SUNGAILIAT - Menurut tokoh masyarakat Kota Sungailiat, R Effendi, rasa Nasionalime masyarakat Indonesia kepada jasa para pahlawan secara umum sudah menurut akibat perkembangan arus globalisasi.
"Saya sangat prihatin dengan kondisi seperti ini, dimana generasi bangsa kita seakan tidak mempedulikan dengan kerja keras para pahlawan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk penjajahan," katanya di Sungailiat, Sabtu lalu setelah mengikuti upacara hari Kesaktian Pancasila.
Menurutnya rasa Nasionalisme kata dia, dapat dibuktikan dengan sedikitnya jumlah peserta upacara pada saat mengikuti hari Kesaktian Pancasila serta terkesan tidak ada satupun warga masyarakat yang memasang bendera merah putih baik setengah tiang maupun satu tiang penuh.
"Contoh lain menurunya rasa Nasionalime dapat kita lihat sehari-hari di mana generasi bangsa kita kerap kali melakukan hal yang dianggap kurang baik seperti, malas sekolah, mabuk-mabukan dan perbutan kurang baik lainnya," jelasnya.
Menciptakan kedualatan NKRI yang sebelumnya direbut oleh para pahlawan dari penjajah kata Effendi, hendaknya diisi dengan suatu gerakan pembangunan yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
"Kita sekarang hidup dalam suasana kemerdekaan, namun kita seakan lupa dengan pengorbanan para pejuang tanah air yang merelakan harta dan nyawanya untuk kepentingan kita," jelasnya.
Padahal kata dia, pepatah telah mengajarkannya dimana bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi dan menghormati jasa pahlawan.
"Saya sependapat jika semangat Nasionalisme tersebut kita bangun sejak dini mulai dari keluarga dan lingkungan masyarakat, serta bila perlu dimulai dari lembaga pendidikan di sekolah," katanya.
Menurutnya, masyarakat seakan larut mengikuti perkembangan globalisasi modern dengan mengesampingkan nilai-nilai perjuangan yang dibawa oleh para pahlawan. (cr03)
0 komentar:
Posting Komentar