade Matematika dan fisika," jelasnya.
       Secara umum kata Yunan, siswa SLTP maupun SMU mampu meraih prestasi yang memuaskan di wilayah Provinsi Bangka Belitung.
      "Bahkan ada salah satu siswa asal Kabupaten Bangka meraih juara satu tingkat Nasional, dimana yang bersangkutan mampu mengalahkan utusan dari berbagai kota besar di Indonesia seperti, DKI Jakarta, Surabaya, Bandung dan beberapa kota besar lainnya," katanya.
      Dia beranggapan bahwa, sudah sewajarnya siswa tersebut mendapatkan juara karena memang dalam penilaian oleh panitia berlangsung secara terbuka tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
      "Keberhasilan siswa mencapai prestasi yang kita harapkan tidak lepas keterlibatan semua unsur termasuk yang lebih penting adalah orang tua siswa yang mendominasi hasil sebuah pendidikan seorang anak," jelasnya.
      Meskipun kebersilan oleh beberapa siswa sudah mampu ditunjukan pada tingkat Nasional namun kata dia, prestasi tersebut harus dapat lebih ditingkatkan kembali dan memotivasi bagi siswa lainnya untuyk lebih giat belajar.
      "Keberhasilan yang diraih siswa tidak hanya memberikan dampak positig bagi keluarga maupun lembaga sekolah, namun juga kebanggan bagi pemerintah daerah," demikian dikatakannya. (cr03)

DPRD Setuju Pemekaran Kace Timur & Petaling Banjar

ShareSUNGAILIAT - Hampir seluruh anggota Fraksi di DPRD Bangka yang tergabung dalam Pansus, berprinsip menerima dan mendukung disahkannya definitif desa, untuk pemekaran Desa Kace Timur dan Petaling Banjar.
"Untuk itu kita berharap masyarakat tetap tenang tidak perlu resah, sambil menunggu Raperda tentang pemekaran Desa definitif tersebut disahkan," kata Ketua Pansus Pemekaran Desa Kace Timur dan Petaling Banjar DPRD Bangka, Amrie Cahyadi.
Namun masih ada beberapa hal yang perlu dipertegas, pertama, pansus telah melakukan pembahasan terakhir, hari Senin yang lalu, dan secara prinsip seluruh perwakilan mendukung, tapi menunggu 3 hal.
Pertama, menunggu kejelasan dari batas batas wilayah yang memuat titik kordinat yang jelas, kedua, adanaya surat pernyataan resmi dari tokoh masyarakat ,aparat desa dan semua unsur yang terkait bahwa mereka sepakat untuk menentuhkan ibu kota wilayah desa tersebut.
Dan ketiga adanya kajian tehnis yang di sampaikan kepada dewan berupa laporan dari eksekutif.
"Untuk itu kami sangat berharap kiranya media dapat menginformasikan kepada masyarakat sesuai dengan apa adanya, sebagaimana yang kami sampaikan dan jangan dipelintir keterangan kami untuk kepentingan pribadi," harapnya.
Dia berkata lagi, Pansus telah bekerja ekstra memperjuangkan dan menanggapi keinginan masyarakat Kace Timur dan Petaling Banjar.
"Dan seluruh perwakilan fraksi secara kompak telah bekerja dengan cara sungguh-sungguh untuk menyelesaikan persoalan ini," terangnya.
Dia juga ingin meralat statement bahwa ada fraksi yang tidak setuju. "Kami berharap jangan hal ini dipelintir dan dan dengan hal semacam ini telah membuat kekisruhan, seolah saya sebagai ketua pansus telah mengeluarkan statement yang membuat masyarakat resah," sesalnya.
Sementara salah satu anggota pansus, Agung Setiawan salah menjelaskan apa yang telah disampaikan Amrie benar, karena pansus yang dibentuk untuk memecahkan segala persolan.
"Dan kami di pansus sendiri secara bkeseluruhan kompak untuk memecahkan permasalah yang dibahas dapat di selesaikan dan dibahas secara semaksimal mungkin," katanya.
Makanya dia minta masyarakat tidak perlu was-was. (j0i)

