This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 06 Oktober 2011

Sedihnya Transportasi Dusun Tj Tuing

Share
RIAUSILIP - Dusun Tanjung Tuing, Desa Mapur Kecamatan Riau Silip merupakan salah satu dusun yang ada di Kecamatan Riau Silip dan juga di Kabupaten Bangka. 
Keadaan Dusun ini masih minim dari angkutan umum untuk aktifitas datang dan pergi ke daerah tersebut. 
Sekarang ini untuk ke Dusun Tanjung Tuing hanya ada satu kendaraan angkutan mobil sejenis carry yang beroperasi 2 kali dalam seminggu.
"Di sini cuma ada satu angkutan yang beroperasi 2 kali setiap minggunya pada hari Selasa dan Jumat, itu pun dalam satu hari hanya  beroperasi satu kali trip angkutan," ungkap  salah seorang warga yang tidak mau disebutkan identitasnya saat Radsul konfirmasi Rabu kemarin (5/10) di Dusun Tanjung Tuing.
Memang sangat susah untuk mengandalkan angkutan umum bila hendak datang dan pergi dari Dusun Tuing karena minimnya angkutan tranportasi umum tersebut. 
Padahal jaraknya cukup jauh, dari Dusun Tanjung Tuing menuju ke Jalan Raya Sungailiat Belinyu yang terletak di Simpang Mapur harus menempuh jarak sedikitnya 20 Km dengan kondisi jalan dominan adalah tanah kuning berbatuan serta kalau musim hujan beberapa titik jalan terdapat genangan air.
Para warga dalam menjalankan aktifitasnya tidak bisa mengandalkan kendaraan umum, mereka terpaksa menggunakan kendaraan pribadinya yang mayoritasnya adalah kendaraan sepeda motor misalkan hendak menuju kota terdekat seperti pasar di Kota Sungailiat.
"Warga di sini menggunakan kendaraannya sendiri kalau mau pakai mobil tambang (angkutan umum, red) susah hanya seminggu 2 kali," ujarnya.
Selain masih minimnya angkutan umum masyarakat juga belum merasakan jalan yang mulus, penerangan listik PLN juga fasilitas kesehatan yang memadai. 
Kondisi ini menjadi gambaran belum meratanya kesejahteraan pembangunan di Kabupaten Bangka khususnya daerah terpencil. Dusun Tanjung Tuing, Desa Mapur Kecamatan Riau Silip hanya salah satunya saja dengan keadaan demikian masih banyak dusun-dusun lainnya di wilayah Bangka yang belum bisa menikmati kesejahteraan pembangunan. (trh) 

Mr X Belum Dikenali

ShareSUNGAILIAT - Mayat yang ditemukan tanpa kepala, sampai saat ini hingga sudah dikubur pun masih belum teridentifikasi, sehingga masih dikategorikan Mr-X.
Padahal pihak berwajib melalui tim dokter dari Inafis Polda Bangka Belitung AKBP Agus dan tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungailiat telah melakukan otopsi.
Otopsi itu sendiri berlangsung hampir 4 jam di ruang mayat RSUD Sungailiat. Dalam otopsi itu, Agus mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Walaupun setelah dilakukan otopsi terhadap jasad Mr-x ini, namun jika hasil otopsi tersebut dibutuhkan maka akan mengirimkan hasil otopsi ini ke Forensik Palembang, lalu kita masih menunggu hasilnya," ujar Agus kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu di tempat yang sama Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Bayu wijanarko seizin Kapolres Bangka Asep Ahdiatna mengatakan bahwa jika ada keluarga yang merasa kehilangan teman, kerabat segera melaporkan ke polsek-polsek terdekat. Adapun untk sementara ciri-cirinya tinggi 165 cm, betis berbulu dan warna kulit sawo matang. (cr05)

