Kamis, 29 September 2011

Sosialisasi Nuklir, Ramai Pro dan Kontra

SUNGAILIAT - Terkait rencana pembangunan PLTN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tim peneliti UBB berusaha mencari bentuk sosialisasi yang tepat untuk masyarakat.
Tim peneliti mencari bentuk sosialisasi itu dalam wadah dialog yang diikuti antusias oleh berbagai elemen seperti masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, birokrasi, tokoh organisasi, serta tokoh agama.
Dalam dialog sempat terjadi pro dan kontra akan rencana PLTN itu yang digelar di aula Serba Guna Dinas Bapeda Pemkab Bangka, Rabu (21/9).
Ketua Tim Peneliti, Darus Altin mengatakan apapun hasil dari dialog itu akan dikirimkan ke BATAN. "Dan, kegiatan sosialisasi ini sudah berjalan di Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat dan ini Bangka Induk," kata Darus.
Kegiatan yang dibuka oleh pengganti Sekda, Haryanto disambut baik olehnya. Karena menurut Haryanto kegiatan yang dilakukan bisa mengetahui sebetulnya seperti apa nuklir itu dan bagaimana saja manfaatnya juga kerugiannya.
Dalam dialog itu, ada beberapa tanggapan penting dari peserta, salah satunya dari KNPI Bangka yang diwakili Heryawandi.
Kata dia, secara khusus belum  mengetahui apa itu nuklir, baik itu bentuk maupun positif dan negatifnya. Selanjutnya, permasalahan nuklir menurut Heryawandi bukan hanya masalah di Babel saja, tapi lingkupnya nasional.
"Ketiga, metode sosialisasinya harus melibatkan seluruh  elemen. Bahasanya mudah dimengerti oleh masyarakat kecil," pinta dia.
Sedangkan dari tokoh masyarakat, Sakinawa mengatakan masyarakat kurang setuju karena sosialisasi yang kurang, lalu apapun nuklir itu diminta untuk terlepas dari kepentingan apapun.
Nah, sementara dai kalangan intelek, Desi dari UBB mengatakan, menurut dia nuklir itu menakutkan karena dia berkaca Jepang yang sudah maju saja dalam hal teknologi masih kecolongan.
"Apalagi di Babel," katanya khawatir. (cr05)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More