Kata bupati, untuk lebih fair di sela sela acara penarikan undian di Bank SumselBabel Cabang Sungailiat, memang bantuan tersebut harus diaudit biar masyarakat tahu pemanfaatan untuk apa saja. "Dan saya sangat mendukung agar dana bantuan tersebut diaudit oleh pihak BPK," tegas bupati.
Bahkan menurut Yusroni menyangkut anggaran bantuan Rp 5 miliar dari Pemerintah Kabupaten Bangka untuk PLTF Belinyu itu sendiri masih tersisa atau sudah habis untuk sementara belum dicek. "Dan tolong tanya ke Sekda Bangka apa dana tersebut sudah habis apa belum," elaknya.
Disinggung soal upaya pemerintah untuk mengatasi kelistrikan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Belinyu tersebut, Pemda Bangka telah berupaya minta bantaun kepada pihak PLN untuk memperluas jaringan aliran listrik untuk masyarakat Belinyu tersebut, yang sekarang listrik tidak dapat dinikmati lagi.
"Kita harapkan pihak PLN secara pelan-pelan secara bertahap dapat membantu masyarakat Belinyu untuk mendapatkan aliran listrik, kalau tidak bisa secara keseluruhan yang kita harap dalam waktu dekat sebagian dari masyarakat yang listrik terhenti aliran tersebut dapat diatasi oleh pihak PLN," pintanya.
Lalu tambah Yusroni, dia dalam waktu dekat ini juga akan memanggil pihak yang terkait dengan PLTD Belinyu untuk dimintai keterangan kenapa sampai aliran listrik untuk masyarakat tersebut dihentikan.
Mudah-mudahan katanya setelah pertemuan nanti apalagi dalam menghadapi bulan suci Ramadhan ada solusi terbaik untuk mengatasi masalah kelistrikan untuk masyarakat Belinyu yang aliran listrik tidak dialirakan lagi.
Sememtara Kepala Ranting PLN Sungailiat Budi Indriyasman ketika di konfirmasi terkait adanya permintaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka agar PLN bisa membantu masyarakat Belinyu yang aliran listrik sekarang tidak dialirkan lagi mengatakan, sementara PLN terfokus dan memprioritaskan bagi masyarakat yang belum pernah menikamti aliran listrik.
"Kalau kita diminta untuk membantu agar aliran masyarakat yang terputus tersebut rasanya tidak mungkin dalam waktu dekat ini dapat terealisasi, mengingat target dan program yang ada pada PLN. Selain itu keterbatasan fasilitas dari PLN sendiri saya rasa tidak mungkin dalam waktu singkat dapat diatasi," katanya.
Namun sebagai pelayan masyarakat di bidang kelistrikan PLN akan tetap berupaya secara bertahap sekuat tenaga untuk dapat melayani semua kebutuhan dari masyarakat pelanggan.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.600 pelanggan listrik PLTD di Kecamatan Belinyu sejak tanggal 3 Juli 2011 kemarin tidak dapat menimati aliran listrik PLTD lagi karena distribusi aliran listriknya telah di hentikan sepihak oleh pihak PLTD.
Hal itu diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangka dari dapil Belinyu Riau Silip, Miharza Malik di ruang kerjanya, Rabu (3/7).
"Dikatakan melihat kondisi tersebut membuat kita sangat prihatin, apalagi sebentar lagi akan menjelang bulan ramadhan tentu akan menambah beban psikologis yang luar biasa bagi masyarakat yang aliran listriknya diputuskan," kata Miharza.
Dengan kondisi tersebut sebagaimana yang disampaikan warga Belinyu kepada dirinya, sangat tidak dapat diterima oleh para warga karena bagamana mereka harus makan sahur dan berbuka puasa dengan mengunakan lampu colok.
"Sebagai wakil rakyat saya berharap kiranya baik pemerintah daerah maupun lembaga terkait sedikit dapat memikirkan nasib yang sedang dihadapi oleh para warga Kecamatan Belinyu tersebut," harap Miharza.
Tambah dia, dengan adanya pemutusan aliran listrik oleh PLTD tersebut juga sangat membebani kondisi perekonomian masyarakat karena bagi mereka yang mengunakan genset harus mengeluarkan biaya lebih untuk bahan bakar.
Sebagai wakil rakyat Miharza yang mewakili mereka sudah mendapat SMS maupun yang menyampaikan langsung tentang nasib yang mereka alami saat ini.
Untuk itu lagi katanya dia sangat berharap adanya perhatian dari pihak pemerintah daerah untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Belinyu tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan terjadi pemutusan aliran listrik oleh pihak PLTD tersebut disebabkan alasan karena pihak PLTD tidak sanggup lagi menanggung biaya operasional karena PLTD Belinyu sudah kehabisan dana anggaran untuk membeli bahan bakar karena selama ini, katanya ada tunggakan dari kewajiban pelanggan yang belum dilunasi," sesal Miharza.
Jadi kalau memang terjadi seperti itu dia berharap PLTD Belinyu dapat terbuka untuk mempublikasikan ke umum siapa saja pelanggan yang belum memenuhi kewajiban. "Kan, kasihan pelanggan lain yang memenuhi kewajiban ikut jadi korban, selain itu kita juga akan minta kepada pihak BPK untuk mengaudit dana bantuan opesional yang telah diberikan oleh pihak pemerintah daerah tersebut," tandasnya. (mg08)