Jumat, 28 Oktober 2011

Pantai Hancur, Pariwisata Hancur

SUNGAILIAT - Program pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangka tidak dapat fokus, terutama terhadap pengembangan pariwisata pantai.
Karena hampir semua objek wisata pantai yang ada di daerah Kabupaten Bangka terutama di Kecamatan Sungailiat telah terpolusi dengan adanya aktifitas penambangan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka, Asep Setiawan, banyak program pengembangan kepariwisataan yang telah diprogramkan jadi tergganggu.
"Karena pada umumnya para wisatawan yang akan datang untuk melancong ke Kabupaten Bangka jadi membatalkan bahkan, enggan untuk berkunjung karena pantai kita rata-rata telah terpolusi dengan aktifitas penambangan," kata Asep.
Karena pada umumnya para wisatawan terutama wisatawan mancanegara mereka ingin melakukan kunjungan wisata ke tempat-tempat wisata yang tenang.
Dan saat ini ketenangan para wisatawan pun jadi terusik dengan banyaknya pantai tujuan wisata yang dipromosikan telah terambah aktifitas penambangan tersebut.
"Kita pun menyadari yang mana aset wisata pantai kita yang begitu indah seperti Pantai Rebu, Pantai Pesona, Pantai Parai Tenggiri, Matras, namun sekarang kondisi keamanan dan keindahan mulai terancam, akibat penambangan yang ada di lepas pantai terutama aktifitas penambangan ilegal, keindahan air laut sudah tidak dapat dinikmati lagi," terangnya.
Makanya, dinas terkait menjadi kewalahan untuk mengatasi adanya aktifitas tersebut. Bahkan telah berulang kali melakukan koordinasi dengan dinas teknis lain untuk mencegah terjadi kerusakan aset wisata pantai.
Karena menurut aset upaya pencegahan terhadap perambahan terhadap aset wisata pantai itu harus dapat dicegah, karena wisata ke depan merupakan suatu bidang dalam usaha untuk pengganti pasca timah, yang akan dijadikan program unggulan bagi daerah, selain bidang-bidang lainnya, seperti perikanan dan perkebunan.
Sekarang seperti halnya di lingkungan di Pantai Matras sulit untuk dicegah penambangan batu, karena pada prinsip pemilik lahan mengizinkan batu-batu tersebut, untuk ditambang.
"Untuk itu kita hanya bisa mengimbau agar mereka mau turut bersama-sama menjaga keindahan aset daerah pantai seperti halnya batu tersebut, untuk tetap lestari yang akan dijadikan daya tarik bagi para wisatawan nantinya. Kalau batupun telah habis apa lagi yang dapat jadi daya tarik bagi kepariwisataan kita untuk ke depan," keluh Asep. (j0i)


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More