Senin, 27 Juni 2011

"3 Korban Puting Beliung" Dianggap Mampu, Korban Tidak Dibantu





SUNGAILIAT  - Bencana  angin puting beliung yang merusak beberapa rumah warga di Perumahan Prumnas Pemda Sungailiat pada hari Kamis (23/06) lalu telah merusak beberapa komponen perumahan termasuk peralatannya.
    Dari beberapa kerusakan tersebut 3 pemilik rumah mengajukan permohononan bantuan melalui surat yang ditandatangi Lurah Parit Padang dan ditujukan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangka (Dinsosnaker Bangka).
    Saat Radsul hendak mengkonfirmasi seperti apa bantuan dan bentuk perhatian Dinsosnaker Bangka atas kejadian musibah itu pada hari Sabtu (25/06) dengan Kepala Dinsosnaker Bangka, Asban Haris di ruangan kerjanya ia mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut.
    Dan pada Saat kejadian Dinsosnaker Bangka melalui Kasi Bansos, Sunarto sudah meninjau rumah yang terkena angin puting beliung,  namun karena kerusakan yang bersifat barang dan pemilik rumah termasuk warga berkecukupan jadinya tidak ada bantuan yang bisa diberikan.
    “Sebab kita hanya mempunyai stok bantuan berupa  barang disini,  seperti beras, kecap,  sarden,  minyak goreng, sambal. Tidak ada dalam bentuk uang yang tersedia di Dinsosnaker Bangka,” ujar Asban
    Terkait  surat yang disampaikan oleh Kelurahan Paritpadang mengenai  bencana angin puting beliung tertanggal 24 Juni 2011 yang ditujukan kepada Dinsosnaker Bangka,  ia mengatakan tidak bisa memenuhi bantuan tersebut,  karena  itu surat tersebut  akan ditindaklanjuti ke bagian Kesra Setda Bangka .
    “Sah-sah saja minta bantu, tapi kami tidak ada, gak mungkin kami berikan sarden, jadi proposal bantuan ini akan kami teruskan  kebagian kesra,”  tukasnya.
    Surat pengajuan bantuan yang di tandatangi Lurah Parit Padang, Darwin menjelaskan permohonan bantuan untuk meringankan beban  warga yang tertimpa musibah dengan perkiraan kerugian atas nama Zakki Kanzoli SH kerusakan atap rumah dan 1 unit komputer senilai Rp 9 juta,  Mastan Mansur  kerusakan atap rumah senilai Rp 8 juta dan Romawi Adenan kerusakan atap rumah senilai Rp 5 juta.
    Sementara sampai berita ini diturunkan  Kabag Kesra Setda Bangka, H. Sutrisno belum berhasil di konfrimasi Radsul terkait rujukan surat bantuan dari lurah Parit Padang yang diteruskan melalui Dinsosnaker Bangka ini.
    Diberitakan sebelumnya, Kamis sore (23/06) saat cuaca di Kota Sungailiat gelap dan hujan lebat ternyata membawa musibah bagi beberapa rumah warga. Sekitar Pukul 14.25 WIB bersamaan dengan cuaca yang buruk itu 4 rumah warga di komplek RSS rusak termasuk rumah Camat Pemali Zakki Kanzoli.
    Peristiwa yang berlangsung sekejap saja merusak sebagian atap rumah dan kayu penyangga, terbang dibawa angin puting beliung termasuk profil yang terbuat dari beton menjadi terlepas.
    Puting beliung  yang hanya sekian detik saja itu sama sekali tidak diduga sebelumnya olah warga dan pemilik rumah. Saat itu para warga sedang bersantai di ruangan lainnya, seperti Mawi ketika itu sedang menonton televisi bersama keluarganya. Cuaca yang sedang hujan tiba-tiba bergemuruh dan  saat ia melihat dari celah lobang rumahnya yang terbuka langit terlihat menghitam dan seketika bunyi yang sangat keras terdengar. Ketika ia keluar rumah ternyata asbes rumahnya sudah berterbangan ke halaman  dan jalan depan rumahnya.
    "Sekitar 15 keping asbes yang hancur, dan beberapa dek bocor, dinding retak, sehingga untuk sementara terpaksa ditutup pakai terpal dulu," kata Mawi kepada Radsul di kediamannya.
    Menurutnya juga kejadian ini sudah pernah melanda kawasan RSS, ia menduga sepertinya daerah rumahnya memang jalur puting beliung. Pada saat itu, tahun 1996 puting beliung lebih dasyat dari yang terjadi sekarang banyak rumah warga di RSS rusak porak poranda.
    "Maka dari itu untuk atap rumah saya tidak memakai genteng, kalau memakai genteng bisa lebih parah dari sekarang," katanya.
    Walaupun tidak ada  kerugian jiwa pada musibah ini tapi para warga sempat panik dengan kondisi yang ada, beberapa perabotan rumah tanggapun rusak tertimpa kayu dan material lainnya. Air masuk membasahi dan masih merembes ke dalam rumah saat Radsul meninjau kejadian pada pukul 16.30 WIB.
    Seorang anak kecil yang berada di depan rumah sempat melihat bayangan hitam dan besar terbang  saat kejadian, ia mengira itu adalah sesosok mahluk yang melintas padahal itulah puting beliung yang lewat.
    "Itu ada orang besar apa, terbang dan hitam, padahal yang ia lihat adalah angin puting beliung yang terbang membawa daun-daun dan material lainnya," Cerita Mastan Mansur yang rumahnya ikut terkena angin puting meliung.
    Rumah Mastan Mansur terdapat dua ruangan yang rusak parah kamar dan musholla. Untuk musholla semua atap asbes dan kayu terbang sehingga tidak lagi beratap dan kosong melompong beratapkan langit.
    "Kami sedang bersantai duduk di teras depan, kejadian itu sebentar saja paling satu detik, setelah terdengar bunyi yang kuat  saat kami masuk kebelakang rumah ternyata semua sudah barang hancur  oleh puting beliung," terang Mastan.
    Usai kejadian para pemilik rumah langsung membereskan perabotan rumah yang masih bisa di selamatkan namun kondisi rumah masih berantakan, sebab puting beliung menghamburkan segala isi rumah dengan apapun yang di lewatinya. Pada lantai rumah masih berserakan pecahan asbes, kayu, beton, kaca dan sebagainya. Genangan air juga masih membasahi lantai rumah warga, ruangan yang terkena dampak puting beliung hanya di benahi dengan apa adanya.
    Kejadian ini walaupun tidak menimbulkan korban jiwa namun cukup menimbulkan rasa duka para pemilik rumah. Kendati demikian mereka bersyukur masih bisa selamat dan seluruh anggota keluarga dalam keadaan baik. (cr02)


 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More