Mayat tanpa Kepala Ditolak Warga

Share
SUNGAILIAT - Mayat tanpa kepala yang  ditemukan Selasa (4/10) lalu di lokasi penambangan Kampung Melintang Dusun Mapur Desa Mapur Kecamatan Riau Silip Rabu kemarin sore (05/10) akhirnya dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)  Kampung Sri Bulan Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungailiat. 
Setelah menjalani proses otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Mr X akhirnya Rabu sore (5/10) kemarin jasad mayat tanpa kepala ini dimakamkan sekitar pukul 17.30 WIB.
Terpantau oleh Radsul di lokasi TPU Sinar Bulan, puluhan warga sempat menolak mayat tanpa identitas tersebut dimakamkan dengan alasan identitas mayat dan kondisi tubuh yang tidak lengkap. Berbagai macam asumsi dilontarkan warga yang berbondong - bondong datang ke TPU. Mulai dari kematian yang tidak wajar sampai takut dengan adanya arwah gentayangan untuk mencari kepalanya. Informasi yang dihimpun, sebelumnya pun ada 2 TPU di Sungailiat yang ikut menolak pemakaman Mr.X.
"Kami tidak terima mayatnya dimakamkan di sini. Orangnya tidak jelas. Bawa ke TPU lain saja,"ujar warga saat menunggu jenazah diboyong dari RSUD Sungailiat kemarin.
Tak hanya itu, warga pun sempat kesal lantaran tidak ada pihak manapun yang memberitahukan akan memakamkan mayat tanpa kepala tersebut sebelumnya. Menurut warga kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi di Sinar Bulan. Padahal sebaiknya sebelum melakukan sesuatu seharusnya warga dilibatkan untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu.
"Ini baru pertama kalinya ada mayat tidak jelas dibawa ke sini. Tidak ada yang memberikan izin. Bahkan Pak RT kami pun tidak tahu menahu masalah ini. Siapa yang ambil keputusan sepihak ini,"celetuk warga.
Tindakan saling tuding pun sempat terjadi di lokasi. Namun tetap saja tidak ada pihak yang merasa memberikan keputusan untuk menerima mayat mr x dimakamkan di Sinar Bulan. 
Terpantau tak semua warga yang ikut menolak mayat tanpa kepala ini dimakamkan di TPU Sinar Bulan. Seorang Ibu dengan prihatinnya mengatakan kalau menyayangkan tindakan warga ini. 
Menurutnya mayat tersebut tentulah tak ingin menjalani nasib seperti saat ini. Lagi pula mayat ini pun kondisinya sebatang kara lantaran tak ada keluarga yang mendampinginya hingga masuk ke liang lahat.
"Kita ini manusia juga yang pasti akan mati. Mayat itu pun tentu tidak ingin mati dalam kondisi seperti ini. Kasian dia (mayat-red) kalau saya pribadi tidak apa - apa kalau dimakamkan disini," jelas Ibu tersebut yang ikut penasaran melihat kondisi mayat mr x ini.
Agus, Ketua RT Sri Bulan saat dikonfirmasi Radsul membenarkan penolakan warga tersebut. Ia mengatakan sebagai RT pun ia pribadi tidak merasa dihubungi pihak manapun. Menurutnya, pihak pengurus pemakamanlah yang mengetahui bagaimana masalah tersebut. 
"Iya warga kami menolak, saya juga tidak tahu kalau akan dimakamkan di sini. Saya tidak ada dihubungi pihak manapun. Mungkin Ketua RT Cokro yang mengetahui itu. Coba tanya sama ketua RT Cokro saja dan pengurus kuburan,"jelasnya.
Perdebatan warga akhirnya dapat diredakan oleh seorang bintara polisi yang bertugas di Polres Bangka, Briptu Gultom, yang bertugas mengurus jenazah Mr X tanpa didampingi anggota polisi lainnya sempat menjelaskan kondisi mayat Mr X yang hingga kini belum diketahui keluarganya. Dengan rendah dirinya, Briptu Gultom mengatakan kalau sejak berada di kamar jenazah RSUD Sungailiat, Mayat Mr X sudah diurus menggunakan cara Islam dari mulai dimandikan dan dikafani. Beruntung, selama kurang lebih 30 menit mendekat hari yang mulai gelap akhirnya warga pun menyetujui untuk memakamkan mayat mr X di TPU Sinar Bulan. Mengenai agama ia mengungkapkan bahwa semua mahluk hidup yang diyakini umat Islam ciptaan Allah SWT akhirnya para warga melalui Ketua RT setempat dan tokoh agama bersedia menerima mayat tersebut dimakam pada pemakaman Sri Bulan.
Sekitar pukul 17.15 WIB, sebuah mobil ambulance RSUD Sungailiat dengan sirenenya membawa jenazah Mr X tiba di pemakaman. Hanya beberapa 2 orang saja yang ikut membawa jenazah Mr X yakni pegawai RSUD dan sopir ambulance. Melihat kendaraan tersebut, warga yang penasaran semakin ramai untuk melihat proses pemakaman. 
Bau yang menyengat dari tubuh jenazah, sempat membuat warga tak sanggup mendekat. Namun sebagian warga yang penasaran rela menutupkan hidungnya lantaran ingin melihat proses pemakaman. Setelah diazankan oleh seorang tokoh agama, akhirnya pada saat azan maghrib berkumandang, warga pun berbondong - bondong meninggalkan lokasi. 
Tentunya dengan asumsi yang masih bermacam - macam yang keluar dari mulut warga saat beranjak pulang. Tak ada batu nisan yang menghiasi pemakaman mayat Mr X,  pihak pengurus perkubaran hanya menancapkan nisan menggunakan gedebong pohon pisang yang sudah dipotong - potong.
Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Bangka, Ust. Syaiful Zuhri saat dikonfirmasi wartawan tadi malam menyikapi sikap masyarakat dalam memberikan asumsi terhadap mayat Mr.X. Dikatakannya, sebagai umat islam, yang menjadi tugas wajib dalam mengurus orang meninggal dunia ada 4 macam, yakni memandikan jenazah, mengkafani jenazah, men-sholati jenazah hingga menguburkan jenazah.
"Kita orang muslim ini tugas yang wajib adalah mengurus jenazah orang mati sebanyak 4 macam itu. Mau gak mau atau suka gak suka itu wajib. Walaupun kita tidak mengenal identitas jenazah,"jelas Syaiful Zuhri.
Dikatakannya lagi, umat Islam tak hanya menolong sesama muslim dan muslimah saja. Namun antar sesama umat beragama pun sikap tolong menolong pun harus terus dibina karena manusia sebagai mahluk sosial tentulah akan saling menghargai dan toleransi antar umat beragama. Ditambahkannya lagi, apabila kita menolong antar sesama dengan niat ikhlas, insya Allah pahala menjanjikan bagi orang tersebut
Lebih lanjut ia jelaskan mengenai asumsi masyarakat yang takut dengan adanya arwah gentayangan, Syaiful Zuhri menyangkal hal tersebut. Menurutnya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sudah meninggal dunia akan menjadi hantu. Setelah meninggal, baik kondisi yang tidak utuh dan meninggal dimana pun namun tetap saja roh dan amal perbuatan tetap utuh yang akan berhadapan dengan malaikat. Syaiful Zuhri mengatakan sebagai umat Islam harus meyakini hal ini. Karena apabila kita percaya dengan adanya hantu maka setan dan iblis yang dapat berubah wujud menjadi apapun sangat senang dan gembira.
"Tidak ada orang yang meninggal dunia akan menjadi hantu. Kita harus meyakini itu. Roh dan amal kita tetap utuh walaupun kita meninggal dimanapun dengan kondisi yang tidak lengkap.  Nanti roh dan amal inilah yang akan berhadapan dengan malaikat. Kalau kita percaya dengan adanya hantu, maka setan dan iblis akan senang dan gembira akan ketakutan kita. Tapi kalau kita berani, mereka pun tidak berani," jelasnya. (trh)


