SUNGAILIAT - Penyetopan atau pembatasan ekspor timah merupakan salah satu langkah yang dianggap baik.
Terutama dalam upaya untuk pembenahan untuk pengelolaan dari ekspor timah itu sendiri. "Dan sebenarnya keputusan tersebut merupakan satu mata rantai, untuk meningkatkan dari harga timah itu sendiri dan apabila terjadi kenaikan terhadap harga timah itu juga akan meningkatkan perekonomian dari masyarakat kita sendiri," itu kata Sekretaris Komisi C DPRD Bangka, Mulkan kepada wartawan kemarin, menanggapi soal dihentikannya ekspor timah.
Ujar dia lagi, penghentian itu merupakan langkah yang terbaik yang diambil pemerintah daerah, karena merupakan langkah untuk "jual mahal" agar dapat meningkatkan harga jual timah di luar negeri.
"Karena kalau tingkat harga timah membaik di luar negeri maka akan terjadi peningkatan dalam pembelian bijih timah pun semakin besar," ulasnya.
Diakui Mulkan memang dengan adanya penyetopan atau pembatasan ekspor timah sementara waktu tingkat perekonomian masyarakat jadi menurun, namun bukan berarti disebabkan tidak adanya terjadi transaksi jual beli dari bijih timah, tapi dari para pelaku penambangan sendiri yang membatasi kegiatan penambangannya, karena takut merugi dikarenakan harga jual tidak sebanding dengan ongkos produksinya.
"Dan untuk daya beli menurut pengamatan kita tidak begitu berpengaruh karena masih ada pihak pihak seperti PT Timah dan smelter lainnya yang masih membeli hasil pertambangan masyarakat," lanjut Mulkan.
Pembelian itu sendiri dalam tingkat pembelian yang cukup terbatas, sehingga untuk di tingkat masyarakat tidak begitu ada pengaruhnya, namun hanya ada beberapa pelaku penambangan yang mengurangi aktifitas mengingat harga timah yang murah yang tidak sesuai denagan biaya produksi tersebut, maka mereka cukup berhati hati untuk melakukan kegiatan penambangan itu sendiri.
"Jadi bisa dikatakan belum mempengaruhi tingkat ekonomi di masyarakat kita," katanya yakin.
Saat disinggung apakah penghentian sementara ekspor timah malah akan menjadi rawan penyelundupan timah ke luar negeri, dia berangapan belum sampai ke sana.
"Saya rasa belum sampai ke sana, karena kegiatan untuk melakukan penyeludupan terhadap bijih timah keluar bangka itu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dan, saya kira aparat hukum kita pun tidak tutup mata untuk melihat hal-hal yang berkaitan dengan terjadi tindakan penyeludupan itu sendiri, dan ini sudah menjadi tugas dari aparat hukum kita untuk melakukan tindakan tindakan prepentif untuk pencegahan terhadap akan terjadi hal-hal semacam itu," katanya. (j0i)
0 komentar:
Posting Komentar