SUNGAILIAT - Harga ikan di pasaran masih tinggi. Kondisinya menyebabkan kemungkinan dalam waktu dekat ini harga ikan tidak akan turun.
Melalui penelusuran wartawan di lapangan, alasan tingginya gelombang dan angin kencang tak menyurutkan para nelayan yang beralih profesi sebagai penambang TI Apung di Sungailiat untuk menghentikan aktifitasnya.
Awalnya hal tersebut dinyatakan sejumlah nelayan karena alasan tingginya gelombang dan angin laut yang kencang. Banyak nelayan terpaksa harus menghentikan aktifitasnya melaut untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian.
Hal tersebut tentu menjadi keanehan apabila kita melihat kondisi tersebut. Di kawasan Pantai Tikus misalnya, ratusan perahu nelayan yang diubah menjadi ponton TI tak henti - hentinya mengekori 5 unit KIP yang sedang beraktifitas.
Sedangkan di Pelabuhan Perkasa, Air Kantung Sungailiat, ratusan perahu nelayan yang bersandar di area dermaga milik PT Timah tidak lagi dilengkapi dengan jala ikan melainkan mesin dompeng dan sakan untuk mencari pasir timah di laut.
Sementara nelayan yang masih tekun menjalani profesinya hanya terlihat bersandar di Pelabuhan TPI Sungailiat dan menunggu air pasang untuk keluar mengais rezeki. Nelayan - nelayan di TPI ini masih mengeluhkan kendala lama yakni pendangkalan lumpur yang tak kunjung teratasi yang semakin hari semakin padat.
Di Pasar Ikan Sungailiat, sejumlah pedagang dan pembeli masih mengeluhkan sedikitnya pasokan ikan dari nelayan. Anuar misalnya, pedagang ikan ini saat ditanya wartawan mengatakan hingga saat ini pasokan ikan dari nelayan minim. Sehingga menjadi penyebab harga ikan masih membumbung tinggi. Ia mengatakan dengan tingginya harga ikan, daya beli masyarakat pun menurun drastis.
"Pasokan ikan dari nelayan sedikit. Makanya harga ikan masih mahal. Katanya angin masih kencang jadi nelayan tak berani melaut," ungkap pedagang ikan yang menekuni profesinya sejak lama di Pasar Ikan Sungailiat ini kepada wartawan.
Riska (29) warga Sungailiat kepada wartawan mengatakan belum berani membeli ikan sebagai lauk pauk untuk menu makanan dirumah lantaran harga masih mahal. Ibu Rumah Tangga (IRT) ini terpaksa mengalihkan menu makanan dengan daging ayam.
"Lebaran kemarin harga ikan Tenggiri saja mencapai Rp 70 ribu/Kg hingga sudah lebaran ini harga ikan masih mahal. Belum berani beli ikan kalau harganya masih mahal," keluhnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar