This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Janji Bersihkan TI Apung

Share
SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui beberapa instansi terkait akan segera melakukan penertiban kegiatan penambangan biji timah di perairan laut Sungailiat oleh sejumlah alat ponton apung.
     "Waktu tidak bisa kami pastikan, namun terlebih dahulu akan dikoordinasikan dengan instansi terkait lainnya," katanya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Kabupaten Bangka, Fery Afrianto di Sungailiat, Jumat (7/10), menyikapi maraknya kegiatan penambangan timah ilegal oleh ratusan ponton apung.
      Selain kegiatan penambangan tersebut ilegal kata dia, masalah sarana kerja yang dipergunakan oleh pekerja tidak memenuhi standar Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
     "Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja," jelasnya.
      Menyikapi kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan masyarakat yang terkesan dibiarkan kata dia, karena pemerintah menilai dari aspek kesejahteraan, di mana sektor pertambangan masih banyak diminati masyarakat setempat yang diakui memberikan konstribusi pendapatan bagi keluarga.
     "Kami sampai sekarang belum pernah mengeluarkan izin pertambangan ponton apung di perairan laut Sungailiat karena memang sampai dengan saat ini pula belum ada izin dari pemerintah pusat," jelasnya.
     Fery mengakui kalau sebelumnya pihaknya sering melakukan sosialisasi langsung terhadap masyarakat terkait penambangan biji timah ilegal, namun kegiatan tersebut masih tetap muncul
     Sementara sebelumnya Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka, Ratno Daeng M, meminta kepada pemerintah Kabupaten Bangka untuk segera mengambil tindakan tegas dengan penertiban terhadap ratusan ponton apung di muara Air Kantung khususnya karena berdampak buruk terhadap sidimentasi di pintu muara.
    "Kegiatan ilegal tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena disamping akan mengancam penutupan pintu muara dengan pasir bekas tambang yang selama ini sebagai sarana pintu masuk dan keluar kapal nelayan juga akan berdampak pada ancaman konfik sosial," katanya. (cr03)
   

Lama Nganggur, Pedagang Nekat Mati

ShareBELINYU — Seorang warga Jalan Mayor Jendral Syafrie Rachman Kelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu diduga karena frustasi lama tak bekerja nekat meminum cairan pemutih pakaian, Jumat, (07/10) kemarin.
M Is, (43) yang kesehariannya sebagai pedagang warung kelontong kecil-kecilan, terbaring lemas di Balai Pengobatan Rumah Bersalin (BPRB) Medika Stania Belinyu, atas ulahnya sendiri yang nekat meneguk cairan pemutih pakaian (Baycline) karena frustasi dirinya lama menganggur.
Dari informasi yang berhasil Radsul himpun di lapangan, peristiwa terjadi  sekitar pukul 06.00 WIB. Karena keterbatasan ekonomi Is sempat bertengkar dengan sang istrinya yang sering uring-uringan.
Kesal terhadap sang istri, Is pun sempat memukul istrinya dengan tangan kosong di bagian kepala, dan sang istri pun shock dan hampir pingsan. Menyesal akan ulahnya Is pun nekat untuk meneguk cairan pemuih yang ada di kamar mandi rumahnya.
Selang tidak beberapa lama kemudian setelah meneguk cairan pemutih tersebut, dari mulut Is pun keluar busa putih dan suara yang teriakan kesakitan. Melihat sang suaminya demikan, sang istri menjadi sangat  histeris dan berteriak meminta tolong ke tetangga sebelah rumah. Seketika para tetangga berhamburan menuju kerumah Is, yang kemudian saat ditemukan oleh warga, Is sudah terkulai lemah, dan langsung dilarikan ke BPRB Belinyu untuk dilakukan pertolongan.
Sekitar pukul 07.30 WIB Is menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) BPRB Belinyu, Is langsung ditangani oleh tim dokter, dengan upaya mengeluarkan cairan pemutih yang ada di dalam tubuh Is.
Dari pantauan Radsul di BPRB Belinyu, Is sedang  dirawat  dengan jarum infus yang masih melekat di tangannya dengan kondisi terlihat lemah. Untuk sementara waktu Is masih menjalani perawatan di ruang rawat inap BPRB Belinyu untuk pemulihan..
“Korban datang ke sini (BPRB) sekitar pukul 07.30 WIB tadi, langsung ditangani oleh Dokter Akhmadi,” ungkap salah satu perawat BPRB Belinyu.
Atas kejadian ini Kapolres Bangka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Ahdiatna, SIK, MH melalui Kapolsek Belinyu Komisaris Polisi (Kompol) Adam Erwindi, SIK  membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Benar, untuk kejadian ini kami telah melakukan pengecekan di lapangan,” pungkasnya.
Tidak lama kemudian selang beberapa menit Is masuk ke UGD di BPRB  seorang anak sekolah dasar (SD) yang penuh dengan luka, turut masuk, pasalnya sang anak SD tersebut mengalami kecelakaan sepeda motor. Saat akan berangkat ke sekolah Yastin, (10 tahun)  siswa sekolah dasar (SD) Negeri 14 Stasiun 2 Kecamatan Belinyu, mengalami luka lecet di bagian kepalanya, akibat terpeleset dijalan raya di lingkungan Stasiun 2 Belinyu.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat pagi, (07/10) kemarin sekitar pukul 06.50 WIB. Saat itu Yastin mengendarai sepeda motor miliknya hendak menuju ke sekolah, namun entah apa sebabnya Yastin langung terpeleset dan terjatuh dari atas motornya. Akibat kecelakaan ini Yastin mengalami luka lecet di bagian kaki, kepala, dan tangan. Oleh warga yang menolong Yastin sempat dilarikan ke BPRB Belinyu untuk menjalani pengobatan, dan sekitar pukul 08.15 WIB karena tidak terlalu parah Yastin diperbolehkan pulang oleh dokter.(trh)

