SUNGAILIAT - Pelaku pembacokan seorang kakek bernama Mardimin (63) yang diberitakan Radsul kemarin, akhirnya berhasil dibekuk oleh jajaran Mapolsek Merawang.
Dia tak lain adalah Wawan (21) warga pendatang asal Lampung, yang memang sudah diduga sebelumnya. Wawan ini membacok Mardimin sekitar pukul 22.00 WIB Minggu (17/7).
Wawan diamakan polisi sekitar pukul 16.00 WIB Senin (18/7) di Wisma Nusa Indah Lokalisasi Sambung Giri Merawang.
”Awalnya ada warga Sambung Giri yang melihat keberadaan Wawan dan kemudian melaporkan ke pihak Polsek Merawang dan kemudian pelaku kita amankan dan bawa ke polsek,” hal ini dikatakan Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK kepada wartawan Selasa (19/7).
Menurut Kapolres Bangka AKBP Asep Ahdiatna SIK MH melalui Kapolsek Merawang AKP Fathur Rohman SIK, ia mengaku telah melakukan pembacokan terhadap korban yakni Mardimin dengan mengunakan golok karena kesal habis berkelahi dengan temanya.
Dan saat itu ia bersama teman-temannya habis minum-minuman keras di Lokalisasi Sambung Giri Merawang. "Saat hendak pergi dan dalam keadaan mabuk dan kesal tersebut diperjalanan melihat korban Mardimin yang terus memperhatikan tingkah lakunya kemudian korban tersebut dia bacok dengan mengunakan golok yang ia bawa.
Diberitakan Radsul kemarin, seorang kakak bernama Mardimin berusia 63 tahun secara tiba-tiba diserang seseorang, sehingga kakek ini mengalami luka pada wajahnya dan harus ditangani dengan 15 jahitan.
Kejadian naas ini bermula saat dirinya hendak menjemput istrinya di daerah Sambung Giri Kecamatan Merawang.
Mardimin nama kakek tersebut warga Cendrawasih Sungailiat saat ini terbaring di kediamannya dengan luka di bagian pipi sebelah kirinya setelah kemarin malam mengalami luka serius akibat terkena sabetan benda tajam dari seorang pemuda bernama Ww di Sambung Giri.
Peristiwa yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian ini menurut Mardimin kepada para wartawan tidak disangka bakal menimpa dirinya. Karena saat itu dia hendak menjemput istrinya yang selama ini memang berjualan jamu gendong di daerah Sambung Giri.
"Saat itu sekitar jam setengah sebelas malam saya menunggu diatas sepeda motor di pinggir jalan Merawang arah masuk ke Sambung Giri. Tiba-tiba dia (pelaku) datang menghampiri saya dan tanpa basa-basi langsung melayangkan sesuatu (benda tajam) ke saya sebanyak tiga kali," tuturnya.
Saat itu ia langsung terjungkal bahkan helm yang dikenakannya sampai terlepas dan sepeda motornya ikut terjatuh. Setelah berteriak minta tolong baru pelaku meninggalkannya dilokasi dengan wajah berlumuran darah. Tak berapa lama kakak pelaku penganiayaan menemukan Mardimin yang sudah berlumuran darah lalu kemudian korban dibawa ke RSUD Sungailiat untuk dirawat.
Sementara istri korban, Suginah mengatakan dirinya sempat marah-marah dengan warga sekitar karena tidak ada warga sekitar yang mau menolong suaminya yang sudah terluka parah. Dikatakannya lagi pihak keluarga pelaku sudah mendatangi keluarganya kemarin siang untuk meminta maaf atas perbuatan Wawan dan berjanji akan menanggung biaya pengobatan.
"Namun tak hanya meminta maaf, pihak keluargapun mengaku rela bila Ww ditangkap oleh pihak kepolisian. Karena dia (pelaku) memang sudah beberapa kali membuat keributan di Sambung Giri," kata Suginah.
Keluarga Pelaku Minta Maaf
Menantu korban penganiayaan yang sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Sektor Merawang berharap kejadian ini tidak meluas dan menjadi keributan di kawasan Sambung Giri.
Gustari menantu Mardimin kepada wartawan di kediaman rumah mertuanya mengatakan setelah mendapat laporan penganiayaan tersebut bersama seratus orang warga Merawang dan pihak kepolisian sempat mencari pelaku hingga pukul tiga dini hari namun usaha Gustari bersama warga tidak membuahkan hasil.
"Untuk itu saat kami melaporkan ke pihak berwajib selama pelaku belum ditemukan atau menyerahkan diri kami meminta pihak keluarganya ditahan sebagai jaminan," ungkapnya.
Dikatakannya saat ini dirinya sudah meminta bantuan hukum kepada Lembaga Bantuan Hukum Pemuda KNPI untuk mendampingi kasus penganiayaan salah sasaran yang menimpa mertuanya. Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus penganiayaan tersebut dan mengejar pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya. (dee/bbg)
0 komentar:
Posting Komentar