Sabtu, 10 September 2011

Pendatang Nyaris Ribuan

RIAUSILIP - Kecamatan Riau Silip mencatat pada Juli 2011 terdapat 840 pendatang baik yang bekerja maupun menetap tinggal di 9 desa yang ada di Kecamatan Riua Silip.
    Data ini didapat dari hasil tim pendataan yang dibentuk melalui surat tugas kecamatan dan dipimpin sebagai ketua Kasi Trantib Kecamatan Riau Silip bersama Kasi Pemerintahan, Kades, Kadus dan Ketua RT di Kecamatan Riau Silip.
    Menurut Camat Riau Silip saat Radsul temui di ruang kerjanya kemarin (9/9) tim yang sewaktu itu bekerja selain untuk mendata jumlah para pendatang yang bekerja dan menetap serta Tambang Inkonvensional (TI) Ilegal menemukan tiga desa yang dominan banyak didapati pendatang yakni di Desa Cit, Silip dan Mapur. Sementara untuk Desa Berburah, Pangkal Nyiur, dan Riau ada tapi sangat kecil.
    "Mengenai pendatang pada periode  bulan Mei dan juni  telah dilakukan pendataan dengan mengeluarkan surat tugas kepada kasi pemerintahan, kasi trantib bersama kepala desa, kadus dan RT untuk melakukan pendataan di 9 Desa. Dan hasilnya dilaporkan ketua tim pendataan dalam hal ini Kasi Trantib  pada bulan Juli berjumlah 840 pendatang," jelasnya.
    Dijelaskannya data itu adalah para pendatang yang bekerja di sektor pertimahan dan  yang menetap di perkampungan, sedangkan  khusus perusahaan sampai sejauh ini belum termasuk dalam 880 orang itu seperti perusahaan sawit, perusahaan pertambangan besar (TN).
    Pihaknya sudah meminta data kepada pihak perusahaan perkebunan ataupun pertambangan besar yang ada (TN) namun
sampai sekarang mereka belum diberikan datanya secara resmi.
    "Besarnya jumlah pendatang yang tercatat tersebut, masih belum termasuk untuk para pekerja pendatang yang ada di beberapa perusahaan perkebunan di wilayahnya. Data diatas masih belum ditambahkan dengan jumlah data pekerja yang berasal dari luar pulau Bangka, yang bekerja di beberapa perusahaan yang ada di sini,” tukasnya.
    Dalam hal ini ia mengatakan kendala yang dialami oleh pihaknya melakukan pendataan bagi para pendatang tersebut dikarenakan jauhnya lokasi tempat domisili para pendatang tersebut, namun untuk mengantisipasi hal ini dari pihak Kecamatan Riau silip akam membentuk tim terpadu untuk melakukan pendataan kelapangan.
    “Kendala yang ada dalam pendataan ini adalah jauhnya lokasi mereka (pendatang, red), sehingga kami harus membentuk tim terjun langsung ke lapangan,” pungkasnya. (trh)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More