This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 20 Juli 2011

Sekeluarga Masuk Jurang

Share




SUNGAILIAT - Sebuah mobil Toyota Kijang LGX BN 2616 LR terperosok di jurang di perbatasan antara Desa Air Ruai dan Desa Pemali Jalan KH. Agus Salim. Mobil terperosok usai subuh kemarin (19/7) sekitar pukul 05.00 WIB. Walau tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun mobil dalam keadaan rusak cukup berat.
    Kecelakaan tunggal ini bermula saat mobil yang dikendarai Randia Gustian (19) bersama istri dan anaknya warga Jalan Jenderal Sudirman Sungailiat dalam perjalanannya dari arah Puding Besar menuju ke arah Sungailiat. Karena dalam keadaan mengantuk saat itu korban langsung menabrak beton pembatas  desa yang menyebabkan pecah serta papan nama penunjuk jalan DLLAJR ikut penyok.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun Radsul di lapangan korban langsung membanting setir ke kanan sehingga mobil terperosok ke jurang. Walaupun tidak ada korban jiwa namun kejadian ini sempat membuat luka sang istri. Mobil baru mulai diusahakan keluar dari jurang sekitar pukul 06.30 WIB, namun karena masih terbatas peralatan warga bersama pihak kepolisian kesulitan untuk melakukan evakuasi.
    Salah satu warga yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan dari pengakuan sang sopir dalam keadaan mengantuk dan usai kejadian tidak segera dilaporkan ke pihak kepolisian karena dalam kondisi kebingungan.
    "Kami tidak mengetahui baru sekitar jam 06.30 WIB tau kalau ada mobil yang terperosok sebab dia (sopir) saat itu masih duduk di toko. Mungkin masih bingung, setelah tau baru kami menuju kesini untuk membantu mengeluarkan mobil," ungkapnya.
      Kejadian ini sempat menimbulkan kemacetan sebab ruas jalan yang sempit menjadi lalu lalang kendaraan yang lewat serta banyaknya para warga yang hendak menyaksikan mobil yang masih terperosok. Setelah terus berupaya antara pihak kepolisian dan segenap warga akhirnya didatangkan alat berat PC mini sekitar pukul 09.00 WIB.
    Akhirnya dengan menggunakan rantai mobil berhasil dievakuasi oleh PC mini dalam keadaan ringsek pada bagian depan, bagian belakang serta pecah ban belakang sebelah kanan. Mobil yang merupakan rental ini akhirnya diamankan di Sat Lantas Polres Bangka.
    Ditaksir kerugian mencapai Rp. 10 juta lebih akibat kecelakaan ini serta sopir harus  berurusan dengan pihak berwajib karena telah lalai mengendarai mobilnya. (cr02)

Wawan Kesal, Golok Melayang

ShareSUNGAILIAT - Pelaku pembacokan seorang kakek bernama Mardimin (63) yang diberitakan Radsul kemarin, akhirnya berhasil dibekuk oleh jajaran Mapolsek Merawang.
    Dia tak lain adalah Wawan (21) warga pendatang asal Lampung, yang memang sudah diduga sebelumnya. Wawan ini membacok Mardimin sekitar pukul 22.00 WIB Minggu (17/7).
    Wawan diamakan polisi sekitar pukul 16.00 WIB Senin (18/7) di Wisma Nusa Indah Lokalisasi Sambung Giri Merawang.
    ”Awalnya ada warga Sambung Giri yang melihat keberadaan Wawan dan kemudian melaporkan ke pihak Polsek Merawang dan kemudian pelaku kita amankan dan bawa ke polsek,” hal ini dikatakan Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK kepada wartawan Selasa (19/7).
    Menurut Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK, ia mengaku telah melakukan pembacokan terhadap korban yakni Mardimin dengan mengunakan golok karena kesal habis berkelahi dengan temanya.
    Dan saat itu ia bersama teman-temannya habis minum-minuman keras di Lokalisasi Sambung Giri Merawang. "Saat hendak pergi dan dalam keadaan mabuk dan kesal tersebut diperjalanan melihat korban Mardimin yang terus memperhatikan tingkah lakunya kemudian korban tersebut dia bacok dengan mengunakan golok yang ia bawa.
    Diberitakan Radsul kemarin, seorang kakak bernama Mardimin berusia 63 tahun secara tiba-tiba diserang seseorang, sehingga kakek ini mengalami luka pada wajahnya dan harus ditangani dengan 15 jahitan.
    Kejadian naas ini bermula saat dirinya hendak menjemput istrinya di daerah Sambung Giri Kecamatan Merawang.
    Mardimin nama kakek tersebut warga Cendrawasih Sungailiat saat ini terbaring di kediamannya dengan luka di bagian pipi sebelah kirinya setelah kemarin malam mengalami luka serius akibat terkena sabetan benda tajam dari seorang pemuda bernama Ww di Sambung Giri.
    Peristiwa yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian ini menurut Mardimin kepada para wartawan tidak disangka bakal menimpa dirinya. Karena saat itu dia hendak menjemput istrinya yang selama ini memang berjualan jamu gendong di daerah Sambung Giri.
    "Saat itu sekitar jam setengah sebelas malam saya menunggu diatas sepeda motor di pinggir jalan Merawang arah masuk ke Sambung Giri. Tiba-tiba dia (pelaku) datang menghampiri saya dan tanpa basa-basi langsung melayangkan sesuatu (benda tajam) ke saya sebanyak tiga kali," tuturnya.
    Saat itu ia langsung terjungkal bahkan helm yang dikenakannya sampai terlepas dan sepeda motornya ikut terjatuh. Setelah berteriak minta tolong baru pelaku meninggalkannya dilokasi dengan wajah berlumuran darah. Tak berapa lama kakak pelaku penganiayaan menemukan Mardimin yang sudah berlumuran darah  lalu kemudian korban dibawa ke RSUD Sungailiat untuk dirawat.
    Sementara istri korban, Suginah mengatakan dirinya sempat marah-marah dengan warga sekitar karena tidak ada warga sekitar yang mau menolong suaminya yang sudah terluka parah. Dikatakannya lagi pihak keluarga pelaku  sudah mendatangi keluarganya kemarin siang untuk meminta maaf atas perbuatan Wawan dan berjanji akan menanggung biaya pengobatan.
    "Namun tak hanya meminta maaf, pihak keluargapun mengaku rela bila Ww ditangkap oleh pihak kepolisian. Karena dia (pelaku) memang sudah beberapa kali membuat keributan di Sambung Giri," kata Suginah.