Bekas SI Bakal Disulap

ShareMERAWANG - Setelah resmi ditutup oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, lahan bekas lokalisasi Selindung Indah (SI) yang sering dijadikan tempat "melepas" kini diproyeksikan jadi tempat "mengisi".
Makudnya, bekas kawasan yang mempunyai luas kurang lebih 4 hektar tersebut, siap disulap menjadi sebuah pangkalan pengisian bahan minyak atau SPBU, bahkan tak tanggung-tanggung rencananya juga di depan SPBU ini nantinya juga akan dibangun sebuah pangkalan pengisian tabung gas elpiji (SPBE).
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa Pagarawan Jailani, ketika dikonfirmasi Radsul di kantornya, Jumat (7/10).
Menurut Jailani pihaknya atas nama masyarakat Desa Pagarawan sangat bersyukur karena akhirnya  pemerintah menutup tempat maksiat tersebut, apalagi tak lama setelah penggusuran itu dilakukan, kini kawasan tersebut langsung dilirik oleh salah satu pengelola POM bensin atau SPBU ternama di Bangka Belitung.
"Bahkan keseriusan tersebut juga ditunjukan pengelola untuk memperluas wilayah pengembangan proyek SPBU ini maka pengelola pun membebaskan lagi 2 lahan milik masyarakat setempat dan kini pembayaran ganti rugi lahan pun juga sudah dipenuhi," kata Jailani.
Sejauh ini masyarakat diakuinya sangat respek dengan rencana ini, Pagarawan letaknya cukup strategis, dan mereka selaku Pemerintah Desa Pagarawan juga mendukung.
"Kami bantu pihak pengelola untuk memperoleh rekomendasi perizinan usahanya, IMB dan lain-lainnya," terang dia.
Karena mereka berfikir dengan adanya SPBU maupun SPBE di Desa Pagarawan akan membawa kontribusi kepada warga masyarakat Pagarawan dan penduduk sekitarnya, diharapkan dari pengembangan itu nantinya akan memberikan kesempatan lapangan kerja, dan pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi.
"Dengan semakin ramainya tempat ini, maka orang bisa dagang dan lain-lainnya. Sekarang tapak rencana SPBU Pagarawan ini masih dalam tahap-tahap pengerjaan," tutur Jailani. (cr04)

