Rabu, 03 Agustus 2011

Maras Kotor, Pengunjung Kerasukan

RIAU SILIP - Air terjun maras yang berada di dusun Buhir kaki bukit Gunung Maras beberapa minggu belakangan sering terjadi kerasukan.
    Yang lebih parahnya lagi biasanya kerasukan menimpa wanita tapi tidak hanya itu ada juga yang terjadi kepada laki-laki dan pada siang hari. Kabar mengenai ini didapat wartawan Radsul, yang langsung mengunjungi air terjun Gunung Maras setelah mendengar informasi tersebut.
    Dari keterangan warga setempat yang berhasil ditemui di Dusun Buhir, salah seorang laki-laki warga setempat yang tidak mau disebut namanya membenarkan kejadian tersebut karena ia sendiri yang melihat dan sempat menolong korban tersebut, Menurutnya perihal kerasukan pengunjung di air terjun Maras karena keadaan air terjun Maras sekarang sudah sangat kotor.
    "Air terjun tuh la kotor sekarang, bukan kotor karena sampah bai tapi juga kotor oleh orang yang berbuat mesum, minum-minum (miras) sehingga penghuni disitu menjadi marah," ceritanya.
    Dikatakannya percaya atau tidak sebenarnya penghuni di situ sudah meminta semacam sesajen agar dapat meredam itu, hal ini diketahuinya karena ia sendiri didatangi secara langsung, mungkin  karena setiap orang yang mau ke air terjun itu pasti lewat jalan samping rumahnya.
    "Ku pernah didatangi penghuni tersebut yang meminta untuk di berikan sesajen tapi ku dak nek nurut e. Karena percuma saja selain itu akan memanjakan e, trus kalau dari pengunjung masih tetap melakukan hal yang tidak wajar pasti akan tetap terjadi (kerasukan, red)," tukasnya.
    Akibat hal ini ia sering mengingatkan terutama kepada para pecinta alam yang sering melintasi air terjun untuk menuju ke Gunung Maras untuk tidak menginap ataupun bertingkah laku aneh apabila sedang berada di air terjun.     Seperti dua minggu lalu ada sekelompok anak muda dari Sungailiat dan Pangkalpinang yang mau mendaki ke Maras namun karena sudah malam dan mereka berencana menginap di dekat air terjun ia larang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan akhirnya menginap di halaman rumahnya dan baru berangkat keesokan paginya.
    "Kalau untuk nginep di air terjun ku dak nyuruh, tapi kalau negah aok (kalau menginap di air terjun saya tidak menyuruh tapi mencegah iya). Soal e sebelum e ge ade yang kerasuk siang hari orang laki ulik (karena sebelumnya ada yang kemasukan pada siang hari seorang laki-laki pula), jadi untuk sekarang ini sangat rawan kalau menginap di dekat aek terjun," katanya.
    Saat Radsul bersama beberapa warga mengunjungi air terjun Maras tersebut setiba di lokasi air terjun memang kondisi air terjun sangat memprihatinkan yang kotor akibat pengunjung yang membuang sampah sembarangan, ada sebuah tong sampah yang disumbangkan salah satu sekolah yang dari keterangan tertulis di tempat sampah adalah kegiatan penelitian namun  kapasitasnya belum tidak bisa lagi menampung sampah yang sudah berserakan baik di pinggir air terjun maupun di dalam air terjun.
    Dan memang benar adanya pengunjung yang menenggak  minuman keras hal ini dari bekas botol atau kaleng minuman keras yang tertinggal di sekitar air terjun.
    Kondisi ini sangat disayangkan padahal air terjun Maras mempunyai air terjun yang sangat jernih sehingga semua orang menjadi betah untuk berada disini.
    Kalau dikelola dengan baik gunung Maras dengan air terjun dan puncaknya yang indah dan tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan objek wisata yang memiliki potensi sangat bagus. Sampai berita ini diturunkan Radsul belum berhasil mengkonfirmasi pihak terkait untuk objek wisata alam ini baik pihak Kecamatan Riau Silip maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka. (trh) 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More