Muara Air Kantung Terancam

ShareSUNGAILIAT – Dewan Pengurus Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI)  Kabupaten Bangka, meminta kepada pemerintah kabupaten setempat untuk segera melakukan penertiban atas kegiatan ilegal penambangan biji timah oleh ratusan ponton apung, di perairan laut Bangka karena akan mengakibatkan penangkalan sedimentasi di alur muara Air Kantung Sungailiat.
     "Muara Air Kantung merupakan infrastuktur air yang vital bagi moda kapal nelayan baik berangkat maupun dari laut setelah melakukan penangkapan," kata Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka, Ratno Daeng M di Sungailiat, Rabu (5/10).
     Ia mengatakan, kegiatan ilegal yang berlangsung sekitar 3 bulan lalu kalau tidak segera dihentikan akan mengancam pendangkalan muara Air Kantung yang saat sekarang sedang dilakukan upaya pengerukan.
     "Ponton apung merupaka armada penambangan biji timah yang mobile dibuat dengan mempergunakan kayu serta beberapa drum serta alat lainnya ," katanya.
     Hal lain yang dikhawatirkan, kata Ratno kegiatan penambangan biji timah dengan alat ponton apung akan menghambat pelaksanaan minapolitan yang sudah diprogramkan secara strukur dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikann (KKP) yang didukung dengan sejumlah Kementerian lainnya.
     Selain ancaman pendangkalan dari limbah ponton apung tersebut ke muara Air kantung, adalah dengan dibangunnya puluhan camp disekitar warga kampung nelayan dan dikhawatirkan akan menimbulkan konflik antar warga.
     "Kami sudah berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada pelaku penambangan ponton apung, namun demikian harus mendapat dukungan pemerintah daerah karena sebelumnya kami sudah membuat surat laporan tetapi sampai sekarang belum ada ditindak lanjuti," jelasnya.
     Ratno menegaskan bahwa, pemilik ponton apung berasal dari luar Kabupaten Bangka dengan tidak memiliki izin penambangan serta diduga pula tidak memiliki izin menetap sementara di camp-cam tersebut.
     "Tindakan penertiban dengan sesegera mungkin harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Paya Ubi dan di Bangka Barat," tegasnya.
      Konflik sosial kata Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan jangan sampai terjadi dan harus dicegah sejak dini.
     "Kegiatan nelayan harus tetap dilindungi dari semua kegiatan lain yang merugikan, dan kami akan segera membbuat laporan ke Kepala Negara (Presiden) jika laporan yang sebelumnya ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Bangka selama tiga hari tidak direalisasikan," demikian Ridwan. (cr03)