Jalan Lingkar Timur, Arena Balap Liar

ShareSUNGAILIAT - Jalan lingkar timur di Desa Rebo Kecamatan Sungailiat, kini punya fungsi baru.
Yaitu jadia tempat ajang anak-anak muda balapan liar, sehingga warga yang sering melewati daerah tersebut jadi ketakutan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
"Karena anak-anak muda bila sore hari mereka kumpul di jalan tersebut mereka menggunakan sepeda motor, lalu balap-balapan tidak pakai helm, menggunakan knalpot racing mereka tidak peduli bahwa mereka menggangu kepentingan umum," kata salah satu warga yang kesal
Beberapa warga minta agar pihak yang berwajib menanggapi serta menindaklanjuti aksi balap liar tersebut, karena bila dibiarkan mereka semakin menjadi serta besar kepala.
Dia juga berharap kepada seluruh orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak nya karena itu perbuatan tidak baik, karena bisa merugikan dirinya sendiri.
"Kemudian anak-anak itu, motor itu amanah orang tua, harus ekstra dijaga," tandas warga tersebut. (cr05)

Camat Sungailiat Keluhkan Kurang Alat

ShareSUNGAILIAT - Pemerintah Kecamatan Sungailiat kekurangan 2 unit komputer dari 2 unit komputer yang sudah tersedia untuk memaksimalkan layanan pembuatan KTP elekrtonik (e-KTP) bagi 63 ribu wajib KTP (WK).
      "Kami masih menunggu dua unit komputer serta perangkat pendukung lainnya untuk meningkatan pelayanan pembuatan e-KTP kepada WK," kata Camat Sungailiat, Rozali di Sungailiat, belum lama ini.
      Ia mengatakan, sarana yang tersedia dalam pembuatan e-KTP adalah sama dengan sarana yang tersedia di kantor camat lainnya yaitu, masing-masing dua unit komputer, camera, perekam iris mata, alat sidik jari dan lainnya.
      "Kalau dibandingkan dengan kecamatan lainnya, Kecamatan Sungailiat terbanyak WK nya yakni mencapai 63 ribu WK sementara di kecamatan lainnya mungkin jumlahnya hanya setengahnya," jelasnya.
      Meskipun keterbatasan peralatan kerja namun kata dia, pihaknya tetap optimis layanan e - KTP berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, terlebih pihaknya menerapkan jadwal layanan hingga pukul 21.30 WIB, dengan jumlah rata-rata pembuat KTP mencapai 300 orang per hari.
      "Penambahan jadwal layanan pembuatan KTP hingga malam hari dimaksudkan untuk mempercepat layanan sehingga dalam batas waktu yang ditentukan pembuatan KTP di Kecamatan Sungailiat dapat selesai," katanya.
      Penambahan waktu layanan kata dia, diberlakukan mulai tanggal 4 Oktober 2011 dengan rata-rata mencapai 300 orang dari sebelumnya hanya maksimal 250 orang pembuat KTP.
      "Setelah dua unit perangkat komputer dan sarana alat lainnya datang, layanan pembuatan KTP kembali semula atau tidak sampai malam hari," katanya.
      Dalam layanan pembuatan KTP elektronik kata dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 21 orang yang terdiri dari petugas pemanggilan WK, operator komputer sampai dengan petugas perekam sidik jari dan petugas foto.
      "Bagi yang belum membuat e-KTP, saya menghimbau kepada seluruh WK di wilayah Kecamatan Sungailiat, untuk segera membuat e-KTP pada saat jam kerja," katanya. (cr03)

