SUNGAILIAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka menjelang Ramadhan ini harus benar-benar memikirkan kenyamanan dan keamanan warga.
Khususnya, dengan disinyalir bakal menjamurnya gepeng (Gelandangan dan pengemis) serta orang gila. Karena belum juga Ramadhan masuk, hal tersebut sudah mulai tercium di beberapa sudut Kota Sungailiat.
Situasi sepert ini tentunya sangat mengganggu ketertiban, keindahan, dan pandangan mata bagi warga Sungailiat maupun orang yang datang. Sudah banyak warga Sungailiat yang merasa risih dengan keadaan seperti ini apalagi dalam hitungan hari bulan suci Ramadhan akan dilaksanakan.
Beberapa warga Sungailiat yang berhasil ditemui mengatakan memang kondisi seperti ini tiap tahun menjelang Ramdhan dan hari raya kerap terjadi, mereka datang dan pergi. Mustika, salah satu warga mengeluhkan ketidaknyamanannya apalagi saat bepergian ke keramaian seperti pasar.
“Dak nyamen rase e. Kami minta pemerintah memperhatikan ini, apalagi Sungailiat adalah kota Adipura,” ujarnya.
Dari pantauan Radsul memang beberapa kali pernah melihat "orang gila baru" yang melintas di jalan-jalan protokol Sungailiat. Hampir setiap hari belakangan ini bisa dijumpai. Kondisi ini membuat risih bagi setiap orang yang kebetulan secara tidak sengaja berpas-pasan. Seperti yang dikatakan salah satu pelajar wanita sekolah menengah pertama di Sungailiat yang tidak mau dituliskan identitasnya, dirinya bersama teman-teman sekolahnya sering miris melihat orang-orang gila dan gepeng yang baru muncul.
“Rase e ku sial nian pas ketemu orang tuh (Rasanya saya sial sekali sewaktu bertemu dengan orang gila itu), “ ungkapnya sambil menutup wajah.
Untuk memastikan informasi yang sebenarnya sejauh mana peranan pemerintah, wartawan Radar Sungailiat melakukan konfirmasi kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Bangka belum lama ini.
Kasi Kelembagaan dan Kemitraan Dinsosnaker Bangka, Gulyananopenalfa mengatakan pihaknya telah mengetahui hal itu, menurutnya sudah sudah beberapa kali Dinsos Bangka mengadakan operasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sementara Kepala Dinsosnaker, Asban Aris saat ditemui pada tempat yang sama mengungkapkan untuk permasalahan gepeng dan orang gila pernah melihat secara langsung. “Saya sampai diprotes istri saya, bisa dicek di RSJ bahwa kita pernah membawanya kesana,” ungkapnya.
Diakui Asban, sulitnya menertibkan hal tersebut karena saat ini Dinsos Bangka belum memiliki rumah rehabilitasi jadi tidak ada tempat menampung orang seperti itu untuk jangka panjang. “Kalau kita sudah memiliki rumah rehabilitasi nanti mungkin bisa mengatasi hal seperti ini,” pungkasnya. (cr02)
0 komentar:
Posting Komentar