SUNGAILIAT - Pihak Polres Bangka sedang mendalami kasus tanah longsor di lubang camuy, yang memakan 5 nyawa, kemarin lusa di kawasan Jelitik Sungailiat.
Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pemilik dan sekaligus penanggungjawab TN yakni Surya Dharma.
"Atas kejadian tersebut harus ada yang bertanggungjawab atas musibah tersebut dan penanggungjawabnya sudah kita amankan di Sat Reskrim Polres Bangka,” kata Kapolres saat dihubungi wartawan.
Menurut Kapolres, penanggungjawab atas kejadian tersebut bisa dijerat dengan pasal 359 KUHP, karena kelalaiannya menyebabkan kematian orang lain dengan ancaman diatas 5 tahun. "Kita masih minta keterangan terkait inseden ini," kata Kapolres.
Dia juga mengimbau kepada pemilik tambang untuk memperhatikan keselamatan kerja (K3) bagi para pekerjanya dan juga lokasi tambang harus mengurus perizinan.
"Kita selalu mengimbau kepada pemilik TI dan juga penambang untuk selalu memperhatikan keselamatan para pekerja dan juga perizinan pertambangan dalam melakukan kegiatan pertambangan,” katanya.
Pantauan harian ini, Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH juga tampak di lokasi TN dilingkungan Jelitik Sungailiat memantau proses evakuasi korban yang dilakukan pemilik TN, Anggota Polres Bangka, Brimob dan Polsek Sungailiat dan dibantu warga sekitar.
Seperti diketahui, ada 5 korban tewas di lokasi tambang.
Kecelakaan kerja yang entah untuk kesekian kalinya ini, terjadi di di Tambang Besar (TN) di Jelitik, miliK Kuncui alias Surya Darma, Warga Sri Pemandang Sungailiat.
Kejadiannya, hari Selasa (15/11) sekitar pukul 13.00 WIB, kesemua korban kala itu sedang serius bekerja menggali tanah. Mereka berada di dalam lubang camuy yang dalamnya kira-kira 10 meteran, saat itu seperti biasa, mereka beraktifitas.
Namun ada satu kesalahan yang mereka lakukan, yaitu tidak menyadari bahwa di atas mereka ada gundukan tanah bekas galian alat berat yang dalam kondisi menjorok ke dalam.
Kelima korban tidak menyadari bahaya yang sedang mengintai mereka. Benar saja, tidak berapa lama gundukan tanah yang ada di atas, tiba-tiba ambrol dan menghantam kelima pekerja tersebut.
Tak ada yang bisa dilakukan oleh orang sekeliling. Karena tanah begitu cepat ambruk, belum lagi kelima korban berada di dalam lubang yang mencapai 10 meter, bahkan Superman pun mungkin tak bisa secepat itu menyelematkan pekerja-pekerja malang tersebut.
Mendengar hal tersebut, beberapa rekan para korban yang selamat dari kejadian tersebut bergegas meminta pertolongan. Namun apa daya, kelima teman mereka sudah tertimbun tanah.
Tim pencari akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB melakukan usaha penggalian tanah dengan menggunakan setidaknya 11 PC atau alat berat.
Tepat pukul 15.00 WIB, pencarian berbuah hasil, namun baru satu mayat, yaitu Nadi (28) ditemukan, lalu diangkat ke atas.
Adapun nama-nama korban yang tewas di tempat, Nadi, Suyatno (32) Karbani (28) yang mana ketiganya warga Blora Jawa Tengah, lalu Markasan (39) warga Desa Tlogowungu Jateng, Puji Putut Iswanto (28) juga dari Blora.
Kapolsek Sungailiat AKP Dwi Nugroho beserta jajarannya meninjau ke lokasi, serta Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Wedy Mahadi SIK beserta jajarannya serta warga ikut menyaksikan pencarian korban. (cr05)
0 komentar:
Posting Komentar