Kamis, 06 Oktober 2011

Mayat tanpa Kepala Ditolak Warga

SUNGAILIAT - Mayat tanpa kepala yang  ditemukan Selasa (4/10) lalu di lokasi penambangan Kampung Melintang Dusun Mapur Desa Mapur Kecamatan Riau Silip Rabu kemarin sore (05/10) akhirnya dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)  Kampung Sri Bulan Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungailiat. 
Setelah menjalani proses otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Mr X akhirnya Rabu sore (5/10) kemarin jasad mayat tanpa kepala ini dimakamkan sekitar pukul 17.30 WIB.
Terpantau oleh Radsul di lokasi TPU Sinar Bulan, puluhan warga sempat menolak mayat tanpa identitas tersebut dimakamkan dengan alasan identitas mayat dan kondisi tubuh yang tidak lengkap. Berbagai macam asumsi dilontarkan warga yang berbondong - bondong datang ke TPU. Mulai dari kematian yang tidak wajar sampai takut dengan adanya arwah gentayangan untuk mencari kepalanya. Informasi yang dihimpun, sebelumnya pun ada 2 TPU di Sungailiat yang ikut menolak pemakaman Mr.X.
"Kami tidak terima mayatnya dimakamkan di sini. Orangnya tidak jelas. Bawa ke TPU lain saja,"ujar warga saat menunggu jenazah diboyong dari RSUD Sungailiat kemarin.
Tak hanya itu, warga pun sempat kesal lantaran tidak ada pihak manapun yang memberitahukan akan memakamkan mayat tanpa kepala tersebut sebelumnya. Menurut warga kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi di Sinar Bulan. Padahal sebaiknya sebelum melakukan sesuatu seharusnya warga dilibatkan untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu.
"Ini baru pertama kalinya ada mayat tidak jelas dibawa ke sini. Tidak ada yang memberikan izin. Bahkan Pak RT kami pun tidak tahu menahu masalah ini. Siapa yang ambil keputusan sepihak ini,"celetuk warga.
Tindakan saling tuding pun sempat terjadi di lokasi. Namun tetap saja tidak ada pihak yang merasa memberikan keputusan untuk menerima mayat mr x dimakamkan di Sinar Bulan. 
Terpantau tak semua warga yang ikut menolak mayat tanpa kepala ini dimakamkan di TPU Sinar Bulan. Seorang Ibu dengan prihatinnya mengatakan kalau menyayangkan tindakan warga ini. 
Menurutnya mayat tersebut tentulah tak ingin menjalani nasib seperti saat ini. Lagi pula mayat ini pun kondisinya sebatang kara lantaran tak ada keluarga yang mendampinginya hingga masuk ke liang lahat.
"Kita ini manusia juga yang pasti akan mati. Mayat itu pun tentu tidak ingin mati dalam kondisi seperti ini. Kasian dia (mayat-red) kalau saya pribadi tidak apa - apa kalau dimakamkan disini," jelas Ibu tersebut yang ikut penasaran melihat kondisi mayat mr x ini.
Agus, Ketua RT Sri Bulan saat dikonfirmasi Radsul membenarkan penolakan warga tersebut. Ia mengatakan sebagai RT pun ia pribadi tidak merasa dihubungi pihak manapun. Menurutnya, pihak pengurus pemakamanlah yang mengetahui bagaimana masalah tersebut. 
"Iya warga kami menolak, saya juga tidak tahu kalau akan dimakamkan di sini. Saya tidak ada dihubungi pihak manapun. Mungkin Ketua RT Cokro yang mengetahui itu. Coba tanya sama ketua RT Cokro saja dan pengurus kuburan,"jelasnya.