Pegadaian Terpaksa Tutup Kantor Unit

ShareSUNGAILIAT - Kepala Perum Pegadaian Cabang Sungailiat, Masnerol mengeluarkan kebijakan dengan menutup sejumlah kantor unit karena dianggap kurang mendapat perhatian nasabah.
     "Kami sengaja menutup layanan bagi nasabah di sejumlah kantor unit karena nasabah di daerah tersebut lebih memilih mendapatkan layanan langsung di kantor cabang atau rendahnya nilai transaksi," katanya di Sungailiat, kemarin.
     Padahal kata dia, layanan bagi nasabah di kantor unit sama seperti layanan yang dilakukan di kantor cabang.
     "Hanya saja kami tetap akan membuka kembali layanan kantor unit pegadaian setelah dilakukan peninjuan ulang mengenai apresiasi masyarakat setempat," ujarnya.
     Menurutnya, untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai calon nasabah, pihaknya terus melakukan sosilasasi terutama bagi masyarakat pesisir yang sebagian besar sebagai nelayan.
     "Nasabah diberikan kemudahan mendapatkan modal pinjam dengan proses transaksi gadai yang cepat," jelasnya.
      Dijelaskannya, prosentase terbesar nasabah yang mempercayakan kepada Perum Pegadaian yaitu, berasal dari Kecamatan Sungailiat, Merawang dan Kecamatan Pemali, sementara nasabah dengan jumlah transaksi relatif kecil berasal dari Kecamatan Riau Silip dan Kecamatan Belinyu.
      "Sampai dengan akhir September 2011, total dana yang berhasil kami kucurkan kepada nasabah se Kabupaten Bangka mencapai sekitar Rp 3,5 miliar," jelasnya.
   

