BELINYU - Kecamatan Belinyu masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis diantaranya batak, sunda, jawa, flores, madura, keturunan thiong Hwa dan suku-suku lain.
Menurut Camat Belinyu, Yeri saat temu tokoh lintas agama di aula rumah dinas camat Belinyu perbedaan itu tidak pernah menjadi pneghambat untuk kehidupan sehari-hari masyarakat Belinyu.
"Belinyu masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis diantaranya batak, sunda, jawa, flores, madura dan warga ketutunan thiong hwa tapi perbedaan itu tidak menjadi permasalahan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari selama ini," ungkap Yeri.
Demikian juga dengan dikatakannya untuk adat-adat kebiasaan yang berbeda, walaupun demikian karena masyarakat Belinyu sudah terbiasa dengan perbedaan-perbedaan maka dalam kehidupan sehari-sehari perbedaan-perbedaan ini tidak menimbulkan masalah dalam rangka membangun bangsa dan negara justru perbedaan-perbedaan itu merupakan modal dalam menggerakkan membangun Kecamatan Belinyu
"Jadi masyarakat Belinyu adalah masyarakat yang cinta damai yang sangat menghargai perbedaan-perbedaan di Belinyu. Kami juga sering diistilahkan pangin tongin jit jong yang artinya sama tidak ada perbedaan," jelasnya.
Partisipasi dari masing-masing umat beragama pun sangat bagus sehingga dalam melaksanakan ibadah bisa dengan tenang dan baik, tanpa ada gangguan dari siapapun begitu juga saat perayaan hari besar umat beragama tentunya saling menghargai satu sama lain.
Kondisi yang kondusif ini dapat tercipta juga karena adanya partisipasi dari semua pihak terutama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang ada di Belinyu. Masyarakat Belinyu tetap dalam semangat persatuan semangat Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua yang tetap dijunjung tinggi. (trh)
0 komentar:
Posting Komentar