MENDOBARAT - Bentrok antar pemuda Desa Penagan dengan Desa Kota Kapur, akhirnya berakhir di meja perundingan yang dilaksanakan di ruangan terbuka milik Pemerintah Kecamatan Mendobarat.
Di mana atas pertemuan yang dihadiri oleh 12 pemuda yang terlibat bentrok tersebut, para orang tua dari masing-masing Desa, Kapolsek Kecamatan Mendobarat, Ipda David Charli, Sekretaris Kecamatan Mendobarat, Suhardi, Koramil Kecamatan Mendobarat Suyono, Kepala Desa dan perangkat Desa dari masing-masing kubu, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pertemuan dan kesepakatan damai yang berjalan dan kurang lebih memakan waktu dua jam tersebut, antara lain berisikan perjanjian oleh para pemuda dari kubu Desa penagan dan Kota Kapur untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, karena hanya akan banyak merugikan berbagai pihak, baik orang tua dan juga meresahkan masyarakat, selain itu juga bersama pihak orang tua masing-masing para pemuda dari dua Desa yang bertikai ini pun menyanggupi untuk mengganti rugi biaya pengobatan kepada 2 orang teman mereka yang menjadi korban akibat bentrok antar kampung yang terjadi tanggal 13 Agustus 2011 malam sekitar pukul 22.30 WIB tersebut.
Para orang tua korban meminta biaya pengobatan termasuk pengobatan selama di rumah sakit yakni sebesar Rp 6 juta.
Sementara itu seperti dipantau Radar Sungailiat kemarin, terlihat Koramil Kecamatan Mendobarat Suyono yang turut didampingi oleh Kapolsek Mendobarat IPDA David Charli menegaskan serta menekankan tidak akan memberikan ampunan lagi kepada para pemuda yang bertikai ini, apabila kembali mengulangi perbuatannya, dan tidak segan-segan untuk memproses para pelaku secara hukum.
Selain itu, Koramil dan Kapolsek juga memberikan pengarahan kepada para orang tua untuk tidak begitu saja melepaskan pengawasannya terhadap anak-anak remaja mereka, sebagai orang tua juga harus lebih arif dan bijaksana dan bertanggung jawab terhadap anak serta juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk mencermati dan menyeleksi setiap tontonan dari layar kaca televisi, karena saat ini banyak tontonan yang tidak mendidik dan mudah mempengaruhi.
Sebelumya peristiwa ini terjadi 13 Agustus 2011 lalu, sekitar pukul 22.30 WIB yang mana peristiwa ini terjadi karena awalnya adalah akibat dari sejumlah pemuda yang mengamuk setelah menegak minuman keras, sehingga bentrok tidak terhindarkan dalam kejadian malam itu.
Sementara secara terpisah Camat Mendobarat M Haris AR mengingatkan kepada para pemuda untuk dapat lebih menggunakan akal dan pikirannya secara sehat sehingga dapat digunakan dalam mengerjakan hal-hal yang positif, rasional dan tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain, jangan mudah terpancing, karena menurut dia lagi, salah satu faktor utama penyebab konflik tersebut adalah karena minuman keras.
”Karena itu saya berpesan tolong hindarkan diri dari miras dan orang tua juga harus lebih memberikan pengawasan, kalau anak sudah keluar lewat dari jam 10 malam, maka sebaiknya jangan diizinkan, karena itu sudah tidak wajar lagi,” pintanya. (cr04)
0 komentar:
Posting Komentar