Mitra PLN Diprotes Warga

ShareMERAWANG - Keluhan terhadap kinerja PT PLN belakangan sering terdengar khususnya di Kabupaten Bangka.
Keluhan tersebut juga diungkapkan sejumlah anggota masyarakat Desa Balunijuk saat ditemui Radsul, Rabu (5/10). Seperti Jailani dan istrinya, Senin (3/10) keluarga ini didatangi secara tiba-tiba oleh 3 orang yang mengaku sebagai Mitra PLN.
Mereka mengaku bertugas untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap jaringan instalasi listrik di rumah Jai termasuk Kwh listrik yang sudah terpasang puluhan tahun.
Dia mengaku bahwa, sejak terpasang puluhan tahun silam tak pernah sekalipun dia berani menyentuh Kwh itu apalagi megnutak-atik benda berbahaya tersebut.
Terlebih dia juga tahu kalau ada yang mengutak-atik dan mengganggu barang milik Negara pasti akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan.
”Untuk apa kami mengganggunya, itukan bukan punya kami," kata Jai.
Memang katanya belum lama ini Kwh di rumahnya itu sempat terkena sambaran petir, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mereka melaporkan hal tersebut ke PLN terdekat. Setelah itu datanglah beberapa orang yang mengaku dari PLN yang langsung memeriksa Kwh milik Jai.
Saat itu pun dia tidak mengetahui dengan persis apa yang telah dilakukan oleh petugas tersebut, yang jelas katanya saat itu petugas mengaku menemukan kerusakan yang diduga akibat sambaran petir, Jai dan keluarganya pun masih dapat menggunakan fasilitas listrik seperti biasanya, dengan kekuatan 900 Watt.
"Tapi yang membuat kami terkaget-kaget adalah ketika petugas yang mengaku sebagai Mitra PLN ini kemarin datang, setelah sempat memperkenalkan diri, para petugas ini pun meminta izin untuk memeriksa Kwh. Dan apa yang dikatakan oleh petugas tersebut, Kwh milik kami tidak sesuai dengan standar PLN, petugas itu pun juga mengaku bahwa kapasitas kontak yang ada di rumah bukan lagi 900, tapi bisa menghasilkan sekitar 2.500 watt," terang Jai.
Sehingga, dengan besarnya kapasitas daya listrik di rumah Jai akan menambah beban bagi PLN, dan akhirnya petugas yang mengaku mitra PLN tersebut kembali menyarankan agar  Kwh di rumah Jai diganti dengan yang baru, yang tentu saja sesuai dengan standar PLN dengan risiko akan terjadi pemadaman karena daya listrik tidak kuat menampung  seluruh alat listrik yang ad di rumah Jai.
Namun hal itu ditolak oleh sang istri.
Akhirnya dengan masih tetap sambung menyabung bahasa dan komunikasi, Jai dan istri disarankan untuk pindah ke sistem pra-bayar.
"Waktu itu kami kena Rp 350 ribu dan pulsa listrik yang terisi perdana terisi Rp 20 ribu," keluhnya.
Menurut Jai, sebenarnya kalau memang niatnya untuk minta ganti ke pra bayar, mereka tidak mempermasalahkan tapi ini datangnya secara tiba-tiba langsung meriksa ditambah lagi dengan bahasa yang berbelit-belit.
"Kami yakin  ini hanya modus tujuan mereka biar kami ini pindah ke pra bayar saja. Ya ke depannya kami hanya berharap agar masyarakat kecil seperti kami ini tidak dibuat kebingungan dan ketakutan," sarannya sembari menambahkan kalau memang maunya begitu tinggal bilang saja sekalian sosialisasi. (cr04)

Lagi, Hutan Produksi Digarap TI

ShareSUNGAILIAT - Selasa (4/10) Jajaran Kepolisian Resort Bangka bersama Polsek Belinyu berhasil mengamankan 1 unit PC.
PC yang berwana oranye merk Hitachi di lokasi TN milik AY warga Dusun Tuing Desa Mapur Kecamatan Riau silip.
1 unit PC yang diamankan tersebut diduga melakukan penambangan di kawasan Hutan Produksi (HP) di Desa Lubuk Lesung Desa Pelawan Kecamatan Belinyu.
Diketahui PC tersebut milik Wn warga Kota Pangkalpinang. Hal tersebut dikatakan oleh Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna melalui Kasat Sabhara Polres Bangka AKP Jadiman Sihotang kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Rabu kemarin (5/10).
Kata Kasat, kronologisnya masyarakat melapor kepada polisi bahwa di daerah Lubuk Lesung Desa Pelawan Kecamatan Belinyu beroperasi aktifitas pertambangan TI..
Karena lokasi berada di kawasan HP serta berdekatan dengan kantor Inhutani serta tidak memiliki izin pertambangan, maka polisi langsung melakukan razia.
"Mengapa kami lakukan razia karena sudah tugas polisi untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat, karena polisi adalah pengayom, serta pelindung masyarakat serta pemilik TI harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena sudah melanggar undang-undang pertambangan, serta diproses secara hukum," katanya.
Seterusnya dalam razia tersebut, petugas juga sempat mendatangi lokasi TI rajuk yang beroperasi di sekitar HP. Namun kali ini petugas cuma melakukan imbauan kepada para penambang untuk tidak melakukan penambangan di daerah tersebut.
“Kita imbau dulu, jika masih melakukan maka akan kita tertibkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya lagi.
Ditegaskan kasat, untuk pemilik tambang dan pemilik PC akan dipanggil ke mapolres Bangka guna dimintai keterangan lebih lanjut.
“Kita akan memanggil Ay dan WN ke mapolres guna dimintai keterangan, dan untuk penanganannya kita serahkan kepada reskrim. Dan untuk BB 1 unit PC merk Hitachi masih diamankan di Mapolsek Belinyu," tegasnya.
Dalam razia, dipimpin langsung oleh Kapolsek Belinyu Kompol Adam Erwindi SIK di dampingi Kasat Sabhara Polres Bangka AKP Jadiman sihotang. (cr05)

Kita Dirugikan SMS Jebakan

ShareBELINYU - Kisah pilu para pengguna jasa telekomunikasi tanah air yang menjadi korban pencurian pulsa layanan konten premium sejatinya sudah lama terjadi, beberapa hari terakhir kembali muncul hangat di media nasional.
Isu  yang kian memanas di tingkat nasional ini ternyata bukan isapan jempol belaka karena kenyataannya masyarakat Kecamatan Belinyu juga banyak merasakan keluhan itu.
Kemarin, Rabu (05/10), beberapa warga masyarakat Kecamatan Belinyu yang berhasil Radsul temui menyampaikan permasalahan yang cukup membuat dahi mengernyit ini. Pasalnya, akibat sedotan pulsa yang tidak jelas itu pemegang kartu berbagai operator seluler merasa sangat dirugikan.
"Kita tidak merasa mengikuti program yang ditawarkan gak taunya dikirimi sms tiap hari yang memakan pulsa dua ribuan, terkadang sehari bisa dua kali sms. Jadi, pulsa kita sebentar saja habis dengan tak jelas," ungkap Andri warga Kampung Tengah Belinyu.
Seperti diberitakan bahwa kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), operator, perwakilan konten provider (CP), dan pihak terkait lainnya dijadwalkan melakukan pertemuan dengan agenda yang dapat  melahirkan sejumlah kesepakatan untuk menertibkan layanan konten premium nakal yang beroperasi dengan mencuri pulsa pelanggan.
Hanya saja, sikap regulator tersebut dianggap terlambat dengan kondisi riil yang terjadi di lapangan. Dimana sesungguhnya, masyarakat sudah lama teriak dan berkeluh kesah dengan penyalahgunaan layanan tersebut. Dikatakan Andri pemakai kartu seluler salah satu operator terbesar di Indonesia, sebenarnya ia sudah kecewa dengan sikap operator, kenapa baru sekarang menunggu isunya ramai baru mau memperbaiki sistem
"Jadi, sebenarnya operator juga sudah tau permasalahan ini hanya menutup mata saja, cuma kasian masyarakat awam terpaksa mereka karena tak mau ambil pusing mengganti kartunya, yang membuat repot harus memberi tahu lagi ke teman-temannya nomor yang baru" keluhnya.
Sementara warga Kampung Sunda Kecamatan Belinyu lainnya, Joni mengungkapkan harapannya agar operator seluler maupun pihak terkait bisa memperhatikan permasalahan ini dengan serius sehingga tidak ada lagi hal serupa yang sangat merugikan konsumen.
"Kita memang orang di daerah kecil dan terpencil tapi setidaknya keluhan ini juga pasti keluhan warga lainnya yang merasakan hal yang sama. Labih baik tidak ada lagi sms yang menjebak itu seperti tawaran hadiah, pulsa gratis, tips harian dan sebagainya karena itulah yang selama ini  menjebak," tegasnya.
Untuk diketahui, sistem kerja dari sms premium jebakan ini, biasanya dari nomor premium 3 atau 4 angka. Dia mengirimkan sms yang jika kita buka pun sudah menyedot pulsa apalagi jika kita reply.
Seperti ramai diberitakan juga pada sebuah situs berita portal nasional belakangan  bila dilihat bahwa sikap regulator selama ini lebih ke arah menunggu bola. Padahal harusnya bisa bersikap taktis dengan menjemput bola. Selain itu, regulator dalam hal ini BRTI, mendapat sorotan tajam lantaran dianggap melempem dalam menegakkan aturan disiplin kepada CP nakal.
"BRTI sebagai wakil masyarakat harusnya juga berani dalam mengambil eksekusi karena tiga kewenangan BRTI adalah mengatur, mengendalikan dan mengawasi. Ini mana sekarang, seperti melempem. Buat apa ada anggota BRTI dari wakil masyarakat dan pemerintah tapi tiga fungsinya tidak jalan," cecar Kamilov Sagala Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala.
Menilik perkembangan yang terjadi belakangan ini, pihak kepolisian pun dinilai sudah saatnya turun tangan. Sebab ini sudah masuk kategori penipuan.
"Harus ada juga inisiatif dari polisi dan PPNS," pungkasnya. (trh)

Izin Penebangan untuk Rakyat Masih Rendah

ShareSUNGAILIAT – Pembuat perizinan penebangan kayu rakyat di wilayah Kabupaten Bangka sampai saat sekarang terbilang masih rendah.
Meskipun melalui dinas terkait sering melakukan sosialisasi mengenai regulasi perijinan kegiatan tersebut.
      "Kami sudah sering mensosialisasikan perizinan penembangan rakyat langsung ke masyarakat, namun hasilnya juga masih sedikit yang sadar membuat izin," kata Kepal Bidang Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka, Suhendar di Sungailiat, belum lama ini.
      Dikatakan, beberapa aturan yang mengatur perizinan penembangan kayu rakyat seperti dalam Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Menteri Kehutanan No. P.51/Menhut-II/2006 tanggal 10 Juli 2006 sebagaimana telah dirubah dengan Permenhut Nomor 62/Menhut-II/2006 tanggal 17 Oktober 2006 tentang Penggunaan SKAU untuk pengangkutan hasil hutan kayu yang berasal dari hutan hak.
      "Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan akan mengeluarkan izin penebangan kayu rakyat setelah yang bersangkutan mendapat surat rekomendasi dari Kepala Desa dan Camat setempat," jelasnya.
      Rendahya pembuatan izin penebangan kayu rakyat kata dia, karena masyarakat masih beranggapan kelekak, seperti duren cempedak, seruk dan sebagainya sehingga ada yang membuat izin dan ada yang tidak.
      "Masalah pengawasan hutan juga menjadi masalah karena personil polisi kehutanan jumlahnya terbatas tidak sebanding dengan luas hutan yang diawawsi," jelasnya.
      Ia mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk membuat izin sebelum melakukan penembangan agar tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
     "Selama mengikuti ketentuan hukum yang berlaku masyarakat tidak perlu takut lagi memanfaatkan kayu rakyat maupun mengangkutannya," katanya. (cr03)
     

7 Desa Mendobarat Belum Ada Sekdes

ShareMENDOBARAT - Camat Mendobarat M Haris AR mengakui bahwa dari 14 desa yang tersebar di Kecamatan Mendobarat masih ada 7 desa yang sampai sekarang belum ada Sekretaris Desa (Sekdes).
Itu ia akui kepada Radsul saat ditemui di sela-sela sosialisasi kamtibnas Kecamatan Mendobarat yang diadakan oleh Mapolsek Petaling, kemarin.
"Diantara 14 desa itu, masih terdapat 7 desa yang belum terisi Sekretaris Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil(PNS). Dan untuk 7 desa lainnya sudah terisi semua dengan dengan Sekdes yang berstatus PNS," terang Haris.
Sejumlah desa yang di antaranya sudah memiliki sekrertaris berstatus PNS yakni Desa Air Duren, Desa Kemuja, Desa Petaling, Desa Menduk, Desa Labu Air Pandan, Desa Zed dan Desa Air Buluh.
Tambah Haris untuk 7 desa yang diantaranya memang belum memiliki Sekretaris Desa yang sudah berstatus PNS, posisi Sekrertaris Desa atau Sekdesnya adalah honorer.
Dan dijelaskan dia lagi yang honor itu tidak akan diangkat jadi PNS. "Karena mereka ini hanyalah Sekdes yang diperbantukan di desa untuk membantu tugas Sekretaris Desa sementara, sampai menunggu penetapan Sekdes yang berstatus PNS oleh Pemda," terang dia.
Artinya, Sekdes yanga akan ditempatkan di desa-desa itu nanti adalah PNS-PNS yang berasal dari seleksi beberapa SKPD-SKPD yang ada di Kabupaten Bangka.
”Tapi yang saya herannya, kok para Sekdes yang sudah berstatus PNS di beberapa desa ini, malah mengajukan surat pindah, katanya mereka mau pindah ke kabupaten, ini kan lucu kok yang sudah jelas sudah ada, malah minta pindah. Itu sudah ada beberapa surat pengajuan yang saya terima, tapi saya biarkan saja dulu," kata Haris sedikit bingung. (cr04)

