SUNGAILIAT - Kembali lagi peristiwa yang melecehkan profesi wartawan terjadi di Kabupaten Bangka.
Kali ini dialami beberapa wartawan media lokal cetak dan televisi di Sungailiat. Mirisnya salah satu kamera recorder wartawan sempat dibanting oleh keluarga seorang aparat. Wartawan sempat diancam Dol (24) yang tak lain adalah istri seorang aparat yang bertugas di Sungailiat ketika hendak mengejar berita lakalantas yang melibatkan istri oknum aparat dengan 2 orang pengendara sepeda motor Rabu (9/9) siang kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat di TKP, warga yang sempat memberikan pertolongan kepada korban laka lantas tersebut sempat mengatakan. “Jangan ikak ambik muke a, kelak ikak la yang saro a. dia (dol, red) tu banyak kenal kek aparatnya. Kalau nek buet beritanya, buet tragedi a bai”, ucap warga tersebut kepada kedua wartawan yang sedang melakukan liputan terhadap kejadian laka lantas di Simpang rumah Dinas Wakapolres Bangka.
Dol tak terima kalau kejadian yang ia alami di depan rumah dinas Wakapolres Bangka tersebut dimuat di koran dengan menjunjung tinggi nama korps suaminya yang berpangkat Sertu.
"Awas kalau saya lihat besok ada di koran,"tegasnya seraya masuk ke dalam mobil.
Melihat kondisi keempat korban tampak kritis, wartawan pun segera mengejar korban ke RSUD Sungailiat. Tak pelak disana wartawan kembali bertemu dengan Dol. Kali ini Dol, tak sendiri, ditemani suami dan tetangga - tetangganya Dol malah tampak lebih arogan. Ia pun tak mengaku ketika wartawan menanyakan apakah ia yang terlibat kecelakaan tersebut.
"Bukan saya yang nabrak," tukasnya dengan wajah arogan.
Tak puas dengan sikap Dol dan hendak menanyakan maksud kalimat ancaman tersebut, wartawan pun kembali mendatangi Dol. Namun, Dol malah berteriak dan suaranya yang sempat mengundang perhatian pengunjung dan pasien rumah sakit.
Seketika, suami Dol, Sertu Jar datang dan hendak melerai kejadian tersebut. Sayangnya peristiwa pun kembali memanas.
Ibu kandung Dol, tak pelak langsung berlari mengejar wartawan dengan gaya hendak mencakar. Satu per satu wartawan dihampirinya. Dan apesnya Maulana, seorang reporter Bangka Televisi (BTV) bahkan terkena bulan - bulanan amarah tersebut.
Bagian bajunya ditarik dan handycam Maulana pun terbanting ke tanah sehingga rusak. Sementara, melihat kejadian tersebut Sertu Jar sempat panas dan melontarkan kalimat hendak menuntut wartawan.
Sementara Dol, yang masih emosi malah mengeluarkan kalimat lucu dan tak layak untuk diperdengarkan dengan membanggakan kalau ia adalah keluarga aparat. Sementara 3 orang anggota lantas saat itu setelah meminta keterangan langsung ngeloyor pergi. Tak lama berselang, 2 orang perwira Lanal Babel pun mendatangi RSUD untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
"Kami ini semua aparat - aparat. Kami masih tertimpa musibah," ujar Dol dengan nada tinggi.
Danlanal Babel, Letkol. Umar Arif kepada wartawan secara pribadi meminta maaf atas kejadian tersebut. Diakuinya, dirinya pun sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan istri anggotanya.
"Kita akan cari solusi terbaik. Saya juga sangat menyayangkan sikap istri anggota kami,"jawab Danalanal.
Muri Setiawan, salah satu wartawan yang merupakan reporter Sarana TV mewakili wartawan - wartawan lain sangat menyayangkan kejadian ini. Dikatakan Muri, sebaiknya sikap istri oknum aparat tersebut tak harus seperti itu dengan membanggakan pekerjaan suaminya untuk menakut - nakuti masyarakat. Muri mengatakan sebagai insan pers, dirinya bersama teman - teman yang lainnya tentu akan melakukan konfirmasi berita agar penyajian berita yang akan dibaca publik berimbang dan tidak menimbulkan fitnah.
"Seharusnya dia (dol, red) tidak usah bertindak seperti itu. Kami ini insan pers jadi kami harus berusaha mungkin mendapatkan berita yang berimbang. Kalau mereka saja sudah seperti ini jadi kesannya malah aneh,"tegas Muri.
Muri mengatakan ia bersama teman - temannya dalam peristiwa ini meminta agar pihak keluarga oknum aparat menyampaikan permintaan maafnya melalui media terutama sikap yang dilakukan istri dan mertuanya. (trh)
0 komentar:
Posting Komentar