Rabu, 19 Oktober 2011

Anak Miskin Berbakat, namun tak Punya Tempat

MERAWANG - Dunia pendidikan harus tetap mendapat respon dan tindakan yang nyata.
Program  pendidikan khususnya dalam bidang olahraga yang pada porsinya tidak saja hanya sebagai  media penunjang untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani siswa saja, tapi juga bisa mendatangkan nama baik lembaga.
Dan ini semua memang sudah seharusnya ditanggapi dengan serius, fokus dan konsisten oleh para pembuat kebijakan. Hal inilah yang juga ditanggapi oleh Kepala Sekolah SDN 3 Pagarawan Hosmadi, saat ditemui Radsul di ruang kerjanya, kemarin (18/10).
Menurut Hosmadi yang sudah lebih dari 20 tahun mengabdikan dirinya sebagai pendidik, menilai selama ini salah satu mata pelajaran yang paling disukai anak adalah pelajaran olahraga.
"Yang selama ini sering kami lihat pun sebenarnya jika diamati dengan bakat-bakat olahraga, apalagi untuk anak-anak merawang ini, memang kebanyakan bakat mereka, memang tumbuh secara alami, mungkin sedari kecil meskipun tidak ada kolam renang, tapi kolong-kolong kecil, atau bak-bak tempat pemandian umum, seoalah-olah sudah jadi sahabat dan sarana  seadanya bagi anak-anak Merawang ini," kenangnya.
Dari kebiasaan akhirnya menimbulkan satu potensi yang dapat dimiliki oleh seorang anak.
Tapi setelah bakat, kemampuan itu ada di dalam jiwa anak, maka tugas sebagai orang tua atau pun guru adalah mengajak, mengayomi, bila perlu lakukan tes bakat, dan setelah itu mereka juga  perlu diberdayakan, misalnya dengan memberikan ruang perhatian, baik berupa pembinaan maupun pelatihan, sehingga mereka akan semakin memiliki tingkat kepercayaan diri, merasa di perhatikan dan diberikan support untuk maju.
“Tapi sampai sejauh ini, kendala untuk menuju ke arah perbaikan itu, masih cukup banyak, terutama masalah keterbatasan dana," katanya.
Di sekolah, kalau hanya mengandalkan dana BOS juga tidak akan cukup, infrastruktur, termasuk membutuhkan tenaga yang memang mau bekerjasama dan ikhlas dalam pengabdian.
"Soalnya kalau di Merawang ini kami  juga melihat, anak-anak yang sering kami ajak ikut berbagai kegiatan olahraga ini, dan mereka memang memiliki bakat ini adalah kebanyakan anak-anak  ekonomi ke bawah,' terangnya.
Persoalan akan semakin menjadi terbawa ketika hambatan adalah biaya, dan bahkan  mungkin karena ketidaktahuan orang tuanya, karena sehari-hari lebih sibuk di luar rumah untuk mencari sumber penghidupan.
Maka kata dia lagi, itulah mengapa pentingnya sama-sama berbenah diri daripada terus menerus saling menyalahkan satu ke yang lainnya. (cr04)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More