SUNGAILIAT- Perkelahian antara sekelompok pemuda Desa Kemuja dengan pemuda Desa Zed pada Jum’at malam lalu dipicu oleh beberapa pemuda Desa Petaling yang memainkan gas motornya.
Hal itu menimbulkan suara bising yang ditimbulkan dari knalpot racingnya tersebut. Ketika ditegur oleh pemuda Desa Zed yang sedang main gaple mereka merasa tidak senang yang akhirnya pemuda Desa Petaling tersebut malah menantang para pemuda Desa Zed tersebut untuk berkelahi di ujung kampung sehingga perekelahian pun tak terelakkan.
Berdasarkan informasi lainnya yang berhasil dihimpun Radsul dari Kepala Desa Petaling Rudi Karmidi saat Karmidi mendatangi Mapolres Bangka hari Sabtu kemarin (10/9) menceritakan kejadian ini bermula di mana pada Jum’at malam lalu pemuda Desa Petaling tersebut frustasi lantaran habis diputus pacarnya yang ada di Desa Zed.
Karena frustasi diputus pacarnya, pemuda Petaling yang habis bertandang ke rumah pacarnya langsung pulang dan memainkan gas suara motornya dengan sekencang kencang sehingga membuat sekumpulan orang Zed yang sedang main gaple menegur pemuda Desa Petaling tersebut.
"Tidak terima dengan teguran tersebut, pemuda Petaling itu meminta nomor Hp orang Zed dengan maksud untuk menantang berkelahi di ujung Kampung perbatasan antara desa`petaling dengan desa Zed. Dia minta nomor Hp orang Zed dengan maksud kalau mau berantem, mereka (pemuda Desa Petaling, red) tunggu di ujung Desa Kemuja,” kata Karmidi
Lanjut Karmidi, selang beberapa jam kemudian terlihat beberapa pemuda Petaling dan pemuda Zed saling cekcok mulut namun ditengahi oleh aparat desa setempat dan akhirnya para pemuda tersebut membubarkan diri.
Aparat desa menyangka permasalahan tersebut sudah selesai tetapi ternyata percekcokan tersebut kembali terjadi dan akibat pengaruh minuman keras akhirnya sampai terjadi perkelahian antara pemuda desa Petaling dan Desa Zed. Akibat pekelahian tersebut warga Desa Zed Ruslan Effendi mengalami luka memar di bagian wajah akibat dipukul massa saat terjadi perkelahian tersebut, setelah kejadian tersebut dari tiga kepala desa terkait yakni kepala desa Petaling, Kemuja dan Desa Zed sudah bertemu dan sepakat untuk berdamai.
"Karena beberapa warga kita yang terlibat dalam perkelahian masih bersatus pelajar dan kesepakatan damai tersebut juga melibatkan pihak orang tua mereka dan bila masih juga belanjut maka mereka akan masing-masing yang akan bertangung jawab, kalau sampai diproses secara hukum nantinya,” jelas Karmidi
Dikatakannya lagi dalam perkelahian tersebut sebanyak 11 orang terdiri dari 3 orang pemuda asal Desa Petaling dan 8 orang pemuda asal Desa Zed diamankan di Mapolres Bangka untuk diminta keterangan di Mapolres Bangka pada hari Sabtu (10/9) terkait terjadinya perkelahian antara pemuda Desa Kemuja dan Desa, Zed sekitar pukul 22.00 WIB Jumat malam (09/09) namun pihaknya mengupayakan dengan pihak aparat Desa Zed menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara damai.
“Tiga kepala desa yakni Desa zed, Desa Kemuja dan Desa Petaling berembuk untuk proses damai. Itu kita lakukan karena kita kasian dengan anak anak kita yang masih sekolah dan itu yang kita fikirkan. Akan tetapi juga kita juga harus melibatkan orang tua. Kalau tidak melibatkan orang kita takutkan dikemudian hari akan terjadi konflik yang sama,“ Harap Karmidi.
Jika nanti timbul kesepakatan antara semua pihak yang terlibat namun dikemudian hari terjadi lagi permasalah tersebut maka kita serahkan kepada hukum menindak lanjutinya. Artinya jalan damai dengan melibatkan orang tua dan tokoh agama tetapi dibelakang hari bila terjadi lagi maka mereka siap untuk diproses lagi.
Sementara itu Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH membenarkan sebanyak 11 pemuda dari Desa Petaling dan Desa Zed diamankan di Mapolres Bangka untuk dimintai keterangan terkait perkelahian yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB Jumat malam (09/09) lalu. ”Dari hasil pemeriksaan sementara pemicu permasalahan perkelahian karena hal sepele, pemuda Desa Petaling tersebut ditegur warga Desa Zed karena suara knalpot motor yang nyaring dan tidak terimah ditegur akhirnya berkelahi antara pemuda kedua desa tersebut,” katanya
Menurut Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH, dihimbau kepada para toko agama, masyarakat, aparat desa serta orang tua untuk dapat menghimbau kepada anak-anaknya untuk tidak mudah terpancing isu-isu tidak benar yang sengaja memprovokasi sehingga menyebabkan permusuhan atara pemuda di desa.
”Masih dalam suasana Idul Fitri 1 Syawal 14 32 Hijiriyah hendaknya kita semua mengedepankan sikap saling maaf-maafkan, persaudaraan sehingga suasana desa kita menjadi aman dan memang sudah ada niat baik dan kesepakatan dari pihak aparat ketiga desa yakni Desa Petaling, Zed dan Desa Kemuja untuk berdamai,” pinta Kapolres Bangka. (trh)
0 komentar:
Posting Komentar