Pejabat Minta Pindah

ShareSUNGAILIAT - Rencana Bupati Bangka Yusroni Yazid ingin kembali menyegarkan pejabat di Pemkab Bangka, terutama untuk eselon III dan IV belum juga terealisasi.
Akibatnya, sampai sekarang sudah banyak ajuan pindah dari pegawai yang masuk ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP). Setidaknya sudah ada 15 pengajuan pindah dari pegawai.
Hal itu diakui oleh Kepala BKPP Pemkab Bangka HM Espada Yamin saat ditemui kemarin, Jumat (7/10).
"Banyak pegawai di antaranya Kasi, staf hingga kepala SKPD yang mengajukan pindah dengan alasan ingin meniti karir di tempat yang baru atau skpd lain," kata Espada.
Diakuinya sejak masuk ke BKPP sudah ada sekitar 15 orang pegawai yang minta pindah. Namun BKPP tidak bisa menyetujui permintaan pindah pegawai karena itu kewenangan Baperjakat, yang diketuai oleh sekda dengan anggotanya assisten I dan III, Kepala BKPP dan inspektorat.
Menanggapi banyaknya pengajuan permintaan pindah pegawai yang ada di lingkup Pemda Kabupaten Bangka, menurut Espada hal ini akan dibicarakan di Baperjakat.
BKPP hanya  menampung saja, nanti akan disampaikan ke Baperjakat dan hasil akhirnya ada di bupati dan wakil bupati.
"Seandainya walaupun saya setuju tapi belum tentu bisa karena ada musyawarah lagi berulang – ulang. Kami juga akan koordinasi dengan para kepala SKPD karena yang lebih tahu adalah mereka. Perlunya mereka apa, sedikit banyak akan kita ikuti maunya mereka apa,” terang dia.
Menurutnya, BKPP bukan tidak mau disalahkan karena tidak etis kalau BKPP yang menentukan pindah pegawai. BKPP hanya menyusun formasi, siapa calon – calon pegawai yang akan dimutasi.
Yang berkompeten menentukan untuk esselon II dan III adalah bupati, eselon IV dan V wabup, terangnya.
Untuk diketahui, setelah hampir dua pekan lalu, tepatnya tanggal 23 September Bupati Bangka, Yusroni Yazid melantik 11 pejabat esselon II dan dalam waktu dekat bupati berencana akan kembali melakukan mutasi pejabat esselon III dan IV, namun belum dilakukan mutasi. (j0i)

Bupati Minta Warga Jaga Tradisi

ShareRIAUSILIP - Bupati Bangka H Yusroni Yazid SE mengimbau masyarakat untuk melestarikan tradisi nganggung Sepintu Sedulang di Kabupaten Bangka.
Imbauan ini diutarakannya pada sela-sela Pelantikan Kepala Desa Cit Kecamatan Riau Silip di Aula Desa hari Kamis (06/10) lalu.
"Tradisi yang kuat pada masyarakat pedesaan adalah kegotongroyongan sepintu sedulang, hendaknya dipertahankan," ujarnya.
Dikatakannya walaupun sekarang tradisi nganggung Sepintu Sedulang sudah mulai tergerus zaman berganti menjadi sepintu serantang ataupun sepintu sekotak karena kalau dulunya masyarakat membawa makanan nganggung menggunakan dulang sekarang sudah berubah menjadi bawaan yang praktis dengan memakai rantang, ataupun kotak.
"Sekarang memang sudah berubah orang-orang nganggung sudah tidak sebanyak dulu lagi yang membawa dulang tetapi membawa rantang sehingga bisa-bisa namanya menjadi sepintu serantang atau sepintu sekotak. Inilah yang harus diperhatikan, bahwa tradisi itu sebenarnya harus dipertahankan," tukasnya.
Selain tradisi nganggung Sepintu Sedulang juga mesti dipertahankan kebiasaan masyarakat setempat yang sangat dijaga misalnya melarang pada waktu beduk azan magrib untuk berada atau mandi di tempat pemandian dan sungai, karena sesungguhnya semua tradisi yang melekat itu bertujuan untuk kebaikan.
"Jangan sampai tradisi hilang, misalkan beduk azan magrib tidak boleh lagi ditempat mandi, kalau dulu sangat diperhatikan sekali tidak tau kalau sekarang, sebenarnya semua itu sangat bagus tujuannya," kata Yusroni.
Yusroni juga mengingatkan masyarakat terutama yang berada di pedesaan untuk menyaring pengaruh-pengaruh yang ada dari kebiasaan masyarakat kota karena tidak semuanya baik. Masyarakat kota sangat identik dengan pergaulan bebas, perkelahian antar remaja, mabuk-mabukan dan sebagainya.
"Jangan menyerap tradisi yang tidak bagus dari kota seperti pergaulan bebas antar remaja, minum-minum dan mabuk-mabukan. Kalau semangat  untuk menyekolahkan anaknya boleh ditiru serta hal-hal positif dari kota lainnya bisa diambil," pungkasnya. (trh)

