MERAWANG - Kepala Desa Balunijuk, Afindi yang didampingi Kepala Dusun II Balunijuk Kecamatan Merawang, Khorudin mengaku prihatin atas keluhan sejumlah petani termasuk para pengumpul sayur-sayuran di Desa Balinijuk beberapa waktu terakhir ini.
Yang ditemui Radsul di kantor Camat Merawang mengaku, para petani dan pengumpul sayur di Desa Balunjuk, saat ini tidak mampu berbuat banyak dalam menghadapi lonjakan harga sayur yang cukup drastis.
Untuk membeli sayur langsung dari petani saja harganya Rp 15 ribu untuk jenis Sawi, sedangkan Kacang Panjang dihargai Rp 12 ribu perkilo.
"Hal ini tentu saja bukan hal mudah khususnya bagi para pengumpul, karena dengan harga yang semacam ini justru para pengumpul sangat dibuat kebingungan, berapa harga yang harus dijatuhkan di pasaran dan berapa lagi harganya jika sudah sampai ke tangan konsumen langsung?," tanya Afindi.
Menurut Perangkat Desa Balinijuk Kecamatan Merawang ini, kemungkinan besar mahalnya harga sayur saat ini karena disebabkan oleh musim panas yang panjang.
Sehingga ladang-ladang penduduk banyak yang menjadi kering dan gersang, air untuk menyiram pun debitnya jelas sangat kurang sehingga untuk menyiram tanaman sangat tidak cukup.
Akibatnya pula para petani kini harus beralih mencari lahan yang agak lembab seperti di daerah rawa-rawa atau yang biasa juga di sebut Lelap.
”Hujan satu kali kemarin justru belum mampu melenturkan tekstur tanah. Dalam hal ini kami dari aparat Desa memang tidak mampu berbuat banyak, tapi paling tidak kami hanya mengimbau agar masyarakt tidak lagi menebang hutan sembarangan, Karena kalau hutan terus ditebang maka otomatis pohon-pohon yang seharusnya menjadi penampung sumber air tanah, jadi semakin berkurang juga, dan juga jangan membakar hutan pada saat masih musim seperti ini," pesan dia. (cr04)
0 komentar:
Posting Komentar