SUNGAILIAT – harga komoditi lada pada tingkat petani mencapai Rp 90 ribu perkilogram atau mengalami trend positif dari harga sebelumnya pada sementer pertama hanya sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 67 ribu perkilogram
"Peningkatan positif terhadap komoditi lada tentu memberikan keuntungan bagi para petani," kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka, Hartati di Sungailiat, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, peningkatan terhadap komoditi lokal tersebut lebih dipengaruhi oleh tinggi permintaan pasar yang tidak sebanding dari pasokan hasil panen petani.
"Diperkirakan harga lada maupun kebutuhan masih terus mengalami peningkatan sesuai dengan permintaan pasar," jelasnya.
Dengan meningkatnya harga komoditi lada lanjut dia, akan memotivasi bagi masyarakat petani lainnya untuk kembali menanam lada yang sebelumnya melakukan kegiatan penambangan.
"Sektor tambang biji timah selain tidak dapat diperbaharui, volume produksi semakinpun berkurang meskipun harganya, sementara sektor pertanian masih memberikan peluang usaha yang cerah," katanya.
Untuk mengembangan dan memperluas areal tanaman lada, kata dia, pemerintah Kabupaten Bangka memprogramkan bantuan bibit dan pupuk kepada petani.
"Bantuan tersebut bukan bersifat memaksa, dan kalaupun terdapat petani yang enggan menanam kami pun tidak dapat memaksa," jelasnya.
Dijelaskan, luas areal kebun lada yang tersebar dibeberapa kecamatan cukup beragam luasnya, untuk di Kecamatan Mendo Barat seluas 287.57 hektar, Merawang 175,46 hektar, Puding Besar 211.2 hektar, Sungailiat 32.79 hektar, Bakam 565.54 hektar, Pemali 85.57 hektar, Belinyu 327.49 hektar dan Riau Silip 477.56 hektar. (cr03)
0 komentar:
Posting Komentar