Perdebatan warga akhirnya dapat diredakan oleh seorang bintara polisi yang bertugas di Polres Bangka, Briptu Gultom, yang bertugas mengurus jenazah Mr X tanpa didampingi anggota polisi lainnya sempat menjelaskan kondisi mayat Mr X yang hingga kini belum diketahui keluarganya. Dengan rendah dirinya, Briptu Gultom mengatakan kalau sejak berada di kamar jenazah RSUD Sungailiat, Mayat Mr X sudah diurus menggunakan cara Islam dari mulai dimandikan dan dikafani. Beruntung, selama kurang lebih 30 menit mendekat hari yang mulai gelap akhirnya warga pun menyetujui untuk memakamkan mayat mr X di TPU Sinar Bulan. Mengenai agama ia mengungkapkan bahwa semua mahluk hidup yang diyakini umat Islam ciptaan Allah SWT akhirnya para warga melalui Ketua RT setempat dan tokoh agama bersedia menerima mayat tersebut dimakam pada pemakaman Sri Bulan.
Sekitar pukul 17.15 WIB, sebuah mobil ambulance RSUD Sungailiat dengan sirenenya membawa jenazah Mr X tiba di pemakaman. Hanya beberapa 2 orang saja yang ikut membawa jenazah Mr X yakni pegawai RSUD dan sopir ambulance. Melihat kendaraan tersebut, warga yang penasaran semakin ramai untuk melihat proses pemakaman. 
Bau yang menyengat dari tubuh jenazah, sempat membuat warga tak sanggup mendekat. Namun sebagian warga yang penasaran rela menutupkan hidungnya lantaran ingin melihat proses pemakaman. Setelah diazankan oleh seorang tokoh agama, akhirnya pada saat azan maghrib berkumandang, warga pun berbondong - bondong meninggalkan lokasi. 
Tentunya dengan asumsi yang masih bermacam - macam yang keluar dari mulut warga saat beranjak pulang. Tak ada batu nisan yang menghiasi pemakaman mayat Mr X,  pihak pengurus perkubaran hanya menancapkan nisan menggunakan gedebong pohon pisang yang sudah dipotong - potong.
Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Bangka, Ust. Syaiful Zuhri saat dikonfirmasi wartawan tadi malam menyikapi sikap masyarakat dalam memberikan asumsi terhadap mayat Mr.X. Dikatakannya, sebagai umat islam, yang menjadi tugas wajib dalam mengurus orang meninggal dunia ada 4 macam, yakni memandikan jenazah, mengkafani jenazah, men-sholati jenazah hingga menguburkan jenazah.
"Kita orang muslim ini tugas yang wajib adalah mengurus jenazah orang mati sebanyak 4 macam itu. Mau gak mau atau suka gak suka itu wajib. Walaupun kita tidak mengenal identitas jenazah,"jelas Syaiful Zuhri.
Dikatakannya lagi, umat Islam tak hanya menolong sesama muslim dan muslimah saja. Namun antar sesama umat beragama pun sikap tolong menolong pun harus terus dibina karena manusia sebagai mahluk sosial tentulah akan saling menghargai dan toleransi antar umat beragama. Ditambahkannya lagi, apabila kita menolong antar sesama dengan niat ikhlas, insya Allah pahala menjanjikan bagi orang tersebut
Lebih lanjut ia jelaskan mengenai asumsi masyarakat yang takut dengan adanya arwah gentayangan, Syaiful Zuhri menyangkal hal tersebut. Menurutnya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sudah meninggal dunia akan menjadi hantu. Setelah meninggal, baik kondisi yang tidak utuh dan meninggal dimana pun namun tetap saja roh dan amal perbuatan tetap utuh yang akan berhadapan dengan malaikat. Syaiful Zuhri mengatakan sebagai umat Islam harus meyakini hal ini. Karena apabila kita percaya dengan adanya hantu maka setan dan iblis yang dapat berubah wujud menjadi apapun sangat senang dan gembira.
"Tidak ada orang yang meninggal dunia akan menjadi hantu. Kita harus meyakini itu. Roh dan amal kita tetap utuh walaupun kita meninggal dimanapun dengan kondisi yang tidak lengkap.  Nanti roh dan amal inilah yang akan berhadapan dengan malaikat. Kalau kita percaya dengan adanya hantu, maka setan dan iblis akan senang dan gembira akan ketakutan kita. Tapi kalau kita berani, mereka pun tidak berani," jelasnya. (trh)


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More