Jumat, 21 Oktober 2011

"HNSI Cuma Gertak Saja"

SUNGAILIAT - Apa yang disampaikan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka yang akan mengambil langkah sendiri kepada Tambang Inkonvensional (TI) Pantai Rebo, dianggap hanya gertakan saja.
Itu kata Wakil Bupati Bangka Nurhidayat Rani. "Itu hanya sebatas gertakan saja, ya siapa saja bisa berkata, namun apa yang disampaikan oleh HNSI Bangka hanya sebatas gertak saja," katanya sambil senyum.
Tapi kalau benar?
"Ya, silakan saja. Kalau memang mereka berani seperti masyarakat Irian Jaya yang menuntut keberdaan freeport," katanya lagi.
Dia berpikir bahwa HNSI sendiri tidak akan mungkin berbuat sejauh itu, karena itu dianggap akan merugikan diri mereka sendiri karena berbuat anarkis, tidak membawa permasalahan semacam itu dapat terselesaikan, malah akan menambah permasalahan baru.
Namun pemkab ujarnya tetap menghargai masukan yang disampaikan oleh pihak HNSI Bangka untuk dijadikan bahan pertimbangan yang akan disampaikan ke Bupati Bangka Yusroni dalam mengambil sikap, untuk menyelesai permasalahan penambangan Pantai Rebo, dan perlu diketahui semua penambangan itu memang ilegal katanya.
Dijelaskan Dayat lagi, selama ini sebelumnya tidak ada gejolak terhadap aktifitas tersebut, karena masyarakat setempat belum terggangu. Maka sekarang mungkin karena aktifitas penambang dilakukan oleh masyarakat yang datang luar daerah, maka masyarakat tergganggu.
"Maka untuk itu pemerintah daerah harus mengambil langka untuk mengantisipasi secepat mungkin, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan dan sejauh mana, akibat yang bisa ditimbulkan, tandas Dayat.
Diketahui, HNSI Bangka kabarnya akan melakukan gerakan sendiri jika TI di Pantai Rebo tidak segera ditertibkan.
Ultimatum mereka itu jika pihak pemerintah daerah dan aparat terkait dalam waktu 2 x 24 jam tidak melakukan tindakan penertiban terhadap aktifitas penambangan TI ilegal di seputaran Pantai Rebo. (j0i)


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More