MENDOBARAT - Pengalaman memang akan selalu menjadi materi pembelajaran yang baik dalam hidup, bagi yang berfikir.
Inilah pula yang juga dirasakan oleh seorang pengumpul karet mentah asal Desa Petaling Kecamatan Mendobarat, Muri(43) seperti kata dia saat ditemui Radsul di sela-sela kesibukannya.
Menurut Muri yang sudah mengumpulkan karet dari petani ini sejak 10 tahun silam.
”Dulu saya dan anak buah saya kan sering keluar masuk kampung orang untuk membeli karet masyarakat, semua kampung yang ada di Bangka ini pun sudah saya jangkau, sehingga dalam sehari waktu itu saya dan anak buah saya bisa mengumpulkan hingga puluhan ton karet mentah," kata Muri.
Hingga suatu saat, tepatnya pada sekitar bulan Februari 2007, dia dan anak buahnya yang sedang dalam perjalanan menuju Desa Keretak untuk membeli karet dari sana, secara tiba-tiba saja dengan jarak masih kurang lebih 100 meter dari muka kampung, dan waktu itu mobil saya sudah terparkir karena anak buah saya sudah turun duluan untuk mengambil karet yang akan kami beli pada waktu itu.
Dan ketika dia sudah hendak turun dari mobil, dan 2 lainnya sedang berjaga-jaga di garis depan sementara yang dua lagi bertugas merampok dan mengambil uang.
Langsung tanpa ampun menarik dan memukul kepala Muri dan pelaku yang waktu itu berjumlah 2 orang berhasil membawa kabur uang senilai Rp 30 juta.
"Tapi syukurlah akhirnya pelaku berhasil ditangkap, dan dalam persidangan saya menang," katanya.
Makanya kini sekarang ia mengambil karet di sekitar Mendobarat saja, sekarang jarang keluar kota karena akunya masih trauma dengan kejadian tersebut.
Dan karena itu ia menitip pesan untuk masyarakat, agar selalu berhati-hati dan waspada kalau mau keluar ke mana-mana, apalagi kalau melewati jalan sepi.
"Soalnya sekarang ini kondisi lingkungan kita semakin tidak aman. Saya sekarang karena takut kejadian ini terulang lagi, saya kemana-mana bawa bekal untuk jaga-jaga," ungkapnya.
Ditanya soal harga karet, Muri mengatakan varietas harga karet saat ini masih bervariasi akni mulai dari harga Rp 6000, Rp 10.000 dan Rp 12.000 perkilogramnya.
”Harga karet saat ini sebenarnya turun, saya tidak tahu apa sebabnya, apakah karena ekonomi global, tapi yang pasti sekarang ini warga kami di Petaling ini memang hampir sebagian besar adalah petani karet, tapi mereka juga hanya menjual karet untuk bertahan hidup," katanya lagi.
Dia yang paham betul mana karet yang kualitasnya bagus, karena untuk hasil karet mentah yang berkualitas baik maka ketika akan dilakukan pembekuan getah karet, terlebih dahulu harus diberikan tawas dan cuka karet dengan porsi seimbang yakni antara tawas mencapai kadar 40, sedangkan cuka karetnya harus 60. (cr04)
0 komentar:
Posting Komentar