Parkir Semrawut Semakin Nambah

ShareSUNGAILIAT - Keluhan tentang semrawutnya parkir ternyata bukan hanya ditujukan ke pusat kuliner Eat 'n Eat (Tenda Merah) saja. Tapi sebuah Taman Kanak-kanak pun jadi sasaran keluhan.
Parkir di sebuah taman pendidikan anak yang ada dikawasan Jalan Pemuda Sungailiat jadi keluhan dari para pengguna fasilitas jalan umum.
Seperti yang katakan warga kompleks Perumahan Pemda, Nur Aina kepada Radsul. Kata Nur seharusnya para wakil rakyat harus  nyorot, kondisi perpakiran yang ada di seputaran lokasi tempat taman pendidikan anak dan rumah bersalin yang ada di Jalan Pemuda tersebut.
"Kondisi perpakiran di kawasan ini tidak sesemrawut dengan yang ada di pusat jajana Eat n Eat tersebut ,namun sampai sekarang belum ada wakil rakyat kita yang ada di DPRD Bangka mau  menyorot kondisi perparkiran yang memakan badan jalan yang ada di seputaran Jalan Pemuda itu," itu katanya.
Ditambahakannya, padahal perpakiran di seputaran tersebut sangat mengganggu aktifitas arus lalulintas yang ada, apalagi pada jam-jam menjelang orang tua siswa menjemput anaknya pulang sekolah di taman pedidikan anak tersebut.
Malah katanya dua sisi badan jalan termakan untuk tempat parkir kendaran. "Tentu dengan kondisi akan menambah tingkat kerawanan lalulintas bagi pengguna jalan yang lain, dan tidak sedikit sudah kecelakaan lalu lintas di seputaran daerah tersebut terjadi," harapnya.
Lanjut dia lagi, walaupun belum lama ini ada petugas parkir yang ditempatkan namun tidak mengurangi tingkat kesemrawutan dari arus lalulintas yang ada.
"Untuk itu kita selaku warga yang setiap hari menggunakan fasilitas jalan umum tersebut, sangat berharap adanya perhatian dari instansi terkait atau pihak wakil kita yang duduk di DPRD untuk juga memberi teguran kepada pemilik tempat usaha rumah bersalin dan taman pendidikan anak, untuk mengatur parkir di depan tempat usahanya," ulasnya.
Jangan sampai kata dia kedua ruas jalan digunakan untuk parkir kendaraan para tamu. "Masyarakat yang lain dianggap numpang, kali?," celetuknya.
Dia juga berharap petugas dari dinas terkait ikut memperhatikan kondisi kesemrawutan tersebut apalagi kawasan itu tempat tinggal para pejabat pemangku petinggi di pemerintah. (j0i)

