SUNGAILIAT - Harga timah dunia sedang berada di titik nadir, hal tersebut memaksa PT Timah bersama pemerintah pusat bakal menghentikan ekspor timah mentah per 1 Oktober mendatang.
Diketahui saat ini harga timah dunia anjlok samapai ke level 17.000 dolar As perton. Tetapi untuk saat ini hal itu belum bisa dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat yang bergantung dari segi pertambangan.
Maka baru sampai kebijakan menahan sementara saja ekspor timah khususnya di Bangka Belitung karena takutnya akan jadi bumerang yang mengganggu ekonomi sosial masyarakat yang akan terkena imbasnya dari anjloknya harga timah dunia.
Pengaruhnya diperkirakan sangat kuat terlebih timah adalah aset daerah yang jadi primadona di Babel belum lagi Babel sebagai penghasil timah terbesar di dunia.
Kuatnya pengaruh ke ekonomi sosial masyarakat yang otomatis mempengaruhi pasar lokal masyarakat yang membuat harga timbul akan menaik tajam akibat putusnya ekspor timah untuk sementara yang membawa dampak ekonomi pasar akan goyah.
Otomatis yang pertama mempengaruhi ekonomi sosial masyarakat karena pendapatan rata-rata sosial masyarakat turun drastis.
Sekarang ini selain mempengaruhi pendapatan juga akan mempengaruhi stok barang yang menumpuk tak terjual, akibatnya banyak produsen yang merugi hampir 100% kerugian yang harus diterima sambil menunggu pulihnya kembali harga timah dunia sampai menaik ke level lebih aman. (cr06)
0 komentar:
Posting Komentar