Ada yang Siap Dipecat
SUNGAILIAT- Bola persaingan dalam Pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung dua tahun lagi khususnya Pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai memanas. Adanya, persaingan antara Ketua DPD I Partai Golkar Eko Maulana Ali yang akan ikut dalam pemilihan pula Basuki Tjahya Purnama atau kita kenal dengan Ahok menjadi perdebatan panjang. Lalu bagaimana sikap kader Golkar Bangka?
Rendra Basri selaku kader Golkar lebih memilih tidak ikut memanaskan suasana, namun dia secara pribadi dan sebagai kader partai akan mencari figur yang sudah dikenal dan sudah berbuat banyak dengan Bangka Belitung. “Saya cenderung memprioritaskan figure yang selama ini berperan di Babel,” kata Rendra.
Secara tersirat, Rendra ingin menyampaikan bila dia mengusung Eko Maulana Ali yang hingga saat ini notabene masih memegang Ketua DPD I Partai Golkar Bangka Belitung. “Eko suara yang akan kita usung ke Pusat,” demikian Rendra.
Rela Dipecat
Sementara itu, Rusli Amin mantan anggota DPRD asal Partai Golkar juga tetap mengusung Eko Maulana Ali. Bila memang nanti , Eko tidak terpilih maka dia rela dipecat partai atau juga mengundurkan diri. “Saya rela dipecat bila memang nanti Eko tidak terpilih,” kata Rusli.
Sikap Golkar Bangka
Ketua DPD Tk II Partai Golkar Bangka, Nurhidayat Rani tegas-tegas menyatakan tidak ada pilihan lain, kecuali Eko Maulana Ali.
”Kalau toh nanti akhirnya ada calon lain dan bukan Eko maulana Ali, yang maju. Secara pribadi kita tidak akan memilih calon tersebut, seperti Ahok mau maju pakai kendaraan Golkar, kita tidak akan memilih Ahok,” tegas Ketua DPD Tk II Partai Golkar Bangka, Nurhidayat Rani, ketika ditemui Kamis (19/5) di ruang kerjanya, terkait pernyataan Ahok yang mau maju menggunakan kendaraan Partai Golkar.
Dijelaskan Dayat, dasar mendukung Eko Maulana Ali karena Pak Eko harus dikasih kesempatan untuk menyelesaikan program-program yang sudah direncanakan dan yang sudah jalan. Kalau tiba-tiba terus diganti gubernur baru, kita tidak yakin gubernur yang baru bisa menyelesaikan program gubenrnur yang sekarang. Karena kebiasaan di Negara kita, gubernur baru, dipastikan tidak meneruskan program gubernur lama dan biasanya seperti itu, akhirnya rugi dan yang dirugikan masyarakat. Jadi kalau pertimbangan kita, siapapun gubernurnya dari partai manapun gubernurnya, kasih kesempatan dua periode, itu baru kelihatan hasil kerjanya.
“Untuk itu silahkan Eko Maulana Ali melanjutkan memimpin di Babel ini dua periode, jadi program-program yang sudah dikerjakan bisa kelihatan hasilnya,”ujarnya.
Menanggapi mengenai nantinya, misal Ahok dipilih DPP Golkar maju? Nurhidayat Rani menjawab serius, bahwa di pusat pun sikapnya tidak berbeda dengan sikap Golkar Bangka. karena macem manapun Pak Eko itu incamben dan ada keistimewaan yang perlu dipertimbangkan. Selama ini ide-ide Pak Eko cukup cemerlang bagaimana prospek Babel ini kedepan dan bagus ide-ide pak Eko. Tinggal Eko meneruskan setelah dua kali menjabat gubernur, silahkan lanjutkan yang lain menjadi gubernur. Sebab Pak Eko, harus menyelesaikan program-program yang sudah diprogram dan masih banyak yang belum selesai, seperti jalan lintas timur, kemudian jembatan, PLTU, rumah sakit juga belum selesai. Biar diselesaikan dulu,
”Apapaun yang terjadi kita tetap mendukung Eko maulana Ali, meski menghadapi resiko apapun, yaitu dipecat dari partai. Kalau toh Ahok nanti tetap diajukan oleh Golkar, kita secara pribadi tetap tidak akan memilih Ahok,”tegasnya. (dei/her/bbg)
0 komentar:
Posting Komentar