SUNGAILIAT - Menyikapi adanya keinginan dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bangka untuk segera menaikan harga tarif air PDAM, ditanggapi Wakil Ketua DPRD Bangka Rendra Basri.
Menurut dia kepada Radsul Selasa (12/7), perlu mendapat dukungan dari masyarakat pelanggan asal kenaikan tarif yang ditetapkan oleh PDAM itu sendiri jangan sampai memberatkan masyarakat pelanggan.
Dikatakan Rendra persoalan PDAM sendiri menyangkut dengan kebutuhan masyarakat, sementara PDAM sendiri harus punya target, maka dengan target tersebut PDAM harus dapat menyuplai air dengan kondisi yang baik.
"Sementara untuk operasional penyuplaian itu sendiri PDAM harus menggunakan dana, karena diperukan sarana dan prasarana dengan biaya yang tidak ringan, jadi selama PDAM dengan tingkat pengawasannya melalui badan pengawas dengan melakukan evaluasi, pengkajian kenaikan tarif tidak memberatkan masyarakat, dan telah disosialisaikan kepada masyarakat pelanggan saya rasa tidak ada masalah," katanya.
Karena menurut dia disadari atau tidak untuk memberi pelayanan yang baik dan maksimal PDAM juga perlu dana, sebagaimana yang dituntut oleh masyarakat pelanggan selama ini agar PDAM dapat memberi pelayan yang memuaskan.
"Namun sekali lagi saya harap kenaikan dari tarif itu benar-benar perlu dikaji sehingga jangan sampai memberatkan pelanggan," harapnya.
Karena kata dia selaku wakil rakyat sifatnya hanya memberi imbauan agar adanya keseimbangan baik PDAM nya sendiri maupun masyarakatnya untuk saling mengisi.
Disinggung sejauh mana pelayanan yang telah diberikan PDAM kepada masyarakat selama ini, menurut pandangan Rendra memang masih perlu banyak pembenahan.
"Pembenahan PDAM sendiri perusahaan yang tidak mencari untung tapi harus jalan terus, maka itu diperlukan pengertian dari masyarakat pelanggannya sendiri sehingga untuk keberlangsungan dari PDAM ini sendiri dapat hidup," dia mengutarakan.
Kemudian, untuk keberlangsungan hidup dari PDAM sebenarnya tidak hanya mendapat dukungan dari masyarakat pelanggan saja tapi dari seluruh lapisan masyarakat Bangka karena bagaimanapun untuk sepuluh tahun ke depan pasti butuh PDAM.
"Maka itu jangan sampai PDAM itu nanti di sebelahnya ada tambang inkonvensional, inikan dapat mengganggu keberlangsungan dari PDAM itu sendiri, terutama untuk sumber air bakunya," jelas Rendra.
Maka itu kata dia harus tetap dijaga bersama, jangan hanya PDAM yang diberikan tekanan untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, sementaa kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menjaga airnya kurang.
Diberitakan edisi kemarin, Untuk menutup biaya operasional, pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bangka akan menaikkan tarif air minum sebesar 27 persen dari tarif pengunaan air PDAM sebelumnya.
Menurut Direktur PDAM Tirta Bangka Darmanto, saat ditemui di ruangannya Senin (11/7) mengatakan, kenaikan tarif itu sendiri rencananya akan berlangsung per bulan Agustus mendatang dan kenaikan itu sendiri masih menunggu keputusan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka.
“Kenaikan tarif ini kita lakukan antara lain untuk meringankan beban operasional dari PDAM dalam upaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pelanggan PDAM untuk memenuhi sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dapat menciptakan pelayanan yang baik dalam mengalirkan air bersih dan jernih kepada masyarakat pelanggan,” katanya.
Masih kata Darmanto, pertama kali dengan kenaikan tarif ini sendiri adanya biaya opersional yang dapat tertutupi, adanya peningkatan sarana dan prasarana termasuk untuk menjaga kualitas dan kuantitas dari air baku PDAM itu sendiri.
Selama ini tarif yang dikenakan kepada para pelanggan belum dapat memenuhi untuk pembiayan operasional yaitu Rp 2000 permeter kubik sedangkan biaya yang produksi yang dikeluarkan oleh pihak PDAMsendiri untuk aliran air yaitu sebesar Rp 4.101 permeter kubik.
“Untuk itu kita harapkan dalam waktu dekat ini ajuan kita ke Pemerintah Daerah untuk menaikan tarif air ini akan segera terealisasi dan pada bulan Aagustus 2011 yang akan datang tarif tersebut sudah dapat di berlakukan,” harapnya.
Karena dengan adanya kenaikan dari Rp 2000 rupiah permter kubik menjadi Rp 2.500 rupiah permeter kubik akan sedikit membantu beban PDAM dalam memberi pelayanan kepada masyarakat pelanggan, terlebih saat ini tuntutan masyarakat pelanggan kepada pihak PDAM sendiri harus dapat mengalirkan air yang bersih dan jernih kepada pelanggan.
Walaupun kenaikan itu sendiri belum memenuhi standar dari biaya opersional yang dikeluarkan namun dengan kenaikan Rp 500 dari harga tarif sebelumnya sedikit dapat meringankan beban PDAM. (mg08)
0 komentar:
Posting Komentar