SUNGAILIAT - Terkait dengan fatwa MUI yang mengharamkan bagi warga yang mampu menggunakan BBM subsdi sedang menuai pro dan kontra. Sebagian masyarakat sangat mendukung MUI mengeluarkan fatwa tersebut, yang lainnya lagi menganggap tidak perlu sampai dikeluarkan fatwa haram tersebut.
Rabin, warga lingkungan Cokroaminoto, Kecamatan Sungailiat saat Radsul wawancarai di kediamannya Sabtu (10/07) menilai fatwa tersebut memang perlu di keluarkan sehingga ada larangan yang tegas dari lembaga agama. Sebab, dengan demikian akan menimbulkan rasa yang lebih mendalam efeknya secara moril keagamaan, orang-orang akan berpikir lagi bila melanggar akan takut pada dampak yang berhubungan dengan sang pencipta.
"Saya sepakat bila MUI mengeluarkan ini, sebab dengan himbauan yang sudah sering dilakukan pemerintah sepertinya tidak ada efek apapun. Namun, bila MUI yang mengeluarkan sebagai lembaga sebuah agama akan lebih berdampak secara psikologis dan moral, dan akan lebih memikirkan bila untuk melanggar khawatir dengan sanksi dari Tuhan," katanya.
Sementara Ketua NU Kabupaten Bangka, H Sutrisno saat Radsul temui di ruang kerjanya Sabtu (09/07) menilai permasalahan BBM subsidi ini sudah jelas peruntukkannya, dalam pengertian memang diberikan bagi warga yang kurang mampu. Jadi, jelas sekali untuk warga yang memang sudah mampu hendaknya tidak menggunakan BBM subsidi tersebut.
Ia juga tidak menampik ramainya antrian BBM bersubsidi karena saat ini tidak jelas lagi mana warga yang mampu dan tidak mampu, semuanya ikut menikmati. Untuk itu yang terpenting sebenarnya adalah kesadaran setiap individu untuk menilai dirinya sendiri apakah layak atau tidak menggunakan BBM Subsidi tersebut.
"Sepenuhnya adalah kesadaran individu yang bersangkutan, kalau BBM subsidi itu untuk masyarakat kurang mampu. Kalau semua mau menikmati itu jumlah yang di sediakan saat ini tidak akan pernah cukup. Ada dan tidak adanya fatwa MUI mengenai BBM subsidi haram bagi yang mampu, semuanya akan kembali lagi kepada individu masing-masing," tegasnya.
Untuk itu dirinya menghimbau agar masyarakat benar-benar mengukur diri layak atau tidak menggunakan BBM subsidi tersebut. Sehingga tidak ada lagi persoalan antrian BBM atau kelangkaan seperti yang terjadi saat ini. (cr02)
0 komentar:
Posting Komentar