SUNGAILIAT - Sumber air baku Kolong DAM Keramat yang terletak di Dusun DAM Keramat Kecamatan Pemali diperkirakan telah tercemar oleh limbah tambang.
Sumber air yang selama betahun-tahun telah digunakan masyarakat untuk kepeluan sehari hari terindikasi telah tercemar akibat adanya aktifitas penambangan timah dari mitra PT Timah tbk, PT Tonga Jaya Sentosa milik pengusaha dari Kecamatan Belinyu.
Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga yang mengaku bernama Mam kepada wartawan Selasa (4/10), sejak minggu terakhir air DAM Keramat yang digunakan masyarakat sekitar air minum, mandi serta keperluan lainnya.
"Kualitas airnya sudah tidak sebening sebelumnya, sekarang airnya mulai keruh alias butek," kata Mam.
Tentu dengan terjadinya perubahan terhadap kondisi air yang sebelum bening jadi keruh membuat masyarakat sekitar bingung untuk mencari sumber air bersih, terlebih dalam kondisi musim kemarau seperti ini.
Terjadi perubahan terhadap kondisi air yang ada di kolong DAM Keramat itu pun dibenarkan oleh warga lainya To. Kata dia, sejak dirinya masih kanak-kanak dan sekarang usianya telah menginjak 70 tahun sepengetahuannya air DAM Keramat itu merupakan sumber air yang digunakan oleh masyarakat Dusun DAM untuk kebutuhan minum, mandi serta dimanfaatkan untuk lainnya, bahkan jika terjadi musim kemarau seperti ini air kolong tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dusun lain yang ada di Kecamatan Pemali.
Tambah To, sebagaimana masyarakat kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa, tentu dengan tercemar kolong tersebut sangat merugikan masyarakat yang sangat bergantung dengan sumber air dari kolong DAM Keramat tersebut.
"Kami pun heran, kok dulu tambang kecil dilarang untuk melakukan aktifitas penambangan di sekitar kolong tersebut, kok malah timbul diizinkan adanya penambangan dalam skala besar, harapan kami walau ada aktifitas penambangan tapi jangan sampai mencemar kolong, lah, bahkan yang kita takutkan malah jebol tambah parah," katanya khawatir.
Sementara Kepala Dusun DAM Keramat, Tumi mengakui bahwa memang kolong tersebut digunakan masyarakat sekitar sebagai sumber air minum dan untuk kebutuhan lainnya.
Namun dirinya belum mendapat laporan dari masyarakat kalau kolong tersebut tercemar. Memang diakui kolong tersebut pernah tercemar saat mulai dilakukan penambangan tapi sudah pulih kembali dan kalau sekarang tercemar lagi, maka mereka belum mengecek.
"Kita belum ngecek dan mendapat laporan dari masyarakat," katanya.
Sementara pihak PT Timah Tbk melalui Humas Wirstsa Firdaus saat dihubungi lewat telpon selularnya terkait telah terjadinya pencemaran terhadap kolong DAM Keramat sedang melakukan komunikasi ke masyarakat secara presuasif.
Menurut Wirtsa mereka selaku pengawas dalam kegiatan penambangan tersebut, telah minta ke pihak ketiga yang melakukan kegiatan penambngan untuk melakukan penambangan sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan menerapkan sistim penambangan sesuai dengan standar dari kegiatan penambangan, sehingga kegiatan penambangan yang dilakukan akan kecil risiko akan terjadi musibah yang tidak diinginkan.
Menyikapi terjadi pencemaran terhadap Kolong DAM Keramat, Ketua Komisi C DPRD Bangka, Amrie Cahyadi mengatakan DPRD minta ke pihak terkait pihak penambangan untuk segera turun ke lapangan mengecek apa yang terjadi dengan aktifitas penambangan tersebut.
"Apakah semua prosedur aturan yang berkaitan dengan aktifitas penambangan itu sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada mulai dari masalah amdal dan persayaratan lainnya," kata Amrie.
Saat ini katanya jika sampai menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar tempat aktifitas penambangan, Komisi C minta pihak perusahaan penambang dan PT Timah untuk bertanggungjawab dengan semua akibat yang terjadi.
Serta bersedia untuk menggantikan atau membayar kerugian yang diakibatkan aktifitas penambangan tersebut, baik moral maupun material kepada masyarakat yang terimbas dampak dari kegiatan penambangan tersebut. (j0i)
0 komentar:
Posting Komentar