Warga Kace Asli tak Bakal Hilang Suara Politik

ShareMENDOBARAT - Warga Kace saat ini terancam kehilangan hak suaranya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012 mendatang.
Nah, menyikapi soal tersebut, Sekretaris Kecamatan Mendobarat Suhardi yang ditemui Radar Sungailiat (Radsul) Sabtu, (15/10) ikut menanggapi persoalan.
Menurut Suhardi Warga Kace yang ber-KTP Kota Pangkalpinang, dari segi hukum  dan administrasinya  mereka sudah jadi penduduk Pangkapinang, di Kace istilahnya mereka hanya numpang tinggal saja.
“Makanya kalau sudah tahu mereka itu hanya numpang tinggal di Kace dan KTPnya Pangkalpinang, mengapa sekarang Pemerintah Desanya masih melayani, seharusnya kalau sudah tahu seperti itu seharusnya tidak boleh dilayani," kata dia.
Demikian juga sebaliknya Dukcapil Kota Pangkalpinang jangan mau terima-terima saja katanya, sudah tahu mereka tinggalnya di Kace, Dukcapil dalam hal ini harusnya menelusuri dulu, Dukcapil harusnya lebih teliti lagi.
Ditambahkan Suhardi, tetap akan ada kemungkinan bagi warga Kace yang memiliki KTP Pangkalpinang  untuk tetap dapat memberikan hak suara mereka pada Pilgub mendatang melalui TPS (Tempat Pemungutan Suara) wilayah Kabupaten Bangka, asalkan yang bersangkutan mau membuat surat pindah memilih dari TPS yang ada di wilayah Pangkalpinang.
Kalau mereka tidak mau lapor atau buat surat pindah maka mereka tidak dapat memberikan hak suaranya di TPS wilayah Kabupaten Bangka.
”Saya singkat saja kalau  kemudian ternyata yang bersangkutan punya KTP Pangkalpinang, tetapi tidak mau ngurus pindah dan tentu tidak boleh memilih di TPS Kabupaten Bangka, maka yang bersangkutan  akan golput. Yang namanya golput itu kan memang tidak mau memiliih, itu hak yang bersangkutan, karena golputkan tidak diharamkan," katanya agak kesal.
Tapi satu hal kata dia jika milih golput, jangan pernah protes atau ngomel-ngomel  di kemudian hari. Dan dia mengimbau untuk Pemdes Kace, tolong segera konsultasikan persoalan ini ke PPK (panitia pemilihan Kecamatan). (cr04)

Warga Keroyok Calon Pencuri

ShareSUNGAILIAT - Emosi warga Gang Rinjani lingkungan Parit Padang tak tertahankan kala melihat seorang warga, Samrin (45) sedang sibuk mencongkel mobil yang bukan miliknya.
Samrin alias Rin, yang diketahui berasal dari Kelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu, nekat melakukan aksi mencongkel mobil nopol 9432 LW milik Amat Rivai (63), yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Melihat Samrin mengotak-atik mobil yang bukan miliknya, warga jadi kalap dan tanpa basa-basi langsung menghajar Samrin. Diketaui, di dalam mobil milik Rivai itu tersimpan uang Rp 30 juta.
Menurut informasi yang berhasil digali Radsul, disebutkan, Sabtu dini hari (15/10) sekitar pukul 01.30 WIB ada sejumlah saksi mata, warga sekitar melihat aksi pelaku.
Dari informasi, sebelum ditangkap basah oleh warga adalah salah satu warga pulang main gaple di rumah tetangga. Dalam perjalanan pulang, warga itu melihat ada sebuah sepeda motor Suzuki Skywave yang dikenakan oleh Rin mondar-mandir di depan rumah warga, yang diketahui adalah rumah Rivai.
Merasa dirinya aman, si Rin tadi turun dari motornya dan langsung menuju mobil milik Amad Rivai yang terparkir di depan halaman rumah.
Namun pada saat hendak mencongkel pintu mobil yang di dalam mobil tersebut ada uang tunai sekitar Rp 30 juta yang disimpan, aksi Rin keburu ketahuan warga yang sedari awal memang curiga atas gerak-gerik Rin yang mondar-mandir di depan rumah orang lain.
Tak lama kemudian, warga berhamburan keluar, melihat warga berdatangan, Rin langsung menuju motornya dan berpura pura kehabisan bensin.
Melihat hal tersebut, warga langsung menghampirin Rin. Melihat warga yang berdatangan, Rin mengatakan kalau dirinya berdiri di kegelapan malam karena kehabisan bensin.
Mendengar alasan seperti itu, warga langsung mengecek bensin motor Rin. Setelah dilihat, bensinnya dalam keadaan full. Warga yang sbelumnya melihat Rin sempat mencongkel pintu mobil tersebut menemukan linggis dan peralatan lainnya yang ditinggalkan Rin di dekat mobil yang diparkir.
Tanpa basa basi, warga yang jengkel langsung memberikan bogem mentah bertubi-tubi hingga Rin terperosok ke dalam selokan rumah warga.
Akan tetapi, Rin tetap ngotot dan membantah kalau dirinya datang dari Belinyu ke Parit Padang hendak mencuri.
Setelah itu, warga mencoba memeriksa tubuh Rin, siapa tahu dia menyimpan alat-alat lainnya. Setelah di periksa, terselip kunci L yang sudah dimodifikasi di balik pinggangnya.
Tak Cuma itu saja, warga juga menemukan celana dalam pria berwarana biru muda yang disimpan di dalam jaket yang ia kenakan. Akan tetapi ketika warga hendak mengambilnya, Rin sempat meronta. Setelah itu, celana yang diduga diselipkan Rin di dalam jaketnya memiliki magic.
Oleh warga celana dalam tersebut langsung dibakar dan membuat Rin menangis. Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bangka. Dan malam itu juga Rin langsung digiring ke Polres Bangka bersama barang bukti beberapa linggis, motor Suzuki skywave, kunci liter L yang sudah dimodifikasi. (cr05)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More