PLN Belinyu Benahi Jaringan Amburadul

ShareBELINYU — Pembenahan sejumlah jaringan listrik di Kecamatan Belinyu akan dilakukan segera oleh Perusahaan Listrik Negara(PLN) Sub Ranting Belinyu.
Pembenahan terhadap jaringan karena selama ini terkesan amburadul tidak tertata sesuai dengan prosedur yang ada.
PLH Kasubranting PLN Belinyu, Arasmi kepada Radsul, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pembenahan terhadap jaringan yang ada, karena selama ini gardu di beberapa titik wilayah travo milik PLN mengalami kelebihan muatan (overload) aliran listrik.
“Ke depannya kami akan melakukan penambahan gardu sisipan di beberapa titik wilayah yang ada sebanyak 12 gardu,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Selain itu juga ia mengatakan, untuk kabel aliran yang ada saat ini masih belum memenuhi standar kabel jaringan, yang seharusnya memakai kabel berukuran 3x35 ukuran 25 milimeter dan juga  diakuinya  untuk tiang pancang aliran listrik ini telah dilakukan pemasangan di empat lokasi yang ada, diantaranya di wilayah Sincong, Telang, Mantung, dan Jalan Pulau Pune.
Namun Arasmi mengaku dalam pelaksanaan ini pihaknya menjumpai kendala, dikarenakan ada di beberapa titik tiang listrik milik PLN, turut juga ada kabel listrik milik PT Timah.
“Saat ini kan untuk kabel jaringannya masih memakai ukuran 2x10, seharusnya 3x35, ukuran 25 mm, kalau 2x10 itu untuk jaringan kerumah, Kendala yang ada saat ini juga di satu tiang milik kami ikut  nyantol kabel listrik milik PLTD Timah, istilahnya two in on, yang kami jumpai di wilayah Karang Lingtang,” jelas Arasmi.
Ditambahkannya ke depan bagi warga Belinyu yang masih menggunakan listrik dari PLTD Timah, nantinya bertahap akan dialihkan ke pihak PLN, sembari mengunggu terpasangnya gardu sisipan.
Di samping itu juga untuk ke depannya dari pihak PLN akan melakukan razia ke rumah-rumah pelangan terkait dengan penyalahgunaan aliran listrik.
“Untuk ke depannya kami bersama pihak PLN Pusat akan melakukan razia aliran listrik ke rumah-rumah pelanggan,” pungkasnya. (trh)

Balap liar Makin Menakutkan

ShareSUNGAILIAT - Aksi balap liar dan kebut-kebutan para Anak Baru Gede (ABG) di Jalan Pemuda Sungailiat masih membuat warga ketakutan dan khawatir.
Pasalnya aksi balap-balapan yang dilakukan oleh para anak muda tersebut membuat rasa tidak nyaman bagi para pengendara yang melintas di jalan tersebut.
Tak Cuma itu saja, suara knalpot racing yang digunakan untuk balapan liar tersebut menimbulkan kebisingan yang lumayan mengganggu.
Pantauan Radsul, di Jalan Pemuda, Rabu kemarin aksi balapan liar tersebut sudah menjadi tradisi, walaupun sering dilakukan patroli dan ada efek jera razia oleh pihak Kepolisian namun tidak membuat mereka mengerem aksi itu.
Bahkan sekarang makin menjadi karena masing-masing pembalap liar itu mendapat support dari rekan-rekan mereka yang menonton aksinya.
Menurut salah satu warga Jalan Pemuda yang enggan disebutkan namanya minta kepada pihak berwajib agar merespon dan menindak  aksi balap liar di Jalan Pemuda yang dirasakan semakin hari semakin menjadi.
“Kita berharap kepada pihak berwajib untuk menangkap motor-motor yang sering ngebut di jalan ini. Mana suara motornya bising, mana kebut-kebutan. Kita resahlah dengan aksi mereka itu dengan cara memacu kendaraanya sekencang kencangnya,” kata dia.
Jika tidak dilakukan penertiban maka dikahwatirkan akan menimbulkan korban jiwa.
"Jadi tolong tertibkan," pintanya lagi.
Dia juga berharap kepada setiap orang tua agar lebih memperhatikan anaknya, karena anak muda pada usia dini kerap terpengaruh dengan hal-hal yang negatif seperti balapan liar ini contohnya.
“Masa orang tuanya nggak tau anak mereka menggunakan knalpot racing. Apa orang tuanya sengaja membelikan motor kepada anaknya terus menyuruh anaknya untuk kebut-kebutan di jalanan. Kita minta para orang tua tanggap jangan menunggu korban jiwa baru bergerak," harapnya lagi. (cr05)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More