Warga Menduk Minta TI Petaling Ditutup

ShareMENDOBARAT - Tak mau pencemaran di hulu Sungai Menduk Kecamatan Mendobarat terulang kembali. warga Menduk minta Tambang Inkonvensional (TI) Petaling untuk ditutup.
Mereka minta itu lantaran resah terutama dalam mendapatkan sumber air bersih. Makanya pihak desa bersama-sama  masyarakat Menduk berharap agar pemerintah tingkat atas untuk segera menutup TI yang dilakukan di hilir Sungai Desa Petaling.
Karena nyatanya selama ini Tambang Inkonvensional liar ini hanya menguntungkan bagi sebagian pihak saja, sementara warga Desa Menduk hampir sebagian besar menggantungkan mata air kehidupan mereka dari sungai ini, untuk berbagai keperluan rumah tangga mulai dari memasak, hingga mencuci.
Harapan dari masyarakat Desa Menduk ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa Menduk Masri, melalui via teleponnya. Menurut Masri akibat ulah tambang liar tersebut, air Sungai Menduk kena getahnya, apalagi kemarin musim panas, banyak sumber air di desa mereka yang mengalami kekeringan.
"Makanya satu-satunya sumber air yang tak penah kering ya Sungai Menduk itu, dan kalau Tambang Inkovensional itu masih terus dilakukan, maka menghadapi musim penghujan maka dampaknya juga bisa makin parah, kasihan masyarakat Menduk," keluhnya.
Selaku kepala Desa Menduk, dia mengerti akan keluhan warganya, makanya kemarin dia sudah koordinasi dengan Pemdes Petaling.
"Saya bilang kalau bisa jangan lagi lah TI di Sungai Petaling itu dibuka, baiknya tutup saja. Jawaban dari Kades Petaling waktu itu pun, hanya terkesan santai, karena menurut dia persoalan ini juga sangat menyangkut dengan masalah sumber penghidupan masyarakat, orang mau makan," kata Masri.
Yang jelas kini ia berharap kepada semua pihak terkait untuk memperhatikan nasib warga agar kondisi Sungai Menduk dapat kembali bersih dan bening lagi agar dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
Sementara itu dari salah satu warga Desa Menduk Kecamatan Mendobarat yang juga berhasil dikonfirmasi Radsul juga mengharapkan agar kejadian pencemaran limbah (TI) ke Sungai Menduk tidak terjadi lagi. Akan tetapi ia juga meminta  Pemdes  Menduk dapat segera melakukan pengembangan dan pemeliraan sumber air di Desa Menduk, dan dapat serta mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kelestraian alam dan sumber air bersih secara bersama-sama. (cr04)

Soal Pungutan, KUB Datangi Kejaksaan

ShareSUNGAILIAT - Sekelompok orang dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Lingkungan Kampung Nelayan I Sungailiat mendatangi Kejaksaan Negeri Sungailiat sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (7/10).
Kedatangan perwakilan itu untuk menyampaikan keluhan anggota KUB tentang adanya isu pungutan Rp 750 ribu kepada setiap nelayan yang menerima bantuan mesin perahu.
Hal ini dikatakan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Lingkungan Kampung Nelayan Tenggiri I Sungailiat, Robi kepada wartawan usai melaporkan permasalahan tersebut di Kejaksaan Negeri Sungailiat sekitar pukul 09.30 WIB,  Jumat (7/10).
Menurut Robi, permasalahan tersebut bermula pada saat itu melalui Ar, salah satu pengurus KUB mengajukan bantuan mesin kepada PT Timah Tbk untuk membantu para nelayan mencari ikan di laut.
Setelah dibantuan diberikan oleh PT Timah, Ar diduga meminta sejumlah uang kepada para anggota KBU tersebut dan bila tidak memberikan uang maka para nelayan tidak akan mendapatkan bantuan.
Saat itu PT Timah Tbk membantu beberapa mesin perahu merek Honda 9 PK kepada para nelayan. "Kita heran mengapa saat bantuan mesin perahu kepada kelompak KBU tidak ada pungutan uang, padahal yang kita tahu, bantuan mesin tersebut itu kan bantuan cuma-cuma dari PT Timah Tbk. Lantas kenapa saat diberikan kepada kita malah diminta bayaran sebesar jumlah tersebut," kata Robi.
Dikatakan anggota KUB bantuan dari PT Timah Tbk berupa 25 mesin perahu merek Honda 9 PK yang diterima nelayan pada bulan Mei 2011 lalu.
Plt Kajari Sungailiat Ida Komang Ardana SH melalui Kasi Intelkam Kejaksaan Negeri Sungailiat Polmen SH Kejaksaan Negeri Sungailiat membenarkan adanya laporan KUB mendatangi  Kejaksaan Negeri Sungailiat sekitar pukul 09.30 WIB. (cr05)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More