Keluarga Pelaku Minta Maaf
    Menantu korban penganiayaan yang sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Sektor Merawang berharap kejadian ini tidak meluas dan menjadi keributan di kawasan Sambung Giri.
    Gustari menantu Mardimin kepada wartawan di kediaman rumah mertuanya mengatakan setelah mendapat laporan penganiayaan tersebut bersama seratus orang warga Merawang dan pihak kepolisian sempat mencari pelaku hingga pukul tiga dini hari namun usaha Gustari bersama warga tidak membuahkan hasil.
    "Untuk itu saat kami melaporkan ke pihak berwajib selama pelaku belum ditemukan atau menyerahkan diri kami meminta pihak keluarganya ditahan sebagai jaminan," ungkapnya.
    Dikatakannya saat ini dirinya sudah meminta bantuan hukum kepada Lembaga Bantuan Hukum Pemuda KNPI untuk mendampingi kasus penganiayaan salah sasaran yang menimpa mertuanya. Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus penganiayaan tersebut dan mengejar pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya. (dee/bbg)

Waspadai Menjamurnya Gepeng

ShareSUNGAILIAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka menjelang Ramadhan ini harus benar-benar memikirkan kenyamanan dan keamanan warga.
    Khususnya, dengan disinyalir bakal menjamurnya gepeng (Gelandangan dan pengemis) serta orang gila. Karena belum juga Ramadhan masuk, hal tersebut sudah mulai tercium di beberapa sudut Kota Sungailiat.
    Situasi sepert ini tentunya sangat mengganggu ketertiban, keindahan, dan pandangan mata bagi warga Sungailiat maupun orang yang datang. Sudah banyak warga Sungailiat yang merasa risih dengan keadaan seperti ini apalagi dalam hitungan hari bulan suci Ramadhan akan dilaksanakan.
    Beberapa warga Sungailiat yang berhasil ditemui mengatakan memang kondisi seperti ini tiap tahun menjelang Ramdhan dan hari raya kerap terjadi, mereka datang dan pergi. Mustika, salah satu warga mengeluhkan ketidaknyamanannya apalagi saat bepergian ke keramaian seperti pasar.
     “Dak nyamen rase e. Kami minta pemerintah memperhatikan ini, apalagi Sungailiat adalah kota Adipura,” ujarnya.
    Dari pantauan Radsul memang beberapa kali pernah melihat "orang gila baru" yang melintas di jalan-jalan protokol Sungailiat. Hampir setiap hari belakangan ini bisa dijumpai. Kondisi ini membuat risih bagi setiap orang yang kebetulan secara tidak sengaja berpas-pasan. Seperti yang dikatakan salah satu pelajar wanita sekolah menengah pertama di Sungailiat yang tidak mau dituliskan identitasnya, dirinya bersama teman-teman sekolahnya sering miris melihat orang-orang gila dan gepeng yang baru muncul.
    “Rase e ku sial nian pas ketemu orang tuh (Rasanya saya sial sekali sewaktu bertemu dengan orang gila itu), “ ungkapnya sambil menutup wajah.
     Untuk memastikan informasi yang sebenarnya sejauh mana peranan pemerintah, wartawan Radar Sungailiat melakukan konfirmasi kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Bangka belum lama ini.
    Kasi Kelembagaan dan Kemitraan Dinsosnaker Bangka, Gulyananopenalfa mengatakan pihaknya telah mengetahui hal itu, menurutnya sudah sudah beberapa kali Dinsos Bangka mengadakan operasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sementara Kepala Dinsosnaker, Asban Aris saat ditemui pada tempat yang sama mengungkapkan untuk permasalahan gepeng dan orang gila pernah melihat secara langsung. “Saya sampai diprotes istri saya, bisa dicek di RSJ bahwa kita pernah membawanya kesana,” ungkapnya.
    Diakui Asban, sulitnya menertibkan hal tersebut karena saat ini Dinsos Bangka belum memiliki rumah rehabilitasi jadi tidak ada tempat menampung orang seperti itu untuk jangka panjang. “Kalau kita sudah memiliki rumah rehabilitasi nanti mungkin bisa mengatasi hal seperti ini,” pungkasnya. (cr02) 

