MENDOBARAT - Bantuan dari pusat untuk dunia pendidikan di SMA 1 Mendobarat, ternyata belum maksimal.
Karena, bantuan pusat tersebut hanya bisa diberikan kepada 21 orang siswa saja, sejatinya yang butuh bantuan tersebut lebih dari jumlah yang bisa tertolong.
Itu dikatakan Waka Kesiswaan SMA Negeri 1 Mendobarat, Gunadi saat dtitemui Radsul di ruang kerjanya, kemarin.
"Memang ada bantuan dari pemerintah pusat yakni berupa bantuan untuk siswa miskin. Tapi kata Gunadi bantuan tersebut, sampai kini hanya bisa menjangkau 21 siswa kurang mampu, padahal siswa kurang mampu yang ada lebih dari 21 orang," kata Gunadi.
Akibatnya, semampu pihak sekolah lah selektif dan berupaya menyalurkan kepada siswa yang memang dinilai kurang mampu.
Menurut Gunadi, kondisi perekonomian hampir sebagian besar masyarakat Desa Mendobarat yang bermata pencaharian sebagai petani karet, yang pada umumnya berpenghasilan pas-pasan, dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, akhirnya mau, tidak mau menjadi satu kendala dalam hal khususnya masalah biaya pendidikan anak-anak mereka.
Padahal kata dia, dari analisa selama ini, anak-anak Desa dari Mendobarat ini, termasuk anak-anak yang punya minat kuat untuk memperoleh pendidikan di sekolah.
"Tapi ya itu tadi dari segi anggaran banyak yang masih tidak mendukung, hal ini terkadang kami dari pihak sekolah juga sudah pernah beberapa kali dikunjungi dari pihak orang tua siswa kami yang tidak mampu ini, dan setelah itu mengatakan dengan sejujurnya, bahwa anak mereka ingin tetap sekolah, tapi kekurangan biaya," tambah Gunadi lagi.
Terus terang kata dia, pihak sekolah sebenarnya dengan adanya bantuan siswa miskin sangat bersyukur, tapi ya, sangat berharap untuk selanjutnya jumlah bantuan ini bisa ditambah lagi.
”Selama ini kami saluran bantuan siswa miskin tersebut, tiap satu semester sekali, dan kami tetap survey sebelum menyalurkannya, karena dengan ini maka akan lebih objektif, kita jadi lebih tau kondisi mereka yang sebenarnya," ulas Gunadi.
Sekolah juga sangat berharap kepada siswa yang kurang mampu ini, ya jangan sampai ada yang berhentilah.
Selain masalah keuangan, saat ini Sekolah juga sedang kelabakan, pasalnya sudah beberapa kali pihak sekolah mengajukan diri untuk penambahan daya listrik di sekolah, tapi sampai sekarang belum pernah sama sekali ditanggapi oleh PLN, setiap dihubungi selalu berdalih nanti saja.
"Sementara kebutuhan listrik untuk sekolah lumayan besar, makanya sekarang terpaksa masih pakai yang 1300 Watt, dan kalau mau pakai yang giliran biar tidak jatuh atau mati mendadak. Jadi kami berharaplah ada perhatian untuk orang pinggiran ini," harap Gunadi. (cr04)
0 komentar:
Posting Komentar