SUNGAILIAT - Kelompok Usaha Bersama (KUB) penangkapan ikan binaan Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (PPNS) masuk dalam kategori terbaik seluruh Indonesia karena dapat mengembangkan usahanya kepada anggotanya yang lain.
"Dari 10 KUB yang mendapat bantuan alat tangkap kapal, sejak tahun 2003 sampai 2007 dengan nilai bantuan sebesar lebih dari Rp1 miliar telah berhasil mengembalikan sebanyak kurang lebih Rp800 juta," kata aparat pendamping KUB, Rianto Yuswara di Sungailiat, Jumat.
Proges pengembalian bantuan yang digulirkan kepada anggotanya kata dia, menunjukan peningkatan bahkan ada KUB yang sudah lunas dan mengembangkan usahanya dengan membuat satu buah kapal nelayan.
"Bahkan bantuan terakhir yang digulirkan kepada KUB Barokoh pada tahun 2007, sampai dengan sekarang sedang melakukan proses pengembangan dengan membuat kapal nelayan," jelasnya.
Sistem pengembangan KUB kata dia, dimana masing - masing KUB diberikan kewenangan untuk mengembangan usahanya sesuai dengan kesepakatan anggota-anggotanya yang berjumlah 10 orang.
"Hanya saja usaha yang harus dikembangkan oleh KUB yaitu, usaha yang berkaitan dengan penangkapan ikan, bisa dalam bentuk toko peralatan nelayan, sembako untuk kebutuhan logistik maupun usaha lainnya," katanya.
Rianto mengatakan, keberhasilan KUB ini tentu dikarenakan adanya pembinaan dan pengawasan yang ketat sehingga setiap KUB harus melakasanakan kewajibannya seperti, mengembalikan dana guliran berdasarkan prosentase hasil tangkapan.
"Biasanya setiap KUB baik anggota maupun ketuanya, selalu berkonsultasi dengan kami jika terjadi sesuatu baik mau membeli peralatan kapal ataupun sebagainya yang terkait dengan KUB," ujaranya.
Dijelaskannya bahwa, bantuan alat tangkap KUB bagi nelayan di Kabupaten Bangka sekarang dialihkan ke pemerintah daerah melalui dinas terkait, hal tersebut sesuai dengan regulasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sementara H Zainal Abidin selaku kolektor KUB Barokah mengatakan, dirinya beserta kelompok sudah membeli kapal nelayan dengan alat tangkap jaring senilai Rp 90 juta.
"Kapal yang dibeli dari hasil pengembangan usaha KUB berencana diserahkan untuk dikelola kepada anggota KUB lainnya yang belum mendapat bantuan," jelasnya.
Ia mengatakan, KUB yang dibentuknya baru berdiri sejak tahun 2007, dan memulai usahanya tahun 2008, serta sampai sekarang telah berhasil mengembangkan usahanya termasuk pembelian kapal. (cr03)
0 komentar:
Posting Komentar