Tarmizi Diminta Mundur

ShareSUNGAILIAT - Nampaknya Ketua KONI Bangka saat ini, Ir H Tarmizi H Saat, harus mundur dari jabatannya.
    Pasalnya berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri, yang ditembuskan ke gubernur, bupati dan walikota seluruh Indonesia, tentang larangan perangkapan jabatan pada kepengurusan KONI dengan jabatan struktural dan jabatan publik.
    Maka otomatis pria yang menjabat juga sebagai Sekda Bangka yang baru saja terpilih menjadi Ketua KONI Bangka, harus mundur. Sebab jika tidak mematuhi Surat Edaran tersebut, jelas kena sanksi dan salah satunya penghentian penyaluran dana dan kegiatan keolahragaan yang bersangkutan tidak diakui.
      ”Karena Surat Edaran ini sifatnya segera, maka KONI Bangka harus menyelenggarakan pemilihan Ketua KONI lagi. Ketua yang terpilih dalam pemilihan bulan kemarin harus mematuhi SE Menteri Dalam Negeri ini,” jelas Mantan Ketua KONI Bangka, Drs H Taufiq Rani, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/7).
    Menurutnya  waktu mengadakan pemilihan Ketua KONI bulan lalu mereka belum tahu ada surat ketentuan dari Mendagri seperti itu. Dan  kebetulan untuk KONI Bangka dalam pemlihan, Tarmizi terpilih menjadi ketua KONI.
    Tentunya  dengan keluarnya surat ini, sekarang KONI kembalikan ke Tarmizi, sebab  Kalau baca sanksinya jelas dan mau tidak mau jika sekda masih ingin menduduki jabatan sekdanya, dia harus mundur dari jabatan Ketua KONI Bangka.
    “Apa boleh buat dengan segala kebijakan harus melepaskan jabatan ketua KONI dan dengan segala resikonya. Tentunya resikonya  musyawarah luar biasa pemilihan baru Ketua KONI Bangka. Tapi kalau terus dijalani seperti ini,  artinya pura-pura tidak tahu, jelas kena sanksi,” paparnya.
      Ditambahkan Taufiq  Rani, Surat Edaran tersebut menjelaskan bahwa berkenaan dengan ketentuan tersebut, bagi pejabat struktural dan pejabat publik di lingkungan pemerintah  provinsi/kabupaten/kota agar tidak melakukan perangkapan jabatan pada kepengurusan kONI dan yang pada saat ini masih menjabat pada kepengurusan KONI agar segera melepaskan jabatan yang dimaksud.      Kemudian bagi pejabat struktural dan pejabat publik yang tidak mengindahkan ketentuan UU nomor 3 tahun 2005 dan PP nomor 16 tahun 2007, dapat dikenakan sangsi  sesuai  Pasal 121 ayat (1) dan Pasal 122 ayat (2) Peraturan pemerintah nomor: 16 tahun 2007. Berupa peringatan, teguran tertulis, pembekuan izin sementara, pencabutan keputusan atas pengangkatan atau penunjukan  atau pemberhentian, pengurangan, penundaan atau penghentian penyaluran dana bantuan dan atau kegiatan keolahragaan yang bersangkutan tidak diakui.
      ”Jadi dengan ketentuan SE seperti itu, ketua koni Bangka terpilih, Tarmizi Saat harus segera mengundurkan diri.  Toh juga belum ada pelantikan kepengurusan Koni Bangka. Kemudian segera menyiapkan pemilihan ketua koni lagi," pungkasnya. (her/bbg)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More